NovelToon NovelToon
SENORITA DEL AMOR

SENORITA DEL AMOR

Status: tamat
Genre:Misteri / CEO / Roman-Angst Mafia / Tamat
Popularitas:32.3k
Nilai: 5
Nama Author: Vebi Gusriyeni

Series #1

•••Lanjutan dari novel TAWANAN PRIA PSIKOPAT (Season 1 & 2)•••

Universidad Autonoma de Madrid (UAM) menjadi tempat di mana kehidupan Maula seketika berubah drastis. Ia datang ke Spanyol untuk pendidikan namun takdir justru membawa dirinya pada hubungan rumit yang tidak pernah dia bayangkan sebelumnya.

Rayden Salvatore, terus berjuang untuk menjaga gadis kecilnya itu dari semua yang membahayakan. Sayangnya dia selalu kecolongan sehingga Rayden tidak diizinkan oleh ayah Maula untuk mendekati anaknya lagi.

Maula bertahan dengan dirinya, sedangkan Rayden berjuang demi cintanya. Apa keduanya mampu untuk bersatu?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Vebi Gusriyeni, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 20 : Pelajaran Anatomi Hidup

...•••Selamat Membaca•••...

Hailee kini tak lagi manusia. Tubuhnya adalah kanvas terbuka, berdarah, dagingnya menganga seperti buku teks anatomi halaman demi halaman. Tapi Maula belum selesai, baginya ini belum cukup.

Ia menarik meja logam ke tengah ruangan dan memutar kamera perekam HD. Cahaya spotlight menyala.

“Selamat datang di kuliah anatomi khusus malam ini…” bisiknya sambil membuka jas lab putih yang kini berlumuran darah. Wajahnya kini tertempel wajah kulit seseorang yang baru dia kuliti, tubuhnya dia buat seperti seseorang yang lebih besar lagi. Tak akan ada yang mengenali bahwa itu adalah Maula Maximillian. Suaranya juga sudah disabotase. “Subjek: Hailee Alvarez. Status: hidup. Untuk saat ini.”

Maula mengambil pisau bedah No. 20, besar dan melengkung, lalu membuat sayatan panjang dari tulang dada hingga ke tulang pubis, membelah perut Hailee.

Kulit dan ototnya disayat perlahan, lalu dibuka menggunakan retractor besar, memperlihatkan isi perut yang masih berdenyut seperti hati, lambung dan usus kecil.

“Perhatikan,” ucap Maula, seolah mengajar pada kelas imajiner, “ini dia lobus kanan hati. Indah, bukan?”

Dengan penjepit Doyen intestinal, dia mengangkat sebagian usus kecil Hailee dan menyematkannya ke sisi tubuh dengan kawat. Hailee masih hidup, dia syok, tubuhnya bergetar, napasnya megap-megap dalam koma sadar. Maula menyuntikkan adrenalin lagi langsung ke jantungnya agar dia tetap sadar.

“Kita lanjut ke arteri mesenterika superior. Lihat bagaimana denyutnya menari?”

Maula menusuk arteri itu pelan—darah muncrat, tapi tidak cukup untuk membuatnya mati cepat. Dia menutup luka kecil itu dengan klip, lalu mengangkat kantong empedu dan mulai memeras cairan empedu ke wajah Hailee. Cairan kuning kehijauan yang pahit dan bau itu menetes dari rambut ke dagu, bercampur air mata.

“Kau belajar banyak, Hailee, tapi tidak cukup cepat.”

Ia bergerak ke kepala. Membuka kulit kepala Hailee dengan sayatan berbentuk “U”, melipatnya ke depan seperti membuka topi daging. Tulang tengkorak terlihat. Dengan gergaji Craniotome, Maula mulai membuka tengkorak depan secara perlahan, seperti membelah kelapa.

Potongan tempurung diangkat, memperlihatkan otak yang berdenyut halus.

“Sekarang kita lihat pusat pengendali rasa sakit,” bisiknya. “Sambutlah korteks somatosensorik milikmu.”

Maula menyentuh permukaan otak dengan kawat logam panas. Hailee menjerit tanpa suara. Tubuhnya kejang habis-habisan. Otaknya masih merasakan semuanya.

Satu mata Hailee sudah dicongkel. Yang satu lagi dibiarkan menyaksikan semuanya hingga Maula menjepit saraf optik dengan penjepit logam dan mencabutnya keluar, membiarkan darah menetes ke dalam rongga orbita.

Kini tubuh Hailee bukan lagi manusia, tapi atlas anatomi hidup yang dijadikan pajangan neraka. Maula menyematkan label kecil di setiap bagian tubuh seperti

Hepar (Liver), Pulmo (Lung), Medulla spinalis, N. Medianus, Lig. Patellae… dan yang terakhir adalah Corpus Traditorum.

Ia memotret semuanya. Sebagai arsip, ancaman dan warisan.

Lalu, ketika napas terakhir Hailee menghilang seperti angin busuk di ruang bedah, Maula mencium dahinya.

“Terima kasih sudah jadi pelajaran terbaikku, Hailee.”

Dan dia meninggalkan ruang itu, membiarkan tubuh hancur Hailee tergantung, dibuka seperti buku. Dibiarkan membusuk perlahan sebagai peringatan.

“Tak ada pengampunan untuk pengkhianat. Hanya pembedahan.”

Kamera Off, Maula membuka topeng kulit yang mana seluruh wajahnya dipenuhi oleh darah. Rayden membantu gadis itu mencuci wajahnya dengan air mineral sebelum keluar dari ruangan tersebut.

“Terima kasih karena sudah membantu aku, Ray.” Rayden hanya tersenyum dan membawa Maula dalam pelukannya.

“Apa pun untukmu, Piccola.” Rayden mengecup kepala gadisnya.

...***...

Jam 05:42 pagi. Seorang cleaning service bernama Ramon membuka pintu ruang anatomi fakultas kedokteran Universidad Autonoma de Madrid, seperti biasa. Tapi pagi itu, langkahnya terhenti. Bau menyengat bukan hanya berasal dari formalin, melainkan sesuatu yang lebih segar, lebih busuk dan lebih hidup.

Dia mendekat.

Lalu menjerit kuat.

Satu jam kemudian, garis polisi mengelilingi seluruh sayap barat gedung anatomi. Media mulai mencium aroma skandal.

Di dalam, tubuh Hailee tergantung di atas meja bedah, masih dalam posisi post-mortem dissection.

Kulit kepala terlipat ke depan. Tengkorak terbuka. Usus menjuntai dari retractor yaitu alat bedah yang digunakan untuk menarik atau menahan jaringan tubuh, seperti kulit, otot atau organ, agar area bedah dapat terlihat dan diakses agar lebih jelas.

Dan label-label kecil seperti museum horor tertempel rapi di seluruh bagian tubuhnya.

Mayatnya tidak hanya dibunuh—ia dipajang, diarsipkan dan dijadikan pesan.

Detektif senior Clara Velasco, wanita dingin berusia 48 tahun, menyisir TKP dengan sarung tangan lateks. Ia bukan orang asing pada pembunuhan. Tapi ini… ini sesuatu yang lain.

“Ini bukan sekadar pembunuhan. Ini pesan dari seseorang yang tahu anatomi lebih baik dari dosen mereka,” kata Clara pada asistennya, Inspektur Nando Ruiz.

“Ini... semacam pelajaran anatomi. Tapi di tubuh manusia yang masih hidup sebelumnya, dia melakukan pembedahan ketika korban masih dalam keadaan hidup, sangat mengerikan.”

Clara memerintahkan otopsi ulang, meski semua sudah terbuka. Forensik menemukan sesuatu yang membuat mereka terdiam.

Tidak ada luka fatal instan. Semua tusukan dan irisan dilakukan dengan tujuan medis presisi, untuk memperpanjang rasa sakit, bukan langsung membunuh.

Jelas si korban sangat menderita dengan pembedahan yang dilakukan oleh si pelaku.

Ada sisa adrenalin murni di rongga jantung, disuntikkan beberapa kali untuk mempertahankan kesadaran korban.

Satu kamera tersembunyi ditemukan di rak logam, masih merekam. Videonya sangat mengerikan.

Clara hanya mampu menatap layar beberapa menit sebelum memerintahkan agar video disegel.

“Si pembunuh berpendidikan tinggi. Mahasiswa, mungkin atau lebih parahnya adalah asisten lab,” katanya pelan.

Clara mulai menyusun daftar mahasiswa kedokteran tingkat atas. Salah satu nama mencuat dengan nilai akademis luar biasa, lulusan SMA elit dan riwayat psikologis hampir steril bahkan terlalu bersih.

Nama yang keluar hanyalah nama mahasiswa semester tinggi, Maula seketika aman karena dia merupakan mahasiswa semester awal.

Satu nama mulai di lirik.

“Periksa dia,” perintah Clara. “Mulai dari riwayat akademiknya, akses laboratoriumnya, dan semua yang pernah punya konflik dengan korban.”

Maula sudah menduga semua ini, dia memang sengaja untuk meninggalkan mayat Hailee begitu saja.

Dengan santai, dia kembali memutar ulang rekaman video pembantaian yang dia lakukan pada Hailee.

“Bab pertama sudah selesai.

Sekarang mari kita uji seberapa cepat hukum bisa menafsirkan seni.” Maula tersenyum penuh kemenangan.

Tak ada yang akan mencuriga dirinya atau hukum yang bisa menjerat dia. Toh semua sidik jari dan bahkan wajah, telah dia sabotase sesempurna mungkin.

Di tambah lagi dengan Rayden yang mengolah sistem sehingga satu pun tak tersisa jejak yang mengarah pada kekasih hatinya. Maula.

Rayden datang membawakan secangkir kopi susu lalu menaruhnya di atas meja. Dia mengecup singkat kepala Maula dan duduk, Maula merebahkan kepalanya ke bahu Rayden, mengecup singkat bahu itu dan kembali menatap layar.

“Kalau Tuan Leo tahu ini, bisa jadi kita yang akan dibedah di ruangan itu,” ujar Rayden sambil menyeruput kopinya.

“Sayangnya, Papa tidak akan mengetahui hal ini.”

Rayden memegang dagu gadisnya, menghapus jarak di antara mereka dan mengecup singkat bibir Maula. Ciuman yang awalnya hanyalah sekedar menempel, kini berubah menjadi lumatan kecil yang lembut, Maula mengalungkan lengannya di leher Rayden.

Ciuman yang diiringi sebuah video mengerikan.

“Te Quiero, Senorita.” Rayden mengusap hidung Maula dengan ujung hidungnya. (Aku mencintaimu, Nona)

...•••Bersambung•••...

...Jangan lupa berikan dukungannya ya, like+komen. ...

1
Radella
good
Syaqilla
awesome
Naxed2448
👍
Dewi Dejiya
awesome
Dinda Kirana
Awesome
Khadijah Jaelani
amazing
Iguana Scrub
luar biasa
adi_nata
motor itu kenapa tiba tiba ada ? sudah ada di rumah itu sebelumnya atau diantar seseorang ?
adi_nata: ya .. mungkin memang imajinasiku yang terbatas jadi terkadang agak bingung menangkap alur cerita. cuma bisa fokus pada satu titik keterangan.
🌺Shella BTS🌺: Oh ya beda pandangan ya, tapi kalo dri segi alur sih, mereka kan beberes di rumah dulu dan Rayden sempat bilang kalo rumahnya deket. Jadi ke supermarket ya pake kendaraan Rayden, deket lah bolak balik ke rumah dia 😁
total 6 replies
Khaira Delisya
ada lanjutannya gak Thor🥹🥹
Vebi Gusriyeni: Ada kakak, judulnya SENORITA PERDIDA
total 1 replies
adi_nata
lha dianya sendiri juga biadab.
Vebi Gusriyeni: Namanya juga psikopat
total 1 replies
adi_nata
seorang gadis belia bisa melalukan tindakan brutal semacam ini. luka seperti apa yang mendorongnya ?
adi_nata: oke siap author Vebi
Vebi Gusriyeni: Hehe aman, ntar baca aja dari awal biar gak bingung ya ☺ btw nanti kalo ada salah alur atau kekeliruan di tengah cerita bisa kasih respon dan saran, ntar aku perbaiki. Makasih udah kasih dukungannya ☺☺
total 4 replies
Yuyun Asrifani
Suka🥰
Bunda Rian Putra
terbaik
Ukhty Hawa
Baca dari season 1 sampai ke series ini benar2 menghayati, terbawa suasana hingga susah move on dari tokohnya 👍
Cherry Clode
good
Miami Zena
Awesome
Sader Krena
Amazing
Inay Inayah
keren
Flo Teris
awesome
Alya Nurhidayat
Best
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!