Novel ini merupakan kelanjutan cerita dari Novel Wanita Lucu Itu Istriku.
Marina merupakan gadis cantik, berambut ikal panjang, dan lemah lembut. Parasnya yang cantik membuat banyak kaum Adam menaruh hati padanya, tak terkecuali sahabatnya sendiri, yakni Daren. Pria blasteran Indo-Jerman itu sudah lama menyukai Marina. Namun, wanita itu tak peka terhadap cinta. Karena minimnya pengalaman dalam dunia percintaan.
Marina terkenal cukup pendiam, dia hanya bereaksi keras bila bertemu pria yang bernama Aljav. Pria itu selalu saja mengejeknya sebagai titisan body losion. Keduanya adalah anak dari dua pasang sahabat, yakni Alea dan Dina.
Sejak kecil hubungan mereka tak pernah akur. Namun, di tengah hubungan yang buruk itu, kedua orang tua Aljav justru menjodohkan Marina dan Aljav, meski tahu Marina sangat membenci pria tersebut. Sejujurnya ada alasan lain di balik perjodohan konyol itu. Apakah alasannya? dan bagaimanakah cara Aljav dan Marina mempertahankan rumah tangga mereka yang sering di warnai kesalahpahaman?
Saksikan kisahnya berikut ini.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon suharni, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode. 20. Apakah Aku Salah Memilih?
Bunda Dina dan Ayah Alex akhirnya merundingkan perihal perjodohan yang di ajukan oleh Papa Javier. Dina yang tak yakin akan perjodohan itu, masih tetap pada pendiriannya, yakni menolak. Dia tak ingin menyerahkan putri semata wayangnya itu kepada pria yang nyata-nyatanya selama ini tak pernah akur dengan putrinya. Terlebih lagi tak ada cinta di antara mereka. Mau di lihat dari segi manapun cinta itu tak akan kelihatan. Setidaknya itulah yang ada dalam pikiran Dina.
"Sayang, mengapa kamu menerima perjodohan itu? bukankah kamu tahu sendiri bagaimana sikap Aljav pada Marina selama ini? sejak kecil mereka tak pernah akur, dan sampai sekarang pun hubungan mereka tak pernah baik. Lalu bagaimana bisa kamu percaya pada Aljav?" sangsi Dina. Wanita paruh baya itu tak habis pikir dengan cara pandang suaminya yang ternyata menerima Aljav sebagai menantu, dan yakin bahwa pria itu mampu menjaga Marina.
"Sayang, tenanglah. Kamu jangan marah dulu. Ayo duduklah disini, kita bahas ini secara baik-baik, em?" bujuk Alex dengan suara melunak. Dia tahu betul bagaimana sikap dari wanita yang di nikahinya selama 25 tahun tersebut.
Dina mengikuti ucapan Alex, dan duduk di sisi pria paruh baya tersebut.
"Dengarkan aku, Aljav memang tak pernah bersikap baik kepada Marina. Bahkan mereka tak pernah akur, tapi pernah kah kamu berpikir, bahwa mereka itu saling membutuhkan? dulu saat Aljav mendengar orang lain mengejek Marina sebagai titisan body losion, dia marah dan memukul orang itu. Karena dia merasa, bahwa hanya dirinyalah yang berhak menyebut Marina sebagai titisan body losion," terang Alex berusaha untuk menjelaskan pada Dina. Namun, pendirian Wanita itu tak goyah. Dia tetap masih belum setuju.
"Itu karena kamu salah memberikan nama pada putri kita. Makanya Aljav selalu mengejek Marina," sanggah Dina. Alex tersenyum.
"Baiklah anggap saja begitu, tapi apakah kamu tidak bisa melihat cinta di mata Aljav untuk Marina? entah mengapa aku merasa pria itu mencintai putri kita. Begitu juga dengan Marina. Hanya saja mereka masih belum menyadari perasaan masing-masing."
Ya, Alex dapat melihat Aljav dan Marina saling mencintai dari cara mereka bersikap dan melempar ejekan. Aljav pria dingin dan angkuh, hanya bereaksi kepada Marina. Aljav pria irit bicara pada orang lain, tetapi royal kata pada Marina. Dia yang tak pernah terima ketika Marina di ejek oleh orang lain dengan sebutan titisan body losion. Sementara itu merupakan panggilan khusus untuk Marina darinya. Mungkin seperti itulah cara Aljav menunjukkan perasaannya. Anggap saja body losion merupakan panggilan sayang buat Marina. Ya, panggilan sayang.
Sementara Marina yang pemalu dan tak suka pria sombong, justru berani melawan Aljav sang pria dingin dan angkuh. Lalu apa namanya itu kalau bukan saling membutuhkan? ada cinta di antara mereka.
"Tapi sayang, bagaimana kamu bisa seyakin itu pada Aljav?" sangsi Dina.
"Apakah aku pernah salah memilih orang selama ini? buktinya, aku tidak salah memilihmu sebagai istriku. Kamu adalah wanita terhebat dalam hidupku setelah Mama. Kamu belahan jiwaku selain putri kita. Apakah kamu masih meragukan suamimu ini sayang?" goda Alex di penghujung kalimatnya.
"Aku hanya mencemaskan putri kita sayang. Aku tidak ingin dia merasa tersiksa dengan perjodohan ini," lirih Dina.
Sebagai seorang Ibu, sangat wajar jika mencemaskan anak-anaknya. Tak ada orang yang lebih peka terhadap anak selain orang tua, terutama seorang Ibu.
Alex menangkup kedua pipi Dina, lalu kemudian mengecup hangat kening Wanita tersebut, dan memeluk tubuhnya.
"Kamu jangan khawatir sayang, semua akan baik-baik saja. Percayalah padaku, em?"
Dina tak menjawab pertanyaan Alex. Dia larut dalam pikirannya yang masih tetap cemas. Kendati begitu, Dina tak menampik jika Aljav merupakan pria baik. Meski selalu mengejek Marina. Terlebih lagi, pria itu adalah putra dari sahabatnya sendiri yang bibit, bebet, dan bobotnya sudah di ketahui. Akan tetapi, bagaimana cara menjelaskan pada Marina? apakah dia akan menerima begitu saja perjodohan ini? lalu bagaimana jika dia menolak? apa yang akan di katakan pada Alea dan Javier?
Dina menjadi dilema, apakah dia akan mengorbankan kebahagiaan putrinya demi memenuhi permintaan sahabatnya, atau justru merelakan persahabatan yang di bangun selama puluhan tahun lamanya merenggang begitu saja karena perjodohan.
**
Sementara itu, di tempat yang berbeda. Alea dan Javier tengah menyampaikan perihal perjodohan Aljav dan Marina. Sontak saja hal itu mengagetkan pria bermata perak tersebut. Dia tidak mencintai Marina. Terlebih lagi ada wanita lain yang mengisi hati Aljav. Lalu bagaimana bisa dia menerima perjodohan itu? tidak bisakah Mama Alea dan Papa Javier bertanya kepada Aljav terlebih dahulu?
"Tapi pa, Aljav tidak mencintai Marina, dan Aljav juga yakin Marina tidak mencintai Aljav," tandas Aljav yang menolak mentah-mentah perjodohan.
"Kamu tahu dari mana Marina tidak mencintai kamu?" tanya Mama Alea tak mau kalah.
Pertanyaan itu hampir saja menggoyahkan pendirian Aljav.
"Yaaa, dia sendiri yang bilang padaku," jawab Aljav kaku.
"Jadi kalau dia bilang bahwa dia bukan anak Dina, apakah kamu juga percaya?" tandas Alea. Dua anak dan Ibu itu mulai saling berdebat.
"Itu dua hal yang berbeda Mama. Jelas saja Marina putri dari Bunda Dina," jawab Aljav.
"Nah, itu kamu tahu. Artinya Marina adalah gadis yang pantas untukmu sayang. Kita sudah tahu latar belakang keluarga dia," balas Mama Alea.
"Tapi Mama."
"Aljav."
Papa Javier yang sedari tadi diam menyaksikan perdebatan antara anak dan istrinya, kini membuka suara seolah tak terbantahkan.
"Selama ini kami tidak pernah meminta apapun darimu. Kami bahkan mengikuti semua keinginanmu. Bahkan kamu yang paling sering kami utamakan di banding adik-adikmu. Lalu apa salahnya jika sekarang sebaliknya Papa dan Mama yang meminta sesuatu darimu nak?"
Kalimat Papa Javier sukses meluluhkan hati Aljav. Namun, satu yang membuat hati pria itu gusar, yakni Naura. Sang kekasih yang setahun ini menjadi wanita tambatan hatinya. Bagaimana cara menjelaskan pada wanita itu? bahkan Aljav berencana untuk melamar Naura. Meski belum terlalu yakin pada wanita yang berprofesi sebagai model tersebut. Akan tetapi, Naura selalu menuntut adanya pernikahannya. Sebagai pria bertanggung jawab, Aljav berusaha melakukan yang terbaik, dan menyetujui permintaan Naura.
"Baiklah, beri Aljav waktu. Marina juga belum tentu mau menerima perjodohan ini. Paling dia juga akan menolak." Aljav sangat yakin, jika Marina akan menolak perjokian itu. Jadi, dia tak perlu bersusah payah untuk berdebat dengan Mama Alea dan Papa Javier. Marina sendiri lah yang akan menghentikan perjodohan itu. Pikir Aljav.
"Bagaimana jika Marina menerima perjodohan ini? apakah kamu bersedia menerima dia sebagai istrimu?" tanya Mama Alea. Seketika Aljav merasa tertantang. Dia menjadi dilema. Namun, sebagai pria dewasa yang bertanggung jawab, dia harus menerima.
"Aljav akan menerima Marina sebagai istri," jawab Aljav setelah beberapa saat kemudian.
Sementara Alea dan Javier ber-iyes ria dalam hati sembari mengucap syukur. Karena putra pertama mereka itu mau mempertimbangkan perjodohan. Setidaknya, hal itu merupakan tahap awal dari kesuksesan rencana mereka.
Sejujurnya ada alasan lain di balik perjodohan Aljav dan Marina. Javier tak sembarang menentukan sesuatu. Apa itu alasannya? terus nantikan cerita selanjutnya ya readers.
Happy reading.
Jangan lupa like dan vote ya readers. Terimakasih.
semangat selalu Thor 💪💪
di tunggu feedbacknya 🙏😊😘
salam dari "My Bos CEO" yuk semua kepoin kuy 🤗