Dibalik wanita yang lugu, ada laki-laki yang tegas dan selalu melindunginya, namun apakah Arkan akan terus bersembunyi dibalik kata persahabatan?
Ikuti kisah mereka di dalam novel yang bertajuk, Kania Si Gadis Lugu.
Happy Reading 😊.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Goresan_Pena421, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Rencana
Kania bangun dari tidurnya karena ia mulai mencium aroma yang tidak asing baginya, pizza makanan kesukaannya telah tersaji di meja makan, aromanya bahkan menguap hingga kamarnya.
Kania bergegas turun dari kamarnya, dan menuju dapur, namun dilihatnya Arkan tengah asik membuat pizza kesukaan Kania.
"Arkan, maaf tadi aku...."belum sempat Kania melanjutkan ucapannya sepotong pizza yang yang sudah di kipasi oleh Arkan menyumpal mulutnya.
"Ga usah bahas yang udah, sekarang nikmati pizzanya, tadi aku pulang mau membersihkan kolam renang, dan menyiapkan bahan pizza, sudah lama kan kita tidak makan pizza,"ucap Arkan.
"Arkan, ini tante beli mangga sepertinya cocok jika ada jus mangga,"ucap Mira yang baru pulang dari toko buah.
"Terima kasih Tante Mira, pasti Arkan buatkan,"ucap Arkan.
Kania masih menikmati pizza yang diberikan oleh Arkan untuk ia cicipi terlebih dahulu.
"Enak Arkan, aku suka,"ucap Kania.
"Iya, tapi sekarang kamu mandi dulu, habis ini kita nonton Unyil ya, sambil makan pizza dan minum jus mangga,"ucap Arkan.
"Iya sayang, mandi dulu ya, rambutnya di keramas biar segar,"ucap Mira.
"Iya Kania mandi bu, Arkan tungguin aku ya, jangan di stel dulu film Unyil nya, kita nonton pakai layar besar punya ibu,"ucap Kania yang berjalan cepat menuju kamarnya untuk mandi di kamar mandi pribadinya.
Mira bahagia karena Kania kembali ceria seperti biasa, walaupun Kania belum kembali sepenuhnya. .
"Kania kalau kembali pasti lebih dewasa dan lebih tegas, apa itu benar-benar Kania dalam hati dirinya yang asli ya Arkan?"ucap Mira.
"Iya tante, kalau yang sekarang kita seperti melihat Kania seumuran dengan dek Aksa, eh iya Tante dek Aksa mana?"ucap Arkan yang menyadari bahwa Aksa belum terlihat, padahal ia sudah sepuluh menit memasak pizza di dapur.
"Tidur siang, habis video call sama Kei, langsung tidur tadi,"ucap Mira.
"Pantesan, tadi Arkan lewat toko mainan, terus Arkan beli mobilan untuk Aksa tapi ini terbuat dari besi tante jadi tidak akan mudah rusak,"ucap Arkan.
"Ngasihnya nanti ajaa takut Kania juga minta mainan Arkan,"ucap Mira.
"Aman tante Arkan beli dua dan sama persis, biar ga rebutan dek Aksa sama Kania,"ucap Arkan.
"Maaf ya Arkan, jadi ngerepotin kamu lagi,"ucap Mira.
"Engga tante, emm tante kalau Arkan buka kedai kopi, tapi orang kepercayaannya tante Mira yang kerja boleh tante?"ucap Arkan.
"Boleh, nanti tante minta tolong Fahmi yang urus semua, Arkan kamu masih ingat kan dengan kak Fahmi yang punya toko Kopi Juara itu? Nanti tante minta tolong keponakan tante buat ngurus kedai kamu, dengan beberapa orang untuk bekerja di kedai kamu,"ucap Mira.
"Iya tante, Arkan mau mencoba mulai buka bisnis, tapi karena Arkan masih sekolah makanya Arkan minta tolong sama tante,"ucap Arkan.
"Iya Arkan, tante dukung semua yang Arkan usahakan selama itu baik,"ucap Mira.
"Terima kasih tante,"ucap Arkan.
"Iya, sama-sama Arkan,"ucap Mira.
Arkan akan memulai bisnis kecil-kecilan untuk menambah pundi-pundi kekayaannya, setidaknya warisan yang ia dapatkan tidak terbuang sia-sia.
"Arkan,aku udah mandi, udah cantik,"ucap Kania yang sudah lengkap dengan baju tidur labubu nya.
Arkan melihat Kania tersenyum dan ia benar-benar terpesona dengan Kania, rambut panjangnya dan kaca mata hitamnya membuat Kania semakin cantik.