"aku mohon..! jangan tinggalka aku sheila..!" pria itu menggenggam erat tangan wanita yg ada di hadapan nya,menatap penuh iba dan deraian air mata tampa suara.
"maaf mas... kita hanyalah mantan suami istri..!" wanita itu melepaskan tangan mantan suaminya dengan pelan melangkah pergi dari tempat itu dengan menggandeng tangan putri semata wayang nya dan dirangkul oleh seorang pria.
sheila..wanita yg menderita kelumpuhan akibat kecelakaan lima tahun lalu harus mengalami penghianatan oleh sang suami dan berujung sang suami berada dalam jeruji besi.
apa yg sebenarnya terjadi..? bagaimana suami nya bisa berada dalam jeruji besi..?
yuuuk...! ikuti kisah sheila yg menguras air mata dan penuh lika liku misteri di karya ketiga ku berjudul "BATAS RASA" ya..
selamat membaca dan semoga berkesan...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon minie MIRROR, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 20
Niu...niu...niu...suara sirine ambulan bersautan dengan suara riuh dari warga sekitar yg bergerombol mengerumuni depan rumah sheila.
Sesaat setelah mereka tertegun bi asmi keluar rumah berlari berteriak meminta bantuan warga.
Dan beberapa menit kemudian petugas desa menelepon petugas keamanan.
Warga yg semula berjubal masuk kerumah sheila ingin mengetahui keadaan pun diminta segera menyingkir dari tempat kejadian karena di hawatirkan menghilangkan barang bukti dan merusak TKP (tempat kejadian perkara).
"awas..awas ...awas...! Beri kami jalan..!" teriakan petugas keamanan saat warga merangsek ingin tahu ketika kantong mayat keluar dari rumah sheila.
"iya...itu selingkuhan pak ardi katanya."
"pantas aja mereka tiba tiba bercerai.."
"pelakor jaman sekarang lebih ganas dari istri sah.."
"dunia memang sudah kacau."
dan banyak lagi bisik bisik dan kasak kusuk warga ketika ardi di bawa dan di borgol keluar dari rumah sheila.
Ardi di masukan kedalam mobil petugas keamanan dengan wajah pucat dan tertunduk dia tidak berekpresi hanya menuruti arahan petugas mungkin saja masih shok dengan kejadian yg baru saja dia alami.
"mas ...tolong titip cantika ya.?" sheila berkata saat dirinya di tandu akan dibawa kerumah sakit.
Wanita itu menelepon pras setelah kedatangan petugas keamanan.
" hem..tenanglah..kami akan menyusul kerumah sakit." pras sudah menggandeng cantika ,bocah itu sudah lebih tenang setelah tadi menangis lama.
"sayang sama om pras ya..?" cantika mengangguk ,sheila akan di bawa dengan bi asmi menggunakan satu mobil ambulan.
Petugas saling meninggalkan tempat kejadian pak rt dan petugas keamanan tersisa yg sudah memasang batas polisi membubarkan warga.
Pras segera mengejar mobil ambulan yg membawa sheila menuju rumah sakit.
"iya pak..wanita itu menyerang kami membabi buta..." suara celotehan bi asmi di luar kamar pasien yg terbuka lebar itu menarik kesadaran sheila .
Wanita itu mengerjap dan mendesi memegangi kepala nya yg terasa perih dan pusing.
"sssstt....!" wanita itu membuka mata ny dengan sempurna dan hanya melihat langit langit ruangan yg berwarna putih.
"apa kamu baik baik saja la...?" pras segera bangkit dari kursi tunggu ketika mendengar suara desis an dari sheila.
"apa yg kamu rasakan..? Apa nya yg sakit...? Nanti aku panggilkan dokter..!" pras gugup sendiri dia hendak berlari keluar memanggil petugas kesehatan .
Tapi tangan nya di tahan sheila wanita itu terkekeh, pras yg sudah memutar badan nya terdiam dan menoleh pada sheila.
"kenapa kamu tertawa la..?" pras memasang wajah serius dia takut sheila gegar otak karena luka di kepalanya dan menyebabkan masalah di kepala nya.
"aku baik baik saja mas...kenapa kamu panik gitu sih ..? Hihihi.." lagi lagi sheila terkekeh dan membuat pras mengulurkan tangan nya ke kening sheila dan duduk kembali .
"aku amnesia mas..." pras bangun dan terkejut.
"haaaah...!" sheila malah tertawa pelan kemudian mendesis kesakitan memegangi kepala nya.
"awww....!" pras segera memegangi bahu sheila meneliti setiap inci tubuh wanita itu.
"udah..udah mas..aku baik baik saja."
Sheila memegang lengan pras yg memegang bahu nya dan menurunkan nya dari sana.
"ibu..ibu sudah bangun..?" suara bi asmi membuat mereka berdua menoleh .
Bi asmi masuk bersama dua petugas keamanan yg ingin bertanya tentang kejadian yg mereka alami.
"apa ibu sheila sudah merasa baik..?" seorang petugas bertanya pada sheila .
"terima kasih atas keterangan nya ibu sheila..." petugas keamanan berjabat tangan dengan pras dan mereka berdua meninggalkan rumah sakit.
Sheila dimintai keterangan setelah tadi di periksa oleh petugas kesehatan .
Bi asmi juga akan pulang,wanita paruh baya itu sudah dijemput oleh anak menantu dan cucu nya.
Bi asmi hanya mendapat kan luka ringan dan di perban di bagian lengan saja.
Cantika tengah tidur di sofa penunggu pasien,bocah itu sama sekali tidak terusik dengan kebisingan orang2 yg tadi berbicara.
Mungkin juga kelelahan mental karena mengalami kejadian yg mengejutkan juga menangis sepanjang hari ini.
Bi asmi pamit pulang bersama keluarga nya dan pras segera menuju kursi penunggu dan duduk di samping sheila .
"maafkan mamah menbuatmu takut sayang.." sheila menoleh pada cantika yg tengah mengeliat kecil dan mengubah posisi nya.
"ssst..itu bukan salah kamu la..." pras meraih jemari sheila.
"mari kita menikah setelah masalah ini usai, la.." wanita itu mengangguk dan mengeratkan genggaman tangan nya pada pria itu dengan mata berkaca kaca.
"terima kasih sudah bersabar untuk ku mas.." mereka saling berpelukan,sungguh bahagia perasaan pras pria itu sungguh melajang setelah putus dengan sheila dulu .
Dia bersumpah dulu saat masih pacaran dengan wanita itu bahwa tidak akan menikahi siapapun jika itu bukan sheila.
Bahkan dulu keluarga nya memaksa menjodohkan dengan beberapa wanita ,tapi pria itu menghindari dan benar benar menolak nya.
hingga pertemuan nya dengan wanita itu tiga tahunan lalu menumbuhkan kembali hati nya yg bertahun tahun membeku.
Apalagi setelah mengetahui wanita itu tidak bahagia dalam rumah tangga nya dan mengalami penderitaan dan kelumpuhan pada kaki nya.
tekad nya untuk membahagiakan wanita itu semakin besar, atau setidak nya melihatnya hidup dengan baik2 saja.
Untuk itu pras belakangan banyak membantu wanita itu tampa mengusik rumah tangga nya.
Hari ini sheila sudah boleh pulang dari rumah sakit, wanita itu tidak akan pulang kerumah nya untuk sementara waktu karena masih terpasang garis polisi di sana.
"Nggak apa2 kan la..? Kamu tinggal disini dulu sementara waktu.." pras membawa sheila ke kontrakan terdekat dengan tempat tinggal wanita tersebut.
Sheila juga melapor pada pak rt yg di wakilkan oleh pras kalau dirinya pindah untuk sementara waktu bila mana petugas keamanan mencari dirinya untuk dimintai keterangan kembali terkait kasus tersebut.
" nggak apa2 mas..ini juga aku makasih banyak loh.." sheila sudah duduk di ruang depan.
Bi asmi ikut menjemput nya jadi wanita paruh baya tersebut tengah membereskan pakaian sheila.
"mas..aku akan menjual rumah itu setelah kasus ini selesai..aku tidak mau terbayang bayang masa lalu yg kelam karena kenangan buruk di rumah itu. Terlalu banyak luka yg ku alami disana." pras dan sheila tengah berbicara berdua ,kasus ardi juga sudah bergulir di meja pengadilan.
Dirinya juga sudah di panggil beberapa kali untuk menjadi saksi.
"aku akan selalu mendukung mu la..apapun keputusan mu." pras mencium kening sheila lembut penuh cinta.
betapa dia ikut merasa sakit hati ketika mengetahui orang yg di cintai nya itu di hianati oleh pasangan nya .
Mereka saling berpelukan dan berpegangan tangan saling menguatkan untuk menyongsong masa depan.
Ini adalah bulan kelima sejak kasus ardi bergulir ,besok adalah sidang penentuan putusan hakim.
Katanya ,kasus ardi cukup berat karena juga ternyata di apartemen reyya di temukan rekaman vidio ardi dan seseorang berbicara tentang pelenyapan mona dulu.
Ya..vidio yg menjadi bahan transaksi ardi dulu dengan reyya adalah vidio yg di dapat reyya entah dari mana.
Vidio tentang rencana pelenyapan mona karena mengganggu sheila, ternyata itu bukan lah kecelakaan yg tidak di sengaja.
"hem..mari kita buka lembaran hidup baru la..aku akan berusaha untuk membuatmu tidak pernah menangis,aku tidak bisa menjanjikan kebahagiaan yg sempurna untuk mu dan cantika..tapi setidaknya aku akan berusaha sekuat tenaga ku." wanita itu berkaca kaca dan meraih jemari pras, dia mencium kedua jemari pria itu dalam dan lama dengan menutup mata nya .
Tiba tiba pras merasakan tetesan air di jemari tangan nya.
"bukan kah aku sudah mengatakan kalau tidak akan membiarkan mu meneteskan air mata mu,belum saja kamu jadi istriku kenapa kamu sudah banyak menangis nanti dikira aku tidak membahagiakan ku.." pras meraih wajah sheila yg menunduk.
Wanita itu terkekeh.
"ini air mata bahagia mas.." pras membawa wanita itu masuk dalam pelukan nya ,mereka terkekeh bersama.
\=\= kebahagiaan ku adalah melihat kamu bahagia dan hidup dengan baik baik saja \=\=
\=\= pras \=\=