[Sebelum Membaca mohon di Subscribe dan star 5🙏 Terima kasih]
Cerita ini hanya fiktif belaka, khayalan pengarang semata, banyak mendeskripsikan hal-hal yang tidak nyata karena Novel ini ber-genre Fantasi Romantis, hanya dijadikan sebagai hiburan pembaca saja🙏
Gadis bernama Bella Arunika sedang terjerat masalah dengan seorang pria bernama Jay Kavindra. Pria yang dipercaya berasal dari Putra Mahkota keturunan Kavindra. Jauh sebelum abad Masehi, Kavindra adalah seorang Raja yang menerima kutukan karena telah melanggar aturan kehidupan yaitu mencintai dan menikahi wanita yang ternyata adalah adik kandungnya sendiri yang hilang dalam sebuah peperangan.
Kejadian itu disebut dengan kutukan cinta pertama, setiap keturunan Kavindra yang nekat mencintai cinta pertamanya, menganggap kutukan itu hanya sebuah dongeng, maka ia akan segera bertemu dengan kematiannya.
Apa yang terjadi ketika Jay Kavindra bertemu dengan Bella Arunika?
Seperti apa kisah uniknya, yuks langsung dibaca guys
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sarah Mai, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 19
Jay datang menghampiri Bella yang sedang asyik menunggu para kucing makan pada tempatnya. Pria itu mulai memberikan arahan serius kepada Bella, tentang hal apa saja yang tidak boleh dia lakukan dan wajib ia kerjakan.
Bella terlihat sangat fokus mendengarkan arahan dari Jay bahkan ia menuliskannya di kertas memo kecil, Jay juga menyuruh gadis itu agar menempelkan memo tersebut di sebuah majalah dinding sebagai bahan pengingat untuk dirinya.
Sampai menjelang malam, Jay dan Bella masih terlihat sibuk dengan kucing-kucing itu. Fenomenal yang terlihat bagai pasangan yang mirip seperti sedang mengurus banyak anak.
Jay langsung membimbing Bella mulai dari mengarahkan cara kucing dalam membersihkan tubuh beserta kotorannya, merawat bulu dan kukunya, mengingat jadwal vaksin kucing, terutama kucing-kucing yang baru lahir, memperhatikan asupan makanan mereka, mengajak meraka bermain sampai dengan peka terhadap kondisi mereka yang sedang sakit bahkan yang sudah mati.
Jay mendapatkan tantangan seharian penuh dalam mengajari Bella sebagai pengasuh kucing, karena ia tidak memiliki waktu senggang yang banyak.
*
Hari pertama kerja telah selesai.
"Kamu jangan khawatir, kamu tidak akan sendiri mengurus 50 ekor kucing ini, akan ada Neo, para pelayan, dan dokter hewan, bahkan aku sebagai pemiliknya juga ikut membantumu!
Kucing-kucing ini juga sangat cerdas, mereka sudah mengerti apa saja perintah sehari-hari untuk mereka.
Bella...Yang paling terpenting adalah, bekerjalah dengan jujur dan sebaik-baiknya, karena tidak ada pekerjaan yang mudah untuk dilakukan jika kita tidak pernah berusaha untuk bisa.
Tantangan awal pekerjaan pasti banyak melakukan kesalahan karena belum terbiasa dan tantangan setelah mahir adalah kejenuhan, dan itu merupakan hal yang biasa!"
Mendengar arahan dari Jay, Bella merasa lega dan cukup tenang, awal pertama ia bekerja teryata tidak serumit yang ia bayangkan dan tenyata pekerjaan mengurus kucing tidak dibebani sendiri kepada Bella.
"Baiklah Tuan, terima kasih atas bantuannya hari ini!" Jawab Bella mulai yakin dan berpikir positif terhadap Jay dan masih tetap bersemangat akibat energi dari vitamin D yang cepat meresap.
Dalam raut wajah yang datar Jay kembali menuju ruang lift kamar pribadinya. Sementara Bella, masih berdiri memandangi langkah kepergian Jay tepat di depan kamarnya.
*
"Hari pertama bekerja, lumayan melelahkan juga!" ucap Bella berjalan ke kamar mandi dan mulai membersihkan dirinya dengan air hangat ia benar-benar sibuk, sampai ia tidak sempat menelpon Rodiah yang masih sangat khawatir dengan dirinya.
Sehabis mandi, Bella terkejut ketika membuka lemari yang sudah terpenuhi lengkap, segala kebutuhan wanita.
Tidak hanya lemari, tempat tidur Bella juga di penuhi beberapa boneka-boneka lucu yang lembut berkualitas sebagai teman tidur perempuan muda itu.
"Waaaah...baguuuus... cantik-cantik, aku suka semuanya!"
Bella terlihat heboh, norak dan kampungan, ia berjoget hingga menari kegirangan, melompat-lompat pecicilan, bahkan berdansa kecil di depan cermin.
Memang tidak bisa dipungkiri. Keindahan dan fasilitas kemewahan adalah sumber kebahagiaan dan penghapus rasa penat dari seorang perempuan. Kesenangan yang berlebihan itu ia rasakan karena Bella yang selama ini hidupnya penuh tekanan dari Dery Lan, sehingga ia hampir tidak mampu membeli pakaian-pakaian cantik dan berkualitas lagi seperti masa kecilnya.
Tarian berputar Bella di depan cermin membawanya kembali merasakan waktu lampau (deja vu) Saat dimana ia pernah menjadi princess kecil di keluarganya karena orang tua Bella suka membelikan pakaian baru untuknya
Jay memenuhi semua kesenangan Bella agar wanita itu bisa bertahan dan betah menjadi pengasuh para leluhurnya. Fasilitas Bella memang lebih baik daripada pengasuh sebelumnya.
*
Di balik kebahagiaan Bella, Jay justru merasakan gempa kecil di kamarnya, sehingga membuat pemuda itu tersungkur di kasurnya.
"Sial, siapa yang usil ini! Jika aku tau wujudnya akan ku habisi dia malam ini agar menjadi santapan Marcus dan Harley?" ucap kesal Jay.
Sangking penasarannya, Jay keluar dari jendela dan terbang mengitari kelilingi rumah demi mencari asal getaran yang sudah dua kali ia rasakan. Namun Jay tidak menemukan apapun hingga ia kembali dan memilih duduk rehat sejenak di teras kamarnya, memandangi langit malam dengan wajah yang murung dan sangat menyedihkan.
*
Sehabis menyantap makan malam yang lezat, Bella merasa perutnya sudah sangat kenyang, ia pun langsung ingin terbaring di tempat tidurnya.
"Aaa, indahnya malam ini, habis makan bisa langsung bobo, aku sudah seperti seorang putri saja, ditemani para boneka yang lucu-lucu, mereka inilah dayang-dayang ku dan aku juga tidak lagi memikirkan harus beres-beres seperti di rumah, hihihi...Besok saja lah menelepon Tante, capek!" ucap Bella langsung menjatuhkan tubuhnya di kasur.
Bella tidak langsung tidur. Sejenak, ia kembali memikirkan Jay.
"Dia juga hidup sebatang kara tanpa keluarga inti, tentu itu sangat menyedihkan, sama seperti diriku tapi aku masih memiliki Tante Rodiah yang baik.
Hem... Pemuda itu cukup unik tapi kenapa aku merasa dia bukan seperti manusia normal yang lainnya dan berada di samping Jay terasa begitu nyaman dan terlindungi, ah..Baper ah, jangan Gila Bella, ampun ah!" ucap lucu-lucu
*
Tidak di kantor, di apartemen, di istananya, atau dimana saja, Jay Kavindra selalu melamun memandangi bintang, rembulan, senja sore, senja pagi, bahkan petir pun dia lihat, hal itu mulai ia lakukan, sejak kematian kakaknya sebagai anggota keluarga inti yang tersisa.
Jay juga sering terbang mengitari hutan dan lautan untuk mencari dimana pemecahan kutukan hingga merasa lelah sendiri.
Jay tidak berhasil mendapatkan jawaban dari pemecahan kutukan Kavindra, ia mulai pasrah dan berusaha kuat menjalani hari-harinya.
Sosok Rengkarnasi Raja Kavindra itu terkadang menangis sendiri, ketakutan dengan kutukan yang tak kunjung berakhir, hal itu merupakan beban yang sangat berat bagi seorang Jay.
Malam itu, Jay ingin langsung menunggu kedatangan Harley. Ia sudah tidak sabar mendapatkan informasi dari sang ajudan setianya.
Waktu sudah menunjukkan pukul 24.05 malam hari, Jay masih saja duduk termenung dengan tatapan kosong menyedihkan, dua bola matanya terus tetap menatap langit hitam, terlihat air mata pria itu perlahan menetes berjatuhan.
*
Bella yang sudah tertidur pulas, harus terbangun dan terkejut. Ajaibnya dahi gadis itu basah akibat dijatuhi oleh tetesan-tetesan air jernih dan Bella juga mendengar jelas sayup-sayup suara tangisan seorang pria yang sedang frustasi.
alhamdulillah Jay bisa berkumpul lagi bersama keluarga kecilnya
ayok semangat bikin adek buat gannesh 😱
Pengikut setia memang keren mereka berkorban demi kesayangan nya Jaynuddin biar kembali lagi,jd manusia seutuhnya
sehat2 sllu ditunggu karya trbarunyaa😉
Smoga kehadiran bayi gemoy ini hadir brsama kedatangan sang ayah Jay Kavindra...
terimakasih kak mai,extra chapnya🥰🥰
Happy Ending akhir ceritanya seneng dan bahagia buat Jay dan keluarga