Setelah Empat Tahun Berlalu ( Luka)

Anjani mengikuti langkah kaki suami nya menuju lift dengan wajah memberengut kesal.pasal nya wanita ini masih ingin menghabiskan waktu bersama besan tercinta atau ikut mengantar Naima ke rumah baru mereka, tetapi suami nya malah melarang ia pergi.alasan nya takut mengganggu pengantin baru itu padahal hari juga masih siang begini dan ia tak akan menggangu pengantin baru itu.

Untuk saudara Anjani masih di rawat di rumah sakit, Zalendra sudah meminta mereka untuk segera pulang ke rumah mereka masing-masing karena Zalendra malas melihat tingkah aneh dari saudara istri nya itu.

Semua barang-barang mereka sudah di antar ke rumah sakit berikut tiket pesawat dengan jadwal penerbangan yang sudah di atur oleh Zalendra sendiri.

" Mama cuman pengen bantu Naima menghapus make up nya loh Pa." ujar Anjani memberi alasan padahal tanpa di bantu pun Naima bisa menghapus make up nya sendiri.

Anjani sangat ingin menginap di rumah Naima, maklum saja sudah lama ia menginginkan kehadiran menantu di tengah keluarga mereka,ketika keinginan nya terwujud maka Anjani tidak mau berpisah dari Naima.sedangkan Bagas sendiri sudah menyiapkan rumah baru yang akan ia tempati bersama istri nya,ia ingin keluarga kecil nya mandiri tanpa campur tangan dari kedua orang tua nya.

"Mending Mama bantu pijitin punggung Papa saja,Naima sudah ada Bagas yang akan membantu nya."ucap Zalendra yang tidak mau mendengar istri nya terus mengomel tentang itu terus.

" Terserah Papa saja lah! Mau menolak juga takut dosa."sahut Anjani pasrah.

Jika hari ini ia tidak bisa menemui menantu nya, mungkin besok akan ia coba lagi,siapa tahu izin dari suami nya sudah keluar.

" Nah gitu! Nurut sama suami,Papa itu cuman melakukan sesuatu yang Bagas ingin kan." ujar Zalendra menjelaskan membuat Anjani mengernyit heran.

Zalendra sendiri sangat paham betul bagaimana pusing nya kepala ketika di ganggu di hari pertama menjadi sepasang suami istri.untuk itu ia tak mau Bagas juga merasakan seperti apa yang dulu pernah ia rasakan.

Zalendra sangat tahu seperti apa istri nya menyayangi Naima,yang nantinya kalau sudah mengobrol pasti tidak akan bisa berhenti.

Lift pun terbuka,Anjani langsung menyudahi pembicaraan setengah ambigu ini.mereka berdua melanjutkan langkah kaki hingga keluar dari rumah sakit,di mana sebuah mobil berwarna hitam sudah menunggu kedatangan mereka.

Setelah mereka berdua duduk manis di dalam mobil,pak sopir pun langsung melajukan mobil menuju ke rumah besar.

Sedangkan di dalam mobil mewah milik Bagas, setelah pintu di tutup oleh sopir pribadi nya.mobil pun mulai melaju meninggalkan parkiran rumah sakit yang beberapa waktu belakangan sudah menjadi rumah kedua untuk Naima.

Naima menatap keluar jendela, menyaksikan hiruk-pikuk ibu kota di siang hari.Naima sangat sadar hari ini adalah titik balik dalam hidup nya.ia sudah menikah dengan seorang pria kaya.pria itu sekarang sedang duduk di samping nya sambil menggenggam tangan kanan nya.

" Kalau capek, tidur saja sayang! Nanti aku akan membangunkan Kamu Jika mobil nya sudah sampai di rumah kita." ujar Bagas sambil merebahkan secara perlahan kepala Naima di bahu nya.

Naima pun mengangguk setuju,entah bahu Bagas yang terlalu nyaman atau memang mata yang sudah berat, sehingga tidak butuh waktu lama Naima langsung tertidur pulas di bahu Bagas.

Setengah jam kemudian,mobil yang mereka tumpangi memasuki pintu gerbang yang berdiri kokoh.

Bagas membangun kan Naima dengan sangat lembut,bahkan pria ini sangat sabar menunggu sampai Naima benar-benar sadar seratus persen dari tidur nya tadi.

Udara di sekitar rumah ini terasa sangat sejuk.berpadu dengan aroma khas tanaman yang tertata rapi di halaman rumah.

Begitu keluar dari mobil,Naima langsung di sambut dengan sebuah rumah mewah terdiri dari tiga lantai yang menjulang dengan begitu elegan di antara bangunan yang lain nya.pilar- pilar kokoh serta kemegahan dari setiap detail arsitektur nya semakin memperjelas bahwa rumah ini bukan lah sembarangan rumah.

" Mas,apa kita akan tinggal di sini?" tanya Naima dengan mata membelalak ,nada suara nya di penuhi rasa tidak percaya dengan apa yang ia lihat saat ini.

" Iya sayang,Aku sudah menyiapkan rumah ini untuk kita tempati." sudah sejak lama Bagas menyiapkan rumah ini,jauh sebelum Naima memberikan penolakan kepada nya.sampai membuat rumah ini cukup lama kosong dan sesekali di bersihkan oleh asisten rumah tangga dari rumah besar.

Bagas sama sekali tidak menyesali apa yang sudah ia persiapkan waktu itu,dan sekarang sudah bisa ia tempati bersama wanita pujaan hati nya.entah kenapa dulu ia begitu yakin Untuk membangun rumah impian padahal Naima belum menerima cinta nya.

" Sebenarnya Aku juga sudah menyiapkan kamar untuk Ibu dan Dito,tapi ibu nya malah nggak mau ikut tinggal bersama kita." sesal Bagas padahal ia sama sekali tidak mempermasalahkan tentang keikutsertaan ibu mertua nya ke rumah ini.justru ia malah seneng jika rumah dalam keadaan ramai.

Namun sayang nya Maryah malah tidak setuju ikut tinggal satu rumah dengan anaknya,Bagas sebagai menantu tentu saja sudah menyiapkan rumah lain untuk di tempati oleh mertua nya,mana mungkin ia membiarkan mertua nya tetap tinggal di kontrakan sempit sementara dia tinggal di perumahan elit.

Di rumah baru nanti Bagas juga berencana menyiapkan dua perawat yang akan bergantian menjaga mertua nya nanti.

" Ibu selalu sungkan sama Mas,tapi nanti Aku boleh kan main ke tempat ibu ?" tanya Naima sambil menatap suami nya.

Bagas mengangguk dengan cepat.mana mungkin ia melarang Naima menemui ibu kandungnya.menantu macam apa dia jika sampai itu terjadi.yang ada Bagas akan di amuk sama Mama nya sendiri atau lebih parah nya langsung di usir dari keluarga Haditama.

" Setelah istirahat nanti,Aku akan ajak Kamu lihat rumah ibu ." ujar Bagas sukses membuat Naima kembali kaget.

" Mas Bagas beli rumah juga untuk ibu?" tanya Naima memastikan.

" Iya sayang, nanti kita lihat ya rumah nya .dekat kok dari rumah kita.nanti Ibu juga akan punya toko kue dan rumah makan.tugas ibu hanya memantau tidak harus terlibat langsung dalam bisnis itu, orang-orang Aku yang akan terjun memaju kan bisnis ibu." Naima langsung berhamburan memeluk tubuh Bagas.

Mungkin ini yang selama ini Lara maksud,bersama Bagas hidup nya sangat berubah total. Hati Naima terasa campur aduk.ia tak pernah mendambakan semua ini, ikhlas nya dia dalam menerima garis takdir membawa Naima masuk dalam kehidupan yang berbeda dari sebelumnya.Naima harap pernikahan nya ini awet sampai menua bersama.

" Terimakasih Mas." ujar Naima berulangkali membuat Bagas gemas melihat istri nya ini.

" Kita masuk ya." ajak Bagas sambil menggandeng tangan Naima takut wanita cantik ini terjatuh karena masih memakai kebaya pengantin mereka.

Naima mengangguk dengan perasaan asing dan gugup menyelimuti nya.ia tak pernah menyangka akan tinggal di tempat ini.tapi sekarang di sini lah kehidupan baru nya akan di mulai.

Saat pintu utama terbuka,sembilan orang yang berdiri di dalam rumah segera menyambut kedatangan mereka dengan kepala menunduk dan senyum ramah.

Satu persatu mulai memperkenalkan diri mereka di hadapan pengantin baru ini.Bi Salmi,Bi Sri,Bi Rini,Pak Amal,Pak Gusti.Pak Agus,Mang Koko,mang Nurdin dan satu lagi Pak Rusdi yang Sudah pernah bertemu dengan Naima.

Semua tugas-tugas mereka sudah di beritahu oleh Dimas beberapa jam yang lalu.

Naima merasa sedikit tidak nyaman dengan keberadaan mereka semua,masalah nya seumur hidup ia sudah terbiasa melakukan semua nya sendirian.tapi sekarang ia memiliki beberapa asisten rumah tangga yang akan membantu nya dalam segala hal.

Rasa tak nyaman itu terus muncul,akan tetapi ia sadar betul bahwa ini adalah bagian dari perubahan besar dalam hidup nya.

"Kita istirahat dulu ya, nanti sore baru keliling rumah." ucap Bagas karena Naima malah sibuk melamun menatap sekeliling rumah ini.

" Iya Mas,tapi Kamu nggak akan minta hak mu sekarang kan?" tanya Naima begitu polos nya.

Pft....

Hahahaha...

" Untuk sekarang belum,tapi tidak tahu kalau malam nanti." balas Bagas membuat Naima bergidik takut mendengar nya.

Bersambung.

Jangan lupa like dan tinggal kan jejak kalian di kolom komentar ya guys.bantu rate ⭐ ⭐ ⭐ ⭐ ⭐ juga guys.