NovelToon NovelToon
Elara: Ibu Tiri Bidadari?

Elara: Ibu Tiri Bidadari?

Status: tamat
Genre:Transmigrasi ke Dalam Novel / Ibu Tiri / Fantasi Isekai / Time Travel / Fantasi Wanita / Reinkarnasi / Tamat
Popularitas:2.8k
Nilai: 5
Nama Author: tanty rahayu bahari

Apa yang akan kalian lakukan saat tiba-tiba kalian masuk kedalam novel favorit kalian???

itu lah yang di alami Anya uang harus berjuang hidup di dalam novel sebagai ibu Tiri Jahat tapi ingin berubah jadi ibu tiri baik bak bidadari.

akan kah anya dapat merubah jalan hidup nya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon tanty rahayu bahari, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 20: Makan Malam Keluarga Sejati

​Pengungkapan identitas Ny. Calla dan dukungan terbuka Duke Alaric mengubah dinamika di mansion. Elara kini bergerak dengan rasa percaya diri yang baru. Ia adalah Nyonya Duke yang sah dan juga seorang pengusaha sukses. Para pelayan, di bawah panduan Hemlock yang kini netral, menunjukkan rasa hormat yang tulus.

​Duke Alaric, untuk pertama kalinya, merasa bangga memiliki seorang istri, bukan hanya sebagai pewaris gelar, tetapi sebagai mitra yang cerdas.

​Persiapan yang Berbeda

​Malam itu, Elara memutuskan untuk menyiapkan makan malam. Ia tidak memasak sendiri (itu akan terlalu dramatis), tetapi ia mengawasi dapur dan merencanakan menu bersama koki, memastikan hidangannya adalah favorit Siera dan Rian.

​Ia memilih gaun yang anggun, tetapi sederhana. Di kepalanya, bukan lagi memikirkan plot novel, tetapi presentasi bisnis minggu depan dan bagaimana memastikan Rian mendapatkan cukup sayuran.

​Saat Elara turun ke ruang makan, ia melihat Duke Alaric sudah duduk di kursi kepala meja, dengan ekspresi santai yang langka. Siera dan Rian sudah duduk, bukan dengan bahu tegang, melainkan dengan antusiasme yang tertahan.

​"Mama duduk di sini," Rian menunjuk kursi di sampingnya, sebuah permintaan kecil yang menunjukkan penerimaannya.

​Anya tersenyum dan duduk di samping Rian.

​Sebuah Meja yang Hangat

​Makan malam dimulai. Tidak ada keheningan canggung yang biasanya terjadi. Ini terasa seperti keluarga.

​"Ayah," kata Siera, mengambil sedikit steak dengan hati-hati. "Aku sudah selesai membaca buku Sejarah Ekonomi. Aku ingin tahu, apakah benar aku bisa membuka bisnis sendiri tanpa harus menikah?"

​Duke Alaric tersenyum bangga. "Ya, Nak. Ibumu adalah bukti hidup. Dia bisa mengajarimu. Dia lebih pintar dalam hal itu daripada aku."

​Siera menoleh ke Elara/Anya, matanya penuh kekaguman. "Bolehkah aku, Mama? Aku ingin tahu cara menulis strategi pemasaran."

​"Tentu saja, Siera," jawab Anya hangat. "Aku akan tunjukkan semua detailnya. Kita bisa mulai besok."

​Rian, yang lebih emosional, menyela. "Mama, teman-teman sekolahku semua berbicara tentang Ny. Calla! Mereka bilang sabun Mama membuat kulit mereka wangi seperti kebun rahasia!"

​Semua orang tertawa. Anya menceritakan sedikit tentang proses pembuatan sabun, menyederhanakannya agar Rian bisa mengerti.

​"Ngomong-ngomong, Rian," tanya Duke Alaric. "Bagaimana kabar proyek rahasiamu di gudang belakang?"

​Rian membeku sesaat, melihat ke arah Anya. Ia tidak yakin apakah Duke Alaric mengizinkannya berbicara.

​Anya memberikan anggukan kecil dan lembut. Bicaralah.

​"Kucingnya... dia sudah bisa berjalan sedikit," bisik Rian, kini percaya diri karena ia berbagi rahasia itu dengan kedua orang tuanya. "Aku menamainya Calla."

​Duke Alaric tersenyum tipis. "Nama yang bagus. Calla memang kuat." Ia kemudian menoleh ke Elara/Anya. "Terima kasih sudah menjaga rahasianya, Elara. Dan terima kasih sudah mengajarinya belas kasih."

​Anya merasakan tenggorokannya tercekat. Bukan hanya karena ia telah diterima, tetapi karena Duke Alaric tidak lagi melihat rahasia itu sebagai ancaman, melainkan sebagai ikatan yang sehat bagi Rian.

​Pengakuan Alaric

​Ketika hidangan penutup (kue madu kesukaan Rian, yang dibuat dengan resep rahasia Anya) dihidangkan, Duke Alaric mengangkat gelas anggurnya.

​"Aku ingin bersulang," kata Duke Alaric. "Kepada Nyonya Duke Elara. Aku... aku salah menilaimu. Aku melihatmu hanya sebagai seorang istri, dan kemudian sebagai ancaman. Aku tidak pernah melihatmu sebagai seorang wanita yang cerdas, tangguh, dan sangat mandiri."

​Duke Alaric menatap Anya, matanya lebih lembut dari sebelumnya.

​"Aku berterima kasih atas semua yang kau lakukan untuk keluarga ini. Kau menyelamatkan anakku, kau mengajarkan keberanian pada Siera, dan kau memberiku sekutu yang sangat berharga. Aku menghargaimu, Elara."

​Siera dan Rian, dengan antusias, mengangkat gelas susu mereka. "Untuk Mama!"

​Anya merasakan air mata mengalir. Dia tidak hanya lolos dari nasib tragis, dia mendapatkan hal yang paling mustahil: keluarga yang utuh. Keluarga ini tidak didasarkan pada cinta romantis yang mendadak, tetapi pada rasa hormat, pengakuan, dan penebusan dosa yang tulus.

​"Terima kasih, Alaric," bisik Anya. "Ini adalah hadiah terbaik yang pernah kudapatkan."

​Momen Intim

​Setelah makan malam, Rian dan Siera pergi ke perpustakaan untuk menunjukkan buku-buku ekonomi yang mereka baca.

​Duke Alaric menemani Elara ke ruang keluarga.

​"Aku ingin tahu," kata Duke Alaric, suaranya rendah. "Apa yang akan terjadi pada Elara yang jahat itu di akhir kisahmu yang kau lihat?"

​Anya menatap api unggun yang menyala. "Dia mati sendirian. Dibunuh oleh anak-anaknya. Tanpa cinta, tanpa martabat."

​Duke Alaric mengangguk. "Itu nasib yang mengerikan. Kau berhasil lolos, Elara."

​"Ya. Karena kau dan anak-anak memberiku kesempatan untuk menebusnya," jawab Anya.

​Duke Alaric meraih tangan Elara. Kali ini, sentuhan itu tidak canggung atau formal. Itu adalah sentuhan yang hangat dan penuh makna.

​"Aku tidak bisa kembali ke masa lalu dan mencintaimu sejak awal, Elara," katanya. "Tetapi aku bisa memulai yang baru. Aku ingin mengenalmu. Aku ingin melihat apa yang bisa kau bangun, dan aku ingin berdiri di sisimu, bukan melawannya."

​Anya tidak menolak. Ia membalas genggaman tangannya. Cinta mungkin belum ada, tetapi benih-benihnya kini mulai tumbuh dari fondasi rasa hormat dan sekutu sejati.

​Ia telah berhasil mengubah alur cerita yang seharusnya berakhir dengan kematiannya menjadi babak baru sebuah keluarga yang utuh.

...****************...

Bersambung.....

Terima kasih telah membaca📖

Jangan lupa bantu like komen dan share❣️

1
Dewiendahsetiowati
terima kasih untuk ceritanya dan ditunggu karya selanjutnya thor
Lala Kusumah
semangat Elara 👍👍💪💪💪
Lala Kusumah
teruslah berbuat baik Anya pasti mereka luruh juga hatinya untuk memandang mu 🙏🙏🙏
Lala Kusumah
semangat Naya 💪💪💪
tanty rahayu: hehehe iya, tapi emang namanya itu itu lg ya 😄
total 4 replies
Dewiendahsetiowati
hadir thor
tanty rahayu: makasih banyak kaka 😍😍😍
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!