di salah satu pondok pesantren, ada seorang gadis cantik bernama Fatimah. Ayah nya Fatimah seorang pemilik pesantren bernama Ustad Zaidan,
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon safitri, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Acara pernikahan
1 minggu kemudia acara pernikahan dilaksanakan di gedung mewah tersebut.
Acara akad di laksanakan jam 7.00 wib
"Anak mama akan menjadi seorang istri,"ucap ibu Fatimah sambil menatap anaknya yang begitu dalam seakan -akan tidak ingin melepas kan anak nya tersebut.
Tak lama penghulu pun datang dan menikahkan Naim dan Fatimah.
"Aku nikah kan engkau dengan Fatimah binti Zaidan dengan mas kawin seperangkat alat sholat di bayar tunai,"ucap penghulu sambil menjabat tangan nya Naim
"Saya terima nikah nya Fatimah binti Zaida denga mas kawin,"ucap Naim namun ada yang menghentikan pernikahan itu.
"Berhenti aku tidak menyetujui pernikahan ini,"ucap seorang perempuan secara tiba-tiba.
"Siapa kamu mau menghentikan pernikahan anak saya,"kata ibu Naim yang dari tadi ada di sana.
"Aku pacar anak tante,"kata wanita itu dengan angkuh.
"Kamu hanya pacar bukan istri nya!"kata ibu Naim dengan marah
"Lanjutkan pernikahan ini ,"kata Ayah Naim yang berada di samping penghulu.
Namun Naim dia berdiri hendak menghampiri perempuan itu yang tak lain adalah Sendy pacar Naim yang menyamar sebagai penata rias agar dia bisa menghentikan pernikahan itu dengan mudah.
"Jika kamu menghampiri dia maka semua fasilitas yang sudah aku kembalikan akan ku ambil kembali,"kata Ayah Naim sambil menatap tajam ke arah anak nya.
Saat di ancam seperti itu Naim pun duduk di sebelah Fatimah dan melanjutkan akad nikah tersebut.
"Saya nikah kan engkau dengan Fatimah binti Zaidan dengan mas kawin seperangkat alat sholat di bayar tunai,"ucap penghulu sambil menjabat tangan Naim.
"Saya terima nikah nya Fatimah binti Zaidan dengan mas kawin seperangkat alat sholat di bayar tunai,"ucap Naim dengan lantang.
"Bagai mana para saksi?"tanya penghulu sambil menatap ke arah saksi.
"Sah,"jawab para saksi.
"Alhamdulilah," ucap penghulu sambil membacakan doa setelah nikah.
Setelah acara pernikahan mereka pun masuk ke rumah yang sudah di belikan oleh orang tua Naim sebagai hadiah .
"Nak ini rumah kamu sekarang kamu bisa melakukan apa saja yang kamu mau,"kata ibu Naim sambil tersenyum.
"Di sana juga ada lapangan yang luas,"sambung ibu Naim sambil memperlihatkan lapangan itu.
"Oh iya bu terimakasih,"kata Fatimah dengan sopan.
"Iya sama sama nak,"jawab ibu Naim sambil tersenyum.
Orang tua Naim dengan pun pulang dari rumah itu dan meninggalkan mereka berdua di rumah.
"Akhir nya orang tua ku pulang juga,"kata Naim dengan lega.
"Oh ya Fatimah walaupun kita tinggal di rumah yang sama tapi jangan harap kamu akan aku cintai,"sambung Naim dengan suara dingin dan lansung menuju ke kamarnya.
"Oh apa kah aku boleh bertanya apakah kita satu kamar?"tanya Fatimah dengan sopan.
"Kita tidak sekamar kamu paham kita hanya di jodohkan untuk apa aku harus satu kamar dengan mu,"jawab Naim yang berada di lantai dua.
"Oh baik lah,"kata Fatimah sambil menarik koper nya menuju kamar yang ada di bawah.
"Hah akhir bisa bebas juga dari Abi dan Umi apa lagi besok aku harus kerja dan membersihkan rumah,"kata Fatimah sambil memasukkan baju nya ke lemari.
Apakah yang di maksud Fatimah dengan bebas dari ayah dan ibu nya dan apakah dia berkerja di mana dan siapa dia sebenar nya. Tunggu bab berikut nya.
BERSAMBUNG...♡♡♡♡♤
semoga semangat up terus ya
salam kenal dari 'aku akan mencintaimu suamiku' jgn lupa mampir 🤗🤗
aku datang lagi kalo udh up up uphhh~
Awas kalau nanti lu jatuh cinta,🪓