NovelToon NovelToon
Legenda Shinobi Satu Pukulan

Legenda Shinobi Satu Pukulan

Status: sedang berlangsung
Genre:Fantasi / Time Travel / Budidaya dan Peningkatan
Popularitas:1.3k
Nilai: 5
Nama Author: Daud Nikolas

Di dunia Bintang Biru, setiap manusia akan melalui ritual kebangkitan bakat. Mulai dari peringkat terendah Rank F hingga yang tertinggi Rank SSS, bakat inilah yang menentukan jalan hidup seseorang—apakah menjadi manusia biasa atau pahlawan yang mampu mengguncang alam semesta. Sejak lahir, Ye Chen dianggap tak memiliki masa depan. Bakatnya hanyalah elemen kayu dan aura rubah biasa. Namun, tak seorang pun tahu bahwa rubah di dalam dirinya adalah Rubah Ekor Sepuluh, eksistensi mitos yang melampaui seluruh makhluk sihir. Saat upacara kebangkitan dimulai, seluruh langit bergetar. Ye Chen justru memecahkan batas manusia dan memperoleh bakat misterius: Saitama—Fisik Tak Terbatas, kekuatan tubuh yang berkembang tanpa ujung hingga melampaui segala logika. Namun perjalanan Ye Chen tak sendiri. Kekasih masa kecilnya, seorang gadis berbakat yang selalu berada di sisinya, membangkitkan garis keturunan kuno Uchiha sejak kecil, lengkap dengan mata yang menyala bak api takdir. Tidak hanya itu, dia

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Daud Nikolas, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

bab 20

Ye Chen tercengang, ternyata video mereka saat membantai seluruh monster di Pegunungan Angin Gelap bocor ke publik.

Pantas saja ayah dan ibu mereka menerima begitu banyak panggilan. Namun, meski sibuk menjawab, wajah keduanya terlihat bangga.

Setelah semua panggilan mereda, Xia Yu dan Lan Batian menatap Ye Chen serta Lan Shuang dengan ekspresi serius.

“Nak, kalian bilang itu cuma misi biasa,” ujar Lan Batian dengan nada tenang, tapi suaranya bergetar menahan emosi. Bahkan bagi dirinya yang sudah berada di alam kultivasi Pegunungan, melawan Raja Elang Bersayap Api bukanlah hal mudah. Tapi putra-putrinya justru membantai makhluk itu seolah tak ada artinya.

Ye Chen dan Lan Shuang menunduk malu.

“Maaf, Ayah… kami tidak tahu kalau video itu bocor,” kata Ye Chen pelan.

Xia Yu menatap mereka berdua dengan wajah khawatir bercampur marah. “Kalian tidak memberi tahu kami. Kalau sampai terjadi sesuatu, bagaimana?”

“Iya, maaf, Ayah, Ibu…” ujar keduanya bersamaan.

Tiba-tiba kartu pemburu mereka berdua berdering bersamaan. Ye Chen mengambil kartunya, begitu juga Lan Shuang. Sebuah pesan hologram muncul dari Paviliun Pemburu: mereka dipanggil ke cabang Paviliun di Kota Sun untuk meningkatkan kartu pemburu menjadi Rank S.

“Ayah, Ibu, kami pergi dulu ya,” kata Ye Chen.

“Iya, hati-hati di jalan,” jawab Lan Batian sambil tersenyum bangga. Xia Yu hanya mengangguk dengan tatapan lembut.

Kedua saudara itu pun berangkat.

Di sepanjang jalan, mereka langsung menjadi pusat perhatian.

“Itu mereka!”

“Kedua saudara yang membantai seluruh monster di Pegunungan Angin Gelap!”

“Lihat, mereka benar-benar tampan dan cantik!”

“Pasti mereka mau ke Paviliun Pemburu untuk upgrade kartu!”

Banyak orang mengabadikan momen itu dengan kamera dan mengunggahnya ke media sosial. Ye Chen menggenggam tangan Lan Shuang erat-erat saat mereka melangkah masuk ke Paviliun Pemburu.

Begitu masuk, semua mata langsung tertuju pada mereka. Tatapan penuh kagum, hormat, dan takjub memenuhi ruangan. Para pemburu di sana berbisik-bisik, menyebut nama mereka dengan nada kagum.

Xue Qing, sang resepsionis yang dulu membantu pendaftaran mereka, segera menghampiri dengan senyum cerah.

“Adik kecil, kalian benar-benar menipu Kakak! Ternyata kalian sudah mencapai alam kultivasi Pegunungan!” katanya sambil tertawa kecil.

Ye Chen dan Lan Shuang hanya tersenyum malu.

“Maaf ya, Kak Xue Qing,” jawab Lan Shuang lembut.

“Ayo, Kepala Cabang sudah menunggu kalian berdua,” kata Xue Qing kemudian sambil mengisyaratkan mereka untuk mengikutinya menuju ruang khusus di lantai atas Paviliun.

Di ruang kepala cabang, Song Yu duduk dengan tenang menunggu. Ia menatap ke arah pintu saat Xue Qing datang membawa Ye Chen dan Lan Shuang.

“Kalian sudah di sini,” ucap Song Yu sambil berdiri dari kursinya.

Ia menatap Xue Qing sejenak, dan wanita itu langsung mengerti. “Baik, Tuan,” katanya sopan sebelum keluar dan menutup pintu dengan tenang.

Song Yu lalu berbalik menatap kedua remaja di depannya. Wajahnya menunjukkan rasa kagum yang disembunyikan di balik senyum profesional.

“Perkenalkan, aku Song Yu, kepala cabang Paviliun Pemburu di Kota Sun,” katanya dengan suara berwibawa. “Kali ini, aku secara resmi mempromosikan kalian berdua menjadi anggota pemburu Rank S. Sebagai penghargaan, kalian juga akan mendapat subsidi awal sebesar dua juta poin pemburu, serta diskon lima puluh persen untuk semua pembelian di Mall Pemburu.”

Song Yu tersenyum tipis sambil mengeluarkan dua kartu emas bercahaya dari laci mejanya. Ia menyerahkan masing-masing satu kepada Ye Chen dan Lan Shuang.

Keduanya menerima kartu itu dengan hati-hati. Mata mereka membulat saat melihat kilau keemasan yang aneh di permukaan kartu—seolah memantulkan hukum energi khusus. Nama mereka terukir jelas di sana, bersama lambang Rank S dan saldo poin pemburu sebesar 2,5 juta.

“Warna dan aura kartu ini berbeda…” gumam Ye Chen pelan, menatapnya dengan takjub.

Song Yu tertawa kecil. “Kartu itu memang istimewa. Selain fungsi dasarnya, saat kalian naik peringkat, sistem akan otomatis memperbarui status dan hak istimewa kalian tanpa perlu datang ke cabang lagi.”

Ye Chen dan Lan Shuang mengangguk hormat.

“Terima kasih, Tuan Song Yu.”

“Tidak perlu terlalu formal,” jawab Song Yu sambil tersenyum lebar. “Kalian berdua adalah kebanggaan Kota Sun sekarang.”

Keduanya hanya tersenyum kecil, masih menatap kartu emas di tangan mereka dengan rasa tak percaya dan kagum yang mendalam.

Setelah mendengarkan penjelasan dari Song Yu, Ye Chen dan Lan Shuang akhirnya mengerti sepenuhnya. Mereka pun pamit dan keluar dari ruangan, lalu langsung pulang ke rumah.

Sesampainya di rumah, mereka disambut oleh Lan Batian dan Xia Yu. Kedua orang tua itu tampak menahan senyum dan rasa bangga yang besar.

Lan Batian mendesah pelan. “Sungguh luar biasa… belum genap sepuluh tahun, putra dan putriku sudah menjadi pemburu tingkat S. Setara dengan alam kultivasi Pegunungan.”

Xia Yu mengangguk setuju, matanya hangat memandang kedua anaknya.

Tak lama kemudian, Ye Chen dan Lan Shuang kembali ke taman belakang. Mereka duduk berdampingan di bawah pohon besar sambil membuka sistem mall pemburu di kartu emas mereka.

Di layar hologram muncul berbagai macam daftar item—mulai dari metode kultivasi, seni bela diri, hingga seni sihir supranatural tingkat tinggi.

“Banyak sekali pilihannya,” ucap Ye Chen sambil menggulir layar.

“Hmm… tapi kita fokus saja ke metode kultivasi,” jawab Lan Shuang lembut.

Mereka mulai menelusuri bagian metode kultivasi. Dengan total poin pemburu sebanyak 2,5 juta, mereka ingin mencari metode yang sesuai. Selama ini, mereka hanya menggunakan metode dasar yang diajarkan oleh ayah mereka, Lan Batian.

Di layar, berbagai metode muncul dengan nama yang mencolok: Sutra Yuan Murni, Sutra Nafas Banteng, Sutra Qi Agung. Setiap metode memiliki kategori tersendiri, mulai dari Level A hingga SSS.

Ye Chen menekan kategori Level SSS, dan seketika daftar metode dengan deskripsi luar biasa muncul.

“Ini… luar biasa sekali,” gumam Lan Shuang, matanya terpaku pada layar.

Ada Sutra Api Langit, yang dikatakan mampu membuat Qi spiritual menyala seperti api, setiap gerakannya bisa meledakkan dunia. Penciptanya bahkan dikabarkan mampu membakar dunia hanya dengan satu napas.

Lalu Sutra Yin Yang Agung, metode yang mengumpulkan kekuatan Yin dan Yang dalam tubuh, menciptakan keseimbangan sempurna hingga resonansi tertinggi yang menekan semua metode lain.

Dan Sutra Pohon Suci, yang memvisualisasikan pohon suci di ruang hampa. Metode ini meningkatkan jumlah Qi spiritual sepuluh kali lipat dan memiliki kemampuan penyembuhan luar biasa.

Namun harga-harga metode itu membuat mereka berdua menghela napas panjang.

“Sutra Api Langit — satu miliar poin…” ucap Ye Chen lirih.

“Sutra Yin Yang Agung — satu setengah miliar,” lanjut Lan Shuang.

“Dan Sutra Pohon Suci — dua miliar,” Ye Chen menggeleng, tersenyum miris. “Tidak masuk akal.”

Mereka pun memutuskan mencari yang lebih sesuai. Setelah cukup lama menelusuri daftar, akhirnya pilihan mereka jatuh.

Ye Chen memilih Sutra Sembilan Matahari Agung, sementara Lan Shuang memilih Sutra Sembilan Bulan Tertinggi.

Keduanya memesan tahap pertama dari masing-masing metode.

Tahap pertama Sutra Sembilan Matahari Agung berfokus pada penciptaan satu matahari di ruang hampa. Matahari itu melambangkan vitalitas tanpa batas, membuat Qi spiritual sepuluh kali lebih kuat dan terkompresi, mengandung kekuatan suci matahari serta memperkuat jiwa. Metode ini sangat cocok untuk Ye Chen, seorang laki-laki dengan energi yang dinamis.

Sedangkan tahap pertama Sutra Sembilan Bulan Tertinggi berfokus pada penciptaan bulan purnama di ruang spiritual. Bulan itu mengandung Qi Yin yang kuat dan daya penghancur dingin yang luar biasa. Metode ini membuat Qi spiritual sepuluh kali lebih padat dan memperkuat jiwa dengan energi yin murni. Cocok untuk Lan Shuang yang memiliki temperamen tenang dan kekuatan alami yang halus namun mematikan.

Keduanya saling menatap dan tersenyum, merasa keputusan mereka kali ini sangat tepat.

1
Daud Nikolas
guyss.izin off ya 5 hari mau persiapan uts bntr aja👍
Kaka Putra
tetap konsisten thor
Kaka Putra
jangan berenti update thor jarang²nih dapet novel menarik,dimari
Daud Nikolas: ok bg aman💪
total 1 replies
Daud Nikolas
ayo guyss baca
Daud Nikolas: jangan lupa like comment dan subrek ya guyss💪
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!