Sahabatku Istri Muda Papaku

Sepulang nya dari tempat ke diaman Siti Morena dan Susi juga Mbok mengistirahatkan tubuh nya namun tidak untuk Morena masih terus memikirkan ilham, Morena mencoba menghubungi Moza.

Tut...tut...tut.panggilan tersambung ke nomer ponsel Moza.

"Halo...beb, apa kabar maaf ya ponsel gue kamrin gue telah install ulang semua nomer hilang" ceriwis Moza.

"Hai...,, sudah tidak apa-apa,"Ujar Morena.

"Ada apa beb, ada apa?, tumben malam telpon"

"Moza.., itu suara pria siapa?" tanya Morena.

"Oh...iya itu pacar ku, Morena lagi main di apartemen ku."Ucap Moza gugup.

Dan Morena bercerita tetang dan ilham."

"Dengar beb, kita bukan anak SMA lagi yang tak mengharuskan kita berpacaran jangan takut jika kamu menyukai seseorang perjuangkan cinta lu, jangan sampai nanti lu menyesal di kemudian hari" Ujar Moza yang selalu ada untuk Morena.

"Ya sudah Moza kita akhiri dulu percakapan kita nanti aku sambung."

"Beb, minggu ini aku pulang ke indonesia nanti gue ke rumah lu."

"Oh..ya kah?, baik lah aku tunggu akhir pekan ya"

Setelah lama percakapan di telpon Morena akhirnya bisa tidur dengan lelap.

Back, Elsa.

Kandungan Elsa kini merangkak usia 7bulan elsa sering mengalami kesakitan dan dokter sudah menjelaskan kalau dokter memvonis Elsa bahwa kehamilan Elsa mengalami, Taksonomi tekanan darah tinggi plasenta Previa dan kelahiran prematur dan itu yang di rasakan Elsa.

"Kenapa sayang...?!"tanya Hendrik melihat Elsa Meringis kesakitan.

"Perut ku sakit mas..,tak tahan lagi mas...sakit sekali."Rintihan Elsa.

"Kita ke rumah sakit saja. Mas takut kenapa-kenapa dengan kandungan mu."

"Ayo mas...,, cepat sakit sekali!"

Hendrik bingung apa yang harus ia laku kan karena baru mengalami merawat istri hamil Hendrik berharap besar Elsa melahirkan jagoannya, licik nya Elsa tidak mau USG ia takut akan mengandung anak perempuan yang Hendrik tidak sukai.

"Pak..,kadir..." Teriak Hendrik sekeras mungkin.

Pak kadir dengan dengan cepat langkah mendatangi tuanya.

"Saya tuan"

"Cepat siap kan mobil..!" Ucap Hendrik panik.

Pak kadir pun berlari menyiapkan mobil lalu memarkirkan tepat halaman pintu utama.

Dalam Perjalanan Hendrik panikan lebih cepat lagi pak..!."

Pak kadir pun menaikan kecepatannya hingga sampai lobby rumah sakit besar.

Di sambut suster mendorong banker, dan mendorong dengan cepat ke dalam ruang ICU kandungan, dan menutup nya kembali.

Hendrik duduk di ruang tunggu menundukkan kepalanya.

Setelah selesai dokter mengecek kondisi Elsa Dokter keluar, dari ruang ICU Hendrik sigap berdiri dari tempat duduk mendatangi dokter.

"Bagaimana istri saya dok?"

"Bapak siapa nya ibu Elsa?." tanya dokter.

"Saya suaminya dokter" Ujar Hendrik.

"Baik, silahkan bapak ikut ke ruang saya."

Hendrik menganggukkan kepalanya."

"Baik dokter."

Lalu Hendrik mengekor di belakang Dokter cantik Imelda.

"Silahkan duduk pak"kata dokter.

Hendrik duduk berhadapan sementara

Dokter cantik Imel membuka laptop data pasien.

"Kalau tidak salah kita pernah jumpa sebelumnya pasien bu Elsa ini mengalami keluhan yang sama ya?, pak mungkin bapak terlalu keras melakukan hubungan intim sehingga kandungan buk Elsa terkena benturan di dinding rahimnya, senyum Imelda selaku dokter. maaf pak kali ini saya harus mengambil tindakan Caesar untuk ibu Elsa. jika tidak akan mengakibatkan bahaya untuk anak dan ibunya"

"Lakukan yang terbaik untuk anak dan istri saya Dokter." kata Hendrik dengan keyakinan nya.

"Baik.., pak silahkan bapak tanda tangan disini, agar time kami bisa menyiapkan operasi nya segera mungkin."

Hendrik pun ikuti perintah dokter untuk tanda tangan selaku yang bertanggung jawab.

"Silahkan bapak tunggu di depan time kami akan segera tindakan operasinya."

Kediaman Susi.

Setelah 1minggu di negara lain karena mengatur perusahaanya di belanda Sandi. kembali menemui Susi.

Teng...tong...tong.

Wati,pergi membuka pintu.

Celek..

"Tuan...Sandi.."

"Iya wati ibu ada di rumah?."

"Ada tuan silahkan masuk, Wati panggilkan ibu di kamar."

Sandi datang dengan niat melamar Susi, ia sudah mengantongi cincin berlian yang sangat cantik di dalam saku jas nya jantung Sandi berdebar sangat kencang."

"Ayolah jantungku stop."batin Sandi.

tok...tok...tok.

"Masuk." terdengar suara Wati memutar Handle.

Celek.

"Bu..di depan ada tuan sandi" Ujar wati.

Hening.

Sandi datang, batin Susi.

"Ia wati nanti ibu turun tolong sampaikan.

Sebelum menemui Sandi Susi terlebih dulu merapihkan diri dengan sedikit polesan make up tipis, lalu Susi keluar dari kamar menuruni anak tangga.

Jantung Sandi semakin kencang ia takut akan meminta susi menjadi istrinya dan Susi menolaknya yang ke dua kalinya.

"Selamat malam Sandi apa kabar?"

Sandi yang sedang meneguk minuman buatan wati, terhentak kaget.

Prang..!! gelas pun terjatuh.

"Astaga..! maaf kan keteledoran saya,Susi."

Sandi akan mengajak Susi berumah tangga namun keberanian itu Sandi sangat tidak kuat

mengingat pertama kali sandi mengajak nya namun Susi menolak, kali ini sandi mencoba memberanikan diri yang kedua kalinya.

"Sudah, Sandi tidak apa-apa.." kata Susi

"Mbok..tolong bersihkan dan buat kan lagi minuman untuk pak Sandi.

"Morena sudah tidur?"tanya Sandi.

"Sepertinya Morena sedang di kamar nya."

Mbok datang membawa minuman.

"Mbok.., tolong tengok Morena sudah tidur apa belum, kalau belum bilang mama panggilnya ke bawah."

"Baik nyonya."

Mbok pun. berlalu pergi memanggil Morena di kamar nya.

Apa pun keputusan Susi nanti aku harus bisa menerima nya, dalam hati Sandi.

Kembali ke Elsa yang sedang berjuang.

time dokter Memasuki ruang operasi.

Time dokter mulai cesar mengeluarkan janin yang ada dalam kandungan, Elsa mengalami melahirkan prematur.

Apa yang terjadi kepada anak Elsa dokter mengerut kan dahinya.

...----------------...

Terima kasih atas dukungan reader like komen di karya kecil ku.