NovelToon NovelToon
Di Ujung Kesabaran (Cinta Yang Utuh)

Di Ujung Kesabaran (Cinta Yang Utuh)

Status: sedang berlangsung
Genre:Duda / Cinta setelah menikah / Selingkuh / Beda Usia / Dijodohkan Orang Tua / Penyesalan Suami
Popularitas:10.1k
Nilai: 5
Nama Author: Fajar Riyanti

🍁Ketika kesetiaan diragukan, nasib rumah tangga pun mulai dipertaruhkan.

-
-

Bukan pernikahan impian melainkan sebuah perjodohan. Aini harus menikah dengan anak dari sahabat lama Ayahnya atas permintaan sang Ayah yang tengah terbaring lemah dirumah sakit.

Berbeda dengan Aini yang berusaha menerima, Daffa justru sebaliknya. Dinginnya sikap Daffa sudah ditunjukkan sejak awal pernikahan. Meskipun begitu Aini tetap mencoba untuk bertahan, dengan harapan mereka bisa menjadi keluarga yang samawa dan dapat menggapai surga bersama.

Dan ketika cinta itu mulai hadir, masa lalu datang sebagai penghalang. Keutuhan cinta pun mulai dipertanyakan. Mampukah Aini bertahan ditengah cobaan yang terus menguji kesabaran serta mempertahankan keutuhan rumah tangganya?



📝___ Dilarang boom like, menumpuk bab apalagi sampai kasih rating jelek tanpa alasan yang jelas. Silahkan membaca dan mohon tinggalkan jejak. Terimakasih 🙏🥰

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Fajar Riyanti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 20 : Menjadi teman?

Tidak ada pembahasan lagi tentang apa yang terjadi sebelumnya, bahkan Aini dengan sengaja menghapus pesan yang dikirimkan oleh Celine dari handphone Daffa dan memilih tidak memberitahunya supaya tidak lagi memicu pertengkaran diantara mereka. Lagipula Daffa juga sudah menceritakan semuanya, dan seharusnya dia mempercayainya.

Dan pagi ini, setelah memastikan mobil suaminya pergi dari depan pabrik setelah mengantarkannya, Aini meminta Hana untuk memintakan izin pada atasan mereka jika dia tidak bisa masuk kerja dengan alasan tidak enak badan. Dan Hana pun tidak banyak bertanya, dia hanya nurut-nurut saja dengan apa yang Aini perintahkan.

Dengan menaiki taksi, Aini pergi ke cafe dimana dia sudah membuat janji dengan Celine. Rupanya Celine sudah sampai duluan dan sedang menunggunya disalah satu meja pengunjung. Tak ada basa-basi ataupun obrolan kecil begitu melihat Aini datang, untuk beberapa saat mereka memilih untuk diam dengan pemikiran masing-masing.

"Langsung saja, aku tidak suka kamu mengirimkan pesan pada mas Daffa tengah malam jika hanya untuk sekedar mengucapkan terimakasih saja," tidak ada kemarahan dalam nada bicaranya, namun cukup terdengar tegas untuk sebuah peringatan.

Celine tertawa, seakan tidak percaya jika wanita yang dia pikir polos ini ternyata cukup berani juga berbicara terus terang seperti ini padanya, "Jangan salah paham, Aini. Aku hanya ingin mengucapkan terimakasih saja, tidak ada niat apa-apa, sungguh."

Wajahnya masih datar, bahkan sekarang dia mengulas senyum manis. Karena memang tujuannya mengundang untuk berbicara saja, bukan untuk marah-marah ataupun mengajak berperang, "Niat itu... Cuma kamu yang tau. Sekarang mas Daffa adalah suamiku, jadi tolong hargai itu."

"Iya, aku ngerti... tapi emang salah kalau kami menjadi teman? Atau... Kamu yang takut kalau Daffa akan berpaling lagi padaku?"

Menjadi teman? Sebenarnya Aini sedikit ragu dengan hal semacam ini, mungkinkah dua orang yang pernah memiliki hubungan sebelumnya bisa menjadi teman tanpa melibatkan perasaan lagi?

"Soal itu... Aku tidak bisa menjawab, tapi sebisa mungkin aku akan mempertahankan apa yang memang sudah menjadi milikku. Jadi sebaiknya kamu jangan datang sebagai perusak, jangan menurunkan harga diri kamu hanya untuk seseorang yang sudah disebut sebagai 'mantan'." ada penekanan saat menyebutkan kata 'mantan', dan jelas itu membuat lawan bicaranya tidak senang.

Tangannya terkepal diatas pangkuan, meskipun begitu Celine berusaha untuk tetap tersenyum, seolah dia tidak keberatan ataupun marah dengan ucapan Aini barusan.

"Tenang saja Ai, lagipula aku juga sudah memiliki seseorang dalam hidupku, aku tidak mungkin merebut Daffa dari kamu apalagi sampai menghancurkan hubungan kalian."

Celine menggenggam tangan Aini yang ada diatas meja, tatapannya begitu lembut, "Ai, aku hanya ingin memiliki teman. Aku kan baru kembali beberapa hari, jadi aku tidak memiliki banyak teman selain Daffa, Dion dan Fera. Ai, kamu kan menjadi teman aku juga?"

Cukup lama Aini terdiam, menimang-nimang ajakan pertemanan dari Celine. Meski agak sedikit ragu, tapi akhirnya dia menganggukkan kepala sebagai jawaban setuju.

"Aku tidak boleh suudzon, mungkin saja niatnya memang hanya ingin berteman. Ya Allah, semoga saja Celine memegang omongnya, semoga dia benar-benar sudah memiliki seseorang dalam hidupnya dan tidak mengharapkan mas Daffa lagi."

-

-

Hampir satu jam mereka mengobrol dan saling bertukar cerita, Celine juga menunjukkan foto pria yang dia akui sebagai seseorang yang sudah mengisi hatinya sekarang ini. Berharap dengan begitu bisa membuat Aini semakin percaya.

Dan ditengah-tengah obrolan mereka, Ratri menelfon Aini dan memberitahukan jika ayahnya jatuh di kamar mandi dan sekarang sedang dilarikan ke rumah sakit. Aini langsung panik, dia pun bergegas pamit.

"Celine, aku pamit pergi dulu. Ayahku dirawat di rumah sakit, aku harus kesana sekarang,"

"Tunggu, Ai..." cegah Celine, dia ikut bangun dari duduknya. "Aku ikut kamu ya? Biar aku antar kamu sekalian kesananya,"

Pikirannya benar-benar sedang kalut, Aini hanya mengangguk mengiyakan, "Iya, makasih."

Sepanjang perjalanan dimobil, Aini tak henti-hentinya berdoa dalam hati untuk keselamatan dan kesembuhan ayahnya. Waktu terasa sangat lambat saat diperjalanan, membuat kegelisahannya semakin jadi.

Hingga, ketika Celine selesai memarkirkan mobilnya di halaman rumah sakit, Aini buru-buru berlari masuk dengan diikuti oleh Celine dibelakangnya. Salah seorang tetangganya yang ikut mengantar kebetulan melihat mereka dan segera mengantarkan ke tempat dimana Yusuf sedang ditangani.

"Ibu..."

Aini berlari memeluk Ratri, tangisnya dia tahan saat melihat ibunya menangis. Dalam pelukan putrinya, Ratri kembali menangis sesenggukan.

"Gimana keadaan Ayah, Bu?"

Ratri tak sanggup menjawab, hatinya tengah dirundung kesedihan yang teramat sangat, dia hanya menggeleng pelan sebagai bentuk jawaban tidak tahunya karena dokter yang memeriksa memang belum keluar dan belum memberitahu tentang keadaan suaminya yang sedang diperiksa didalam.

"Neng Aini, kalau begitu saya pamit pulang dulu ya? Nggak apa-apa kan?" tanya pria bertubuh jangkung dengan rambut panjangnya yang dikuncir satu, dia adalah tetangga yang tinggal didekat rumah kontrakan orang tua Aini.

"Iya, nggak apa-apa Pak Jali, makasih ya sudah bantu nganterin Ayah kemari," ujar Aini dengan begitu sopan pada pria yang umurnya memang sudah menginjak kepala empat itu.

"Mari saya pamit dulu, Assalamualaikum,"

"Wa'alaikumsalam,"

Pandangan Ratri kini beralih pada wanita cantik yang berdiri tidak jauh dibelakang Aini, selama ini dia cukup mengenal siapa saja yang berteman dengan putrinya, dan wajah wanita itu nampak begitu asing dimatanya.

"Ai, dia ini siapa?" tanyanya dengan lirih, namun cukup terdengar jelas ditelinga Aini.

Tubuhnya seketika menegang, bingung juga harus menjawab apa. Selama ini kedua orang tuanya memang belum diberitahu jika Daffa sudah pernah menikah sebelumnya.

Aini menoleh ke arah Celine, bagaimana caranya dia menjelaskan, kira-kira bagaimana perasaan ibunya jika tau wanita yang dia bawa sekarang adalah mantan istri dari suaminya. Namun, terus menutupinya juga tidak mungkin, toh pernah menikah bukanlah suatu dosa.

"Dia... Dia adalah Celine, Bu. Mantan istrinya Mas Daffa."

Ratri cukup terkejut mendengarnya, dia sampai memegangi pundak Aini dengan tatapan tidak percayanya. Sebenarnya bukan masalah besar baginya tentang masa lalu menantunya yang sudah pernah menikah sebelumnya. Tapi ini...

"Apa kamu berteman baik dengan mantan istri suami kamu ini?"

...💧💧💧...

1
〈⎳ FT. Zira
kann bener kann... Ai dah liat/Cry/
Zhu Yun💫: Nyesek nggak tuh... tendang aja 🐍 suamimu Ai... /Cry//Cry//Cry/
total 1 replies
〈⎳ FT. Zira
jelas lah.. suami dijamah uler ya siapa yg bakal terima coba🤧🤧
Zhu Yun💫: Mana ulernya nempel Mulu /Puke//Puke/
total 1 replies
〈⎳ FT. Zira
masish selamet beneran gak tuh.. jangan jagan Ai dah liat berulang kali
〈⎳ FT. Zira
bener bener nyari perkara si Celine ini.. minta digeprek pakai seperangkat panci di dapur
〈⎳ FT. Zira
celine kan punya mata mata di dekatmu Dion
〈⎳ FT. Zira
loyo ka 🐍 mu../Joyful//Joyful/ dibelai mantan diabaikan istri🤣😆😆
〈⎳ FT. Zira
sama kek aku lho Ai..samaan kita✌️
〈⎳ FT. Zira
minta bonus aja sama Daffa din🤭🤭.. biaya tenaga gitu🤭
〈⎳ FT. Zira
modus ngindarin tidur bareng daffa/Facepalm/
〈⎳ FT. Zira
setelah ini dirimu harus mode macan ngamuk di depan Celine,, mode kucing jinak di depan Ai.. bair so celine sadar dirii
. tapi aku ragu celine bakal sadar sebelum dapet karma instan🤧🤧
〈⎳ FT. Zira: astaga... typo ku parah amat/Facepalm//Facepalm//Facepalm/
Zhu Yun💫: Mana kapok si ulet bulu kalau tujuannya belum tercapai /Proud//Proud//Proud/
total 2 replies
〈⎳ FT. Zira
fer fer.. dirimu mau jadi duri di dalam daging ntar balik ke dirimu sendiri lho😮‍💨😮‍💨
〈⎳ FT. Zira
salah lah.. dirirmu malah menciptakan pelakor kok.. masa yg begitu disebut benar🤧🤧
Zhu Yun💫: Otaknya agak geser, belum aja dia ngerasain diselingkuhi /Joyful//Joyful/
total 1 replies
〈⎳ FT. Zira
masih... dikit🤧🤧 auto langsung di tendang/Facepalm/
Zhu Yun💫: Potong sekalian burungnya /Curse//Curse//Curse/
total 1 replies
〈⎳ FT. Zira
ceritain juga kalo sempet cup juga.. kali aja bekasnya di tutup ma Ai😏😏
Zhu Yun💫: Yang ada ditoyor tuh bibir /Joyful//Joyful//Joyful/
total 1 replies
〈⎳ FT. Zira
telat dirimu Daf.. masa Ai yg lebih dulu nyampe rumah🤧
Zhu Yun💫: Kebanyakan mikir dia, lama-lama kepalanya botak /Facepalm//Facepalm//Facepalm/
total 1 replies
〈⎳ FT. Zira
jangan sampai kalah dari si ulet Ai.. tapi suamimu juga perlu dikasih pelajaran dikitt🤪🤪
Zhu Yun💫: Pelajarannya jangan dikasih jatah /Joyful//Joyful//Joyful/
total 1 replies
〈⎳ FT. Zira
terbiasa tidur sambil di ipuk ipum kan dirimu Ai😏😏
〈⎳ FT. Zira: plus di elusinn/Proud/
Zhu Yun💫: Kangen di kekepin /Joyful//Joyful//Joyful/
total 2 replies
Wahyu Suriawati
boleh ga Mak Daffa ku karungin terus ku becek becek biar jadi laki laki yg tegas dan jangan mau di deketin mantannya yg seperti jalang itu
〈⎳ FT. Zira: /Facepalm//Facepalm//Facepalm/
Zhu Yun💫: Biar dimakan sampai tak tersisa /Joyful//Joyful//Joyful/
total 5 replies
yumi chan
enthlh thorr..aku gk sk dgn wnita yg lmhh bt airin lbh tegas jgn lmh biar daffa tau apa yg hrus dia jg...ht istri..
Zhu Yun💫: Lemah gimana ya kak? Aini sedang diuji kehilangan sosok ayahnya dan kesetiaan suaminya, jadi secara fisik dan mentalnya pasti down banget untuk saat ini, dan dia sedang berusaha untuk tegar dan kuat ... Dan dia juga sudah cukup tegas, tapi tegas disini bukan yang harus membangkang kepada suami ya kak, 🥰🥰🥰 🙏🙏
total 1 replies
yumi chan
thor bt aja airin cerai sm daaffa...nanti klsa jdh pasti ktmu..agar daafa mnysal dn bt airin pergi jauh ...jumpa di kla airin sukses...krna daffa lki2 plniplan..
Zhu Yun💫: Terimakasih kakak untuk masukannya.... Tapi untuk cerai rujuk juga tidak bisa dibuat semudah itu ya kak, mengingat aku membuat cerita ini juga sebagai cerita yang bernuansa islami walaupun tidak terlalu kental juga... Biar sesuai dengan judul dan sinopsisnya juga.. yakin aja kak, kesabaran pasti akan berbuah manis... 🥰🙏
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!