NovelToon NovelToon
The Transmigrator Desire To Become A Lazy Young Master

The Transmigrator Desire To Become A Lazy Young Master

Status: sedang berlangsung
Genre:Fantasi Timur / Transmigrasi ke Dalam Novel / Kelahiran kembali menjadi kuat / Budidaya dan Peningkatan / Penyeberangan Dunia Lain / Transmigrasi
Popularitas:2k
Nilai: 5
Nama Author: Mirna Yuliana

Wang Bao pemuda pekerja keras menyelamatkan sepupunya dari sebuah kecelakaan, namun malah tertabrak dan melakukan transmigrasi ke dunia lain memasuki tubuh pemuda yang memiliki nama yang sama dengannya. Di dunia tersebut jiwa Wang Bao masuk ke dalam tubuh tuan muda dari keluarga bangsawan, mengetahui hal tersebut Wang Bao sengat senang hidup dengan kekayaan Wang Bao berpikir akhirnya tiba kesempatan untuknya bersantai tanpa harus bekerja mati-matian untuk mencari uang sayangnya ternyata Wang Bao terjebak ke dalam keluarga seniman beladiri, yang mengutamakan kekuatan membuat Wang Bao berpikir untuk melarikan diri dari dunia bela diri tapi semakin ingin melarikan diri Wang Bao semakin terjebak.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mirna Yuliana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kebencian Muchen

Wang Bao bingung tidak paham kenapa harus ikut terlibat dalam perdebatan dendam masa lalu mereka, sedangkan ia sama sekali tidak ada keinginan untuk berada disana.

"Muchen!!" Yingjie emosi berteriak pada Muchen.

"Kakek Yingjie!" Wang Bao menyela perdebatan mereka, "Cukup sampai disini saja!" Teriaknya menghentikan perdebatan mereka berdua.

Muchen dan Yingjie sama-sama diam tidak lagi membuka mulut.

"Kakek Yingjie saya tau niat kakek baik karena kondisi tubuhku yang buruk tapi tidak perlu memaksa orang yang tidak mau untuk menolong, dan Tuan Muchen pertarungan leluhur bukan salah saya, saya tidak pantas diperlakukan seperti ini. Leluhur anda mati karena berjuang, dan anda menderita karena tidak mampu bertahan ini adalah masalah dendam para generasi terdahulu, kenapa harus saya generasi muda yang menanggung kebencianmu?"

Wang Bao menghela nafas terdiam sejenak.

"Tuan Muchen, seorang tabib seharusnya bergerak sesuai hati nurani bukan memilah pasien dari latar belakangnya saya bahkan tidak pernah membunuh seekor semut tapi mata anda melihat saya sebagai seorang pembunuh kejam."

Wang Bao memberi hormat pada Yingjie dan Muchen.

Lalu berbalik dan meninggalkan paviliun obat.

"Tunggu Wang Bao, ada beberapa tabib lain disini ayo kita pergi temui mereka, saya sudah terlanjur berjanji pada nyonya Zhi dan ayahmu," Yingjie menyusul Wang Bao.

"Tidak perlu kakek Yingjie, jika kepala tabib saja sangat membenciku apalagi dengan mereka."

Wang Bao terlihat begitu putus asa dimata Yingjie

"Terimakasih kakek Yingjie, sepertinya kita berpisah disini."

Yingjie masih mengikuti Wang Bao, berusaha membujuknya agar mau berobat. Namun Wang Bao menolak dengan tegas tidak ingin merepotkan.

Wang Bao keluar dari gerbang sekte Zhongnan dilihatnya Yingjie tidak lagi mengikutinya barulah wajah sedihnya sirna seketika melompat-lompat kesenangan.

"Akhirnya aku ada alasan untuk pergi!" Wang Bao berlari menjauhi sekte Zhongnan mencari penginapan dan mengurung diri disana.

...

Yingjie kembali ke paviliun obat melihat Muchen duduk melamun dan ikut bergabung dengannya.

"Kau dibutakan kebencian Muchen, seingatku kamu memilih belajar ilmu pengobatan karena ingin berbuat baik dan menyelamatkan orang-orang yang membutuhkan."

Muchen tidak menyela, perkataan Wang Bao terus berputar-putar dikepalanya, sebenarnya dia juga tidak mengerti kenapa harus membenci Wang Bao hanya kerena setengah darahnya mengalir darah orang-orang dari faksi Unortodoks.

"Anak ini sungguh kasihan, hanya sebatas alat untuk kedua belah pihak menjadi korban politik kedua ajaran, kenapa kita orang dewasa harus menyalahkan sedangkan dia tidak minta dilahirkan."

Yingjie terus berbicara mengungkit tentang Wang Bao didepan Muchen.

"Diamlah Yingjie, saya memang tidak seharusnya menyalahkannya atas perselisihan kedua ajaran. Biarkan aku berfikir sebentar."

Yingjie akhirnya pergi dari paviliun obat, membiarkan Muchen sendiri.

...

Besoknya pagi-pagi sekali Wang Bao telah menyewa kereta kuda untuk membawanya keluar dari wilayah sekte Zhongnan berniat meninggalkan kota Huzhou, tujuannya adalah pergi ke kota lain bersembunyi disana dan hidup bermalas-malasan sampai mati.

"Ayo paman, segera berangkat."

Wang Bao melewati perbatasan kota Huzhou, melihat kebelakang dan berteriak, "Selamat tinggal!!!" Lalu duduk dengan nyaman di dalam kereta.

Menikmati masa bebasnya, dan menghirup udara yang terasa begitu segar dari biasanya.

Ackkk!

Wang Bao merintih kesakitan, karena kereta berhenti mendadak.

"Ada apa paman?" Teriak Wang Bao dari belakang.

"Tuan muda, ada orang yang mencegat Keret kita. Silahkan dilihat dulu, siapa tau tuan muda kenal."

"Saya dari Kota Tianyuan paman, datang kesini untuk mengikuti ujian masuk ke akademi sayangnya saya tiba-tiba sakit jadi harus pulang dan sudah pasti tidak mengenal siapapun di sini lewati saja orang itu paman."

"Baik tuan muda." Kembali memecut kuda untuk menarik kereta.

"Wang Bao, kenapa begitu terburu-buru." Tiba-tiba kepala Yingjie masuk ke jendela kereta.

Wang Bao terkejut, terpental kebelakang tanpa bersuara tangannya meraba-raba apapun yang bisa menutupi wajahnya.

"Anda salah orang, tuan?" Wang Bao membulatkan suaranya berusaha menyamar.

"Eh! Baru setengah hari, tidak bertemu sudah lupa wajahku ya!" Yingjie melompat masuk lalu duduk tanpa rasa malu, "Tuan, putar balik keretanya bawa kami ke sekte Zhongnan!" Teriaknya.

Kereta langsung berhenti lalu memutar arah kembali ke kota Huzhou.

"Kakek Yingjie, kenapa tiba-tiba membawaku kesana lagi!" Wang Bao melempar penutup wajahnya sembarangan, kesal karena rencana pelarian dirinya gagal lagi.

Rencana pelariannya terus saja gagal, dan ini kegagalannya untuk yang ke sekian kalinya.

Perasaan Wang Bao cemas, dan kesal karena rencananya tidak berhasil.

"Kakek tolong biarkan aku pergi, sekali saja!" Wang Bao memohon, menarik kaki Tetua Yingjie.

"Kamu punya potensi nak, kenapa begitu tidak suka dengan dunia bela diri."

"Kakek dunia bela diri begitu menakutkan, hari ini hidup tapi besok bisa mati. Hari ini menindas juga besok bisa ditindas orang, hari ini diatas langit siapa yang tau besok bisa dibawa kaki orang lain. Hidup dan mati tidak bisa diprediksi," Wang Bao mengeluh, bergelayut di kaki tetua Yingjie meminta untuk dilepaskan saja.

Tetua Yingjie menghela nafas, baru kali ini mendapati anak yang keras kepala seperti Wang Bao, kemudian dengan enteng mengangkat Wang bao lalu pendudukan Wang Bao di hadapannya, kini mereka berdua duduk saling berhadap-hadapan.

"Kakek tubuhku benar-benar lemah, saya bahkan sering tiba-tiba memuntahkan darah, hidupku sebenarnya sangat sulit. Dalam kondisi seperti ini bagaimana saya bisa berlatih seni bela diri yang sangat keras itu, naik turun gunung, mengangkat batu yang beratnya lebih dari berat badanku lalu duduk di bawa air terjun yang dingin sedangkan tubuhku ini tertabrak nyamuk saja sudah oleng," Wang Bao memelas.

"Saya mengerti kenapa kamu takut Wang Bao,tapi jika kamu tidak memiliki sedikit kemampuan untuk melindungi diri bagaimana kamu bisa hidup bebas diluar sana sedangkan ada banyak orang yang ingin menangkapmu," Tetua Yingjie menjelaskan.

"Apa maksudnya itu kakek Yingjie? Untuk apa orang menangkapku? Hidupku bahkan tidak begitu berharga."

"Kamu ini benar-benar masih anak-anak tidak tau bahaya, laluhur dari garis keturunan ibumu adalah Mu Yi mantan pemimpin ajaran unortodoks dan bercampur dengan garis keturunan ayahmu yang mana adalah Wang Feng kedua ajaran saling bertikai, sekarang kita tidak memiliki konflik karena memiliki janji damai tapi masih banyak yang menentang baik dari ajaran ortodoks maupun unortodoks, coba pikirkan berapa banyak orang yang ingin menggunakanmu untuk memulai perang baru?"

Wang Bao tertegun, memikirkan apa yang baru saja dikatakan Tetua Yingjie.

'Apakah aku seberharga itu?' pikirannya mengambang, lalu sedikit merasa bangga karena diperebutkan setelah beberapa detik Wang Bao bergidik membayang diculik dan dibunuh di suatu tempat.

"Kalau memang banyak yang mengincar saya kenapa tidak dari dulu? Padahal saya sudah diasingkan di lembah hitam."

"Anak ini benar-benar terlalu polos, kamu tidak berpikir bahwa pemimpinnya klan wang, ayahmu itu sebenarnya menaruh banyak penjaga bayangan di seketarmu? Kakakmu bahkan bisa menemukannya begitu cepat saat kamu mencoba untuk kabur dari sana."

"Eh, ada yang aneh, kenapa kakek tau aku pernah mencoba kabur dari kakakku?"

Tetua Yingjie keceplosan, sebelumya tuan muda ke dua memberikan beberapa Informasi padanya karena takut adiknya itu benar-benar melarikan diri jika lepas dari pengawasan orang-orang.

Wang Bao mendesak, meminta penjelasan.

"S-sepertinya kita sudah sampai," Tidak ingin menjawab pertanyaan Wang Bao, tetua Yingjie mengalihkan pembicaraan berpura-pura sibuk lalu hanya melihat keluar.l berharap Keret mereka cepat sampai.

...***...

1
Pecinta Gratisan
mantap💞
Pecinta Gratisan
mantap💞 thor updatenya💞
Syahrian
👍
Miyul💙
👏
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!