Jika suka baca, jika tidak silahkan tinggalkan tak perlu berkomentar negatif!.
Kisah ini season 2 dari judul Kristal Hati Egi ( KHE)
Sinopsis: Cinta tak harus bersatu, itulah yg aku rasakan, diriku mencintai gadis yg tak lain keturunan dari orang yg telah membuat daddy ku terluka, walau kini mereka sudah saling memaafkan tetapi mommy tak merestui hubungan kami, jujur aku sangat ingin memilikinya namun apalah daya ku mereka tak mengizinkan nya, aku tak ingin mengecewakan karna mereka lah aku bisa lahir ke dunia ini.
Aku tak tau apakah bisa bahagia tanpa dirinya karna aku sangat mencintai nya.
Ikuti kisah ku ini . cinta memang tak harus memiliki dan bersatu .
Tinggalkan komen yg positif tak perlu merendahkan!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon delita bae, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
ep20" CTHB( KHE 2) 20
Aku hari ini jalan - jalan sambil menunggu buka puasa , karna masih dua jam lagi untuk buka puasa, aku menikmati indah nya pemandangan indah di dekat alun - alun kota. Diriku tak pernah menyangka akan bertemu tante Arin , om Arga dan Vyan yg juga ada di sana sedang asik foto - foto bersama .
" Hai kak Ethel, apa kabar nya?" Vyan menyapa aku sambil berjalan mendekati ku, di susul tante Arin dan om Arga yg terlihat tak suka Vyan menemui ku lagi, begitu pun mommy yg terlihat malas.
" Baik, gimana sebalik nya?" Aku tersenyum simpul sambil menjawab, tatapan tak suka dari mommy yg terlihat jelas.
" Baik kak, maaf ya aku jadi ganggu waktu kakak" Vyan memberikan senyum manis nya, dia begitu hangat beda dengan om Arga yg terlihat penuh ketidaksukaan, padahal yg menciptakan semua ini terjadi beliau sendiri di masa lalu dan kini.
" Pulang yuk!!" Tante Arin dengan nada tak suka, menarik tangan Vyan yg sedang asik berbincang hangat dengan ku.
" Pergi!!" teriak mommy sambil menarik ku dan menunjuk wajah tante Arin yg sama - sama tidak suka.
" Biasa aja kali, kami juga akan pergi!!" Teriak tante Arin yg semakin membara karna di tambah sedang halangan membuat emosi nya meluap.
" Itu bagus, kalian hanya biang masalah buat kami, satu hal yg pasti kami nggak akan sudi menjalin hubungan lagi dengan kalian!!" Daddy membuka suara nya dengan nada tak suka.
" Kami juga, karna biar pun putri kami salah tetapi itu sebuah hal yg tak terduga sebelum nya!" Om Arga tak tahan lagi ingin berbicara.
" Betul, memang betul, tetapi anda harus nya sadar kalau orang salah tidak perlu marah - marah ,karna seharus nya kami yg marah akan semua ini!!" pekik Daddy mendekati om Arga sampai tepat di depan dada om Arga.
" Cukup!!!" teriak keras tante Arin menengahi kedua nya sambil menghentakkan kaki dengan keras penuh kesal.
" Pergi!!!" Teriak mommy dengan nada yg keras dan serak, lalu mereka mundur dan menjauh, mommy tak mau lagi melihat mereka.
Setelah mereka pergi,mommy terduduk lemas di rumput yg hijau sambil meremas rambut nya dengan keras.
" Kenapa mereka masuk di kehidupan kita?!" mommy memandangi nanar wajah daddy yg ada di dekat nya sambil berjongkok memeluk mommy.
" Semua sudah di gariskan, sekarang kita pulang ya, biar tenang kita nyanyi" Daddy mengangkat tubuh mommy sambil berusaha tenang.
" Kita pulang aja, nggak usah nyanyi!" mommy melangkah kesal sambil membenarkan tas selempang nya.
Kami pun pulang dengan suasana hati mommy dan daddy yg tak karuan .
Di rumah Evelyn merasakan perih dari luka nya kemarin, tetapi dia ingin tau tentang Anrez yg ada kemiripan dengan nya.
" Mikirin apa nih?" tante Dyah yg menghampiri dari arah dapur sambil membawa bahan yg akan di buat sesuatu untuk buka puasa nanti.
" Aku kayak nyaman deh sama kak Anrez, aku rasa kayak abangku"Evelyn meluruskan kaki sambil menahan perih nya luka lecet itu.
" Tapi kita belum tau jelas , semoga aja dapet kebenaran nya kalau memang Anrez itu abang kamu yg ilang, bunda sangat berharap karna bunda sudah kangen dengan abang kamu itu" Tante Dyah sambil tersenyum manis mengecup kening Evelyn.
" Aku sangat berharap sih bun, karna aku pengen bersama abang kek temen ku yg lain" Evelyn tersenyum manis. Di mata nya harapan itu sangat besar.
Tante Dyah hanya tersenyum sambil menyimpan sejenak aktivitas nya dalam membuat sesuatu itu.
Di rumah, Anrez sedang duduk membayangkan pertemuan kemarin dengan Evelyn yg membawa nya ke keluarga kandung nya walau belum menyadarinya .
" Aku merasa nyaman dengan tante Dyah, padahal aku baru ketemu dengan nya dan juga Evelyn." Gumam nya sambil menikmati suasana di dekat kolam ikan.
" Kamu nggak mau cari tau kah soal keluarga kandung kamu?" Suara wanita paruh baya yg memakai kacamata dan membawa tongkat nya dari arah pintu.
" Mau nek, tapi aku harus dari mana dulu?karna aku nggak punya alamat atau apa pun yg mengarah ke keluarga ku nek" Anrez membalikan tubuh nya melihat nenek yg selama ini membesarkan nya.
" Iya sih,waktu nenek nemuin kamu nggak ada surat atau apa pun di sana yg menyangkut keluarga kandung mu" jawab nya sambil tersenyum mengelus lembut pundak Anrez.
Anrez hanya tersenyum, selama ini dia belum merasakan ASI seorang ibu yg sesungguh nya. hari ini aku merasa tidak enak hati karna semua yg telah terjadi, mommy dan daddy di buat kesal akan pertemuan itu dengan keluarga tante Arin.
diliat2 emang mommy aura sayang banget sama anaknya walau agak terlalu protektif sih