NovelToon NovelToon
Perjalanan Cinta Dokter Zonya

Perjalanan Cinta Dokter Zonya

Status: tamat
Genre:Menikah Karena Anak / Duda / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Paksaan Terbalik / Naik ranjang/turun ranjang / Dokter / Tamat
Popularitas:2.1M
Nilai: 4.4
Nama Author: Ratu jagad 02

9

Pernikahan adalah cita-cita semua orang, termasuk Dokter Zonya. Namun apakah pernikahan masih akan menjadi cita-cita saat pernikahan itu sendiri terjadi karena sebuah permintaan. Ya, Dokter Zonya terpaksa menikah dengan laki-laki yang merupakan mantan Kakak Iparnya atas permintaan keluarganya, hanya agar keponakannya tidak kekurangan kasih sayang seorang Ibu. Alasan lain keluarganya memintanya untuk menggantikan posisi sang Kakak adalah karena tidak ingin cucu mereka diasuh oleh orang asing, selain keluarga.

Lalu bagaimana kehidupan Dokter Zonya selanjutnya. Ia yang sebelumnya belum pernah menikah dan memiliki anak, justru dituntut untuk mengurus seorang bayi yang merupakan keponakannya sendiri. Akankah Dokter Zonya sanggup mengasuh keponakannya tersebut dan hidup bersama mantan Kakak Iparnya yang kini malah berganti status menjadi suaminya? Ikuti kisahnya

Ig : Ratu_Jagad_02

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ratu jagad 02, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 20

Zonya masuk ke kamar dan menidurkan Naina di ranjang. Setelah itu ia kembali keluar untuk makan malam "Mas belum makan?" tanya Zonya saat melihat Sean menunggunya

"Tadi belum nafsu makan, sekarang baru nafsu" Sean tentu tidak mau mengakui kalau ia menunggu Zonya untuk memulai makan malam bersama

Zonya hanya mengangguk dan langsung duduk di kursi yang agak jauh dengan Sean. Ia langsung mengambil makanannya dan memakannya dengan lahap, begitupun dengan Sean. Selama beberapa saat, ruang makan itu hanya terisi dengan dentingan suara sendok dan piring yang saling beradu. Begitu selesai, Sean membersihkan mulutnya dengan tissue, lalu menatap Zonya yang masih belum menghabiskan makannya

"Kapan kau akan kembali ke rumah sakit?" tanya Sean memulai percakapan. Namun Zonya malah menatapnya bingung. Mengerti bahwa Zonya tidak paham dengan ucapannya yang terkesan ambigu, akhirnya ia mengulang pertanyaannya "Maksudku, kembali bekerja di rumah sakit"

"Oh... Belum tahu. Setidaknya, aku akan memastikan keadaan Naina dulu, apakah sudah boleh ditinggal atau belum. Kalau memang sudah boleh ditinggal, mungkin aku akan secepatnya kembali bekerja"

"Kalau aku memintamu untuk berhenti bekerja, bagaimana?"

Zonya mengerutkan keningnya saat Sean lagi-lagi terlihat sangat bersahabat "Mmm untuk itu, aku tidak bisa, Mas" jawab Zonya akhirnya

"Kenapa?"

"Kontrak kerjaku dengan rumah sakit masih sangat panjang. Kalau aku tiba-tiba memutus hubungan kerja, maka aku harus membayar denda"

"Membayar denda? Bukankah itu rumah sakit milik keluargamu sendiri, lalu kenapa harus ada denda?"

"Rumah sakit milik keluarga bukan berarti bisa semena-mena, Mas. Aku juga bertanggung jawab penuh atas rumah sakit itu. Jadi selama kontrak kerjaku belum selesai, maka aku akan tetap mengabdi di sana"

Sean mengangguk mengerti. Setelah itu tidak ada lagi percakapan diantara mereka. Mereka menyudahi makan, lalu kembali ke kamar masing-masing untuk beristirahat

*

"Ba ba ba... Ihhh ha..."

Naina menarik rambut Zonya dan menariknya pelan. Hal itu membuat Zonya terjaga dari tidurnya. Ia melirik jam di dinding yang masih menunjukkan pukul empat pagi. Ya, seperti biasa, Naina selalu terbangun di jam-jam seperti ini.

Zonya merenggangkan otot tubuhnya sejenak, lalu beranjak dan menyeduhkan susu untuk Naina. Setelah itu, ia kembali ke ranjang dan membaringkan tubuhnya, dengan tangan yang setia memegang dot susu di mulut Naina, membuat bayi gembul itu langsung menghisapnya cepat. Baru saja Zonya akan kembali tidur, suara Naina yang seakan mengajaknya bicara membuatnya kembali membuka mata dengan helaan napas kasar

"Nai kenapa lagi? Aunty ingin tidur" ucap Zonya serak

"Mama cucu..."

"Iya, ini susu Nai, diminum ya"

"Huhu haha wleee..." Naina menendang-nendangkan kedua kakinya, seakan mengajak Zonya untuk bercanda

"Aunty mengantuk, Aunty tidur dulu ya" ucap Zonya

"No no no Mama, wleee..."

Zonya memejamkan matanya, tanpa peduli pada Naina yang seakan menghalangi niatnya. Namun baru saja akan memejamkan mata, suara rengekan Naina membuatnya memaksa kedua matnya untuk terjaga. Ia membuka sebelah matanya dan melihat Naina yang akan segera meledakkan tangis. Dengan malas, ia akhirnya membuka kedua matanya

"Haiya... Si cengeng kenapa ini? Mau nangis ya? Ihhh masa gadis cantik mau nangis" ledek Zonya

Merasa ada yang mengajaknya bercanda, Naina langsung tertawa, melupakan dirinya yang barusaja akan menangis. Ia terus tertawa dan menendang-nendangkan kakinya ke sembarang arah

"Huhu Mama..."

"Iya, ini Aunty"

"No no Mama... Mama..."

Zonya mencium pipi mulus bayi gembul itu yang selalu menyebutnya Mama. Andai saja bayi itu sudah besar dan mengerti tentang kehidupan orang dewasa. Apa mungkin bayi gembul menggemaskan itu akan terus terlihat bahagia dan memanggilnya Mama seperti ini

"Nai... Nai dengarkan Aunty, oke"

"Te" sahut Naina

"Jangan langsung dijawab, gembul" Zonya mencubit pelan pipi Naina karena gemas. Ya, ia gemas karena pada beberapa kata tertentu, anak itu selalu menjawab perkataannya "Dengarkan Aunty baik-baik, oke"

"Te..."

"Nai..." Zonya benar-benar gemas. Ia menggelitik perut Naina, hingga membuat tawa bayi gembul itu terdengar keras "Rasakan ini... Ha... Ayo goda Aunty lagi..."

Zonya kembali menggelitik perut Naina. Hingga membuat tawa bayi gembul itu kian terdengar nyaring. Tubuhnya bahkan berguling-guling demi menghindari gelitikan Zonya di perutnya. Namun Zonya tentu saja tak tinggal diam dan terus mengejar kemana arah pergerakan Naina. Bahkan bukan hanya perut, tapi telapak kaki, punggung dan bagian lainnya juga menjadi sasaran kegemasan Zonya

Brung

Zonya mengerjab pelan saat mendengar suara yang sangat familiar itu. Begitupun dengan Naina yang sudah menghentikan tawanya dan menatap pada Zonya. Untuk beberapa saat, keduanya hanya diam dan saling pandang. Lalu setelah itu, suara tawa kembali terdengar dari mulut dua wanita berbeda generasi itu

"Nai kentut ya? Ihhh jorok" ledek Zonya, membuat Naina kembali tertawa "Ayo sini, biar Aunty gelitik lagi, sini"

Zonya terus menggoda Naina. Entah dengan gelitikan ataupun kalimat godaan untuk Naina, hingga membuat bayi gembul itu terus tertawa tanpa henti. Setelah beberapa saat, Zonya menghentikan ledekan dan gelitikannya karena melihat Naina yang menguap lebar. Zonya lantas melirik jam di dinding yang ternyata sudah menunjukkan pukul setengah enam pagi, dimana sudah menjadi kebiasaan Naina untuk kembali tidur setelah mengerjai sejak jam empat subuh tadi

"Nai ingin tidur lagi ya? Ya sudah sini biar Aunty puk-puk"

Zonya mendekatkan tubuhnya pada Naina. Ia meraba punggung Naina, lalu mengusapnya pelan. Sesekali, ia juga akan memberikan tepukan-tepukan halus pada bagian punggung kecil itu agar Naina benar-benar merasa nyaman. Beberapa saat setelahnya, Naina benar-benar kembali menyelami alam mimpinya

"Dasar nakal. Setelah subuh-subuh membangunkan Aunty, sekarang dia malah lanjut tidur tanpa dosa" gerutu Zonya. Ia lantas mencium pelan wajah bayi itu agar Naina tak merasa terganggu. Setelah itu ia beranjak dari ranjang untuk mandi

Zonya keluar dari kamar mandi dengan menggunakan bathrobe. Ia langsung menuju meja rias dan memakai peralatan kecantikannya. Ya, demi menjaga kulitnya, ia sering menggunakan skincare saat pagi hari, karena hanya di pagi hari 'lah ia memiliki waktu untuk bersolek

Tok... Tok...

Zonya menghentikan gerakannya yang tengah mengoleskan krim pada wajah. Ia sedikit bertanya-tanya tentang siapa yang mengetuk pintu kamarnya se-pagi ini. Karena ini seperti tidak biasanya

"Zoe..." terdengar suara Sean dari arah luar

"Mas Sean" gumam Zonya. Ia segera beranjak dan berdiri dibalik pintu kamar tanpa membukanya "Ada apa, Mas?"

"Waktunya sarapan"

Zonya kembali bingung dengan segala perubahan Sean. Walaupun mereka telah sepakat untuk berdamai demi Naina, tapi ini semua terasa aneh. Zonya tidak terbiasa mendapat perlakuan lembut ini dari siapapun, terlebih Sean.

"Zoe..." kembali Sean memanggil

"Iya Mas?"

"Aku tunggu di meja makan"

"I-iya"

1
Si Memeh
bagus cerita nya thor
Elara: Alhamdulillah, terima kasih Kak🙏
total 1 replies
ayu cantik
kisah kkknya Anggi
Elara: Betul sekali, Kak. Betah-betah ya bacanya, maaf kalau masih banyak typo atu mungkin feell cerita yang ngga ngena di hati. Thank you karena udah baca/Kiss/
total 1 replies
Endang Sulistia
maunya jahit mulutnya Zoe..
Elara: Kenapa?
total 1 replies
Anonymous
😂🤭
Anonymous
🤣🤣🤣
Elizabeth Zulfa
emang nadila meninggalnya knpa yoh
Elara: Lanjut baca bab berikutnya ya, biar tau jawabannya. Oh iya, mampir juga di karya terbaru aku, judulnya Reveal The Facts/Rose//Plusone/
total 1 replies
Elizabeth Zulfa
kita sama zonya.... krna aq pun prnah sempat brpikir dan merasakan sprti itu... bahkan disaat kamu gak melakukan apapun pun tetap diiri sama si bungsu.. pdhl klo dirasa pun kita sbgaibank kedua brusaha selalu bisa mandiri dri kecil tpi rasa2nya semua itu blm cukup bagi sebagian orang trutama sodara kita sndiri
Elizabeth Zulfa: ho'oh
total 2 replies
echa purin
👍🏻
Zulfi Sufairoh
Kecewa
Zulfi Sufairoh
Buruk
Umi Maryam
thor aku minta anak nya zou itu kembar laki2 semua yah ,kan baru tiga minggu bisa nambah dong , 🤭🤭🤭
Elara: Hihihi novelnya udah tamat Kak, jadi ngga bisa direvisi ya.
total 1 replies
Elara
Hai semuanya, terima kasih atas dukungan kalian atas karya aku ini ya. Jujur, ini karya aku yang pling rame pembaca dan paling banyak hujatan/Facepalm/tapi ngga papa, yang penting rame/Grin/
Btw, jangan lupa baca karya-karya aku yang lain ya, terutama karya-karya terbaru aku. Love banyak banyak buat kalian semua/Heart//Plusone/
Susi_Lin
tapi thor, sbenarnya dr.obgym jga gak yg sekolot2 sampe gak tau sama sekali, kan nerawal dri dokter umum, tentu tau dasar2 untuk pertolongan pertama pada pasien baik anak/dewasa...!! tapi mkin saja efek panik jdi zoya nge bleng.
ini pengalaman dunia kerja saya ,skaligus saya sering jadi asisten dr.obgyn 🙏🙏 semangat thor ❤️
Elara: Oh, maf ya kak kalau masih banyak salahnya. Tapi terlepas dari itu semua, terima kasih sudah mampir di novel aku/Heart//Plusone/
total 1 replies
Moona
aku sbgai anak kedua mengerti bnget apa yg dirasakan zoe,karena begitulah yg aku rasakan selama ini..yg sllu di diabaikan,di banding2kan,mgkin sbb itu aku jd pribadi jg keras untk menguatkan diri meski penilaian org di luar sana aku adlh pribadi yg jutek dan sombong..aslinya aku sllu menyembunyikan air mata dr semua org..tp aku bs bertahan sampai sejauh ini...ceritanya bagus bnget..sukses selalu kak author...
Elara: Makasih banyak, Kak/Whimper/
Mampir juga di karya terbaru aku yang berjudul Reveal The Facts yukkk
total 1 replies
Ce Habibah
seharusnya tetep ada Beby sister,kasian zoe gk ada pengalaman
Elara: Iya 'kan? Emang dasar author somplak yang nulis.
total 1 replies
Nur Koni
ga tau knp peran dr zoe sangat mengena d hati ga sedikit d dunia nyata anak yg d perlakukan sprt dr zoe olh klrgnya sendiri.... mewek aku thor
Elara: Iya Kak, dan ini juga cukup relate sama apa yang dirasakan anak kedua. Btw terima kasih udah baca karya aku, tapi maaf banget karena karya aku belum ada yang sempurna. Terlebih karya ini. Aku kurang riset dan yaa hasilnya jadi se-alakadarnya.
total 1 replies
Shyfa Andira Rahmi
👍👍👍
Shyfa Andira Rahmi
🤦🤦🤦
Shyfa Andira Rahmi
🤣🤣🤣
Umi Maryam
belim maksimal usaha nya udah myerah , gada usaha nya lebih kamu lepas aja sean lagian mama kamu juga bukan mertua yg baik ,mendingan zie nikah dg pria lain aja ,biar bisa adopsi naina.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!