Kami saling mencintai , pernikahan kami sudah tinggal menunggu hari, tapi sepertinya takdir ku harus berpisah darinya. Karena sebuah kecelakaan yang menyebabkan calon suami ku meninggal dunia.
Damian, adalah putra semata wayang keluarga Adi ningrat, karena itulah aku terseret dalam masalah keluarga mertuaku saat calon pewaris tunggal mereka telah tiada.
Orang yang telah kuanggap Ibu kandungku sendiri memintaku bahkan memohon kepadaku agar aku mau membantu keluarga mereka.
Betapa terkejutnya aku mendengar permintaan dari calon Ibu mertua ku. Beliau memintaku untuk tidak membatalkan pernikahan .
Aku akan tetap menikah bukan dengan calon suamiku tapi dengan calon Papa mertuaku.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Muhammad Yunus, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
permintaan
setelah pernikahan itu aku belajar mencintai Widuri dengan serpihan hati yang kumiliki, saat itu juga aku memutuskan untuk mengundurkan diri dari jabatan ku.
putra Widuri yang kuanggap putraku telah tumbuh menjadi pria yang berbakat, dia Damian, anak ku...
sepanjang pernikahan ku dengan Widuri yang hampir 22th tidak dikaruniai seorang anak, satu-satunya pewaris tunggal ku adalah Damian.
sedangkan aku sibuk berbisnis di berbagai negara, aku jarang di rumah, terkadang Widuri yang menyusul ku atau aku yang datang menemuinya.
apa aku mencintai Widuri??" aku merasa mungkin iya..dan entahlah yang Kutau selama ini aku mencoba menutup rapat hatiku untuk wanita. cukup Widuri wanita yang menjadi pilihan ku dimasa lalu.
6 bulan aku tidak bisa pulang ke tanah air, putraku Damian dan Widuri datang mengunjungiku, aku terkejut saat putraku memintaku pulang karena dua bulan lagi dia akan menikah.
aku bahagia tentu saja, aku tau putraku ini sebagai pembisnis muda berusia 29th telah banyak menarik perhatian para wanita.
namun seperti yang Kutau Damian hanya mencintai satu gadis dari sejak sekolah menengah atas yaitu bernama bening Larasati.
meski Damian sering menceritakan tentang pacarnya itu, namun sekalipun aku belum pernah melihat wajahnya.
yang aku tau putraku begitu menyayangi dan mencintai nya.
namun sayangnya satu bulan sebelum pernikahan Damian aku memiliki kendala, yaitu kondisi tubuhku drop yang membuatku harus melakukan perawatan medis, akhirnya Widuri dan Damian melarang kepulangan ku.
aku diminta pulang dekat hari H saja, meski aku menolak tapi putraku bersikeras memaksaku untuk beristirahat saja, Damian khawatir dengan kondisi tubuh ku, kalau aku memaksa pulang Damian mengancam akan membatalkan rencana pernikahan nya.
akhirnya mau tidak mau aku mengalah. hingga satu Minggu sebelum pernikahan Damian terjadi, aku menerima kabar duka, putraku Damian mengalami kecelakaan setelah pulang kerja.
Damian meninggal dunia dalam perjalanan menuju rumah sakit.
hari itu hatiku kembali hancur berkeping-keping, hari itu juga aku pulang ketanah air, telah kudapati putraku didalam kotak peti jenazah, tubuhnya yang banyak luka membuatnya dikebumikan dengan menggunakan peti, karena darah itu tak pernah bersih dari kain kafan nya.
aku menyaksikan putra yang 22th kubesarkan dengan sepenuh jiwa kini terbujur di dalam peti di hadapan ku , wajah tampannya terseyum, tak mampu terbendung lagi air mataku.
Damian adalah pewaris tunggal Adi ningrat, nama marga keluarga kami.
sampai dikebumikan jenasah putraku, aku kembali di kejutkan dengan keadaan istri ku Widuri, karena shock berat istriku hampir saja depresi, dokter menyarankan agar aku bisa menghiburnya, dan menuruti keinginan-keinginanya yang membuat dirinya sedikit melupakan kesedihannya yang membuatnya semakin setres.
malam itu aku mendekati tubuh Widuri memeluknya erat, memberikan semangat dan penguat hati meski sebenarnya akupun tak kalah depresi nya dari Widuri namun dia pasti jauh lebih kehilangan, dialah ibu kandungnya.
sedangkan aku yang hanya ayah tirinya saja begitu berduka apa lagi Widuri.
kulihat wanita ku itu menatap lekat wajahku, memintaku untuk melakukan satu hal untuk nya, namun sebelum dia mengatakan keinginan itu aku diminta berjanji akan mengabulkannya.
karena mengingat pesan dokter sebelumnya aku mengangguk kan kepalaku tanpa tahu apa sebenarnya yang Widuri mau.
betapa terkejutnya aku ketika aku mendengar permintaan Widuri , Widuri memohon agar aku menikahi wanita yang sebelumnya akan menikah dengan Damian putra ku, lebih tepatnya wanita yang sebelumnya adalah calon menantu ku dendiri