Lahirnya Sang Legenda

Hari ini adalah hari berangkatnya para anak-anak bangsawan ke akademi yang mereka pilih, hari ini juga Shanum akan meninggalkan istana untuk beberapa waktu demi belajar di akademi.

Shanum memerintahkan dua harimau miliknya untuk merubah wujud mereka menjadi manusia dan melindungi ibundanya selama dia di akademi.

Para murid baru hanya diantar sampai di tepi sungai perbatasan wilayah antara kekaisaran dan akademi. Sungai itu menjadi awal uji coba mereka. Semua murid dari semua sekte akademi hanya memiliki itu satu-satunya jalan menuju akademi. Setelah melewati sungai itu, barulah mereka menyebar ke jalan masing-masing.

Shanum hanya melihat mereka semua saling berpegangan tangan sesuai dengan teman mereka masing-masing, ketika mereka baru berjalan tiga langkah sungai hampir membuat mereka hanyut.

Para guru akademi hanya menanti di ujung sungai, dan anggota keluarga hanya bisa melihat dari belakang tanpa bisa mambantu.

"Bolehkah aku yang pergi duluan,,,?" tanya Shanum kepada yang lainnya.

"Kami tahu kemampuanmu hebat tuan putri, tapi ini arusnya sangat deras. Jadi, biar kita pikirkan sama-sama dulu caranya,,,jika kita tak hati-hati, maka akan terluka seperti mereka,,,," jawab seorang anak bangsawan yang umurnya paling tua diantara murid lainnya.

"Percayalah padaku kak,,,aku akan membuat mereka terkejut karena kita semua bisa melewatinya,,," ucap Shanum meyakinkan.

"Apakah kau yakin bisa melakukannya,,,?" tanya murid yang terluka.

"Tentu saja,, tapi kalian harus bersabar dengan telapak kaki kalian,,," jawab yakin Shanum.

"Telapak kaki kami,,,?" bingung semua orang.

Shanum berjalan ke arah sungai, saat Shanum menyentuhkan kakinya ke sungai, air itu tiba-tiba berubah menjadi es batu yang keras.

"Bagaimana dengan ini,,,?" tunjuk Shanum ke arah sungai yang mengeras membuat semua orang terkejut, Shanum berlari dengan mudahnya disana hingga dia dengan mudah pula sampai ke ujung sungai.

"Cepatlah datang,,," teriaknya dari seberang sungai sambil melambaikan tangannya kepada semua orang.

Mereka semua berjalan dengan mudahnya di atas sungai yang telah berubah menjadi es, membuat semua orang yang di seberang membatin

 "Benar-benar gadis yang berbeda, biasanya akan ada beberapa anak-anak yang gugur karena tak bisa melewati sungai ini. Jika telah di ubah begini, maka tentu saja mereka hanya perlu menahan dingin di telapak kaki mereka saja. Setelah itu semuanya pasti bisa menyeberang,,,".

°°°°°°°°°°

Semua murid telah masuk ke akademi mereka masing-masing dengan mudahnya Karena Sungai itu telah di rubah menjadi es oleh Shanum. Para guru akademi lain berpikir untuk membawa Shanum ke akademi mereka. Tapi, Shanum dengan yakinnya berjalan ke arah sekte cahaya yang bahkan tak memberikan kartu apapun padanya.

Saat ini Shanum telah berada di halaman utama akademi bersama beberapa murid baru lainnya. Mereka harus melakukan uji coba yang kedua yaitu mereka harus bisa melewati beberapa rintangan untuk mencapai panggung di atas yang para guru akademi melihat mereka dari sana.

"Kalian harus bisa melewati tanah ilusi itu. Halaman itu memanglah tenang, tapi diantaranya ada air dan ada beberapa lubang pasir hisap. Bila ada di antara kalian yang masuk ke dalam dua jebakan itu, maka kalian harus memikirkan cara agar keluar dari sana sebelum kalian semakin tenggelam. Jika kalian telah berhasil naik ke panggung maka kalian bisa memilih guru kalian masing-masing,,,Apa kalian mengerti,,,?" seorang guru menjelaskan dengan lantang.

"Kami mengerti yang mulia guru,,," jawab semua orang kompak.

Di saat semua orang memikirkan memilih jalan mana, Shanum hanya menyandarkan dirinya di bawah pohon yang rimbun. Hal itu membuat para guru dan murid bingung kenapa Shanum malah nyantai.

"Kenapa kau malah duduk saja tuan putri,,,?" tanya seorang anak mewakili semua orang.

"Aku telah menggunakan kekuatanku untuk mengubah sungai tadi, jadi aku ingin istirahat sebentar dahulu,,," jawabnya.

"Oh begitu,,, terima kasih,,,," kompak beberapa orang.

"Untuk apa,,,?" tanya Shanum bingung.

"Jika kau tak mengubah sungai itu, maka akan banyak dari kami yang terbawa arus. Jadi, kami tak bisa masuk ke akademi,,," jawab mereka.

"Kami telah sampai di sini,,,, walaupun membutuhkan waktu yang lama, setidaknya kami akan keluar dengan kehormatan telah di terima belajar di akademi ini,,, terimakasih untuk itu,,," jawab seseorang.

"Tidak masalah,,,,sekarang lanjut saja duluan,,, aku akan menyusul nanti,,," ucap Shanum.

Yang lainnya memilih melewati ujian ini dengan sendiri-sendiri, ketika ada yang jatuh ke air barulah yang lain membantu.

"Sebaiknya kalian saling mengikuti saja di belakang agar tak lupa mana jalan yang benar. Saat ada yang jatuh ke air atau pasir hisap akan cepat yang bantu,,," ucap Shanum sambil berjalan melewati jalan yang sudah mereka lewati.

"Aku akan menunggu sampai sini saja, jika aku yang duluan mereka akan meragukan kemampuan kalian,,," ucapnya lagi ketika dia telah sampai di ujung tempat salah satu murid yang jatuh ke air.

Berkat ucapan Shanum, akhirnya ujian itu dengan mudah pula di lewati oleh semua orang yang menjadi murid baru di sekte cahaya.