NovelToon NovelToon
SUJUD CINTA YANG TERBELAH

SUJUD CINTA YANG TERBELAH

Status: sedang berlangsung
Genre:Poligami / CEO / Cinta setelah menikah / Cinta Seiring Waktu / Keluarga / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:4.7k
Nilai: 5
Nama Author: my name si phoo

Erlin, gadis mandiri yang hobi bekerja di bengkel mobil, tiba-tiba harus menikah dengan Ustadz Abimanyu pengusaha muda pemilik pesantren yang sudah beristri.
Pernikahan itu membuatnya terjebak dalam konflik batin, kecemburuan, dan tuntutan peran yang jauh dari dunia yang ia cintai. Di tengah tekanan rumah tangga dan lingkungan yang tak selalu ramah, Erlin berjuang menemukan jati diri, hingga rasa frustasi mulai menguji keteguhannya: tetap bertahan demi cinta dan tanggung jawab, atau melepaskan demi kebebasan dirinya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon my name si phoo, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 3

Mendengar suaminya yang mendobrak pintu kamar.

Riana langsung keluar dan melihat suaminya yang sedang membopong tubuh Erlin.

"Abi, apa yang terjadi pada Erlin? Dia kenapa?" tanya Erlin.

Erlin melihat kamar yang seperti kapal pecah dimana banyak sekali barang yang pecah.

"Ia pingsan, Ri. Mungkin karena terlalu banyak emosi yang ia pendam dan ditambah lagi dengan perkataan Umi." jawab Abimanyu.

Riana mengambil selimut dan menutupi tubuh Erlin.

"Aku benar-benar tidak tahu bagaimana harus menghadapinya, Riana. Ia benci sama aku, sama Umi, bahkan mungkin benci pada pernikahan ini.” ucap Abimanyu.

Riana menatap wajah suaminya yang sekarang tidak hanya peduli dengannya, melainkan ada wanita lain yang diperdulikan oleh Abimanyu.

Ada sedikit rasa sakit dihatinya, tapi semua ini ia lakukan hanya karena anak.

"Abi, tolong beri Erlin waktu. Dia baru saja kehilangan kebebasan nya dan dalam sekejap ia harus menikah dengan seorang lelaki yang sudah beristri."

Abimanyu menganggukkan kepalanya dan untuk sementara waktu ia akan memberikan waktu kepada Erlin.

"Apakah Abi mau tidur denganku?" tanya Riana.

"Maaf, aku harus menemani Erlin. Dia membutuhkan aku," jawab Abimanyu.

Riana mengangguk kecil dan keluar dari kamar suaminya.

"Baru datang sudah cari perhatian dan pura-pura pingsan," gumam Riana.

Riana turun kebawah dan melihat Umi Farida yang keluar dari kamar.

"Umi....," panggil Riana.

"Ada apa? Mau menasehati Umi agar bersabar menghadapi wanita kampungan itu?" tanya Umi Farida yang masih kesal.

Riana menggelengkan kepalanya dan mengatakan kalau Erlin pingsan di kamarnya.

"Pingsan? Halah, mungkin itu akal-akalan dia saja. Biar Abimanyu luluh dan memperhatikan nya." ucap Umi Farida.

"Umi, jangan bicara seperti itu. Nanti Abimanyu mendengarnya." ucap Riana.

Umi Farida menarik tangan Riana dan mengajakku ke dapur.

"Kamu harus pintar-pintar merayu suamimu, Riana. Biar suamimu itu membenci Erlin dan mengusirnya." ucap Umi Farida.

"Umi, aku tidak bisa. Aku dan Abimanyu menginginkan seorang anak."

Umi Farida menepuk jidatnya dan membisikkan sesuatu ke telinga Riana.

Riana membelalakkan matanya saat mendengar perkataan dari ibu mertuanya.

"Kalau nanti Erlin hamil, kamu bisa mengambil anaknya dan minta Abimanyu untuk menceraikan wanita kampung itu."

Riana mengangguk kecil dan akan melakukan apa yang diminta oleh Umi Farida.

Setelah itu mereka berdua masuk ke kamar masing-masing.

Di kamar atas Abimanyu mengenggam tangan Erlin yang dingin sekali.

"Erlin, aku tahu kamu sekarang sedang membenciku. Aku janji akan menjagamu dan tidak akan ada orang yang akan menyakiti kamu." ucap Abimanyu.

Abimanyu menyingkirkan rambut yang menutupi wajah Erlin.

“Aku akan menunggu sampai kamu siap. Meskipun kamu tidak akan pernah bisa mencintaiku.”

Abimanyu masih menggenggam tangan Erlin dan beberapa menit kemudian Erlin membuka matanya.

Ia melihat Abimanyu yang sedang menggenggam tangannya.

"L-lepaskan tanganmu," ucap Erlin dengan suara lirih.

Abimanyu menoleh dan ia tersenyum tipis saat istrinya sudah sadar.

Abimanyu segera melepaskan genggaman tangannya, namun sorot matanya tetap penuh khawatir.

“Syukurlah kamu sudah sadar, Erlin. Kamu membuatku khawatir.”

Erlin berusaha bangun, tapi tubuhnya masih lemah. Ia menoleh ke arah lain, enggan menatap lelaki di depannya.

“Aku tidak butuh kamu untuk khawatirkan aku, Aku hanya ingin jauh dari semua ini.”

Abimanyu menoleh dan merasakan sedikit sakit hati saat mendengar perkataan dari Erlin.

"Kenapa kamu menikahi aku? Apakah karena rahimku?" tanya Erlin.

Pertanyaan itu membuat Abimanyu terdiam cukup lama.

Ia tidak menyangka Erlin akan langsung menuduhnya seperti itu.

“Tidak, Erlin. Aku menikahimu karena keadaan, dan aku tidak punya pilihan selain menurut pada Abi dan Umi.”

"Keadaan? Jadi memang aku disini hanya korban dari keegoisan dan ambisi kalian akan anak. Aku tidak menyangka jika keluarga Kyai Abdullah sangat egois."

Abimanyu mendekat ke arah Erlin dan memintanya untuk tidak membawa-bawa nama Ayahnya.

“Kamu sama saja seperti mereka! Egois, hanya memikirkan kehendak keluarga tanpa peduli pada perasaan orang lain!”

Abimanyu yang sejak tadi menahan diri akhirnya kehilangan kesabaran.

Tangannya terangkat, siap menampar pipi istrinya yang terus menyakitinya dengan kata-kata.

Namun tepat di detik terakhir, Abimanyu menghentikan gerakannya.

Tangannya terhenti di udara, gemetar karena amarah bercampur luka hati.

Erlin menutup matanya saat melihat suaminya yang akan menampar nya.

"Istirahatlah dan malam ini aku akan tidur di ruang tamu," ucap Abimanyu yang kemudian keluar dari kamar.

Ia tidak mau tangannya menyakiti istrinya yang baru saja ia nikahi.

Erlin melihat suaminya yang menutup pintu kamarnya

Jantungnya masih berdetak kencang saat mengingat suaminya yang akan menampar nya.

Ia kembali menangis sesenggukan di balik selimutnya.

"Aku lelah," gumam Erlin.

Sementara itu di luar kamar, Abimanyu melihat tangannya yang tadi akan menampar pipi Erlin.

Ia pun melangkah turun dan menuju ke ruang kelas.

Malam itu Abimanyu membaringkan tubuhnya di sofa panjang, memejamkan matanya yang tak kunjung bisa terlelap.

***

Keesokan paginya dimana jam menunjukkan pukul empat pagi.

Riana keluar dari kamar dan melihat suaminya tidur di sofa.

Umi Farida yang baru saja keluar dari kamarnya, juga ikut terkejut ketika melihat putranya tidur di sofa.

"“Ya Allah, Abimanyu. Kenapa kamu tidur di sini?!” serunya dengan nada keras.

Suara itu membuat Abimanyu tersentak bangun. Ia mengusap wajahnya, mencoba mengatur napas.

“Tidak apa-apa, Umi. Aku hanya tidak bisa tidur di kamar.”

“Lihat itu, Riana! Gara-gara perempuan kampungan itu, suamimu sendiri sampai tidur di sofa! Malu-maluin keluarga saja!”

Kyai Abdullah keluar dari kamar dan meminta istrinya untuk diam.

"Ini masih Subuh, Farida. Apakah kamu tidak malu jika para santriwati mendengar suara kamu yang seperti petir!"

Farida langsung terdiam saat suaminya yang menegurnya.

Kyai Abdullah meminta Abimanyu untuk membangunkan Erlin untuk sholat berjamaah.

Abimanyu mengangguk kecil dan segera naik ke lantai atas.

Saat akan mengetuk pintu, Erlin membukanya terlebih dahulu.

Abimanyu melihat wajah Erlin yang sangat pucat sekali.

"Ayo sholat subuh berjamaah," ajak Abimanyu.

"Sholat lah sendiri dengan keluarga kamu, Abi. Aku tidak bisa sholat dan akan mempermalukan kamu." ucap Erlin.

"Apa maksud kamu yang tidak bisa sholat? Kamu tidak pernah sholat?" tanya Abimanyu.

Erlin menggelengkan kepalanya dan mengatakan kalau ia tidak pernah sholat.

Abimanyu terdiam, seolah tidak percaya dengan apa yang baru saja ia dengar.

"Kamu tidak pernah sholat? Sejak kapan, Erlin?" tanya Abimanyu dengan suara yang bergetar, antara marah, kaget, dan kecewa.

"Sejak lama, Abi. Aku bahkan tidak yakin Allah mendengar doaku. Aku hanya pemain disini dan Allah sutradara nya." jawab Erlin.

Abimanyu sedikit marah dengan apa yang dikatakan oleh istrinya.,

1
Hr sasuwe
Bestian bener Umi Farida sama Riana 🤭
Hr sasuwe
nyimak ya
Hr sasuwe
aduuuhh ada drama lagi nihh, nyimak dehhh
Hanipah Fitri
aku mampir Thor
my name is pho: selamat membaca kak
total 1 replies
Hr sasuwe
keknya seru nih, Erlin jadi istri satu"nya Abimanyu, Riana buang aja kelaut 🥰
Hr sasuwe
emosi jiwa nih sama kelakuan Riana 🤨
Hr sasuwe
semoga saja Abimanyu bisa menjaga amanahnya ya
Hr sasuwe
nyimak aja ya
Hr sasuwe
lanjuut
my name is pho: terima kasih kak
total 1 replies
Hr sasuwe
bahagia terus buat Erlin sama Abimanyu 🥰
Hr sasuwe
bagusnya si Umi Farida di santet aja x ya 🤭
Hr sasuwe
nah lo maenanya mbah dukun toh,aduh si Umi Farida nyasar nih kek nya 🤭
Hr sasuwe
mantapkan hatimu Abi 👍
Hr sasuwe
👍👍
Hr sasuwe
pengennya tuh mereka be2 bahagia terus deh 😊
Hr sasuwe
Riana jadi bonekanya Umi Farida 🤨
Hr sasuwe
semoga Abimayu bisa jadi suami siaga ya
Hr sasuwe
pengen deh ngegantung Umi sama Riana di pohon toge 🤭
my name is pho: ayo kak, kita gantung mereka berdua
total 1 replies
Hr sasuwe
👍👍
Hr sasuwe
ditungguuu
my name is pho: ok kak
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!