“Kenapa kau menangis?”
Rey yang merasa beruntung telah dijodohkan dengan Kikan. Kini ia bermaksud ingin menjodohkan Merry, putri semata wayangnya dengan anak dari kerabat dekatnya yang tak lain ialah kakak kelas sekaligus musuh bagi Merry sendiri.
Merry terpaksa menyetujuhi pernikahan itu. Tetapi dengan syarat, menyembunyikan identitas pernikahannya dari siapapun termasuk dari teman-temannya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon nona lancaster, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Menyembunyikan
Merry pun mengajak carrol ke depan sembari memegang 2 gelas minuman untuk carrol dan untuk dirinya sendiri , merry meminta carrol duduk diruang tengah
" merr besok apa kau datang di pestanya hellena? " tanya carrol
" entahlah.. Rasanya aku tidak tertarik sama sekali " saut merry dengan wajah memalas
" ikut dong merr .. Kita pergi bersama " pinta carrol sembari menggoyang goyangkan lengan merry berharap merry mau ikut bersamanya untuk mendatangi pesta yang diadakan oleh hellena
" lihat saja besok " saut merry dengan singkat.
Merry dan carrol pun berbincang bincang. Namun semakin lama perbincangan mereka semakin membosankan. hingga mereka hendak mengakhiri perbincangan tersebut dan menggantinya dengan membaca buku .
" Carrol .. aku sungguh bosan. aku ingin melanjutkan membaca bukuku , apa kau ingin membaca buku / novel juga ? " tanya merry melirik ke arah carrol
" Boleh.. Pinjamkan aku novel yang paling romantissss " pinta carrol melebarkan senyumnya
" baiklah tunggu disini " saut merry , ia meninggalkan carrol dan masuk kedalam kamarnya, ia melihat gio sedang bersandar ditempat tidur dan memangku laptopnya, matanya melihat ke arah merry yang sedang memila mila novel di rak bukunya ,
Gio melirik ke meja kecil samping tempat tidur, ia melihat buku yang sedang merry baca semalam, gio pun langsung meraih buku tersebut dan meletakkannya dibawa bantal. sepertinya ia memang sengaja menyembunyikannya.
Seusai merry mengambil Novel yang carrol inginkan, ia beranjak hendak mengambil bukunya di meja .. Namun buku yang sempat merry baca tak terlihat diatas meja , Ia pun mencoba mencarinya sembari membuka laci yang ada dimeja tersebut namun ia tak menemukannya
" Hei apa kau melihat bukuku? " tanya merry kepada gio namun gio hanya diam saja. Ia tak menggubris pertanyaan merry . dirinya tetap memfokuskan kedua matanya ke arah laptop yang sedang ia pangku
" Hei aku bertanya kepadamu . Kenapa kau diam saja !! Kau melihat bukuku atau tidak ? " teriak merry menanyakan kembali bukunya
" Ya mana aku tau !! Kalau bertanya kepada orang itu yang sopan ! " teriak gio sembari mengernyitkan dahinya
" bilang ngga tau saja apa susahnya " teriak merry , dengan menggerutu kesal , ia pun mencari kembali bukunya
" dimana ya .. perasaan tadi bukunya aku letakan disini " gumam merry lirih sembari menggaruk garuk kepalanya karna kebingungan , gio pun menyauti apa yang merry katakan
" makanya kalau meletakan sesuatu jangan pakai perasaan " saut gio
" apa kau bisa diam? " teriak merry dengan geram , gio hanya meliriknya sembari menahan tawa, melihat merry yang sedang kebingungan mencari bukunya
" minggirlah sebentar barangkali bukuku tertindih olehmu " pinta merry agar gio beranjak dari tempat tidur
" Tidak ada !! Kau ini sangat menggangguku, apa kau tidak melihatku sedang bekerja ? " teriak gio
" minggirlah sebentar saja " pinta merry kembali seraya mendorong pelan tubuh gio
" tidak mau !!!! aku sudah nyaman dengan posisi duduk seperti ini " saut gio melirik sinis merry
" Aku curiga .. jangan jangan bukuku kau sembunyikan, iya kan ? " tanya merry dengan kesal
" tidak ada gunanya menyembunyikan bukumu " celetuk gio dengan acuh
" kalau kau tidak menyembunyikannya , cepat minggirlah sebentar ! " teriak merry kembali ,
namun gio hanya diam tak menggubrisnya , tiba tiba dering ponsel gio berbunyi . gio beranjak dari duduknya, ia meletakan laptop di atas tempat tidur dan meraih ponsel miliknya , melihat gio yang sedang menerima telpon . merry pun langsung bergegas mencari bukunya di sekitar tempat tidur.
" iya hallo pa " sapa gio, ternyata rey yang menelpon
" gio.. Merry dimana? papa mencoba menghubunginya berkali kali tapi kenapa ponselnya tidak aktif ? " tanya rey
" merry ada kok pa disini, sebentar ponselnya akan gio berikan kepada merry , biar papa bisa bicara dengannya " saut gio , gio hendak memberikan ponselnya kepada merry , namun merry berteriak sepertinya ia telah menemukan buku yang disembunyikan oleh gio.
" Gioooooooo kau ini keterlaluan, kau yang menyembunyikan bukuku !! dasar bajingan .... " teriak merry dengan melototkan matanya ke arah gio
" Sssttt .. Merry sayang kenapa kau berteriak dan marah marah seperti itu? Ini papa sedang menelpon " potong gio dengan suara lembut, ia menyodorkan ponselnya, dan tersenyum sinis . sepertinya gio memang sengaja
merry langsung terkejut , saat tau papanya sedang menelpon ketika ia berteriak memaki maki gio , sontak ia menutup mulutnya,
" ah sialan.. Mati aku " gumam merry takut dalam hati
merry pun menyaut ponsel gio , ia menggerutu kesal. dengan sedikit takut ia meletakan ponsel tersebut ditelinganya
" iiyaaa hallo paa " sapa merry dengan gugup
" Merry kenapa kau berteriak - teriak kepada suamimu seperti itu ? " tanya rey , suaranya terdengar marah dari speaker ponsel tersebut ,
" ma.maaf pa , merry ngga bermaksud marah marah . Tapi gio yang menggangguku duluan " saut merry lirih
" apapun alasannya kamu tidak boleh berteriak seperti itu kepada suamimu!! " teriak rey kembali
" cepat minta maaf kepada suamimu " sambung rey , mata merry tak henti melihat gio dengan geram, seakan ingin memakan gio hidup hidup, namun gio tersenyum seolah menang melihat merry dimarahi oleh papanya
" iya pa nanti merry minta maaf, gio sekarang lagi dikamar mandi " bujuk merry , namun mendengar merry yang berbohong kepada papanya, gio yang berada disampingnya langsung berpura pura batuk
" dasar laki laki bajingannnn ini " gumam merry dalam hati
" merry apa kau berbohong kepada papa? Cepat minta maaf kepada gio! yang keras .. biar papa bisa mendengarnya " pinta rey , kemudian merry pun mengiyakan perintah papanya tersebut , dengan wajah kesal ia meminta maaf kepada gio , rey pun mendengar perminta maafan merry kepada gio
" yasudah.. Papa cuma mau memberi kabar kalau sekarang papa sudah sampai indonesia, tadi papa mencoba menghubungi ponselmu tetapi tidak aktif. jadi papa menghubungi gio " kata rey
" merry papa harap selama mama dan papa tidak ada dirumah, kamu harus menjaga perilaku dan cara bicaramu kepada suamimu dengan baik , apa kau paham!! " imbuh rey ,
" iya pa.. Papa sama mama hati hati ya disana. " saut merry lirih, kemudian ia mengakhiri panggilannya dan mengembalikan ponselnya kepada gio dengan kasar , gio tertawa sinis melihat merry
" giooo .. kau ini sungguh keterlaluan , aku sangat membencimu !! " ucap merry dengan kesal , ia pergi meninggalkan gio dan sengaja menyenggol dengan keras bahu gio , gio pun memperhatikan merry dari belakang.
Merry pun kembali keruang tengah menemui carrol , dengan wajah tertekuk ia mendaratkan pantatnya diatas sofa
" kau ini mengambil buku saja lama sekali " celetuk carrol sembari memutarkan kedua bola matanya ,
" kenapa wajahmu terlihat ditekuk seperti itu ? apa kak gio mengganggumu lagi ? haha " sambung carrol tertawa meledek
" Diam !! Kau ini banyak bicara , ini bacalah !! " ketus merry melempar novel ke arah carrol , merry dan carrol pun memulai membaca. Terlihat mereka sedang asyik membaca buku masing masing. Seraya membalikan halaman demi halaman di buku yang sedang mereka pegang.
emang batu si mery egois
atau cwo miskin gitu ... soalnya kebanyakan novel kan cowok ya kata kaya