setelah mengetahui suaminya berselingkuh dengan sahabatnya sendiri,karna suatu kutukan Kanaya terpaksa harus berada didalam tubuh suaminya yang telah menghianatinya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Aqilaarumi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab20
Dari balik pintu Sintia menempelkan telinganya pada daun pintu,
Ia mendengar suara orang tertawa dari dalam kamar itu.
"Sini kamu"
" Ada apa ma"
" Sini deh kamu dengar,aku rasa suami kamu itu sedang tidak baik baik saja"
" Dari tadi mama mendengar dia ketawa tawa sendiri dari dalam kamar"
" Masa sih ma,aku tidak mendengar apa apa"
" Oh tuhan apa yang sebenarnya telah terjadi kepada putraku" gerutunya pada diri sendiri.
Ketika Sintia membuka pintu kamarnya,angel tiba tiba menghilang dan Sintia hanya melihat tubuh Reihan Diatas kasur yang sedang asyik membaca buku.
." Ada apa ma"
" Tidak apa apa nak,kamu lanjutkan saja membaca bukunya" ucap Sintia lembut seandainya saja ia tahu kalau jiwa Kanaya bersemayam didalam tubuh anaknya,ia pasti tidak akan berbicara selembut itu.
Sintia menutup pintu kamarnya dengan rapat.
Disaat pintu tertutup rapat angel muncul kembali.
" Kenapa kamu tiba tiba menghilang,emang mama bisa lihat kamu"
" Aku juga nggak tahu kenapa tiba tiba saja aku merasa lemah,aku merasakan energi yang tidak baik tadi,Sama seperti saat aku berusaha mendekati dan memperlihatkan arwahku pada mbok Nuh"
"Kalau begitu aku permisi ya"
"Hahaha tumben kamu pamit,biasanya langsung menghilang aja"
"Hehehe lagi pengen aja"
Keesokan harinya Sintia memutuskan untuk konsultasi kepada para normal tentang hal aneh yang terjadi dirumahnya.
Mulai dari Kanaya yang tiba tiba tomboi dan bertingkah aneh, Reihan yang sekarang terlihat feminim dan setiap malam selalu terdengar suaranya yang bercerita sendiri dan kadang tertawa sendiri sampai membuatnya susah tidur setiap malam.
" Aduh ma, ngapain sih mama suruh aku antar mama ketempat seperti ini"
" Kamu diam saja jangan banyak bicara,ini cara satu satunya agar suami kamu itu sembuh?"
" Sembuh?jangan mengada Ngada mama,suamiku itu sehat"
" Mama yakin suami kamu itu diikuti oleh mahkluk halus,lihat aja penampilannya makin lama makin mirip perempuan dan hampir tiap malam mama dengar dia cerita sendiri"
Reihan diam semuanya memang rumit untuk dijelaskan.
Sintia masuk kedalam ruangan dengan pencahayaan minim.
" Permisi Mbah"
" Ada apa kalian datang kesini"
"Saya kesini mau minta pertolongan Mbah"
Laki laki berambut panjang itu dengan jengotnya yang panjang, langsung menyemburkan air dari mulutnya kewajah Sintia.
Hingga membuat Reihan dan sintia terbelalak kaget.
Sintia mengusap wajahnya yang basah karna semburan dari Mbah dukun.
" Aku bisa merasakan kegundahan anda,ada sosok perempuan cantik yang selalu hadir mengangu putra anda"
"Percikan air ini kesetiap sudut ruangan yang ada dirumah anda"
Begitu Sintia ingin mengambil botol air itu,mbah dukun menarik botol itu.
" Kasih dua juta dulu, setelah itu botol ini akan ada ditangan anda"
Tanpa fikir panjang,Sintia mengeluarkan uang segepok dari dala tasnya.
" Ini uangnya mbah"
Setelah mendapatkan uangnya Mbah dukun itu menyerahkan botol air itu kepada sintia.
" Terimakasih Mbah,kalau begitu kami pulang dulu"
Huekk huekkk
" Mama kenapa"
" Muka mama seperti bau jigong"
"Mphh" Reihan menahan tawanya
" Lagian mama sih bisa bisanya percaya sama dukun"
Sesampainya dirumah Sintia langsung memercikkan airnya disetiap sudut ruangan yang ada di rumah nya.
Kanaya yang melihat tingkah Sintia. Merasa heran.
" Mama kenapa mas"
" Ini semua gara gara kamu"
" Kok gara gara aku mas"
" Karna hampir setiap hari mama itu dengar kamu cerita sendiri"
" Ia aku tahu tapi aku sering mengobrol dengan angel mas"
" Sudahlah aku capek aku mau mencuci baju dulu"
Ucap Reihan berlalu didepan Kanaya.
____________
Pagi harinya mentari tampak muncul menyinari pagi, dengan penuh harapan baru.
Kanaya bangun dari tidurnya dan melangkah kan kaki kearah cermin hanya untuk melihat wajahnya.
Semenjak rohnya berpindah ketubuh Reihan,melihat wajahnya dipantulkan cermin sudah menjadi runisitasnya setiap pagi.
Ia menghelai nafasnya ketika ia melihat wajah Reihanlah yang ia liha dari pantulan cermin.
Seperti biasa setiap pagi ia harus berangkat kekantor.
" Aku ingin bicara sebentar"
Kanaya menghentikan langkahnya.
" Mau bicara apa mas"
" Aku minta kamu menjaga jarak dengan Dirga"
" Apa maksud perkataan kamu mas"
"Pokoknya aku tidak ingin dan tidak suka melihat kamu dekat dengan Dirga"
" Kamu itu seperti orang yang sedang cemburu mas"
" Aku memang cemburu"
" Jangan membuat lelucon pagi pagi mas,semua orang sekarang melihat aku sebagai kamu,melihat aku sebagai laki laki,masa ia Dirga mau dekat dekat dengan laki laki."
" Lagi pula kenapa kamu cemburu toh kamu juga sudah menyelingkuhkan aku,dan ingat ya mas kalau semuanya sudah normal kembali aku sudah kembali ketubuh aku,kita akan langsung bercerai"
Hati Reihan mencolos sakit,ada perasaan yang tidak mau kehilangan Kanaya.
Kanaya pergi melangkah kan kakinya dengan penuh ketegasan dia tidak akan pernah lagi mau peduli dengan Reihan.
Dia tidak mau lagi menjadi bodoh karena cinta,dia tidak mau lagi dimanfaatkan oleh Reihan sedikit pun.
Sesampainya dikantor tepatnya dilobi kantor tidak sengaja ia berpapasan dengan Dirga.
" Katakan apa yang telah kamu lakukan kepada Kanaya"
" Apa"
" Aku tahu kamu sedang mengancam Kanaya,sampai sampai dia takut untuk lepas darimu"
Tenggorokan Kanaya terasa kering,mencoba memahami kemana sebenarnya arah pembicaraan Dirga.
Tapi dia tahu satu hal sesuatu baru saja terjadi antara Dirga dan Reihan tanpa sepengetahuannya.
" Kenapa diam"
" Aku tidak akan menyerah untuk melepaskan Kanaya dari jeratmu" ucapnya penuh kesugguhan.
Kanaya menatap sorot mata Dirga lebih dalam dan hanya terlihat sebuah keseriusan dan ketulusan Dimata coklat itu.
" Pak kita harus segera pergi para dewan direksi sedang menunggu kita" tukas jeri membuat emosi dirga surut.
" Baiklah kita pergi sekarang" ucapnya berlalu dihadapan Kanaya.
Terapan Kanaya terus mengekori langkah mereka hingga akhirnya mereka tidak terlihat lagi.
" Apaya yang baru saja terjadi,apakah mungkin tadi malam Dirga mengatakan perasaanya kepadaku kepada mas Reihan,mas Reihan kan sekarang berada didalam tubuh aku?"
" Ya Tuhan semua ini membuatku pusing"gerutunya pada dirinya sendiri,lalu ia melangkahkan kakinya dengan angung dan terlihat feminim.
Didalam mobil lagi lagi Dirga termenung,saat menatap sorot mata Kanaya yang dilihatnya sebagai Reihan tadi.
Lagi lagi jantungnya berdetak kencang, tidak seperti saat kemarin malam ia menyatakan cinta kepada Kanaya dia tidak merasakan apa apa.
" Apa yang sebenarnya telah terjadi tuan"
Dirga mendongak menatap punggung jeri yang kini telah duduk dikursi kemudi.
"Aku sudah mengungkapkan perasaan ku kepada Kanaya,dia menolakku"
" Mungkin apa yang kamu katakan waktu itu benar jeri,kita tidak bisa mengukur kebahagiaan orang lain mungkin saja Kanaya bahagia meskipun Reihan telah selingkuh"
" Aku rasa ucapan ku dulu itu keliru tuan"
" Mungkin saja apa yang dikatakan tuan benar kalau ternyata Reihan telah menekan Kanaya agar tidak mudah lepas darinya"
" Atau mungkin Nona Kanaya masih ragu dengan tuan,aku rasa wanita yang pernah diselingkuhi tidak mudah bagi mereka untuk kembali percaya sama yang namanya laki laki"
" Benarkah begitu?"
" Aku rasa seperti itu tuan"
" Baiklah kalau begitu aku akan berusaha mengambil hati Kanaya selain itu aku juga..."
Dirga mengantung ucapannya sebenarnya ia juga ragu dengan perasaannya terhadap kanaya.entah kenapa hatinya terasa biasa biasa saja ketika dekat dengan perempuan itu.
Tapi selain itu dia harus memupuk kembali perasaan itu didalam hatinya.karna itu semua perintah dari psikiater yang menanganinya.
" Selain apa tuan?"
" Tidak apa apa,kita berangkat sekarang dan kirimkan buket bunga untuk Kanaya kirim langsung kerumahnya"
" Baik tuan"