(Season 1-2)
"Bagaimana rasanya jika seorang tuan muda yang dingin dan sombong menikahimu? Dan dia mencintaimu sejak usiamu masih 12 tahun"
Berkisah tentang pencarian cinta masa kecil seorang laki-laki yang memiliki segalanya,
harta, tahta dan kekuasaan berada dalam genggaman tangannya.
Laki-laki yang juga bersinggungan langsung dengan dunia hitam.
dengan seorang gadis biasa bernama Freya yang kehilangan segalanya diusia belia. Freya kehilangan kedua orang tua, perusahaan, bahkan harus diusir dari rumahnya sendiri dan tinggal di rumah pamannya yang seperti neraka.
Sampai suatu malam, karena kesalahan bodohnya melempar sebuah botol dan merusak mobil mewah seorang laki-laki.
Freya dipaksa masuk ke dalam mobil seorang lelaki yang menyebut dirinya Louis Wijaya.
“Paman. Kemana kau akan membawaku?” teriak Freya.
Apa yang akan terjadi pada Freya?
Bisakah Louis menaklukan hati wanita yang telah lama melupakannya?
Ikuti terus kisah mereka.
Memiliki alur maju - mundur, harap pembaca bersabar mengikuti cerita ini.
Update Senin - Sabtu.
Follow
IG : @roseelily16
Fb : RoseeLily
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ayu Lestari, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Teman
“Nona, Nona ! Anda sudah sampai di tempat tujuan” Suara supir taksi membangunkan Freya, ia segera mengelap air liurnya, mengerjapkan mata dan menggelengkan kepala ke kiri dan ke kanan.
“Oh.. terima kasih pak” Freya tersenyum dan menyodorkan 2 lembar uang.
Ia bergegas mencari rumah temannya, satu persatu rumah di daerah itu dilewatinya. Sampai bibirnya tersenyum ketika melihat rumah bernomor 16.
Ketemu.
Freya menekan bel dengan semangat. Ia menekannya lebih dari sekali.
“Iya, iya sebentar” Terdengar suara dari dalam rumah.
Orang bodoh macam apa yang menekan bel rumah berkali-kali. Bukankah sekali saja sudah cukup. Batin Zuhi geram.
Zuhi melangkah kesal, ketika Zuhi membuka pintu gerbang ia terkejut melihat Freya berpakaian mirip pelayan sedang berdiri di depan gerbang rumahnya.
Senyumnya mengembang lebar. Seperti tidak memiliki perasaan bersalah karena sudah mengganggu waktu istirahat Zuhi.
Ternyata dialah orang bodoh itu, Jika hal bodoh itu dilakukan olehnya, itu mungkin saja terjadi. Gumam Zuhi
“Freyaaaa.. ya ampun. Ini Freya kan si tukang makan, si bodoh itu?” Zuhi berteriak, tangannya meraih tubuh Freya, keduanya saling membalas pelukan.
Cukup sudah !! Mengapa semua orang memganggap aku bodoh.
“Ke mana saja kau selama ini? Aku menghubungimu berkali-kali, tapi nomor telponmu tidak ada yang aktif?” Tanya Zuhi.
“Yah, Itu karena aku tidak punya handphone” Freya menjawab dengan santai, kedua bahunya terangkat.
Astaga, apakah sekarang dunia mengalami kemunduran? Di zaman yang sudah camggih ini mana ada orang yang tidak memiliki Hand Phone, bahkan gelandangan yang tidur di jalanan saja memilikinya. Batin Zuhi
“Jangan menatapku seperti itu, lebih baik kau biarkan aku tidur di rumahmu. Dan buatkan aku semangkuk mie instan, jangan lupa taruh telur setengah matang di atasnya” kata Freya
Mengapa aku merasa sedang diperbudak olehnya, tunggu dulu.. bukankah aku tuan rumahnya !? batin Zuhi
“Baiklah, baiklah. Tapi kamu harus menjelaskan mengapa pakaianmu seperti seorang pelayan?” Zuhi bertanya karena penasaran.
“Tidak bisakah aku menjelaskannya di dalam? ditemani segelas orange juice dan sepotong kue” Freya manyatukan kedua telapak tangannya, senyumnya mengembang.
Bukankah tadi kau memintaku membuatkan semangkuk mie?
Terserah, seumur hidupku baru kali ini aku merasa diperbudak dirumahku sendiri. Batin Zuhi
Freya berjalan dengan langkahnya yang lebar, seperti ingin secepatnya sampai di dalam rumah.
“Tunggu dulu” Zuhi menghentikan langkah Freya. Menarik tangan Freya dan memegang erat, matanya tertuju pada leher Freya, ia mendekatkan wajahnya dan menatap Freya dengan penuh tanda tanya.
“kenapa kau terus menatapku? Haiiss aku sampai bergidik melihatmu” Tangan Freya bergerak menyentuh lehernya dan mengelus pelan.
“bagaimana aku tidak menatapmu, siapa yang sudah memakanmu dengan begitu ganas?” Zuhi menunjukkan tangannya ke area leher Freya.
"Kita masuk dulu, nanti aku ceritakan semuanya"
Freya melangkah membuka pintu rumah Zuhi, sementara Zuhi mengekor dari belakang mengikuti langkah Freya.
Adegan ini seperti dia Tuan rumahnya dan aku tamunya. Batin Zuhi
Sesampainya di dalam rumah, Zuhi memimpin langkah dan meminta Freya mengikutinya masuk ke dalam kamar.
Freya mulai meceritakan semuanya, mengapa dirinya harus kabur dari rumah pamannya. Dan terpaksa harus tinggal di rumah Louis, dan alasan mengapa melarikan diri dari rumah Louis.
“Oh Astaga, apa kau ini Bodoh?” tanya Zuhi
“Cukup sudah !! mengapa semua orang menganggap aku bodoh?” Freya melipat kedua tangannya dan memalingkan wajahnya dari Zuhi, tak lupa ia memaju mundurkan bibirnya.
Bukankah jawabannya sudah jelas karena kamu memang bodoh. Batin Zuhi
Pletaaak..!!
Zuhi menyentil dahi Freya, spontan Freya berteriak sembari memegang dahinya.
“Awww.. apa kau ini saudara si gila harta itu? Kalian berdua sama saja, sering menyakitiku. Aku rasa di dunia ini tidak ada yang peduli padaku” Freya merajuk. Tangannya kembali menyendok makanan di atas meja dan memasukkan ke dalam mulutnya.
Dia berkata seperti itu padahal di depannya ada banyak makanan. Dan tangannya, tidak bisakah berhenti menyendok makanan. Haiiis.. Zuhi membatin
“Jika aku jadi Paman Louis, aku tidak hanya menyentilmu. Aku bahkan sudah mengulitimu dan menjual kulitmu untuk dijadikan sebuah tas!! Apa kau tahu ?!” Zuhi mulai berteriak
“Kalian memang saudara, yang satu ingin menjual ginjal dan jantungku. Dan yang satu lagi ingin mungulitiku!” Freya mulai menaikkan volume suaranya, berteriak tidak kalah kencang dari Zuhi
“Mengapa kau meneriaki ku? aku tuan rumah di sini” Zuhi mengetuk meja seakan memberi kode jika ini adalah wilayahnya.
“Kenapa kau mengetuk-ngetuk meja, apa kau benar-benar perempuan? Haiiis kasarnya..” Tak mau kalah dari Zuhi, Freya mengetuk meja lebih keras.
Oh Tuhan, apakah ketika Engkau menciptakannya, Engkau lupa memberinya otak. Batin Zuhi geram
Plaaak !!
Zuhi menjatuhkan tangannya di atas tangan Freya.
“Kenapa kau terus memukulku? Haiiis tidak bisakah aku menikmati makananku dengan tenang?” Freya kembali berteriak, sementara tangannya masih menyendok makanan dan memasukkan ke dalam mulutnya.
“Apanya yang kurang menikmati? Kau bahkan sudah menghabiskan 1 mangkuk mie instan, 1 buah apel, sepotong cake dan 2 gelas orange juice. Apa kau ini benar-benar perempuan?!” Tak kalah galak, Zuhi menunjukkan tangannya ke atas meja. Seperti memberi isyarat jika Freya sudah menghabiskan banyak makanan.
Astaga, kemana perginya semua makanan ini? Apa aku benar-benar menghabiskannya? Batin Freya.
“Itu.. itu.. karena aku ini kelaparan” Jawab Freya asal.
Bagaimana mungkin kau kelaparan sementara kau tinggal di rumah orang paling kaya di Asia. Batin Zuhi
“Nafsu makanmu itu memang besar, seluruh perutmu itu hanya ada satu organ tubuh yaitu lambung!! Apa kau ini sapi? kenapa makanmu banyak sekali?” Zuhi terus meneriaki Freya.
“Apa ada sapi yang suka mie instan?” Freya mengucapkan kalimat itu dengan santai. Zuhi menepak dahinya. ia, tidak tahu harus berkata apa lagi.
aku bc ulng di thn 2025/Sob/