NovelToon NovelToon
Terpaksa Menikah

Terpaksa Menikah

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Cinta setelah menikah / Janda / Nikah Kontrak / Paksaan Terbalik
Popularitas:9.5k
Nilai: 5
Nama Author: si ciprut

Devan Ganendra pergi dari rumah, karena iri dengan saudara kembarnya yang menikah dengan Dara. Karena dia juga menyukai Dara yang cantik.

Ia pergi jauh ke Jogja untuk sekedar menghilangkan penat di rumah budhe Watik.

Namun dalam perjalanan ia kecelakaan dan harus menikahi seorang wanita bernama Ceisya Lafatunnisa atau biasa dipanggil Nisa

Nisa seorang janda tanpa anak. Ia bercerai mati sebelum malam pertama.

Lika-liku kehidupan Devan di uji. Ia harus jadi kuli bangunan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari bersama Nisa.

Bagaimana penyelesaian hubungan keluarga dengan mantan suaminya yang telah meninggal?

Atau bagaimana Devan memperjuangkan Nisa?

Lalu apakah Devan menerima dengan ikhlas kehadiran Dara sebagai iparnya?

ikuti kisah Devan Ganendra
cusss...

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon si ciprut, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kesepakatan

Pagi harinya Hasan sengaja engga berangkat kerja, ia ijin kepada pemilik rumah yang di renovasi agar diperbolehkan.

Hasan menemani Evan untuk hari ini, terutama untuk mengenalkan anggota keluarganya. Terutama anak istrinya serta Nisa, istri Evan.

Nama Devan dirubah Evan, biar agak lain yah.

"Evan!, sebenarnya kamu itu mau kemana?, atau darimana?" tanya Hasan yang memang sengaja hari ini menanyakan dengan detail diri Evan.

"Saya mau ke Jogja mas!, tapi ada kendala semalam!"

"Ke...?"

"Mau ke tempat budhe yang di Jogja!" Sahutnya.

"Ohhh, ada budhe disana?"

"Iya mas!" Sahut Evan masih menahan perih di pelipisnya. Selain jatuh juga terkena bogeman dari warga.

"Ini mau kesana?, atau nunggu sembuh?" Tanya Hasan dengan bijaknya.

"Sebenarnya saya ga ada tujuan pasti sih mas!. Bosen aja dirumah Jakarta, terus pingin main ke Jogja." Sahut Devan sambil menatap Hasan yang tampak teduh.

"Ya udah gini!, kamu kan lagi sakit. Dan kebetulan sekarang kamu jadi suami Nisa. Kalau ada apa-apa kamu bicara dengannya. Misal butuh bantuan mas, mas ga masalah kok!" Ucap Hasan yang memang tampak perhatian.

"Iya mas!" Sahut Devan.

"Oh ya!, apa orang tuamu tahu kalau kamu nikah?" tanya Hasan kepada Devan.

"Belum mas!, ponselku jatuh pas kecelakaan semalem!" Sahut Devan yang memang sudah tidak memiliki ponsel.

"Ingat nomor teleponnya?"

Devan menggelengkan kepala karena tidak ingat. Meski kalaupun ada ponsel dan di otak-atik pasti Nemu. Tapi Devan lagi sedang menikmati suasana ini.

Entah karena apa?. Mungkin karena Nisa yang begitu cantik menurutnya.

"Yo wes, nanti kalau ingat di hubungi."

"Oh ya gini Van!, Nisa itu janda tanpa anak. Kamu sudah denger kan dari warga yang teriak-teriak?"

Devan mengangguk.

"Tapi setelah nikah dengan juragan sapi ompong itu, malamnya malah juragan meninggal gara-gara over dosis!" Lanjutnya.

"Hah, overdosis narkoba mas?"

"Bukan!, tahu sendiri anaknya juragan sapi sudah segede itu. Tadi malam yang teriak-teriak!"

"Ya ya ya!" Sahut Devan.

"Itu anaknya. Wong tuwek, isih pingin kawin terus. Ya begitulah kalau ga mampu ya pakai obat. Lha wong dokternya bilang overdosis kok masih pada ngeyel. Yang disalahin Nisa. Bapak juga!, mertuamu tuh!"

"Halahhh, bapakmu juga itu mas!" Celetuk Jannah yang lewat dekat Hasan untuk memberikan dua cangkir teh panas kepada Hasan dan Devan.

Devan manggut-manggut mendengar cerita dari Hasan kakak Nisa.

"Terus kamu kerja apa di jakarta?, atau masih kuliah?"

"Engga kerja mas, tapi engga nganggur juga!" sahut Devan.

Ya memang ga kerja ya Van, kan bosnya. Kerja juga paling tanda tangan doang. Tinggal perintah sono-sini sama Andri.

Mau kabur berapa lama juga sudah teratasi, tinggal tunggu laporan kan Van!

"Maksudnya bagaimana?"

"Ya kalau ada yang butuh bantuan ya saya bantu gitu. Kan dapat upah!"

"Kaya kuli bangunan gitu!, kamu borongan disana?"

"Engga sih mas!, biasanya orang kantoran yang butuh bantuan ku!"

"Ohhh..!"

Lha iya orang kantoran Van! Gimana sih!, di bilang kamu bosnya disana!. Ealah ngeles aja nih anak.

"Di obatin lagi itu lukanya!, Nisaa!, ini lho suamimu di obatin lagi!" Teriak Janah kepada Nisa yang sedang sibuk di dapur. "Biar mbak yang nerusin!" Lanjutnya.

Nisa datang dengan wajah cemberut, kemudian mengajak Devan untuk masuk ke dalam rumah.

"Mau kompres dulu apa engga?"

"Engga pakai sayang seperti semalam?"

"Opo.....!!"

"Ya tanyanya gini lho, mau di kompres dulu apa engga sayang. Gitu lho!"

"Huh...!!, maunya!!" Sahut Nisa sambil memutar bola matanya, kemudian mengambil air hangat dalam baskom dan handuk kecil.

"Pelan-pelan sayang!"

"Huekkkk...!!" Sahut Nisa.

"Ga pantes mas bilang sayang begitu. Kaku kamu mah!" Lanjut Nisa.

Memang Devan agak kaku kalau sama cewek. Tidak seperti Davin saudara kembarnya yang suka ceplas ceplos dan suka menggombal.

"Ck!, kan baru kenal. Aslinya mah menghanyutkan!"

"Helehhhh, tenggelem iya!"

Aduhhh...!

"Makanya ga usah berisik!" Ucap Nisa yang sedang mengusap luka Devan. Kemudian memberinya salep luka.

"Nis!" panggil Devan kepada Nisa.

"hmm.."

"Kamu maunya bagaimana pernikahan ini?, kita baru kenal dan tiba-tiba menikah. Dan belum mengenal satu sama lain lebih jauh." Ucap Devan perlahan agar tidak menyinggung Nisa.

"Malu ya mas?, nikah sama janda?"

"Bukan itu maksudku!, aku tuh tanya kamu!, mau bagaimana pernikahan ini?" ucap Devan.

"Jalanin aja mas. Tapi kalau mas merasa ga ikhlas atau sudah punya kekasih ataupun istri ya silahkan. Maunya mas bagaimana aku ikut apa kata mas!, toh aku memang sebenarnya juga ga pantes....!"

"stttt...!!, kok sampai segitunya!"

"Ya bagaimana lagi?"

"Gini lho Ceisya Lafatunnisa !, Aku masih bujang tadinya. Tidak punya kekasih apalagi istri. Aku sudah di ceritain tentangmu oleh mas Hasan. Meski tidak sepenuhnya di ceritakan ke aku. Tapi aku ingin mengenalmu secara pribadi, baik kamu kenal aku yang begini, begitu juga sebaliknya. Dan!!!, aku hanya ingin sekali seumur hidup dalam menikah. Sekarang gini!, kamu mau engga kita saling mengenal satu sama lain. Jika Allah meridhoi!, kita akan menjadi sepasang suami istri yang saling mencintai kelak!"

Ucapan Devan membuat hati Nisa berbunga, meski belum mengenal Devan secara sepenuhnya. Baru semalam, namun membuat dirinya trenyuh, dan menghargai setiap ucapan Devan. Apalagi Devan tampak baik dan berakhlak lebih dari cukup menurutnya.

Nisa mengangguk sambil mengulas senyum tipis. Matanya menatap Devan penuh makna. Lesung pipi Nisa menambah hati Devan semakin berdetak cepat.

"Sudah mas obatnya!" Ucap Nisa kemudian berdiri dan berbalik untuk memindahkan baskom serta kain handuk dari hadapan Devan.

Devan kembali ke samping rumah, dimana disana masih ada mas Hasan yang sedang ngobrol dengan istrinya.

"Sudah Van?" tanya Jannah yang melihat Devan keluar kembali.

"Sudah mbak!"

Wajah Devan sudah mendingan sekarang, sedikit terlihat ketampanannya. Apalagi kalau luka memar dan bengkaknya hilang. pasti deh mbak Jannah langsung kiclep, karena mirip artis Drakor kesayangannya. Namun sayang, saat ini Devan masih terluka.

Meski kulitnya terlihat bersih, namun karena lukanya itu yang menjadi Devan terlihat biasa saja. Belum tahu sih!, mbak Jannah.

"Sementara tinggal disini dulu. Kalau kalian sudah sreg satu sama lain. Terserah kalian mau kemana!" Ucap mas Hasan yang masih memikirkan adiknya, Nisa.

"Kalau saya di sini kerja apa ya mas?" tanya Devan memikirkan hari depannya.

"Bantuin mas wae, jadi kenek kuli bangunan. Gapapa kan!, itung-itung buat nafkahi istri." Celetuk mbak Jannah.

Memang kadang Hasan kekurangan tenaga, terutama kenek, atau pelayan tukang di proyek bangunannya.

"Gapapa mas?" tanya Devan yang justru sangat antusias.

Ia ingin merasakan menjadi orang bawahan seperti umumnya.

"Ya gapapa kalau kamu mau!, kerja berat lho!"

"Gapapa mas, daripada balik ke Jakarta. Terus Nisa ikut kesana. Malah resign dari kerjaannya disini!" sahut Devan yang memang saat ini Nisa masih aktif bekerja.

.

.

.

BERSAMBUNG

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

1
Mar lina
apakah yg di sekap itu
ibu tirinya, Nisa???
lanjut thor ceritanya
☠ᵏᵋᶜᶟเภє๓ᛇ
sookkoorr kena geplak kan kamu van
☠ᵏᵋᶜᶟเภє๓ᛇ
hallah emang maunya dia itu di suapin 🤣
cip: lhohh ehhh lhoohhh🙈🙈🙈
total 1 replies
🍭ͪ ͩ🍃⃝⃟𝟰ˢ🫦ꋬꋪ_❄
up lagi yaa ditungguin lhoo
cip: iya😂😂😂😂
total 1 replies
🍭ͪ ͩ🍃⃝⃟𝟰ˢ🫦ꋬꋪ_❄
gagal ya coba lagi y van
cip: wkwkwkkwk
🍭ͪ ͩ🍃⃝⃟𝟰ˢ🫦ꋬꋪ_❄: kan harus 🙈🙈🙈
total 3 replies
Rini A
Bagus
lanjutkan
🍭ͪ ͩ🍃⃝⃟𝟰ˢ🫦ꋬꋪ_❄
juniati kah itu🙄🙄🙄
Ropiyati Ropi
ceritanya di daerah muntilan nih..wkwkwk
jadi semangat bacanya deh
cip: lho kenal daerah Muntilan kak🙈🙈
total 1 replies
🍭ͪ ͩ🍃⃝⃟𝟰ˢ🫦ꋬꋪ_❄
nisa yg dipanggil sayank ehh aku nya yg salting🙈🙈🙈🙈
🍭ͪ ͩ🍃⃝⃟𝟰ˢ🫦ꋬꋪ_❄: pernah tpi sekarang jarang/Facepalm//Facepalm//Facepalm/
cip: emang ga pernah dipanggil sayang?🤭🤭
total 2 replies
Wulan
Keren kak
🍭ͪ ͩ🍃⃝⃟𝟰ˢ🫦ꋬꋪ_❄
Winda sama Wanda ini sarap atau apa yaaa....
kog bisa2nya kek gitu
cip: engga ikut-ikutan 🙈🙈🙈🙈🙈
🍭ͪ ͩ🍃⃝⃟𝟰ˢ🫦ꋬꋪ_❄: ngeri lah itu 2 manusia
total 3 replies
🍭ͪ ͩ🍃⃝⃟𝟰ˢ🫦ꋬꋪ_❄
bahasanya agak serem yaa
neur
kereen KK 👌☕❤👍😎
cip: terimakasih
total 1 replies
Rian Moontero
lanjuuuttt👍🤩🤸🤸
cip: siap
terimakasih kak
total 1 replies
🍭ͪ ͩ🍃⃝⃟𝟰ˢ🫦ꋬꋪ_❄
itu beli motor kek beli permen saa🙈🙈🙈
cip: 😂😂😂😂😂 kan orang kaya
total 1 replies
🍭ͪ ͩ🍃⃝⃟𝟰ˢ🫦ꋬꋪ_❄
hajar dulu pikir belakangan ya sa...
kan mayan ada devan yg jadi jaminan
🍭ͪ ͩ🍃⃝⃟𝟰ˢ🫦ꋬꋪ_❄: lanjut bangg...
ada lagi g habis ini
cip: 🤣🤣🤣🤣🤣🤣
total 2 replies
🍭ͪ ͩ🍃⃝⃟𝟰ˢ🫦ꋬꋪ_❄
habis itu coba deh bilang i love u gitu...
cwek tuh perlu bukti ucapan juga lhooo
🍭ͪ ͩ🍃⃝⃟𝟰ˢ🫦ꋬꋪ_❄: ok sip
cip: iyaa 🙈🙈🙈
total 8 replies
🍭ͪ ͩ🍃⃝⃟𝟰ˢ🫦ꋬꋪ_❄
kan jadi pengen yg macem devan....
pokoknya yg bilang habiskan semua nya 😅😅😅😅
🍭ͪ ͩ🍃⃝⃟𝟰ˢ🫦ꋬꋪ_❄
aduhhh pikiran ku jalan duluan🙈🙈🙈🙈🙈
cip: Waduhhhh 😂😂😂
🍭ͪ ͩ🍃⃝⃟𝟰ˢ🫦ꋬꋪ_❄: cocok🤸‍♀️🤸‍♀️
total 23 replies
🍭ͪ ͩ🍃⃝⃟𝟰ˢ🫦ꋬꋪ_❄
bang cip orang magelang kah kog paham daerah situ🙄🙄🙄🙄
🍭ͪ ͩ🍃⃝⃟𝟰ˢ🫦ꋬꋪ_❄: mencurigakan
cip: 🤭🤭🤭🤭🤭
total 2 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!