Lyanna tak pernah menyangka kejadian malam itu meninggalkan benih di rahimnya.
happy reading guys💧
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon fransiska simanjuntak, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 20
Mike masuk ke dalam mobil yang sudah disiapkan, tak lupa ia memakai baju anti peluru serta beberapa senjata api yang terselip di bagian tubuhnya, begitu juga dengan Kai dan anggota inti lainnya.
"Tak ada yang boleh hidup siapapun yang mengambil milikku!"
Iring-iringan mobil hitam itu melaju cepat di jalan membuat pengendara lain menyingkir karena mereka tahu betul siapa yang ada di dalam sana. Melawan sama saja mengantarkan nyawa.
Anak buah phantom yang berjaga di markas mereka nampak panik karena mendapatkan serangan mendadak dari lawan mereka.
"Ada serangan dari Alpha Mafia!!!" Teriak salah satu laki-laki yang berlari masuk ke dalam markas.
Suasana kian mencekam dengan terdengarnya bunyi tembakan, semua anggota phantom melesat masuk ke dalam markas yang gerbangnya sudah dihancurkan oleh anggota Mike.
Dorr! Dorr!
Suara tembakan terdengar bersahutan diiringi dengan teriakan dan darah yang mengalir. Bahkan anak buah Mike juga menggunakan samurai untuk mengeksekusi musuh mereka.
"Kai! Jack! Ikut aku." Teriak Mike yang kini naik keatas untuk mencari Phantom Crimson.
Mike dan Kai masuk kedalam sebuah ruangan besar namun sialnya Phantom sudah melarikan diri.
"Sial!!!" Teriak Mike kesal. Untuk sesaat ia melihat seluruh ruangan, dan matanya menangkap sebuah lukisan yang ia rasa cukup aneh.
Ia berjalan mendekat dan menggeser lukisan itu dan benar saja sebuah pintu rahasia terbuka. Dengan cepat Mike berlari mengejar, terlihat seorang laki-laki berlari. Dengan seringainya Mike mengarahkan senjata apinya pada kaki si pemimpin.
DORR!!
"Ahhhkk!" Teriaknya yang langsung tersungkur ke lantai.
Mike menarik phantom menuju ujung dari ruangan tersembunyi itu hingga sampai di luar. Terlihat mayat sudah bergelimpangan dan semua anggota Mike berdiri menunggu perintah.
Mike menginjak kaki yang tadi ia tembak.
"Berani sekali kau mengambil barang kami! Seperti kau masih kurang kenal dengan ku!."
"Ciihh aku tidak takut padamu."
Saat phantom ingin menembak Mike, mata elang Mike menangkap cepat, ia tertawa kecil lalu mengarahkan senjatanya ke lengan Phantom.
DORR!!
"ahhk!! Brengsek!!"
"Sepertinya kau sudah siap mati. Aku yang akan jadi malaikat mautmu."
DORR!!.
Tembakan itu tepat mengenai kepala phantom.
****
"Nona bisa memanggilku jika butuh sesuatu." Kata Nana selesai menemani Lyanna sarapan dan memastikan Lyanna meminum obat dan vitaminnya.
"Baiklah kalian istirahatlah. Aku tidak ingin diganggu."
Dua pelayan itu mengangguk dan pergi membawa napan berisi piring kotor yang baru saja Lyanna pakai.
Lyanna tersenyum lantaran kedua orang pelayan itu mau disuruh pergi, dan sepertinya Mike juga belum pulang. Ia akhirnya melangkah menuju pintu keluar.
Lyanna sempat terperanjat lantaran melihat 2 orang pria dengan seragam hitam berjaga di luar kamar. tubuhnya sedikit merinding mengingat kejadian penangkapannya kemarin, pelaku juga memakai pakaian serba hitam dan postur tubuh yang mirip.
Dua penjaga itu membungkuk sopan pada lyanna, mereka memperlakukan Lyanna seolah-olah pemilik mansion ini. Begitupun dengan para pelayan.
"Nona, apa anda butuh sesuatu?" Tanya pria yang lebih tinggi.
Lyanna menggaruk tengkuknya yang sebenarnya tidak gatal. Dia bingung harus menjawab apa, ia pikir tidak ada siapapun diluar kamarnya. Ternyata Mike memperlakukannya seperti tahanan yang harus dijaga ketat oleh bodyguard. Padahal mansion sebesar ini tentu memiliki sistem keamanan yang kuat, bahkan CCTV terlihat disetiap sudut.
"Aku, aku hanya ingin berkeliling mansion." Lyanna menjawab pelan karna ragu, sebab tidak yakin jika ke dua orang itu akan memberinya ijin untuk berkeliling.
"Apakah Nona sudah meminta ijin pada Tuan Mike?" Tanyanya lagi.
Mike memiliki kuasa dan orang-orang itu bekerja dengan Mike. Jadi semua aktivitas di mansion ini sudah pasti harus mendapat persetujuan dari Mike, tanpa bersetujuan dari mike mereka tentu tidak berani melakukannya. Mike bukan orang yang bisa diajak negosiasi atau mentolerir kesalahan para pekerjanya, orang-orang yang berada di sekitar Mike sudah terlatih secara keseluruhan untuk meminimalisir terjadinya kesalahan.
"Sudah. Dia bilang aku bisa berkeliling mansion." Jawab Lyanna yang memberanikan diri membohongi para bodyguard itu.
Lyanna pikir tidak ada salahnya berkeliling mansion selama Mike pergi. Dan dia akan masuk ke kamar sebelum Mike datang. Sebenarnya Lyanna hanya mencari kesempatan untuk kabur dari Mike.
Dua bodyguard itu saling pandang, mereka terlihat ragu dengan jawaban Lyanna. Bertahun-tahun mereka bekerja dengan Mike, bosnya itu bukan orang yang mudah memberikan kebebasan apalagi Lyanna adalah wanita pertama yang dibawa ke kamar ini, sedikit aneh jika Mike membebaskan Lyanna untuk berkeliling.
"Apakah kalian tidak percaya? coba saja kalian tanyakan langsung pada tuan Mike." kata Lyanna sembari melipat tangan di dada.
Dua orang itu saling pandang, salah satu dari mereka mengambil ponsel dari sakunya yang membuat Lyanna sedikit terkejut.
Nampak orang itu sedang menghubungi nomor Mike namun tidak ada jawaban.
"Katanya dia sedang sibuk dan tidak bisa diganggu. Kalian bisa dihukum jika berani mengganggu nya." Ucap Lyanna santai dan berusaha tenang.
Sontak pria itu langsung mematikan ponselnya, mereka tau jika Mike sedang melakukan penyerangan terhadap anggota mafia di New York. Mereka berpikir jika Lyanna tidak berbohong soal ijin dari Mike. Jadi Lyanna diperbolehkan berkeliling.
Lyanna diam-diam mengamati situasi dan penjagaan di mansion ini. Meski penjagaan di luar cukup ketat, tapi Lyanna merasa tidak diawasi di dalam mansion saat berkeliling. Ya, itu karna dia bohong telah diberi ijin dari Mike.
"Mike sedang pergi, Nana sepertinya beristirahat di kamarnya. Aku hanya perlu menunggu penjagaan di depan lengah."
Lyanna terus berjalan hingga berhasil keluar dari pintu utama, ia melangkah menuju taman belakang dan melihat ada pintu yang sepertinya pintu gerbang yang dipakai oleh tukang kebun untuk keluar masuk. ia juga melihat seragam tukang kebun di pondok kecil itu dan ia pun buru-buru memakainya sebelum ada orang yang melihatnya.
Lyanna berjalan beberapa kilo meter untuk sampai di jalan raya. Para penjaga di luar mansion tidak mengenalinya karena Lyanna memakai pakaian tukang kebun hingga ia tak perlu repot-repot untuk menyembunyikan diri.
Dia menaiki sebuah mini bus tanpa tujuan, yang terpenting bisa membawanya jauh dari mansion. Lyanna turun di tempat pemberhentian terakhir. Ia ingin memesan taksi namun ia tidak membawa handphone ataupun uang yang cukup hingga akhirnya memutuskan untuk berjalan kaki. Tapi sebuah mobil hitam tiba-tiba berhenti di depannya dan menawarkan tumpangan pada Lyanna.
Tanpa menaruh kecurigaan sedikitpun, Lyanna menerima tawarannya dan masuk ke dalam mobil itu tanpa paksaan.
****
Nana berjalan menaiki tangga, ia takut menggunakan lift yang ada disana karna setaunya lift itu hanya untuk sang majikan.
Ia membawa minuman jus di dalam nampan, tak lupa susu dan air mineral. Ia harus memastikan gizi yang seimbang bagi Lyanna yang kini menjadi Nona mudanya.
Menjadi maid pribadi membuatnya sangat senang, dengan itu Ia tak harus berkutat di dalam dapur atau membersihkan mansion yang begitu besar walaupun maid yang ada di sana banyak. Dengan menjadi maid pribadi maka dia cukup mengurusi hal pribadi saja yang pasti tak akan sulit.
Nana meminta penjaga yang ada disana untuk membuka pintu. Nana pun masuk dan meletakkan napan itu di atas meja. Ia mengernyit ketika mengerahkan pandangan ke semua sudut ruangan namun tak melihat ada Lyanna di sana, Ia mengecek kamar mandi dan juga balkon juga tak ada membuat dia panik dan berlari menuju penjaga di depan.
"Nona Lyanna tidak ada di kamar! Apa kalian melihatnya keluar? Atau Jangan-jangan Nona kabur?!"
"Nona sedang berkeliling mansion. Katanya sudah mendapat ijin dari tuan Mike." Ucap salah satu penjaga yang terlihat ikutan panik melihat kepanikan Nana.
"Tuan Jack sudah berpesan supaya Nona Lyanna tidak diperbolehkan keluar sebelum tuan Mike datang!! Mampuslah.. Kalau Nona kabur bagaimana." Nana hampir menangis karena takut.
Penjaga yang mendengar itu seketika panik. Mereka tidak ingin berurusan dengan Mike. Membuat kesalahan sekecil apapun, itu artinya mereka sedang menantang malaikat maut.
"Cepat cari!" Teriak salah satu penjaga itu.
mereka berlari menuju tangga, salah satu dari mereka menuju ruang CCTV. Sedangkan Nana mengambil ponsel untuk menghubungi Mike.
Sambungan tersambung, Nana diam sejenak tidak berani mengatakannya pada Mike, namun menyembunyikan hal ini akan membuat situasi semakin memburuk.
"Tuan. Nona Lyanna ka-kabur!" Ucap Nana cepat karena terlalu panik.
"Apa!! Kenapa bisa! Kemana semua bodyguard?!"
"Nona, Nona berbohong kalau dia sudah mendapat ijin dari Tuan Mike. Jadi penjaga membiarkannya keluar kamar."
"Sial!! Kenapa tidak menghubungiku dahulu!! Kalau gadisku tidak bisa ditemukan semua pekerja di mansion akan habis ditanganku!" Ujar Mike kemudian langsung mematikan telepon.
****
Lyanna memegangi kepalanya karena merasakan pusing yang tidak tertahankan.
Dalam keadaan setengah sadar dan mata terpejam, sayup-sayup Lyanna mendengar seseorang berbicara.
"aku akan membawanya ke hutan dan melenyapkannya di sana sesuai perintahmu. Orang ini cukup berpengaruh untuk Mike. kita hanya perlu membunuhnya dan melihat kekalahan pria sombong itu."
Lyanna membuka mata selebar-lebarnya. Dia baru menyadari dirinya dalam bahaya, terlebih posisinya meringkuk di jok belakang mobil dalam keadaan kaki dan tangan yang terikat.
Lyanna memejamkan mata dan menangis dalam hati. Nyawanya benar-benar dalam bahaya, seseorang telah menginginkan kematiannya.
"Daddy, aku takut.. Tolong aku." Lyanna hanya bisa menjerit dalam hati, sesekali dia melihat keluar jendela dan yang terlihat hanya pepohonan yang rimbun. Kondisi di luar juga terlihat gelap. Lyanna tidak tau berapa lama ia dibawa oleh mobil ini.
Mobil yang membawa Lyanna terus melaju semakin jauh kedalam hutan, jalan yang tidak mulus membuat tubuh Lyanna berguncang-guncang membuat perutnya yang belum sembuh terasa perih. Ia ingin memperbaiki posisinya namun takut dilihat orang itu dari kaca spion.
Dia berusaha melepaskan ikatan di tangannya di belakang jok kemudi agar tidak terlihat dari kaca spion.
Air mata Lyanna semakin keras, ada sedikit penyesalan karena kabur dari mansion dan berakhir seperti ini. Apalagi Mike yang sedang tidak ada di mansion, ia tidak yakin bisa diselamatkan sebelum nyawanya menghilang.
Sekarang siapa yang akan menyelamatkannya selain dirinya sendiri? Lyanna tidak bisa mengandalkan orang lain, dia juga tidak yakin keberadaannya bisa ditemukan. Orang ini sudah membawanya jauh kedalam hutan, Lyanna bisa merasakan hal itu.