Baru kali ini Devan terpesona oleh tubuh seksi seorang wanita, dan wanita itu adalah istrinya.
Ini juga pertama kalinya Devan bisa kalah dihadapan seorang wanita.
Devan yang terkenal dingin dan cuek entah mengapa bisa benar-benar terpukau saat melihat badan seksi Prima. Dia ingin memiliki Prima, namun ia juga tetap ingin setia pada gadis yang disukainya sejak 5 tahun yang lalu. Devan ingin memiliki 2 wanita itu, tidakkah Devan terlalu serakah?
Pernikahan paksa ini benar-benar menyiksa Prima!
...
Setelah terjebak oleh temannya sendiri, kini Reyhan harus mencari siapa wanita malam itu. Dia juga harus menyingkirkan wanita yang hendak memanfaatkannya, ia juga harus waspada karena temannya akan membalas dendam kepada Reyhan akibat kematian seorang wanita.
#My Second Novel#
Ig: @diagaa11
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon DiAgaa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Lembur
Anehnya Devan merasa gugup setelah melihat Prima. Prima masih berusaha menenangkan diri di kamar mandi.
Astaga, tenang Prima tenang. Everything is okay, dia suamimu wajar kalau melihatnya. Tapi aku benar-benar malu mengingatnya - Batin Prima
Prima diam-diam memasuki ruang ganti. Ia berganti baju dan menuju kasur lalu berbaring bersiap tidur. Prima berbaring tanpa berbicara apapun pada Devan.
Ni cewek santai banget kayak gak ada apa-apa aja - Batin Devan
Devan kembali berkutat dengan dokumen perusahaan dan laptopnya.
///***///
Pukul 02.00
Entah kenapa Prima terbangun dan melihat jam, pukul 2 pagi. Devan tertidur dengan posisi duduk dan laptop di atas pahanya.
Apa dia habis lembur? - Batin Prima
Prima duduk dan berdiri, ia pelan-pelan mengambil laptop Devan. Tapi Devan terbangun.
"eh, astaga aku ketiduran" kaget Devan dengan suara serak
"udah jangan lembur lagi, kerjain besok aja. Tidur dulu" ucap Prima
"gak bisa, besok pagi harus sudah selesai" tegas Devan
"yasudah" ucap Prima
Devan kembali berkutat dengan dokumen perusahaan dan laptopnya. Prima keluar sebentar dan kembali dengan 2 cangkir ditangannya. Yang satu berisi teh dan yang satu kopi.
"nih minum biar nggak ngantuk" ucap Prima sambil memberikan kopi
"iya makasih" ucap Devan
"sama-sama" ucap Prima
"kenapa bangun jam segini?" tanya Devan
"nggak tau, tiba-tiba kebangun aja" ucap Prima
"oh" jawab Devan
Devan mengerjakan kembali dokumennya, sedang ada masalah di perusahaan Devan. Klien yang bekerja sama dengan perusahaan Devan tiba-tiba menolak untuk bekerja sama lagi dengan perusahaan Devan dengan alasan tidak tertarik lagi. Jadi Devan bekerja keras lagi agar tidak batal kerja samanya. Untunglah Devan memiliki IQ yang tinggi, jadi ia bisa cepat menangani. Nanti pagi adalah rapat penyelesaian masalah ini. Bolak-balik Devan tertidur kembali karena mengantuk, memang sejak kemarin siang sampai pagi ini Devan belum tidur, Prima kasihan padanya.
"Van.." panggil Prima pelan
"astaga ya, apa?" kaget Devan
"kamu tidur dulu deh, gak baik buat tubuh kamu" ucap Prima
"nggak bisa Prim. Ini harus selesai dulu" ucap Devan
"coba sini lihat!" ucap Prima
Prima melihat dokumen Perusahaan Devan.
"ini suruh diapain?" tanya Prima
"cuma nulis ulang sama membuat rancangan dokumen agar lebih menarik dan mudah dipahami" ucap Devan
"kenapa nggak sekretaris kamu yang kerjain?" tanya Prima
"huh.. Masalah ini kami kerjakan selama 3 minggu, dan kini harus dikerjakan kembali untuk 1 malam. Bagaimanapun caranya harus selesai, jadi kami membagi tugas agar cepat selesai" ucap Devan
"sini aku bantu" ucap Prima sambil menarik laptopnya
"kamu mau ngapain?" tanya Devan
"cuma gini doang aku mah bisa, jelasin coba ini ngapain trus gimana. Kamu tidur nanti aku yang kerjain" ucap Prima
"emang kamu paham? kamu mana bisa, kuliahmu kan kedokteran bukan managemen bisnis" tanya Devan
"kamu remehin IQ anak kedokteran kah? Udahlah gampang. aku yang buat nanti pagi kamu bisa baca ulang dan revisi lagi yang nggak cocok" ucap Prima
"tapi kamu kan kuliah" ucap Devan
"tenang aja, besok aku nggak ada kelas kok. Gampang, udah sini jelasin" ucap Prima
Devan menjelaskan maksudnya dalam membuat dokumen pada Prima. Prim menganggukkan kepalanya tanda kalau dia paham.
"oke aku paham, kamu tidur sana. Besok bangun jam berapa aku bangunin?" tanya Prima
"jam 7, jam 8 aku revisi dan jam 9 aku rapat" ucap Devan
"oke, udah sana tidur" ucap Prima
"yakin kamu bisa? Aku juga belum buat proposal dan power point ny loh" ucap Devan
"gampang, anak kedokteran sampe jenuh tiap hari liat PPT terus" ucap Prima
"tapi, kamu yakin bisa?" tanya Devan
"udah kamu tidur aja, intinya besok nggak mungkin yang mucul PPT tentang sistem pencernaan manusia. Kamu jangan forsir tenaga kamu, nanti masih ada rapat kan. Sana tidur" ucap Prima
"oh yaudah makasih Prim" ucap Devan
Devan bergegas tidur agar tidak terlalu lelah. Kalau masalah begadang jangan ditanya, Prima ratunya begadang. Prima itu tipikal orang yang betah melek tapi juga betah tidur. Sehari semalam tidak tidur pun kuat, tapi besoknya Prima akan tidur sangat lama seperti hibernasi dan terkadang sakit.
"haih cuma ginian doang tapi berat juga ya" ucap Prima
Hal inilah yang membuat Prima selalu hemat, ia bisa merasakan sulitnya mencari uang. Dan terkadang hanya butuh sekejap untuk menghabiskan uang.
///***///
Pukul 06.30
Prima benar-benar menyelesaikan semuanya. Sedikit lagi Prima selesai, ia masih sibuk mengedit PPTnya.
"akhirnya selesai" ucap Prima sambil berdiri dan meregangkan tubuhnya
Masih ada waktu - Batin Prima
Prima menyalakan shower dan menyalakan saklar agar airnya menjadi hangat dan mengisi bak mandi. Prima juga memasak nasi lalu ditinggal Prima menyetrika dan menyiapkan pakaian Devan. Semua sudah siap, jam menunjukkan pukul 7.
"Van... Devan.. Bangun, udah pagi loh" ucap Prima pelan
Devan hanya menggeliat dan tidak bangun, Prima merasa kasihan dan wajar saja. Devan hanya tidur selama 5 jam. Padahal idealnya manusia butuh tidur sekitar 6-8 jam.
"Van.. Bangun katanya ada rapat" ucap Prima lembut
"5 menit lagi" ucap Devan dengan suara serak
"ayo nanti kamu telat" ucap Prima
Devan akhirnya terbangun dari tidurnya, Devan duduk dengan mata terpejam.
"bak mandi udah aku isi, pakaian kamu ada di ruang ganti dihanger, dokumen kamu udah siap, semu ada didalam map dan PPTnya juga udah siap. Sana mandi" ucap Prima
"hhmmm...." jawab Devan
Devan berjalan dengan lemas kedalam kamar mandi. Devan bersiap dan turun untuk sarapan, saat Devan mandi Prima sedang memasak sarapan. Tapi saat makan Devan mendapat telfon, Devan langsung sigap berlari ke kamar untuk mengambil dokumennya.
"ada apa?" tanya Prima
"klien memajukan jam rapatnya, sekarang mereka perjalanan keperusahaanku. 30 menit lagi rapat dimulai" ucap Devan terburu-buru
"oh yasudah hati-hati, good luck" ucap Prima
"aku pergi dulu" ucap Devan terburu-buru
Devan terburu-buru pergi, padahal jam masih menunjukkan pukul setengah 8. Selesai makan Prima hendak mengambil ponselnya didalam kamar, namun saat masuk kamar ia melihat sebuah dokumen diatas meja.
"astaga ini adalah proposal Devan tadi, bagaimana bisa ketinggalan sih.. Aargghhh" kesal Prima
Bagaimana ini? - Batin Prima
udah tau pacar adiknya Mala dekat dekat dang ngajak nonton