NovelToon NovelToon
Di Jodohkan Dengan Gadis SMA

Di Jodohkan Dengan Gadis SMA

Status: sedang berlangsung
Genre:Perjodohan / Nikahmuda / CEO / Cinta pada Pandangan Pertama
Popularitas:4.1k
Nilai: 5
Nama Author: Hafizah salsabila

"aahh teriak Mila, ampun jin penunggu kebun teh, saya tidak sengaja.

Biarkan saya pergi jin, saya gadis biasa tidak pantas jin jadikan istri.

"kata-kata Mila membuat Andrean ingin tertawa, lelaki tampan itu sekuat tenaga menahan tawa nya.

"Jan jin, Jan jin" sembarangan saja kalau ngomong.

ini saya guru kamu, ngapain kamu masih gelap lari-lari di jalan.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Hafizah salsabila, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Calon Menantu

Sebulan sudah berlalu, di kediaman pak Mahendra.

Radit sudah berpakaian rapih, lelaki yang sudah matang itu, terlihat sangat tampan.

Raditya akan pergi kerumah gadis, yang akan di jodohkan oleh orang tua nya.

Lelaki tampan itu, sudah berada di lantai bawah.

"Dit apa kamu sudah siap." Tanya mamah Maureen.

"Radit sudah siap mah, "kita mau pergi jam berapa."

"Sebentar lagi, "papah masih belum selesai berganti pakaian."

Setelah papah Mahendra, keluar dari kamar nya.

"Papah cepat sedikit, "ini sudah siang keburu macet."

"Aduh ternyata anak papah, "sudah tidak sabar."

"Sudah ayo kita pergi sekarang pah, "kasian anak kita dari tadi menunggu papah."

Raditya berjalan lebih dulu, keluar dari rumah.

Di garasi mobil sudah di siapkan, oleh pak supir.

Ketiga nya masuk kedalam mobil, yang sudah di siapkan pak supir.

Lelaki tampan itu duduk, di sebelah supir, pak Mahendra sama istrinya duduk di kursi belakang.

Mobil sudah keluar dari garasi, dan akan meninggalkan kediaman pak Mahendra.

...****************...

Di tempat lain, Safira membantu ibu nya, mempersiapkan acara pertemuan antara dua keluarga.

"Ibu tidak bisa di tunda ya, "sampai aku lulus sekolah." Tanya Safira.

"Safira ini hanya pertemuan, "bukan pernikahan."

"Ibu mau, kamu saling kenal dulu."

"Ya sudah terserah ibu saja." Safira sudah pasrah saja."

"Sekarang kamu mandi, "dan bersiap jangan lupa dandan sedikit biar lebih cantik."

"Mungkin saja tamu nya, "sudah berada di perjalanan."

"Tapi ini belum selesai bu." "ini hanya tinggal sedikit, "biar ibu saja yang beresin."

"Ya sudah, "Safira mau mandi dulu."

Gadis cantik itu pergi meninggalkan ibu nya yang masih menyiapkan, hidangan untuk tamu kehormatan nya.

Tidak lama mobil mewah milik pak Mahendra, sudah berada di pekarangan rumah.

"Ayah itu tamu nya sudah sampai, "ayo kita sambut."

"Biar ayah saja, "ibu ganti pakaian saja dulu, "Liat itu pakaian ibu, "kotor begitu malau sama tamu."

"Ya sudah ayah, "ibu mau ganti pakaian dulu."

"Assalamualaikum...? ucap keluarga pak Mahendra, di depan rumah pak Hasan.

"Waalaikumsalam.... "bapak, ibu silahkan masuk."

"Kamu kenapa dit, "diam saja." Bisik mamah Maureen.

"Tidak apa-apa mah, "mamah yakin mau jodohin, "Radit dengan gadis sederhana."

"Sudah ayo duduk, "nanti saja di bahas nya."

Keluarga pak Mahendra, duduk di atas tikar di ruangan yang tidak begitu luas.

"Pak mau tanya, "Bu Miranti nya kemana."

tanya mamah Maureen.

Belum sempat di jawab, Bu Miranti sudah ada di belakang pak Hasan.

"Eh ibu sudah Dateng ya, "maaf saya tadi ganti pakaian dulu."

"Karna habis masak pakaian, "yang saya kenakan sedikit kotor."

"Tidak apa-apa bu." Ujar ibu Maureen.

"Silahkan bapak, ibu minum dulu, "Anak saya sebentar lagi keluar."

Tidak lama Safira keluar dari kamarnya, dengan memakai gamis di padukan dengan kerudung hitam.

Safira terlihat sangat cantik, dan anggun.

Kecantikan alami terpancar, dari wajah gadis sederhana itu.

"Sini nak Deket ibu." Ucap ibu Maureen.

Safira menurut, duduk di samping calon ibu mertua nya.

Lelaki tampan itu, memandangi Safira dari atas sampai bawah.

Raditya terpesona melihat kecantikan Safira.

"Dit, Radit." Mamah Maureen memanggil anak nya, yang diam saja sambil melihat ke arah calon menantu nya.

Raditya terkejut, pundak nya di pukul pak Mahendra pelan.

Ternyata gadis itu adalah gadis incaran nya. Auto gak nolak ini mah.

"Ah papah, "membuat Raditya kaget saja." Pak Mahendra terkekeh geli.

"Ibu dulu sering kesini, "waktu kamu masih berusia 3 tahun." Ujar ibu Maureen.

"Sekarang kita bertemu lagi, "kamu sudah menjadi gadis cantik."

Safira hanya tersenyum manis, tidak tau harus bicara apa.

"Bagai mana dengan sekolah nya." tanya Maureen lagi.

"Sudah masuk, semester akhir bu." Jawab safira.

"Kapan pelunasan nya sayang."

"Kalau tidak salah sih, "dua Minggu lagi kelulusan bu."

Raditya sesekali melihat ke arah Safira, gadis cantik itu seperti memiliki magnet, sampai Radit berulang kali curi-curi pandang.

"Ibu datang ke sini, "ingin mengenal kan, "Radit anak nya ibu."

Safira melihat laki-laki, yang di tunjukan sama ibu Maureen.

"Apa kamu bersedia, "menjadi istrinya." Tanya mamah Maureen lembut.

Gadis cantik itu melihat, ke arah kedua orang tuanya.

"Safira, "belum bisa menjawab nya sekarang, "apa boleh Safira memikirkan nya dulu."

"Ya tentu saja boleh, "kalau kamu ingin menolaknya, "ibu juga tidak keberatan."

"Kalian bisa ngobrol dulu, "di taman belakang." Ibu Miranti ikut bicara.

"Boleh Radit ajak anak nya, "sebentar Tante."

"Ya boleh dong nak." Setelah mendapat sinyal Raditya segera bangun dari duduk nya.

"Safira ayo bangun, "itu nak Radit sudah menunggu."

ujar ibu Miranti lembut.

"Baik bu." Safira bangun menyusul Radit, yang sudah lebih dulu berjalan ke arah belakang.

Gadis yang mengenakan gamis itu, berjalan mengarah ke halaman belakang.

Safira mendekati Radit, yang sudah duduk di bangku kayu di belakang rumah.

"Sini duduk, "jangan berdiri saja." Safira duduk di sebelah Radit.

"Kaka mau bicara apa." Tanya Safira lembut.

"Kamu kenapa mau di kenalkan, "dengan lelaki yang sudah dewasa."

"Safira juga sebenernya tidak mau, "hanya saja Safira tidak bisa menolak kemauan ibu."

"Memangnya kamu sudah siap, "menjadi istri saya.? Tanya Radit pelan.

"Kamu bisa memikirkan, "pertanyaan saya nanti." "sekarang saya hanya ingin, "mengenal mu lebih dulu Safira Anatasya."

"Kaka kenapa mau di jodohkan, "dengan gadis yang masih berseragam." gadis cantik itu balik bertanya.

"Saya sudah sering menolak, "kemauan mamah saya, "Sampai saya kabur dari rumah."

"Ada banyak perempuan, "yang mamah perkenalkan."

"Dari yang masih gadis, "single mom, "yang seumuran sama saya."

"Semua dari kalangan atas, "anak temen nya mamah."

"Semua sudah mamah kenalkan, "dari semua banyak perempuan, "tidak ada satu pun yang saya suka."

"Sekarang saya mencoba, "menuruti kemauan mamah."

"Oh jadi Kaka itu bujang lapuk, "yang tidak laku, "sampai di cariin jodoh, "sama mamah sendiri."

"Jangan sembarangan kamu Safira, "ngatain saya tidak laku."

"Percuma Kaka punya wajah tampan, "uang miliaran, "tapi soal perempuan di cariin mamah."

Safira tak henti menggoda calon suami nya.

"Eh jangan asal bicara kamu, "saya bukan tidak mampu mencari perempuan."

Mungkin perempuan nya saja, "tidak mau sama lelaki mapan, "yang rupawan seperti saya."

"Oh ya." "masa sih ka, kalau Kaka mampu cari sendiri, "kenapa sekarang mau di kenalin sama aku."

"Sudah saya tidak mau lagi, "bicara sama kamu."

"Saya akan menikahi kamu, "sehabis lulus nanti." "Kurang lebih dua Minggu lagi."

"Persiapkan diri mu, "dua Minggu lagi, "Ingat itu Safira Anatasya."

"Eh tidak bisa begitu, "anda pikir anda siapa."

"Saya tidak mau menikah, "sama bujang tua seperti anda."

"Keputusan saya sudah bulat, "dan tidak ada penolakan, "ingat itu Safira."

"Ibu." Teriak Safira, sambil berlari kedalam rumah.

"Ada apa kok teriak-teriak." Tanya ibu Miranti cemas.

"Itu Bu, "bujang tua itu mau menikahi Safira, "dalam waktu dua Minggu lagi."

"Eh Safira, "jangan ngatain orang sembarangan."

Bukan nya marah di kata in, Radit malah semakin ingin membuat gadis itu kesal.

"Tidak apa-apa bu, "nanti juga lelaki tua ini, "akan menjadi suami nya."

"Ibu jangan bu jangan terima." "maaf Safira, "ibu sudah menyetujui nya baru saja."

"Aaaaaaaa." Teriak Safira. Semua terkekeh mendengar teriakan gadis lugu itu.

Safira lari ke arah pak Hasan. "ayah tolong batalin ayah, "Safira mohon."

"Tidak nak semua sudah sepakat."

"Ya Allah sebanyak itu kah dosa ku, "sampai di nikahkan dengan lelaki tua."

Radit mendengar perkataan Safira, tertawa puas.

Belum apa-apa Safira sudah membuat, lelaki tampan itu tertawa.

"Ibu ini serius, "tidak sedang bermimpi." Tanya Safira memastikan.

Ibu Miranti menggelengkan kepala nya.

Safira berlari ke kamar nya, Meninggalkan semua orang yang masih duduk di ruangan tengah.

"Aduh anak itu, "malu-maluin saja, "ibu Maureen maafkan anak saya ya."

"Kelakuan nya masih bocah, "saya kawatir Safira nyusahin ibu nanti."

"Tidak apa-apa Bu, "jangan merasa tidak enak, "Saya akan menerima Safira, "sebagai anak saya sendiri."

"Terimakasih ibu Maureen, "ibu Maureen dari dulu masih saja baik."

"Tapi bu saya di mata Raditya, "sangat jahat, "kalau saya bilang mau ngenalin dia, "sama perempuan pilihan saya."

"Raditya langsung kabur, "sampai seminggu baru pulang."

"Tapi kali ini, "Alhamdulillah mau di ajak ke sini."

"Terus bu ini rencana pernikahannya, "akan di segerakan setelah lulus nanti."

"Iya bu, lebih cepat lebih baik."

"Dit mamah mau kamu cari penginapan, "badan mamah cape mau istirahat dulu."

"Tidak perlu mencari mah, "Radit sudah punya villa di sini."

"Tuh kan bu Miranti, "anak saya sudah punya villa, "tanpa sepengetahuan saya."

"Dasar nakal, "berarti kamu sudah mengenal, "anak nya ibu Miranti."

"Kenal sih enggak mah," kalau liat sering, "gadis itu setiap hari lewat depan villa."

"Ya sudah mamah mau liat, "vila kamu ada di mana."

"Bu Miranti saya pamit ya."

"Ibu Maureen mau langsung pulang ke jakarta." Tanya bu Miranti.

"Seperti nya saya mau menginap, "di villa nya Radit."

"Pah kita menginap, "di villa nya Radit dulu ya malam ini."

"Papah, sih terserah mamah saja."

"Saya panggil Safira dulu bu."

Pak Hasan segera melangkah, kearah kamar anak nya.

Sesampai nya di depan pintu kamar putri nya.

"tok tok, "Fira keluar sebentar nak."

"Itu keluarga nak Radit mau pulang."

"Ia ayah." Teriak safira dari dalam kamar nya.

Pintu pun di buka. "ayo cepat."

Safira berjalan bersama ayah nya, di ruang tengah keluarga calon suami nya sudah bersiap akan pulang.

"Sayang, "calon menantu nya mamah, "kesini nak."

"Ibu mau pulang sekarang." Tanya Safira.

"Jangan panggil ibu, "panggil saja mamah."

"Mamah mau pulang, "ke villa nya lelaki tua itu." tunjuk mamah Maureen.

"Membuat Safira malu, "teringat ucapan nya."

"Villa nya ada di mana bu, "eh mah maksud Fira."

"Kata nya sih, "suka di lewatin calon mantu mamah, "Setiap pergi sekolah."

"Oh jadi itu vila punya nya." ucapan Safira terhenti.

"Iya sayang, "lelaki tua itu kan." Jawab mamah Maureen.

"Mamah jangan ngatain anaknya terus, "Kasian tuh liat." Pak Mahendra ikut bicara.

"Tidak apa-apa pah, "nanti juga lelaki tua ini, "akan menjadi suami calon menantunya."

Perkataan Radit membuat Safira kesal.

"Sudah sudah." "mamah pamit ya sayang."

Safira mencium, punggung tangan mamah Maureen.

1
junia
lanjut Thor jangan kasih kendor💕
Xiaojin
novel nya bagus
junia
lanjut author
junia
novel nya bagus.
Godoy Angie
Ngangenin deh ceritanya.
Hafizah salsabila: terimakasih ka
total 1 replies
Ara Mae Alisoso Engbino
Emosinya terasa begitu dalam dan nyata. 😢❤️
Hafizah salsabila: masyaallah terimakasih ka
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!