Cherry Yang, yang dipaksa mendonor darah sejak kecil untuk adik tirinya, setelah dewasa ginjalnya diambil paksa demi menyelamatkan sang adik.
Di malam itu, ia diselamatkan oleh Wilber Huo—pria yang telah mencarinya selama delapan tahun.
Kehidupan Cherry berubah drastis setelah pertemuan itu. Ia bahkan terpaksa menikah dengan Wilber Huo. Namun, tanpa Cherry sadari, Wilber menikahinya dengan alasan tertentu.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon linda huang, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 12
"Anak durhaka, aku adalah Mamamu, kau berani sekali menamparku," bentak Rosa dengan kesal sambil menyentuh wajahnya yang masih terasa perih akibat tamparan Cherry.
Suasana sekitar langsung riuh. Para pengunjung yang menyaksikan kejadian itu saling berbisik, tatapan mereka tajam menusuk ke arah Cherry.
"Ternyata itu ibunya sendiri, berani sekali dia menamparnya," bisik seorang wanita paruh baya dengan nada mencibir.
"Benar-benar tidak tahu diri, bukankah itu dosa besar?" sahut yang lain, suaranya penuh dengan nada penghinaan.
Cemoohan demi cemoohan terus terdengar, bagaikan anak panah yang melesat tanpa henti, menghantam hati Cherry yang sudah penuh luka.
"Lalu kenapa kalau kau adalah mamaku? Apakah seorang ibu tega menyakiti anak sendiri? Sejak mama menikah dengan Roman, dan melahirkan Celia yang mengidap penyakit, mama membawaku pulang tinggal bersamamu hanya untuk menjadi kelinci percobaan. Dari aku masih kecil darahku sudah diambil paksa hingga aku pingsan dan jatuh sakit. Apakah pernah sekali saja mama menanyakan kondisiku? Tidak peduli aku dalam kondisi sakit, darahku tetap diambil hanya demi anakmu ini. Padahal rumah sakit masih ada darah yang bisa cocok untuknya. Tapi kau dan suamimu memilih mengambil darahku karena tidak ingin mengeluarkan uang. Beberapa bulan yang lalu, tanpa persetujuanku, kalian memaksa ambil ginjalku. Apakah kalian sadar risiko yang harus aku hadapi? Masih belum cukup, seminggu yang lalu kau juga ingin mengambil ginjalku yang satu-satunya, yang membuatku bertahan hidup," ungkap Cherry.
Kata-kata Cherry membuat seluruh ruangan hening sejenak. Semua pengunjung yang tadinya mencibir, kini terdiam lalu berbalik arah melontarkan hujatan tajam kepada Rosa dan Celia.
"Ternyata ibunya sendiri yang menyiksa anaknya."
"Benar-benar kejam, tega sekali demi anak satunya, anak yang lain dikorbankan."
"Orang seperti ini masih pantas disebut ibu?"
Bisikan-bisikan penuh amarah itu membuat Rosa panik, wajahnya mulai memucat. Celia yang berdiri di sampingnya meremas tangannya sendiri, berusaha menyangkal.
"Tidak, bukan seperti itu, dia berbohong!" teriak Celia dengan suara melengking, mencoba meyakinkan orang-orang di sekitarnya.
Cherry menghapus air matanya dengan punggung tangan, suaranya pecah namun penuh kebencian.
"Dan sekarang kau malah berani menggunakan papaku untuk mengancamku. Sepuluh tahun kalian menyembunyikan dia di mana? Aku selalu diancam harus patuh dan pasrah. Setelah ginjalku diambil, aku masih belum bisa bertemu dengan papaku. Rosa Fang, apakah kau masih manusia? Papaku adalah suamimu juga. Hanya karena mengenal Roman Chen, kau langsung berubah dan mengorbankan suami serta anak sendiri."
"Diam! Tidak ada hal seperti itu!" bentak Rosa dengan wajah merah padam. Ia yang tak sanggup menahan diri lagi mengangkat tangannya tinggi-tinggi, hendak menampar Cherry dengan keras.
Namun, sebelum tangannya mendarat, sebuah tangan besar dengan kekuatan dingin menahan pergelangan Rosa dengan kasar. Suasana langsung terhenti. Semua mata tertuju pada sosok pria tegap yang berdiri kokoh di sana.
Wilber menatap Rosa dengan sorot mata tajam penuh amarah. Aura dingin menyelimuti seisi toko, membuat siapa pun yang berada di dekatnya terdiam ketakutan.
"Kalau kau berani menyentuhnya lagi," suaranya rendah namun tegas, seperti kilatan pedang yang menusuk, "aku akan menghilangkan tanganmu."
Rosa tertegun, tubuhnya bergetar. Celia bersembunyi di belakangnya, sementara Vivian memeluk Cherry erat, berusaha menyalurkan ketenangan. Cherry sendiri menatap Wilber, matanya berkaca-kaca, campuran antara terkejut, lega, dan bingung melihat sosok pria itu berdiri melindunginya dengan begitu tegas.
"T-tuan Huo, aku hanya ingin... mendidiknya. Sebagai seorang ibu, dia berani menamparku, bahkan lari dari tunangannya," bela Rosa dengan suara bergetar.
"Tamparan itu pantas kau terima," Wilber menatapnya dingin. "Kau menyebut dirimu ibu, tapi kau mengorbankan satu anak demi menyenangkan anak yang lain. Kau pantas dihukum."
Ia memberi isyarat pada anak buahnya. "Tahan mereka!"
Celia berontak ketika kedua tangannya diraih kasar. "Apa yang ingin kalian lakukan?" teriaknya panik.
"Tampar mereka!" suara Wilber bergema, sarat amarah.
Plak! Plak!
Suara telak tamparan mengisi ruangan. Rosa dan Celia menjerit, wajah mereka segera memerah, bibir pecah mengeluarkan darah.
"Aah!"
Wilber menoleh pada Roby. "Kalau mereka masih berani mendekati Cherry, jangan ragu patahkan kaki mereka. Termasuk Mike."
"Baik, Tuan!" Roby membungkuk, menerima perintah.
Wilber lalu menoleh lembut pada Cherry. Kontras dengan ketegasan barusan, nadanya melunak. "Kau lapar? Mari kita pergi makan."
Cherry menunduk, masih kaget, lalu menjawab pelan, "Iya."
Ia meraih tangan Cherry dengan mantap, menggiringnya pergi.
Vivian yang menyaksikan dari samping bergumam lirih, matanya bergetar, "Kenapa kakak bisa memegang tangan Cherry... apa ada hubungan rahasia di antara mereka?" Ia merasa penasaran dan hampir tidak percaya, "Kakak, siapa sebenarnya adik kandungmu? Tolong... jawab aku!"seru Vivian yang mengejar langkah mereka.
Sementara itu, Rosa dan Celia hanya bisa merintih, wajah mereka membengkak, menahan malu dan sakit akibat sepuluh tamparan keras yang mendarat tanpa belas kasihan.
Wil kata nak bikin perhitungan come on sat set ke ,,tuh Kunti bisa ga di kuliti atau ga cabut kuku ya gitu
ambil darah tiap hari per botol gt sumbngknn ke pmi lakukan itu ddpnn mm mu dan papa trimu dan mike,,biar mrk sengsara liat org tersayang mrk menderita lbh bagus sii klo perlu darah mrk semuy di ambil biar mrk merasakan gmn tangan ditusuk jarum,,biar impas si 😁😁😁klo di penjara takutt bundir gk ngerasain penderitaan lgg,, viral jg kn biar pd tau kelakuan busuk mrk,,