"Ini adalah novel khairin yang ke tiga ya,
Sempatkan juga baca novel khairin yang pertama yang berjudul" ( sang penakluk)
-"Dan novel khairin yang ke dua yang berjudul" ( putri yang kesepian) di tunggu ya kritik dan saran & juga jangan lupa beri bintang lima, serta tingalkan like dan komen ya terima kasih
Nama ku keyla Hans berusia 17 tahun terlahir di keluarga bangsawan namun karna sebuah kesalahan! membuat ku harus menikahi CEO play boy bernama Martin Kwang. . yang selalu berganti wanita tiap satu mingu sekali awalnya aku sangat membencinya tapi seiring berjalanya waktu aku malah jatuh hati padanya
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Khairin Nisa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Emosi Mereda
Keyla melangkah mundur dengan menundukkan kepalanya karna dia sangat takut melihat ke arah Martin, namun dengan sekejap Martin sudah berada di hadapan Keyla, Martin semakin mendekatkan wajahnya ke arah Keyla, dan mengangkat dagu Keyla dengan perlahan hingga mendekati wajahnya. Keyla memberanikan diri menatap ke arah Martin, di lihatnya wajah Martin yang berantakan karna terkena hasil karya ke usilan Keyla. Namun ketika Keyla melihat ke arah jidat Martin. Keyla tak bisa menahan tawanya dan langsung tertawa terpingkal pingkan, sembari memegang perutnya.
"ha. . ha. .ha! Wajah mu sungguh membuat ku geli Om! " Ejek Keyla yang masih tak bisa menahan tawanya.
Martin semakin penasaran apa yang sedang di tertawa kan oleh Keyla. Karena waktu Jordan menunjukkan kaca di hadapannya, Martin hanya melihat wajahnya sekilas! Martin segera berjalan ke arah meja rias yang ada di dalam kamar Keyla. Dan segera mengarahkan wajahnya dengan tatapan suram, di lihatnya di jidatnya di kaca rias tersebut, tertulis kata kata "Bebek mesum!"
Martin langsung mengepalkan tangannya, karna mencoba menahan ke Geraman nya. dan segerah melangkah panjang mendekati Keyla dengan tatapan yang sungguh teramat sangat menakutkan, dengan melihat matanya saja bisa membuat orang terkulai lemas.
Di sisi lain
Setelah Jordan keluar dari dalam kamar Keyla, Jordan segera menunjuk ruang tamu menemui Sinta yang masih terlihat terduduk. dengan kasar Jordan menjatuhkan tubuhnya di atas sofa hingga membuat Sinta kaget, dan berkata
"Pa, bisakah kamu pelan sedikit kalau hendak duduk," belum selesai Sinta menyelesaikan ucapannya. di lihatnya wajah Jordan seperti sedang emosi. Sinta segera bertanya pada suaminya tersebut.
"Sayang! Apakah Key baik baik saja?" Tanya Sinta dengan lembut sembari menatap ke arah suaminya yang seperti engan menjawab pertanyaan istrinya tersebut. Namun Sinta kembali bertanya, "sayang, apa yang sedang terjadi?" imbuh Sinta sembari menatap ke arah suaminya dengan harapan Jordan akan menceritakan apa yang sedang terjadi, hingga membuat wajah suaminya tersebut berubah menjadi suram.
Jordan menceritakan apa yang di lakukan Keyla terhadap Martin di dalam kamarnya. Sinta terbelalak kaget mendengar apa yang di ucapkan suaminya, Sinta seakan tak percaya jika Keyla bertindak tidak sopan terhadap orang yang lebih tua dari nya.
Namun jika di lihat dari raut muka suaminya tersebut, yang kelihatan sangat geram dan seakan kecewa dengan ulah putri sulungnya. Sinta akhirnya mempercayai apa yang di katakan oleh suami, Sinta kembali bertanya
"Pa, apakah tuan Martin akan memutuskan kerja samanya? Ini akan berdampak sangat besar untuk perusahaan kita, bisa bisa kita mengalami kerisis uang!" Ucap Sinta sembari menelan keras ludah nya, karena membayangkan apa yang akan keluarganya lakukan jika hal itu benar benar terjadi.
Tanpa menjawab Jordan hanya diam sembari menyandarkan punggungnya ke sofa dan menekan matanya. tak lama kemudian Sinta pamit pergi ke dapur, untuk membantu pelayan menyiapkan makan malam.
Kamar Keyla. .
Martin segera menghampiri Keyla. setelah sampai di hadapan Keyla Martin hendak memarahi Keyla, namun tanpa di sangka Keyla malah merasa pusing karna demam nya sangat tinggi. Terlihat Keyla mulai terhuyung huyung, dengan tatapan mulai samar Keyla memegang kepalanya dengan ke dua tangan, karna merasakan pusing yang teramat sangat, seketika amarah Martin mulai meleleh melihat kondisi Keyla. Tanpa berkata Martin hendak mengendong Keyla, namun lagi-lagi tangan Martin segera di tepis Keyla dengan kasar sembari berkata.
"Aku bukan anak kecil! Aku bisa jalan sendiri," ucap Keyla Martin pun hanya bisa menggigit bibir bawahnya, menahan sekuat tenaga agar tak mengeluarkan emosinya. maklum sebelui Martin tak pernah di perlakukan dengan kasar oleh siapapun. apa lagi seorang wanita.
Ketika Keyla hendak melangkah satu langkah namun Keyla malah terjatuh ke dalam pelukan Martin, jika di lihat dari wajahnya Keyla meringis kesakitan. Martin yang sedari tadi di belakang Keyla, dengan sigap langsung menangkap tubuh mungil Keyla. sembari berkata
"Baru satu detik yang lalu, kau bilang tau mau aku bantu, namun satu detik berikutnya kamu sendiri yang datang ke pelukan ku!" Ledek Martin sembari menyiratkan senyumanya dan membopong Keyla. namun Keyla tetap berontak tapi tak di gubris sedikit pun oleh Martin.