Kenzou

"Jauhkan dia Zie!!" seru Kenzou dengan suara dalam dan dinginnya.

"Memangnya kenapa aku harus menjauhkan bidadariku itu?" tanyanya sambil bersandar pada daun pintu.

"Karena dia milikku!!" tegas Kenzou.

Kenzie menatap saudara kembarnya itu dengan tatapan tidak percaya, Kenzou terlihat seperti singa yang sedang mempertahankan teritorinya, "Kau tidak sedang ngelindur kan Zou?" tanyanya.

"Aku seratus persen sadar, Zie!" jawab Kenzou.

"Kalau begitu aku yang sedang ngelindur..." ujar Kenzie sambil menepuk kedua pipinya.

"Jangan konyol, Zie. Aku serius dengan perkataanku tadi!!" geram Kenzou.

"Ya Tuhan... Kau serius menyukai Tiara, Zou?!! Astaga, akhirnya kau jadi pria normal juga... Kalau begitu, dengan senang hati aku akan menyerahkan bidadariku itu padamu..." ledek Kenzie.

"Bagus!! Dan jangan beritahu siapapun masalah ini!!" tegas Kenzou.

Membuat Kenzie menatapnya dengan tatapan tertarik, tidak pernah sebelumnya ia melihat Kenzou menjadi posesif pada wanita lain seperti ini.

"Apa Tiara sudah mengetahuinya?" tanya Kenzie sambil menyeringai lebar.

"Tidak, belum..." jawab Kenzou.

"Aahh... Cinta terpendam." gumam Kenzie sambil mengelus-ngelus dagunya.

"Kau cari mati ya!!!" raung Kenzou dan Kenzie langsung mengangkat tangannya, ia paham betul kalau kakaknya ini paling tidak suka digoda.

"Kalem broo... Kau teriak seperti itu mereka pasti mendengarnya."

Baru saja Kenzie selesai menutup mulutnya, pintu kamar Keizaa langsung terbuka, membuat Kenzie yang sedang bersandar santai pada daun pintu itu nyaris terjengkang.

"Kenapa kalian ribut-ribut di depan kamarku?!" tanya Keizaa sambil berkacak pinggang.

Kenzie menjulurkan kepalanya ke dalam kamar, lalu tersenyum menggoda saat melihat Tiara,

"Hai, bidadariku... Apa kabar?" tanyanya.

"Baik, Kak..." jawab Tiara.

"Zie!!" desis Kenzou dari sela-sela giginya.

"Ahh, aku baru ingat ada singa yang sedang marah... Aku harus menghindarinya... Sampai jumpa besok pagi di ruang makan, bidadariku...." seru Kenzie.

Ia langsung bergegas ke kamarnya, tanpa melihat Kenzou lagi, yang pasti sedang mengarahkan tatapan menusuknya padanya.

"Ini koper Tiara, Zaa." ujar Kenzou sambil mendorong koper itu ke arah Keizaa.

"Kenapa ada sama Kakak? Tadi aku meminta Om Dean yang membawanya." tanya Tiara.

"Om Dean tiba-tiba dipanggil Papi tadi... Ya sudah bawa masuk kopernya, Kakak ke kamar dulu...." jawabnya lalu melangkahkan kakinya ke arah kamarnya.

Kenzou melirik sekilas ke dalam kamar Keizaa, dan melihat gadis kecilnya yang sedang duduk di sisi tempat tidur.

"Kak Zou...." panggilnya.

Dengan sigap Kenzou langsung menghentikan langkahnya dan berbalik menghadap Tiara.

"Ya?"

"Terima kasih untuk hari ini...." ucap Tiara sambil tersenyum manis.

Senyuman itu seperti anak panah yang melesat dengan cepat, dan langsung menghujam ke dalam hati Kenzou. Membuat denyut jantungnya seketika meningkat.

Kenzou mengibas tangannya, "Aku melakukan semua itu untuk, Zaa...." elaknya dan tanpa basa-basi lagi ia kembali melanjutkan langkahnya, sambil menenangkan kembali detak jantungnya.

"Ya Tuhan... Ada apa denganku?"

Keesokan paginya, Kenzou telat mendatangi ruang makan, hingga ia mendapatkan teguran dari mommy Kei lewat tatapan matanya.

Kenzou mendekati mommynya itu, seperti biasa ia langsung mencium pipinya, "Maafkan aku telat, Mom. Ada yang harus aku kerjakan terlebih dahulu...."

"Ya sudah cepat duduk, kami sudah menahan lapar karena menunggumu..." seru mommy Kei.

Kenzou melangkahkan kakinya ke arah kursi yang biasa ia duduki, tapi Tiara sudah terlebih dahulu menempatinya, jadi Kenzou duduk di sebelah Keanu.

"Baiklah, karena semuanya sudah berkumpul, ayo kita mulai sarapan pagi yang telatnya...." ujar papi Hardhan.

Seketika suasana menjadi sedikit riuh dengan suara piring dan sendok yang saling beradu,

"Tiara, apa kamu tidak datang ke pesta ulang tahun Keizaa semalam?" tanya mommy Kei.

"Aku datang, Tan..." jawabnya.

"Tiara datang, Mom... Tapi aku lupa mengenalkan kalian, karena Mommy dan Papi selalu dikerubungi orang-orang...." jelas Keizaa.

"Oh Tante pikir Keizaa tidak mengundangmu..."

"Tiara yang memberitahuku saat Keizaa bertemu dengan Evan secara diam-diam di taman, Mom...." celetuk Keanu.

"Oh yaa? Terima kasih untuk itu, Sayang... Keizaa memang ceroboh, dia suka bertindak sesuka hatinya."

"Iya, sama-sama, Tan. Aku hanya tidak ingin terjadi sesuatu pada Keizaa." ujar Tiara.

"Apa kamu sudah punya pacar, Tiara?" tanya papi Hardhan.

Tiara mengunyah makanannya dengan cepat dan langsung menelannya sebelum menjawab papi Hardhan,

"Belum, Om." jawabnya.

Keizaa meraih air minum untuk mendorong makanannya yang tersangkut di tenggorokannya, karena ia merasa sedikit takut dengan papi Hardhan. Sekarang ia tahu darimana Kenzou mewarisi badan setinggi itu.

"Mau kalau Om jodohkan kamu dengan Kenzie?" tanyanya tanpa basa-basi lagi.

Lalu terdengar suara batuk dari dua orang, Tiara yang nyaris menyemburkan minumannya, dan Kenzou yang makanannya nyaris masuk ke jalur yang salah.

Sambil menaikkan sebelah alisnya, papi Hardhan menatap Tiara dan Kenzou secara bergantian, sebelum beralih ke Kenzie yang sedang menyeringai lebar.

"Dari seringaianmu itu sepertinya kamu setuju, Zie... Aku harus menjodohkanmu supaya kamu berhenti bermain dengan wanita-wanitamu... Mommymu selalu mengeluh nyaris setiap harinya pada Papi." tebak papi Hardhan.

"Oh, sejujurnya aku tidak keberatan, Pi, aaww!!" pekik Kenzie tiba-tiba, ketika ia merasa kaki seseorang menendang tulang keringnya, yang sudah bisa ia tebak Kenzoulah pelakunya, meski kakaknya itu masih terlihat asik dengan makanannya.

"Kamu kenapa, Zie?" tanya mommy Kei sambil mengerutkan keningnya.

"Tidak apa-apa, Mom..." jawab Kenzie lalu beralih ke Papi Hardhan,

"Pi, aku masih sayang dengan nyawaku, jadi maaf aku menolak perjodohan ini..."

Alis papi Hardhan naik semakin tinggi, "Apa hubungannya perjodohan dengan nyawamu?"

"Tidak ada, Pi. Tapi di lihat dari raut wajah Tiara, sepertinya ia tidak menyetujui perjodohan ini."

Papi Hardhan mengalihkan perhatiannya dari Kenzie ke Tiara, "Apa kamu tidak setuju, Tiara?" tanyanya.

"Aku..."

"Papi ini konyol, jangan menyiksa sahabatku seperti itu, aku tidak setuju Tiara dengan Kak Zie... Aku tidak mau kalau sahabatku ini bakal patah hati nantinya...." gerutu Keizaa.

"Apa seburuk itu Kakakmu, Zaa?" tanya papi Hardhan sambil terkekeh pelan.

"Ya, Kak Zie akan menggoda siapapun yang mengenakan rok... Dia playboy... Lebih baik jodohkan saja dengan Kak Zou...." jawab Keiza ngasal.

"Kamu mau dengan Kenzou, Tiara? Sikembar ini memang bertolak belakang, yang satu playboy, yang satu lagi terlalu dingin dengan wanita... Tante tidak mengkhawatirkan Kenzie, karena ia bisa dengan mudah mendapatkan wanita, Kenzou yang Tante khawatirkan..." desah mommy Kei.

"Kak Zou sudah memiliki calon, Tante..." ujar Tiara dengan sopan.

"Calon? Siapa, Zou?" tanya mommy Kei, kini semua mata memandang ke arahnya.

"Ya, ada... Tapi aku belum bisa menyatakannya sekarang..." jawab Kenzou.

Ia melirik ke arah Tiara, gadis kecilnya itu tidak tahu kalau dialah wanita itu, bukan Dasha.

Bab kedua done yaa...

Happy Reading....😘