Gadis Lugu Jadi Pembunuh

 Singkat cerita, mereka tiba di kota Meksiko dengan selamat. Elora yang telah mendapatkan obat penawar itu bergegas menuju ke gubuk kakek yang sedang menunggu nya.

 Awalnya Marco menawarkan mereka untuk singgah di mansion terlebih dahulu, Tapi Elora menolak karena ingin bergegas menuju ke gubuk yang kemarin dia tinggalkan.

 Pada Akhirnya Marco mengalah dan bergegas mengikuti Elora dan teman temannya, Sesampainya di tempat tujuan Gara Avin FIFI Siti Marco bingung dengan gubuk yang ada di tengah tengah hutan.

"Tetap lah di sini!"Ucap Elora yang bergegas memasuki gubuk tua itu.

 Beberapa menit kemudian, Elora menyuruh mereka untuk masuk kedalam. Dengan perlahan lahan mereka menginjakkan kakinya di dalam gubuk tersebut. Seketika mereka terkejut dengan seorang kakek yang sedang melakukan ritual penyembuhan.

"Apa pun yang terjadi tetap lah di sana!"Tegas Elora yang di angguki patuh oleh mereka semua.

 Elora melangkah kan kakinya menaiki sebuah tempat, lalu Elora membaringkan tubuhnya di atas tempat yang sudah kakek itu siapkan. Elora melirik sekilas ke arah serigala yang ada di samping nya. Lalu Elora menutup matanya mencoba untuk fokus.

 Perlahan lahan tubuh Elora di selimuti oleh cahaya yang berwarna merah, Bahkan Elora mencoba untuk bertahan sekuat tenaga.

 Mereka hanya bisa terdiam membisu kala melihat Elora sedang melakukan ritual penyembuhan, Siti menggenggam tangan FIFI Erat karena takut terjadi hal buruk pada Elora.

Bruuuhhh

 Seketika tubuh Elora bergetar hebat bagaikan di setrum ribuan aliran listrik, Kakek yang sedang menyembuhkan keduanya terkejut. Kala efek obat penawar tersebut terlalu tinggi.

Tapi tiba tiba!

Bruuakk

"Tidak mungkin!"Ucap sang kakek yang terpental jauh, Akibat efek dari obat penawar itu.

"Apa yang terjadi?"Tanya Marco yang menatap tajam kakek di hadapannya.

 Kakek itu pun tidak bisa menjawab apa yang sedang terjadi pada tubuh Elora.

"ELORA!"Teriak Siti panik.

 Sontak membuat Marco terdiam membisu, saat tubuh Elora perlahan lahan berubah menjadi sosok serigala.

Aaaaauuuuuu

 Seketika malam yang awalnya tenang kini berubah menjadi gelap, bahkan suara petir kembali menyambar seolah olah sedang menyambut seseorang.

Jedaarr

 Suara petir terdengar nyaring di telinga mereka, Seolah olah suara itu berada di atas mereka semua.

Aaaaauuuuuu

  Serigala itu pun kabur meninggalkan mereka semua, Kakek berteriak kepada mereka untuk mencari Elora secepat mungkin. Karena Elora dan serigala sedang dalam tahap penyembuhan. Yang takut nya akan mengakibatkan Elora mengamuk di dalam desa.

 Dan benar saja Elora yang sudah berubah menjadi serigala, menyerang para warga yang sedang menikmati suasana malam yang tampak tenang.

 Sontak membuat para warga berlarian bersembunyi dari serigala yang mengamuk, di posisi Marco Gara Avin FIFI Siti sekuat mungkin mereka berlari mengejar Elora yang sekejap mata menghilang.

 Sesampainya di desa yang sedang di acak acak serigala, Marco memberanikan diri untuk menghadapi serigala yang sedang mengamuk.

Bruuhh!

 Berkali kali Marco dapat menghindar dari serangan Elora, Marco tau jika Elora tidak ingin menyerang nya.

 Tapi tiba tiba serigala itu pun kembali masuk kedalam hutan, Marco yang melihat Elora masuk ke dalam hutan bergegas menyusulnya.

 Saat tiba di hadapan Elora, Marco perlahan lahan menggapai wajah Elora dan mengusap nya lembut.

"Aku di sini! Ayok!"Ucap Marco lembut.

  Secara ajaib tubuh Elora yang awalnya berubah menjadi serigala, kini telah kembali pada tubuh nya yang semula.

Bruhh!

"Elora...."Lirih Marco yang menahan tubuh Elora yang pingsan.

 Dengan cepat Marco membawa tubuh Elora kedalam gubuk lagi, di saat bersamaan teman teman Elora datang menemui Marco yang membawa tubuh Elora kembali.

"Baringkan di sana!"Ujar sang kakek yang berusaha menyalurkan energi yang iya miliki.

 Kakek itu pun menyalurkan energi nya untuk Elora yang belum sadarkan diri, sehingga beberapa menit kemudian Elora bangun membuka matanya.

 Hal itu membuat teman teman Elora tersenyum manis dan bahagia.

 Dua hari telah berlalu, Elora dan teman temannya berpamitan pada kakek yang telah banyak menolong mereka. Akhirnya Elora dan serigala itu pun bersatu kembali, tapi sang kakek berpesan kepada Elora jika keduanya telah bersatu dan bisa berubah kapan pun itu.

"Kita sarapan dulu ya!"Ujar siti yang merengek kala perut nya sudah keroncongan.

 Elora mengangguk kecil, mereka pun bergegas turun dari dalam mobil. Tapi tiba tiba mereka di kejutkan dengan suara seseorang yang meminta tolong.

"Tolong!"

"Tolong! tolong saya mbak!"Ucap nya yang meminta tolong pada kelompok Elora.

 Elora yang sudah mengetahui, langsung pergi menuju ke rumah sang ibu yang meminta tolong barusan. Sesampainya di dalam Elora bergegas menolong Bocah yang sedang tersedak oleh makanan.

Buk!

Buk!

 Elora memukul mukul punggung anak itu, sehingga sesuatu keluar dari mulutnya. Ibu si bocah pun menangis histeris saat melihat anaknya yang selamat.

"Terima kasih! terima kasih!"Ucap wanita itu yang memeluk erat tubuh anaknya.

 Pada akhirnya mereka sarapan pagi di rumah ibu itu, Awalnya mereka menoleh pelan namun si ibu terus terusan memohon pada mereka semua untuk sarapan bersama di rumah nya.

  Seperti biasa Valerie masih saja menempel di bahu Avin, Avin yang jengah hanya bisa terdiam menyaksikan kelakuan Valerie yang usil padanya.

...******...

"Mommy.... hiks..."

 Di mansion, Baby yang merindukan sosok Elora hanya bisa menangis di dalam kamar. Arora yang melihat tingkah cucunya hanya bisa terdiam membisu. Seperti saat ini Arora yang kebingungan hanya bisa mengharapkan jika putra nya cepat pulang ke mansion.

 Di saat bersamaan, Pelayan datang memberi tahu jika Marco tiba di mansion. Sontak membuat baby berlari menuju keruang tamu.

"MOMMY!!"

  baby berteriak histeris saat melihat sosok Elora yang melambaikan tangan kearah nya.

Bruuh!

"MOMMY!!"Teriak baby lagi yang tidak dapat mengungkapkan kebahagiaan nya.

"Kok nangis sih?"Tanya Elora lembut.

"Aku rindu mommy!"Ucap baby yang membuat Elora terkekeh geli.

"Masak sama mommy aja! Daddy juga mau di peluk baby!"Ucap Marco akan tetapi baby hanya mengabaikan perkataan Marco barusan.

"Daddy jahat!"Ketus baby yang memeluk erat leher Elora.

 Elora yang mengetahui jika baby sudah mengantuk bergegas membawa baby kedalam kamar nya.

  Marco pun menyuruh pada mereka semua untuk beristirahat di kamar yang sudah di siapkan. Avin yang tidak bisa tidur jika terus terusan bersama Valerie meminta siti dan FIFI untuk menemani Valerie malam ini.

 FIFI dan Siti langsung berlari menjauh dari Avin yang semakin kesal dengan tingkah FIFI dan Siti.

"Tolong aku bro!"Ucap Avin yang menoleh kearah Gara.

 Gara pun tersenyum tipis, lalu iya pergi menuju ke kamarnya untuk beristirahat.

...*******...

Paginya Elora di bangun kan oleh baby yang sangat bersemangat untuk ke sekolah, kali ini baby ingin ke sekolah di temani oleh Elora yang iya sebut mommy.

Beberapa menit kemudian, Elora dan baby sampai di sekolah. Tapi tiba tiba Elora berkata pukul saja mereka jangan diam lagi. Ucapan Elora mampu membuat baby tersenyum manis dan akan memukul jika ada yang menganggu nya.

...ΩΩΩΩΩΩ...