Zhefinca yang dua tahun telah menikah dengan Giovano, ia hanya bertemu satu kali saat pernikahan, dan setelah itu keduanya hidup dengan masing-masing namun status tetap menjadi suami istri.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yayalifeupdate, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Menjadi Istrinya Di Hadapan Publik
Malam ini Zhefinca datang ke acara lelang bersama dengan Giovano, suaminya. Ia menggunakan beaded halter neck mermaid evening gown dengan shoulder drapes yang membuat Zhefinca terlihat elegan.
Giovano bahkan tidak berhenti menatap istrinya yang begitu sempurna malam ini. Kedatangan Giovano membuat para tamu mulai berbisik satu sama lain. Karena menurut sepengetahuan mereka, Giovano telah menikah. Dan yang menjadi istrinya adalah Rosa.
Sedangkan malam ini Giovano datang bersama Zhefinca, dan beberapa orang mengenalnya sebagai Ariel. Malam ini, semua mata undangan pesta tersebut tertuju pada sosok Zhefinca, ada yang memuji dan ada yang menggunjing.
“Pak Gio, selamat malam” sapa beberapa kolega.
“Malam Pak” jawab Giovano dingin.
Giovano masih menahan dirinya untuk memperkenalkan Zhefinca, mereka berdua masih berdiri di dekat kaca besar di ballroom hotel bintang lima.
Tidak lama kemudian, Willy sebagai rival dari Giovano datang bersama dengan Rosa. Hingga semua tamu berspekulasi jika Giovano sudah berpisah dengan Rosa.
Tidak sedikit yang mencibir Rosa, karena dianggap cepat berpaling. Hingga cibiran itu terdengar oleh Rosa, dan membuatnya sedikit terpancing.
Matanya tidak sengaja menangkap dua sosok yang terlihat begitu mesra, dengan tangan pria itu berada di pinggang wanita yang ada di sampingnya. Rosa melihat dengan mata kepalanya, jika Giovano sedang bermesraan dengan Zhefinca.
Karena Willy masih berada di tengah kumpulan rekan kerjanya, Rosa meninggalkan tempat tersebut dan mendatangi Giovano.
“Baby” panggil Rosa lirih nyaris tak terdengar.
Zhefinca hanya menatap sekilas, lalu mengangkat gelas wine nya sebagai kode untuk menyapa Rosa tanpa harus banyak bicara.
Gaya elegan Zhefinca menarik perhatian beberapa orang di sekitarnya. Seperti sedang menyaksikan drama percintaan secara langsung.
“K-kamu? Kenapa kamu sama dia?” tanya Rosa.
“Dia istriku, sudah seharusnya kan?”
Deg!
Jantung Rosa seketika terasa begitu sakit, mendengar kalimat itu keluar dari mulut laki-laki yang biasanya selalu menyenangkannya.
“Maksud kamu apa baby, aku pacar kamu!”
“Rosa, berhenti berdrama. Ini pesta, nikmati saja pestanya jangan berulah” tegas Giovano.
Mendapat pernyataan itu, Rosa merasa kesal karena di depan Zhefinca, Giovano membuat harga dirinya terjun bebas.
Giovano meraih pinggang ramping istrinya, kemudian mengajaknya berkeliling. Dan di saat yang sama, Giovano memperkenalkan Zhefinca ke rekan kerjanya.
Dengan lantang dan bangga, ia memperkenalkan wanita cantik itu sebagai istri sahnya. Dan mempertegas jika Rosa bukanlah seseorang yang penting baginya, karena Rosa merupakan istri dari pria lain.
Apa yang disampaikan Giovano memancing reaksi Rosa, dia menuju kerumunan lalu mendekati Giovano dan memaksanya berhenti membual.
“Rosa, kalau kamu ingin menyembunyikan sesuatu. Pastikan bukan aku orangnya. Aku tahu siapa kamu dan siapa suami kamu”
Deg!
Seperti disambar petir, kaki Rosa terasa begitu lemah hingga rasanya ia tidak sanggup untuk melangkah dan mengejar Giovano lagi.
Dan Willy yang berada disana, tidak kalah terkejutnya. Tatapan Willy kepada Rosa seperti sebuah tanda tanya besar.
“Rosa, ap aini sebenarnya?’ tanya Willy.
“A-aku gak tahu Willy, waktu aku ke Canada menghadiri pesta, aku memang foto bersama sahabatku, mungkin dari situ Gio mengira aku lah yang menikah”
Seperti mendapat angin surga, Willy merasa lega karena Rosa bukanlah istri dari pria lain. Willy menenangkan Rosa dan dia juga membawa Rosa duduk di mejanya untuk mengikuti acara lelang tersebut.
.
.
Dan di tempat lain, kabar soal Zhefinca dan karyanya yang berdasarkan kisah nyata saat ini sedang dibaca oleh Kevin. Dia membaca detail dari novel tersebut, hingga membuatnya paham tentang laki-laki yang beberapa kali terlihat marah ketika Zhefinca sedang bersamanya.
Potongan bayangan itu kembali muncul seolah membenarkan fakta yang ada di hadapannya saat ini.
“Zhefinca, asal kamu bahagia. Dan tidak ada yang menyakiti kamu, aku akan baik-baik saja disini” gumamnya lirih.
Kevin kembali mengingat bagaimana dia bertemu Zhefinca pertama kali, dengan wajah cantik dan polosnya. Kulitnya yang putih bersih, bahkan lebih putih dari kulit Sanaya.
Saat pertama Kevin menatap Zhefinca, ia begitu tertarik dengannya. Hanya saja Kevin tidak akan berkencan dengan gadi yang berusia belasan tahun. Kevin hanya menunda, sampai Zhefinca berusia 22 atau 23 tahun. Namun Kevin terlambat, bahkan saat Zhefinca masih berusia 20 tahun, ia telah dipaksa menikah dengan pria dewasa.
Kevin memandangi langit malam ini dengan tatapan sedihnya, yang seharusnya ia menghadiri acara lelang, ia memilih untuk menyendiri di dalam apartemen mewahnya.
Selesai acara lelang, Giovano pulang dengan senyum mengembang karena berhasil mendapatkan apa yang sudah ia incar sejak lama.
Saat mereka berada di parkiran, Rosa tiba-tiba menghalangi Zhefinca dan melayangkan tangannya namun Zhefinca lebih dulu menahan sehingga pukulan itu tidak mendarat di wajah cantiknya.
Rosa yang tersungkur hanya mendapat kedipan cantik dari Zhefinca lalu ia masuk ke dalam mobil, sedangkan Giovano hanya menatap takjub untuk perlawanan istrinya.
Mobil Giovano melesat jauh, sedangkan Rosa yang mengalami lecet pada kaki dan tangan merasa begitu kesakitan.
“Rosa, kamu kenapa?” tanya Willy.
“I-istri Giovano mendorongku”
“Apa?”
“Iya, aku gak tahu dia kenapa sekasar itu”
“Ya sudah, kamu masuk mobil dulu kita obati di dalam”
Sementara di jalan Zhefinca sedang menggenggam lengan suaminya dan bersandar pada bahunya.
“Ternyata kamu bisa melawan”
“Bisa, kenapa tidak”
“Kenapa selam ini diam saja?”
“Jadi, aku harus melawan kamu dan dia?”
Giovano tersenyum kecil, lalu mengusap jari istrinya dengan lembut. Perjalanan mereka mala mini cukup melelahkan, karena di jalan sedang ada kemacetan karena ada pohon tumbang.
Dan mobil yang berada di depan mobil Giovano, ia mengenal pemilik dari mobil tersebut. Zhefinca segera mengambil ponsel dan mengambil foto mobil yang tertimpa pohon tersebut dan mengirimkannya kepada Kevin.
“Mobil siapa itu?” tanya Kevin heran.
“Bu Sanaya” jawab Zhefinca dengan nada bergetar.
Dia memang kesal terhadap Sanaya, tapi dengan melihat kondisi mobil itu hati Zhefinca tergerak, bahkan ia terlihat begitu hawatir dengan keadaan Sanaya.
Kevin terbelalak ketika melihat mobil Sanaya sedang tertimpa pohon, dia segera meninggalkan apartemennya dan menuju lokasi. Dari arah berlawanan, Kevin meninggalkan mobilnya dia menuju mobil Sanaya yang sejak tadi tidak bergerak.
Petugas sedang mengevakuasi korban dari dalam mobil tersebut, Kevin terlihat begitu kalut ingin mendekat tapi prtugas menghalanginya.
Hingga korban berhasil di evakuasi dan dibawa keluar dari mobil tersebut.
Dua korban, laki-laki dan perempuan. Keduanya begitu Kevin kenal, yaitu Sanaya dan Roy. Seorang produser film terkenal.
Kevin membuka pintu belakang dan menemukan buket bunga beserta sepotong surat, dari Roy untuk Sanaya. Tangan Kevin mengepal, dia mengambil tas Sanaya dan membawa ponsel wanita itu untuk mencari bukti-buktinya sebagai penguat untuk mengakhiri hubungannya bersama dengan Sanaya.
Dan di tempat lain, ada Zhefinca dan Giovano yang sedang memperhatikan kejadian tersebut dengan seksama.
Mata Giovano hanya menatap Zhefinca yang terlihat begitu penasaran, hingga membuat Giovano sedikit cemburu.
“Berhenti memandangi pria lain, sayang” bisik Giovano yang membuat bulu kuduk Zhefinca berdiri seketika.