NovelToon NovelToon
Setelah Empat Tahun Berlalu ( Luka)

Setelah Empat Tahun Berlalu ( Luka)

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Trauma masa lalu
Popularitas:4.7k
Nilai: 5
Nama Author: oland sariyy

Demi menyelamatkan nyawa sang Ibu agar terus tetap bertahan di samping nya, Tembok kokoh yang selama ini ia jaga sekuat tenaga akhirnya terpaksa di terobos juga.
Naima membutuhkan uang yang sangat banyak, sementara Anjani ibu nya Bagas membutuhkan sosok seorang menantu sekaligus cucu untuk keluarga Haditama.
Akan kah trauma masa lalu itu sembuh secara perlahan atau malah menimbulkan luka baru lagi bagi Naima?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon oland sariyy, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Menguping pembicaraan Naima

Keesokan harinya,ketika Anjani baru sampai di lantai lima belas tempat di mana ruangan suami nya berada.

Baru satu langkah ia keluar dari lift, sekarang langkah itu terpaksa di hentikan secara mendadak ketika mendengar suara tangisan yang keluar dari mulut Naima.bekal makan siang yang ia bawa untuk suami nya langsung di pangku dengan erat,jangan sampai terjatuh menimbulkan bunyi keras karena ia masih ingin mendengar siapa gerangan yang sudah membuat Naima menangis seperti ini.

" Kata Dokter nya Ibu mengidap penyakit kanker hati stadium 3 Mbak." ujar seseorang dari sebrang sana yang Anjani sendiri tidak tahu siapa pemilik suara tersebut.

Mulut Naima menganga lebar mendengar penjelasan dari adik nya,hari ini ia datang telat ke kantor karena harus mengantar ibu nya ke rumah sakit,tadi pagi Dito menemukan Maryah sudah tidak sadar kan diri di atas tempat tidur nya,Naima yang sedang menyiapkan sarapan untuk mereka bertiga langsung berlari menyusul ke dalam kamar.tanpa mengganti pakaian terlebih dahulu Naima memesan taksi lalu membawa ibu nya menuju rumah sakit terdekat dan juga lengkap tentunya.Sebenarnya ia ingin menemani ibu nya lebih lama lagi di rumah sakit,namun tuntutan pekerjaan yang sedang menumpuk memaksa ia harus meninggalkan ibu nya yang masih belum mau membuka kedua mata nya.

Tak ada kerabat atau tetangga dekat yang bisa ia minta bantuan,hanya ada Dito yang ia punya sekarang dan tidak lupa juga Naima menitipkan ibu nya kepada salah satu perawat di rumah sakit ini.berjaga- jaga jika Dito kelabakan mengurus ibu nya sendirian.ia tidak berani mengajukan cuti secara mendadak,apalagi bulan kemarin ia sudah mengambil jatah cuti karena harus menemani Dito di sekolah nya.

" Kanker nya sudah semakin berkembang,salah satu nya sudah menyebar ke pembuluh darah utama hati, kondisi ibu semakin menurun Mbak. Ibu harus mendapatkan pengobatan yang sangat serius di sini." sambung Dito lagi.sekarang saja ia masih memakai seragam sekolah nya dan belum sempat di ganti karena Ia tak membawa baju ganti yang bisa di gunakan.

Tadi siang sebelum berangkat ke kantor, Naima menyempatkan diri untuk mendatangi sekolah Dito,meminta izin kepada wali kelas adik nya bahwa untuk hari ini atau besok mungkin adik nya belum bisa mengikuti proses pembelajaran,alasan nya jelas yaitu ibu mereka yang sedang di rawat di rumah sakit,Naima sudah menyimpan nomer ponsel wali kelas Dito supaya nanti lebih mudah lagi untuk menghubungi beliau tanpa harus datang langsung ke sekolah.

Isak tangis Naima semakin jelas terdengar, suasana lantai lima belas yang biasa nya sepi sekarang berubah drastis di penuhi suara tangisan Naima.

" Kamu jaga Ibu dulu ya To, nanti sepulang dari kantor Mbak akan mampir ke sana.kalau mau beli makan cari di kantin rumah sakit,jangan sampai Kamu juga ikut sakit." ujar Naima terbata-bata.

" Iya Mbak." jawab Dito patuh sambil menunduk kan kepala.

" Kamu masih pegang uang kan? Atau nggak Mbak kirim uang jajan untuk mu sekarang?" tanya Naima lagi karena takut adik nya menahan rasa laparnya terus ikut-ikutan sakit.

" Masih Mbak, nanti kalau ke sini tolong bawakan ganti baju untuk ku ya Mbak sekalian selimut juga." Naima lalu menjawab iya, seperti nya malam nanti mereka akan tidur di rumah sakit.

Setelah sambungan telpon berakhir, semakin kencang tangisan Naima yang keluar.sesak di dada semakin besar menghimpit,ia tak menyangka kalau ibu yang selama ini terlihat baik-baik saja di depan mereka ternyata menyimpan sebuah penyakit yang sangat serius.

"Pantas saja beberapa waktu belakangan Ibu sering mual dan tidak berselera makan." gumam Naima dengan wajah yang di telungkup kan ke atas meja kerja nya.

Satu pun pekerjaan belum ia selesaikan, padahal satu jam lagi akan ada meeting bersama beberapa bagian divisi utama.pikiran nya sedang bercabang, sulit bagi Naima untuk bisa fokus bekerja di tengah situasi yang genting ini.

" Operasi, Kemoterapi?" gumam Naima sambil menatap pesan yang baru saja Dito kirim kepada nya.

Apa hanya dengan Operasi dan Kemoterapi penyakit ibu nya bisa sembuh?

Untuk melakukan itu semua pasti membutuhkan biaya yang besar.Naima baru beberapa bulan bekerja di sini, tabungan nya pasti tidak akan cukup mengcover biaya sang Ibu.

Ia sudah bekerja sekeras mungkin sampai tidak mengenal kata lelah dan waktu lagi,tapi sekarang malah di hadapkan lagi dengan cobaan yang teramat besar.hutang kepada Bagas saja belum sempat ia lunasi karena ia tak tahu di mana keberadaan pria itu saat ini.

Siapa lagi yang di tuntut untuk memikirkan biaya rumah sakit jika bukan diri nya,tak mungkin ia membebani biaya rumah sakit kepada sang adik yang belum bekerja.

Setelah suara tangisan Naima tidak terdengar lagi, Anjani melangkahkan kaki nya menghampiri meja kerja Naima.

Naima yang mendengar suara langkah kaki seseorang mendekati nya,dengan cepat mengusap air mata nya lalu mengatur nafas agar tidak sesenggukan lagi.

" Selamat siang Buk Anjani." sapa Naima ketika melihat yang datang ternyata istri pemilik perusahaan.

Naima berusaha keras menjaga nada suara nya agar tidak terdengar aneh di telinga ibu bos.bahkan ia sengaja tak mau menatap terlalu lama wajah Anjani takut mata sembab nya kelihatan oleh wanita paruh baya ini.

" Bapak ada di dalam ruangan beliau."lanjut Naima mempersilahkan Anjani masuk ke ruangan sang Bos karena tidak ada peraturan yang bisa menghalangi Anjani menemui suami nya.sesuai perintah dari Zalendra tempo hari,kapan pun istri nya datang ingin menemuinya jangan di halangi.

Naima iri melihat keharmonisan pasangan paruh baya ini,kenapa Bapak nya tidak bisa bersikap demikian kepada sang Ibu.apa sesulit itu kah untuk menghargai posisi ibu nya sebagai seorang istri? Atau memang Rudi yang tidak punya hati,ahhkkk...Naima menggeleng cepat tak ingin lagi memikirkan tentang Rudi yang sudah lama ia hapus dalam hidup nya.

" Ini adalah makan siang untuk Kamu,di habiskan ya Nai." ucap Anjani sambil menatap intens wajah sembab Naima.

Ia yakin saat ini Naima hanya sedang berusaha terlihat kuat di depan nya, tetapi ia rasa tak mungkin langsung menodongkan pertanyaan kepada Naima tentang kenapa ia bisa menangis, nanti ketahuan dong kalau sejak tadi ia menguping pembicaraan Naima dengan seseorang.

" Terimakasih ya Buk,maaf sudah merepotkan Ibuk." ucap Naima pada Anjani.

Perut Naima memang terasa perih tapi ia tidak punya tenaga untuk mengunyah makanan ini,ia tahu makanan yang di bawa Anjani pasti enak tapi sungguh selera makan Naima sudah hilang ketika mendapatkan kabar dari adik nya tadi.

Sisa masakan yang tadi belum sempat ia selesaikan masih tergeletak begitu saja di dapur,baik Naima maupun Dito sama-sama melewatkan sarapan bahkan sekarang sudah berganti dengan makan siang tetapi Naima belum juga berniat mengisi perut nya.

" Saya senang di repot kan sama Kamu, Saya tahu Kamu sedang sibuk dan itu ulah suami saya,di makan ya jangan sampai ada yang tersisa.nanti saya marah loh." ucap Anjani tersenyum sambil mengelus bahu Naima.

Tanpa berbicara apapun lagi,Anjani memutuskan untuk berpamitan masuk ke ruang kerja suami nya.

" Mas...."

Tok...Tok

" Siapa?" Anjani dan Zalendra saling menatap satu sama lain dengan pandangan mata tertuju kearah pintu.

" Ada apa?"

Bersambung.

Jangan lupa like, tinggal kan jejak kalian di kolom komentar sebanyak mungkin dan bantu rate ⭐ ⭐ ⭐ ⭐ ⭐ supaya karya terbaru author sampai ke pembaca yang lain nya guys.

1
ChikoRamadani
Tahan ya bagas, malam pertama harus dtunda dulu 🤣
oland sariyy: jangan sampai karatan adek nya ya 😁😁
total 1 replies
Randa kencana
ceritanya sangat menarik
oland sariyy: terimakasih sudah mampir kak 🙏🙏
total 1 replies
ChikoRamadani
⭐️⭐️⭐️⭐️⭐️ Sangat Menarik

Dari kisah luka yang pertama dan lanjutan tetap oke ceritanya....
setiap episode cerita pasti ada plot twistnya....
berharap naima dan bagas bahagia selamanya ❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️

Semoga sukses kakk othor❤️
oland sariyy: terimakasih juga untuk support nya.sehat selalu Kakak 😘😘
oland sariyy: terimakasih sudah mampir kembali kak
total 2 replies
ChikoRamadani
Sabar ya bagas malam pertamanya ditunda dulu 🤣
Semoga pernikahan naima dan bagas langgeng tanpa ada drama ulat bulu....
dan buat naima kamu harus hilangkan rasa tidak enakan takutnya semakin kamu merendah semakin orang lain senang akan menghina dirimu.... jadilah naima yg tegas, percaya diri, hilangkan rasa trauma itu agar rumahtangga kalian terjalin nyaman, ...
bagas, kamu sudah berjanji untuk membahagiakn naima jgn sia" kan dia, dia sudah terlalu tersakiti oleh trauma yg dbuat pak rudi dan kamu harus mengambil segala tindakan untuk orang2 yang ingin berbuat licik atau jahat kepada naima....
oland sariyy: nice kakak 😁
total 1 replies
oland sariyy
wajib mampir ya guys
oland sariyy
jangan lupa tinggalkan jejak kalian kolom komentar sayang- sayang nya author semua nya 🥰🥰🥰😘
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!