NovelToon NovelToon
Lahirnya Sang Legenda

Lahirnya Sang Legenda

Status: sedang berlangsung
Genre:Fantasi Wanita / Peramal / Cinta Istana/Kuno
Popularitas:4.5k
Nilai: 5
Nama Author: Adirbas

Shanum,, putri dari kekaisaran angin yang di buang oleh ayahnya kedalam jurang, hanya karena keputusan dari kebanyakan menteri.

Namun, dia tumbuh menjadi gadis yang tangguh. Dia memiliki misi untuk mencari identitasnya. Tapi, tak disangka misinya ternyata lebih besar dari yang ia kira,,,

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Adirbas, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Racun dingin

Mereka semua makan sarapan pagi dengan sangat hening tanpa sepatah katapun yang terdengar di dalam ruangan makan itu. Di sana hanya terdengar suara sendok dan suara kecapan makanan yang sedang di kunyah.

Permaisuri dan yang lainnya sesekali curi-curi pandang ke arah ketiga gadis yang baru pertama kali makan bersama mereka setelah lima tahun ini tak bertemu. Mereka bertiga makan sesuai dengan selera mereka masing-masing.

"Kak ambillah,, Yan' er tidak mau ini lagi kak,,," ucap Lu Yan sambil menyodorkan sebuah ayam yang sudah di comot sedikit olehnya lalu diberikan kepada Lu Ying. Lu Ying memakannya tanpa menjawab sepatah katapun.

"Kakak sudah selesai juga,,?" tanya Lu Yan ketika melihat Shanum mulai merapikan alat makannya.

"Em,,,," jawab Shanum singkat sambil mengelap bibirnya.

"Kau mau yang mana,,,,?" tanya Shanum saat melihat Lu Ying seperti kesusahan mengambil sesuatu yang tidak sampai yang berada tepat di depan permaisuri.

Lu Ying kesusahan mengambilnya karena meja makan permaisuri hari ini sengaja diberikan yang besar karena putrinya akan duduk di sampingnya untuk makan.

"Ayam,,,," tunjuk Lu Ying ke arah ayam yang berada tepat di depan permaisuri.

"Apakah ini boleh ibunda,,,?" tanya Shanum sambil melihat ke arah permaisuri.

"Tentu saja boleh sayang,,,,kau tidak perlu meminta izin ibunda dulu,,, ibunda juga sudah selesai makan,,," jawab permaisuri lembut.

"Aku takut ibunda akan marah bila aku langsung mengambilnya,,," ucap Shanum dengan irama sedikit takut.

"Tentu saja ibunda tak marah sayang,,," jawab permaisuri cepat agar tak semakin membuat putrinya takut.

"Tapi, tadi ibu selir kelima kan bilang,,," ucap Shanum sambil menunduk ke bawah, dia sengaja menggantung kalimatnya.

"Tidak apa-apa sayang,,,ambillah semua yang kau inginkan nak. Apakah ayam ini cukup,,,?" tanya permaisuri sambil mendorong ayam di depannya ke depan Lu Ying. Lu Ying hanya menjawab dengan anggukan kepala saja.

Tak selang berapa lama akhirnya satu persatu anggota keluarga sudah selesai makan. Para dayang memindahkan segala makanan. Anggota keluarga masih duduk di tempat masing-masing, tidak ada satupun yang ingin pergi.

"Ayahanda kaisar, bolehkah kami pergi,,,?" tanya Shanum.

"Kau mau kemana sayang,,,? kenapa terburu-buru,,,? Kau kan baru saja kembali,,," tanya kaisar beruntun.

"Tidak kemana-mana ayahanda, hanya saja,,,," jawab Shanum lagi-lagi menggantung kalimatnya.

"Kalau begitu tinggallah lebih lama,,, ceritakan tentang kisah kalian selama di akademi kepada kami,," mohon kaisar sambil menatap lekat ke arah Shanum di ikuti oleh yang lainnya.

"Sama saja ayahanda, tidak ada yang khusus,,," jawab Shanum sedikit malas membahas.

"Ada apa sayang,,,,?" tanya permaisuri kepada Shanum saat melihat putrinya seperti cacing kepanasan.

"Tidak kenapa-apa ibunda,,," jawab Shanum. Tapi, tubuhnya seperti berkata lain.

"Lalu kenapa wajahmu sedikit memerah,,,?" tanya selir agung yang duduk tak jauh dari permaisuri.

"Tidak ada ibu selir agung. Mungkin tubuhku hanya sedikit lelah saja,," jawab Shanum.

"Kau yakin sayang,,,,?" tanya kaisar dan permaisuri kompak karena khawatir melihat Shanum seperti tak nyaman akan sesuatu.

"Uekkk,,,huek,,,akhh sakit,,," teriak Shanum sambil tangannya sebelah memegang kepalanya dan satunya lagi memegang perutnya membuat semua orang di ruangan itu terkejut.

"Ada apa kakak,,,?" tanya Lu Ying dan Lu Yan kompak.

"Sakit,,,kepala dan perutku sakit sekali,,,huek,," ucap Shanum sambil memuntahkan darah dari mulutnya, lalu setelah itu dia jatuh pingsan.

"Shanum/kakak,,,," teriak semua orang hampir kompak.

"Panggilkan tabib,,,mereka harus dayang secepat kilat,,," teriak kaisar menggema sangat keras.

Kaisar langsung menggendong dan membawa Shanum ke kamar kaisar karena kamarnya lah yang paling dekat dengan ruang makan. Yang lainnya juga mengikuti dari belakang.

Tak perlu waktu yang lama, akhirnya tiga tabib besar kekaisaran datang dengan tergesa-gesa. Mereka segera memeriksa Shanum yang terbaring lemah dengan keningnya sedikit berkerut seperti menahan sakit. Cukup lama mereka memeriksa kondisi tubuh Shanum.

"Maaf yang mulia kaisar,,," sujud ketiganya kompak membuat semua orang bingung.

"Ada apa,,,?" tanya kaisar.

"Kami tidak bisa mendeteksi kenapa tuan putri bisa begini,,?" kompak ketiganya lagi.

"Lalu, apa tugas kalian sebagai tabib,,," teriak kaisar berhasil membuat Lu Yan terkejut karena saat ini dia sedang memeriksa nadi Shanum setelah para tabib tak berada di samping kakaknya.

"Yang mulia kaisar tolong jangan berteriak. Yan' er sedang memeriksa kondisi kakak,," ucap Lu Ying sambil menunjuk ke arah Lu Yan yang sedang memeriksa Shanum.

"Kakak,,kak Shanum sepertinya terkena racun dingin,,," ucap Lu Yan sambil melihat ke arah Lu Ying dengan matanya yang telah membendung air mata.

"Semua akan baik-baik saja, kau kan tahu bahwa kak Shanum tidak selemah itu,,," ucap Lu Ying sambil segera memeluk adiknya yang hampir menangis.

"Tapi,,,hiks,,,belum ada penawar untuk racun dingin,,tubuh kakak sangat dingin,,," ucap Lu Yan sedih.

"Lihat tubuh kakak mulai hangat kembali,,," ucap Lu Ying yang mulai merasa perubahan tubuh Shanum yang mulai menghangat.

"Kakak benar,,," ucap Lu Yan setelah memeriksa tubuh Shanum.

"Yan' er,,,,," panggil lirih Shanum dengan suara pelan sambil membuka sedikit matanya.

"Kakak,,," kompak Lu Yan dan Lu Ying.

"Jangan,,,,,memakan,,, makanan,,, yang di kamar lagi,,," ucap Shanum terbata-bata karena dia sulit bernapas sambil mengangkat sedikit tangannya lalu dia jatuh pingsan kembali.

"Kata kakak untuk jangan memakan makanan di kamar lagi,,, Bibi Sinsin tolong periksa segala makanan yang ada di paviliun kami,,," ucap Lu Ying dengan matanya yang berubah seperti orang yang sangat marah.

"Siapa gadis ini,,," batin beberapa orang.

"Bibi Sinsin,,," panggilnya lagi. Hal itu berhasil membuat Sinsin yang masih berdiri segera pergi.

"Jika kakak ku terkena racun yang sengaja diberikan oleh seseorang. Jangan salahkan aku jika aku juga ikut bermain-main,,," sambung Lu Ying sambil menatap horor ke arah semua orang.

"Sepertinya dia bukan orang biasa,,," batin semua orang kompak.

1
beybi T.Halim
luar biasa👍👍👍👍
Sribundanya Gifran
lanjut up lagi thor
Kim Nana
aduh tor ini dari tadi tuan putri " aja GK di sebutkan siapa namanya tuan putri keberapa kesannya gantung banget
Lauraaa♑️
Gemesin banget nih!
Enoch
Gak nyangka bisa sebagus ini.
Ryner
Aku tak sabar menantikan kelanjutannya, semangat thor!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!