NovelToon NovelToon
Ketika Suamiku Jatuh Cinta

Ketika Suamiku Jatuh Cinta

Status: sedang berlangsung
Genre:Duda / Ibu Pengganti / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Diam-Diam Cinta / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:2.5k
Nilai: 5
Nama Author: Hasriani

Dinda memilih untuk menikah dengan seorang duda beranak satu setelah dirinya disakiti oleh kekasihnya berkali-kali. Siapa sangka, awalnya Dinda menerima pinangan dari keluarga suaminya agar ia berhenti di ganggu oleh mantan pacarnya, namun justru ia berusaha untuk mendapatkan cinta suami dari hasil perjodohannya itu.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Hasriani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bagian 19

Sekitar pukul enam sore, Dinda mulai kelelahan sendiri, matanya menatap Ciara yang tengah tertidur pulas di atas tempat tidurnya.

"Ternyata capek juga urus bayi, padahal bayinya masih belum gerak kesana kemari." Gumam Dinda merasa begitu lelah.

Belum lagi tadi Ciara sempat buang air besar, ia sampai harus menonton tutorial di YouTube agar bisa membersihkan dan mengganti popok Ciara. Walau ia sempat panik, tapi tetap bisa ia kerjakan dengan cara mengumpulkan keberaniannya.

Suara mesin mobil terdengar dari atas kamarnya, ia pun tersenyum lega berpikir pasti Indra sudah pulang, karena Ayahnya mengabarinya kalau beliau akan tinggal sampai pukul delapan malam, jadi ia menebak pasti Indra yang datang.

Saat Dinda ingin keluar dan menghampiri Indra, Ciara pun sudah bangun dari tidurnya.

"Ciara sudah bangun yah?, Ciara tau saja Papanya sudah datang." Kata Dinda yang langsung mengangkat Ciara dari tempat tidur dan menggendongnya turun.

Begitu sampai dibawah, dengan antusiasnya ia membuka pintu rumahnya. Wajahnya yang tadi dipenuhi senyum berubah menjadi panik, ternyata yang datang bukan Indra melainkan Yuda yang sudah berdiri didepan pintunya.

"Mau apa kamu kesini lagi!." Seru Dinda tidak suka melihat Yuda.

Yuda sendiri terkejut melihat Dinda yang membukakan pintu untuknya sedang menggendong seorang bayi.

"Anak siapa itu Dinda?." Bukannya menjawab pertanyaan Dinda, ia malah menanyakan siapa bayi yang Dinda gendong saat ini.

"Bukan urusan kamu, pergi!." Jawab Dinda mengusir Yuda.

Bayangan beberapa hari yang lalu Yuda datang dalam keadaan mabuk membuat Dinda sedikit waspada takut kalau saja Yuda berbuat nekat kali ini seperti hari itu.

"Aku rindu sama kamu Dinda, aku juga mau minta maaf atas kejadian hari itu." Kata Yuda menyesali perbuatannya saat itu.

Ia hanya ingin Dinda memaafkannya dan kembali bersamanya, namun dengan bodohnya ia malah membuat Dinda ketakutan dan semakin jauh dengannya.

"Aku sudah muak Yuda, kamu pulang saja, jalani hidup kamu sendiri, berhenti cari dan ganggu aku." Ucap Dinda sudah tidak ingin melihat wajah Yuda lagi, ia benar-benar merasa lelah dengan semua drama yang dibuat oleh Yuda, padahal dia sendiri yang memulai semuanya.

"Aku sayang sama kamu Dinda, aku tidak mungkin melepaskan kamu begitu saja." Yuda masih terus berusaha meminta kesempatan pada Dinda.

"Setelah semua yang kamu lakukan dibelakangku?." Tanya Dinda mengingatkan Yuda sendirilah yang membuatnya menjauh pergi darinya.

"Aku menyesal Dinda." Jawab Yuda dengan wajah penuh rasa bersalah.

"Sudah terlambat Yuda, aku sudah tidak mau melihat wajah kamu lagi." Tegas Dinda dan berbalik ingin masuk ke dalam rumahnya.

"Dinda tunggu.."

Dengan cepat Yuda menarik tangan Dinda membuatnya begitu terkejut karena Ciara hampir jatuh dari dekapannya.

"Yuda lepasin, nanti bayinya kaget!" Seru Dinda begitu marah pada Yuda, ia memeluk Ciara erat-erat dengan satu tangannya.

"Aku tidak peduli, aku mau kamu maafkan aku dan kasih aku kesempatan sekali lagi." Ucap Yuda dengan penuh paksaan dan menarik tangan Dinda begitu keras.

"Jangan gila Yuda!, nanti bayinya jatuh." Bentak Dinda panik, Ciara pun mulai menangis karena terkejut dengan perdebatan Dinda dan Yuda.

"Anak siapa sih itu Dinda?." Tanya Yuda kesal dan malah menggenggam tangan Dinda semakin erat.

"Bukan urusan kamu, lepas tidak." Jawab Dinda berusaha menepis tangan Yuda.

Indra yang baru saja datang terkejut melihat Yuda menarik Dinda, belum lagi Dinda yang mendekap erat Ciara dengan satu tangan membuatnya semakin panik dan berjalan cepat ke arah mereka.

"Lepas." Ucap Indra dengan wajah dinginnya.

Ia mencengkram tangan Yuda dengan begitu kuat hingga membuat genggaman tangan Yuda lepas dari pergelangan tangan Dinda, Yuda terhempas ke belakang saat Indra menepis tangannya.

"Kamu lagi." Yuda dibuat benar-benar murka melihat kehadiran Indra ditengah-tengah mereka.

"Kamu tidak apa-apa?." Tanya Indra pada Dinda, memeriksa kondisi mereka dan memastikan Dinda dan Ciara baik-baik saja.

"Tidak apa-apa kak." Jawab Dinda dengan cepat, kemudian kembali menenangkan Ciara.

Yuda menatap mereka berdua dengan tatapan tidak suka, interaksi mereka begitu akrab seperti sebuah keluarga saja.

"Jangan-jangan kamu yang selingkuh dengan orang ini Dinda." Ucap Yuda menuduh Dinda yang bukan-bukan.

"Kamu bilang apa?." Dinda terkejut mendengar tuduhan Yuda, ia melangkah maju untuk memastikan apa yang dikatakan oleh Yuda barusan.

"Dia sudah punya anak dan istri Dinda, kamu ada main dibelakang istrinya?." Tanya Yuda mengundang rasa marah yang langsung membuncah di kepala Dinda.

Plakkk

Satu tamparan mendarat di pipi kanan Yuda meninggalkan bekas merah disana.

"Aku bukan perempuan murahan seperti selingkuhan-selingkuhan kamu Yuda!." Tegas Dinda menyangkal tuduhan dari Yuda.

"Kamu tampar aku Dinda?, Kamu berani?." Suara bentakan dari Yuda membuat Ciara menangis lebih keras, sorot matanya membuat Dinda sedikit takut.

Dengan cepat Indra menarik Dinda dan berdiri didepannya untuk melindungi Dinda.

"Masuk Dinda." Kata Indra yang berdiri didepan Dinda.

Dinda pun menuruti Indra dan berjalan masuk membawa Ciara untuk menenangkannya.

"Ini urusan ku dengan kekasihku." Seru Yuda tidak terima Indra ikut campur urusan mereka.

"Pergi atau aku lapor polisi." Ancam Indra yang sudah hampir kehilangan kesabaran.

"Urusan kita belum selesai." Ucap Yuda akhirnya mengalah.

Yuda pun berbalik dan melangkah menjauh dari sana, ia tidak ingin berurusan dengan polisi karena hal itu hanya akan membuatnya lebih jauh dari Dinda.

***

Indra melangkah masuk dan menutup pintu dengan rapat setelah memastikan Yuda sudah pergi dari sana.

Ia pun berjalan ke arah Dinda yang tengah duduk di ruang tengah sembari menenangkan Ciara yang menangis karena sempat terkejut.

"Aku sudah bilang pastikan dulu siapa yang datang Dinda, baru kamu buka pintunya." Kata Indra menasehati Dinda sekali lagi.

"Aku pikir kak Indra yang datang karena tadi Papa kabari aku katanya pulang terlambat." Jawab Dinda merasa bersalah, ia sadar hampir membuat Ciara celaka.

"Lain kali di periksa lagi yah." Kata Indra berpesan.

"Iya kak." Jawabnya menundukkan pandangannya seperti anak kecil yang tengah di nasehati oleh orangtuanya.

"Sini Ciara biar sama aku, kamu tenangkan diri kamu dulu." Kata Indra mengambil alih menggendong Ciara, ia pun dapat merasakan tangan Dinda yang masih gemetaran.

"Maaf kak, Ciara pasti terkejut." Ucap Dinda merasa bersalah.

"Tidak apa-apa, kamu pasti lebih terkejut." Jawab Indra dengan lembut membuat Dinda merasa sedikit lebih tenang.

Ciara pun berangsur tenang dalam pelukan Indra, Dinda juga sudah merasa lebih baik dari sebelumnya. Kehadiran Indra memberinya rasa aman hingga tidak terlalu memikirkan kejadian tadi.

Indra juga memutuskan untuk tinggal sedikit lebih lama menemani Dinda, takut jika Yuda kembali dan Dinda sendirian dirumahnya

1
kalea rizuky
lanjut donk
Evi Lusiana
emng d rmh dinda gk ada ART dn satpam ny y kak?
Hasriani: Gak ada kak, Dinda sama Papanya cuma tinggal berdua.
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!