NovelToon NovelToon
YISHA : After Reincarnation

YISHA : After Reincarnation

Status: sedang berlangsung
Genre:Reinkarnasi / Romansa Fantasi / Cinta Seiring Waktu / Elf / Fantasi Wanita
Popularitas:885
Nilai: 5
Nama Author: Rin Arunika

Beberapa tahun lalu, Sora dikhianati oleh kekasih dan sahabatnya. Mengetahui hal itu, bukannya permintaan maaf yang Ia dapatkan, Sora justru menjadi korban kesalah pahaman hingga sebuah ‘kutukan’ dilontarkan kepadanya.

Mulanya Sora tak ambil pusing dengan sumpah serapah yang menurutnya salah sasaran itu. Hingga cukup lama setelahnya, Sora merasa lelah dengan perjalanan cintanya yang terus menemui kebuntuan. Hingga suatu hari, Sora memutuskan untuk ‘mengistirahatkan’ hatinya sejenak.

Tanpa diduga, pada momen itulah Sora justru menemukan alasan lain dibalik serangkaian kegagalan kisah cintanya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rin Arunika, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

#3

Minggu-minggu pertama menyandang status lajang terasa berat bagi Sora. Seperti ada bagian dari dirinya yang hilang. Sora sering terlihat murung dan menjadi penyendiri.

Beberapa bulan setelahnya, senyum cerah Sora perlahan-lahan muncul kembali. Luka dalam diri Sora sepertinya berangsur pulih.

#

*Desember 2017…

Tak mau terlalu lama merasa sendiri, Sora kembali berpikir untuk membuka hatinya kembali. Ia ingin membuktikan pada Reza bahwa dirinya bisa bahagia tanpa keberadaan pria itu.

Pada suatu malam yang dingin karena hujan yang deras, Sora telah berada di sebuah restoran yang terkenal dengan sajian Escargot-nya.

Sora memiliki janji dengan seorang pria yang Ia kenal di aplikasi kencan. Itu adalah pertemuan perdana mereka setelah beberapa hari bertukar pesan.

Dalam balutan midi-dress berwarna biru muda, Sora tampak menawan dengan rambutnya yang dikepang dengan rapi. Ia terlihat seperti tokoh kartun populer yang memiliki kekuatan sihir es.

Sora menatap layar ponselnya. Ia mengingat-ingat waktu yang telah Ia habiskan untuk menunggu kenalan barunya itu.

“Udah mau sejam tapi dia gak dateng-dateng…” gumam Sora.

Sora menaruh kembali ponselnya dan melirik gelas yang hampir kosong di sebelah ponsel. Sisa minuman itu adalah saksi bisu yang setia menemani penantian Sora.

Tiba-tiba saja ponselnya berbunyi. Sora terperanjat dan senyumannya merekah. “Wah…”

“Aku udah di depan, kamu di mana?” Sora membaca pesan yang baru masuk itu.

“Tunggu deh, aku ke sana. Aku pake dress biru ya…” Sora bangkit dan bergegas menuju pintu utama restoran.

Ia kegirangan seperti anak kecil yang mendapat hadiah sepeda, binar matanya berkilauan.

“Kamu di mana? Aku udah di depan.” Sora celingukan ketika Ia tak melihat sosok pria yang katanya tingginya sekitar 184 cm itu.

Alih-alih dihampiri pria tampan, Sora justru didatangi seorang wanita yang menggunakan celana kulot berwarna krem yang dipadukan dengan balutan blouse bermotif macan salju. Terdapat juga nama merek fashion melintang di bagian tengahnya.

“KAMU!” tiba-tiba saja lengan Sora dihantam oleh shoulder bag yang entah apa isinya hingga Sora merasa seperti dipukul menggunakan papan.

“Lho? Ibu siapa? Ada masalah apa ya kok tiba-tiba mukul saya?” Sora keheranan dengan tingkah wanita itu.

“KAMU SIMPENAN SUAMI SAYA, KAN?” Wanita itu menunjuk di depan hidung Sora, “NGAKU, GAK?!” shoulder bag itu kembali dipukulkannya pada Sora.

“Apa sih, Bu? Cowok aja saya gak punya!” darah Sora ikut mendidih.

“Ya karena kamu simpenan suami orang!” wanita itu melotot. Kemudian, Ia menunjukkan layar ponselnya tepat di depan wajah Sora. Layar kunci ponsel itu adalah sebuah foto bersama antara wanita itu dan seorang pria. Tunggu, Sora merasa sosok pria itu seperti tidak asing.

“Hah? Ini Mas Aldo?!” ucap Sora keheranan sambil menatap layar ponsel wanita itu.

“Aldo, Aldo! Dia itu suami saya, Mas Aris!” Wanita itu menyilangkan tangan di dada.

“Bentar, Bu. Bentar!” gantian Sora yang merogoh ponselnya. Kemudian, Ia menggulir layar ponsel dan menunjukkannya pada wanita itu.

“Nih, Bu. Lihat! Di dating app namanya Aldo! Aldo Hartosuwirjo!” Sora menatap sinis wanita itu.

“Ck, halah! Berisik. Pelakor mah pelakor aja!” Setelahnya, wanita itu melengos begitu saja dari hadapan Sora.

Sora masih menatap kepergian wanita itu.

Wanita itu pergi meninggalkan Sora yang saat itu menjadi pusat perhatian orang-orang yang berada di sana.

Meski begitu, Sora yakin pasti wanita itu sebenarnya sadar bahwa apa yang dikatakan Sora tidaklah salah. Wanita itu pasti hanya terlanjur malu dan tak mau mengakui kesalahan suaminya.

#

*Juni 2018…

Sejak rencana pertemuannya dengan pria di aplikasi kencan gagal total, Sora langsung menghapus aplikasinya tak lama setelah insiden menyebalkan itu terjadi. Ia tak mau lagi berkenalan dengan orang baru lewat jalur aplikasi. ‘Trauma’ mungkin ungkapan yang tepat bagi apa yang Sora rasakan jika mendengar nama aplikasi kencan itu.

Meski begitu, Sora tak pantang menyerah untuk kembali mencari calon kekasih hatinya. Saat itu Sora tengah menjalin komunikasi intens dengan seorang pria.

Mereka bertemu pada pesta perayaan ulang tahun perusahaan tempat Sora bekerja. Rupanya, pria itu masih saudara jauh salah satu direksi perusahaan.

Setelah pertemuan tak disengaja itu, Sora merasa senang tiap kali pria itu menghubunginya meskipun hanya saling berbalas pesan singkat.

Hubungan tanpa status yang jelas itu berlangsung selama beberapa minggu. Selama itu pula Sora merasa seperti di atas awan setiap hari. Namun, rasa itu ternyata tak bertahan lama.

Tiba-tiba saja Sora tak bisa menghubungi pria itu. Seluruh pesan yang Sora kirimkan tak pernah sampai, panggilan telpon Sora tak pernah terhubung.

Tapi Sora bisa apa selain menunggu. Status mereka saja tidak jelas. Disebut teman tapi kelewat dekat sampai-sampai Sora sering senyum sendiri ketika berbalas pesan, dan diantara mereka belum ada yang pernah menyatakan perasaan satu sama lain.

Empat hari setelah menghilang tanpa kabar, Sora akhirnya bisa terhubung kembali dengan pria itu. Namun kali ini Sora tak lagi merasa di atas awan seperti biasanya.

Melihat ikon foto profil pria itu berubah menjadi seorang wanita yang tersenyum manis, Sora memberanikan diri menanyakan status hubungan mereka. Dan hasilnya sesuai dugaan Sora. Pria itu benar telah memiliki seorang kekasih.

“Dasar bekantan sok kegantengan!” Sora menghapus kontak bernama ‘Bayuuu’ itu dan menghapus seluruh pesan dalam kolom chatnya.

Menyebalkan memang. Lagi-lagi harapan kecil yang tumbuh dalam hati Sora kembali berujung kecewa. Ia seperti terjun bebas dari pesawat dan menghantam tanah dengan keras karena tidak ada parasut yang mengembang.

#

*Desember 2019…

“Dek… Maaf ya… Mas sebenernya udah punya cewek, udah lama. Dan bentar lagi kita mau nikah…” Dari sebrang sana terdengar seorang pria meminta permohonan maaf pada Sora.

Sora masih terdiam. Suara petir yang menyambar seolah mewakili gemuruh dalam hatinya. Malam itu, Sora duduk termangu di tepi tempat tidurnya.

“Dek?” Kembali terdengar suara dari ponsel Sora.

“Oh, iya Mas. Gak apa-apa, kenapa minta maaf. Lagian saya bukan siapa-siapanya Mas Dimas.” Jawab Sora getir..

“Sekali lagi Mas minta maaf ya Dek… Mas-“

Sora tak mau lagi mendengar suara pria itu. Ia mematikan sambungan telpon dan menangkup wajahnya dengan kedua tangannya.

Ada pisau gaib yang menusuk dadanya. Nafasnya menjadi sesak. Bulir air mata ikut jatuh seperti hujan di luar sana.

Malam itu, untuk yang kesekian kalinya perasaan Sora kembali hancur berkeping-keping setelah susah payah Ia berbenah dan merangkainya. Sora membiarkan dirinya tenggelam dalam tangisnya.

#

“Surat cuti saya, Bu”

Pagi itu, Sora telah berdiri menghadap Yasmin, Direktur SDM yang salah satu kewenangannya adalah mengurus pengelolaan karyawan.

Yasmin tak langsung menjawab ucapan Sora. Ia masih terus bersidekap menatap kacamata hitam yang sedari tadi bertengger di atas hidung Sora yang mancung.

“Kamu mau liburan sekarang?” Tanya Yasmin datar.

“Enggak, Bu. Rencana cuti saya minggu depan. Sudah saya tulis di suratnya.” Jawab Sora santai sambil membenarkan posisi kacamatanya yang sedikit turun.

Setelah Sora memutus hubungan pertemanan dengan Agnes, Sora memilih untuk menganggap semua orang sama dan setara hanya sebagai teman. Ia masih sakit hati teringat rasanya dikhianati oleh ‘sahabat’.

Namun diantara banyak temannya, Sora terbilang lebih akrab dengan Yasmin. Entah kenapa Sora merasa Yasmin menghadirkan sosok seorang ‘kakak’ yang tak pernah Ia miliki dalam hidupnya. Dan Sora beruntung Yasmin selalu menyambutnya dan nyaris menghapus jarak yang biasa terbentuk karena batasan pekerjaan.

“Terus, itu kenapa?” Yasmin menunjuk kacamata hitam itu dengan dagunya.

“Biar gak kelihatan ngantuk, Bu.” Sora memahami arti tatapan Yasmin.

Namun, jawaban Sora tidak sepenuhnya benar. Pagi tadi ketika Sora bagun dari tidurnya, kedua matanya menjadi sangat bengkak karena Ia terus-terusan menangis hampir sepanjang malam.

Dan hingga saat itu pun, Sora masih merasa kesusahan untuk membuka matanya dengan sempurna. Benar-benar terasa seperti orang yang mengantuk berat.

“Ooh…” Yasmin mengangguk sambil meraih selembar kertas yang Sora taruh di atas mejanya.

“Empat hari? Kamu mau ke mana Ra?” Yasmin penasaran.

#

1
Anononin
Mulutnya diam, tapi hatinya mikir keras, wkwkwkwkkk /Hey/
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!