Queensa, seorang gadis yang menjadi dingin karena terlalu banyak tersakiti. Dan Sasa, seorang gadis antik dan penakut yang sudah menjadi bahan bully sejak pertama kali masuk ke sekolahnya.
Dilihat dari segi manapun, tidak ada yang akan menyangka, jika kedua sosok itu adalah orang yang sama.
Berawal dari benci, dia menyadari jika perbedaab antara cinta dan benci hanya setipis kertas tisu. Dia jatuh cinta pada pria yang membullynya.
Lalu akankah kisah cinta mereka berjalan mulus, atau justru sebaliknya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rosemarry_21, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Queensa "20"
...Seperti biasa ya bestie......
...Tinggalkan like, komen, vote dan juga masukkan ke favorit! Jangan lupa🤭😘...
...***** Happy Reading Bestie *****...
Melihat raut wajah Queen yang bingung, Selena sepertinya mengerti apa yang tengah ada di dalam otak gadis berkacamata tebal itu.
Selena menghela nafas panjang, kemudian mengatakan jika dia tak suka orang-orang seperti Rebecca dan teman-temannya.
Dia sangat hafal dengan tipe-tipe orang seperti Rebecca itu, penjilat yang akan melakukan segalanya untuk mendapatkan keuntungan.
Terlebih lagi orang-orang semacam itu, sudah pasti adalah seorang munafik alias bermuka dua.
Queen pun akhirnya paham, dan bahkan dia diam-diam memuji kepintaran Selena.
Dia tak mudah tertipu oleh wajah para penjilat, tak seperti dirinya yang bahkan tidak sadar jika teman-teman terdekatnya adalah penjilat ulung.
"Seharusnya gue dari dulu punya pemikiran kayak lo, Selena. Jadi gue nggak akan ketipu sama muka-muka busuk duo ulet keket itu!" batin Queensa.
Bell istirahat pun berbunyi, dan Selena mengajak Queen untuk pergi ke kantin bersamanya.
Tapi baru saja mereka akan keluar dari kelas, Rebecca dan antek-anteknya justru menghalangi jalan mereka dan membuat Selena geram.
"Minggir! Gue mau lewat," ucap Selena dengan kesal.
"Selena, lo ngapain sih main sama si udik itu? Mendingan juga lo sama kita-kita, biar lo nggak ketularan udik!" ejek Rebecca sembari melirik ke arah Queen.
"Strawberry, mangga, donat. Sorry, nggak minat!" Selena menatap jijik ke arah Rebecca kemudian menusuk-nusukkan jari telunjuknya ke dada Rebecca dan berkata, "Asal lo tau aja ya. Meskipun dia ini cupu, tapi dia seribu kali lipat lebih baik daripada kalian semua!"
"Wew! Ngeri juga mulut nih anak, gue suka tipe orang yang blak-blakan kayak dia gini," batin Queensa sambil menahan senyumnya.
Sedangkan kemarahan tampak jelas terlihat di wajah ketiga Oranye, alias orang nyebelin itu.
Namun sebenarnya mereka lebih merasa malu, daripada marah. Malu karena mereka merasa di rendahkan oleh Selena, dan penyebab utamanya adalah si cupu, Sasa.
Entahlah apa isi otak mini mereka itu. Mungkinkah hal ini yang peribahasa maksud dengan, otak udang?
Bagaimana bisa mereka melimpahkan semua kesalahan pada Sasa alias Queen, padahal apa yang Selena ucapkan adalah murni karena tindak tanduk mereka sendiri dan tidak ada sangkut pautnya dengan Queen sama sekali.
Rebecca melangkah pergi dengan wajah yang bersungut dan kusut seperti keset, serta kaki yang dia hentak-hentakkan dengan keras.
Tapi Selena tampak acuh melihatnya, dia sama sekali tidak khawatir dengan apa yang akan Rebecca lakukan setelah ini.
Karena dia tau jika Rebecca dan antek-anteknya itu, tak akan berani macam-macam dengannya.
Ingin sekali rasanya Queen tertawa sepuas-puasnya, saat ini.
Tapi sayangnya, lagi-lagi keinginannya itu terhalang oleh penyamaran yang membuatnya hanya bisa tertawa dalam hati, melihat mereka yang di buat kesal setengah mati oleh Selena hanya dengan beberapa kata saja.
...*******...
...Jangan lupa like, komen, vote dan sumbangkan sedikit poin kalian ya guys.🙈...
...Dukungan kalian adalah hal terindah yang selalu membuatku bahagia.🤣...
...Novel yang satu ini novel ringan ya guys, jadi maklumin aja kalau alurnya memang agak lambat....
...Kalau kalian nyari yang konfliknya berat seberat beban hidup author, kalian salah tempat.🙊...
semangat Thor
Ry Benci Pakpol Mampir