Suamiku, Kamu Satu Selamanya

Hari ini Reyhan pergi bekerja ke perusahaan. Saat Reyhan duduk di ruangan kantornya, tiba - tiba pintu ruangannya diketuk seseorang.

"Boleh saya masuk Pak?" tanya seseorang di luar pintunya.

"Masuklah!" balas Reyhan.

Setelah dipersilakan masuk, orang itu masuk dan menutup pintu rapat - rapat.

"Selamat pagi Pak," sapa orang itu.

"Pagi, bicaralah! Apa kamu menemukan sesuatu yang mencurigakan?" tanya Reyhan.

"Ya Pak. Setelah kami mengecek CCTV di sekitar swalayan tersebut, kami menemukan kejanggalan. Di daerah tersebut sudah ada rambu - rambu dilarang ngebut dan kecepatan max 50km/jam karena itu area pusat perbelanjaan dan banyak orang berlalu lalang, tapi mobil itu melaju dengan kecepatan yang sangat tinggi dan tadinya mobil itu parkir di sekitar daerah tersebut. Ketika istri anda hendak menyeberang tiba - tiba mobil itu melaju ke arah istri anda. Kami juga sudah mengecek plat nomornya dan sayangnya itu palsu," ujar laki - laki itu yang tidak lain adalah Joni, orang suruhan Reyhan.

"Lalu, apa kamu tahu pelakunya?" tanya Reyhan lagi.

"Sepertinya mereka memang dibayar untuk menyelakai istri anda Pak. Kami belum menemukan petunjuk yang jelas, tapi kami akan berusaha mencari pelakunya dan mengabari anda jika sudah menemukan petunjuk kembali," balas Joni.

"Baiklah, terima kasih informasinya. Aku tunggu kabar secepatnya," ujar Reyhan.

"Sama - sama Pak, saya permisi dulu. Selamat pagi," ucap Joni lalu menjabat tangan Reyhan dan Reyhan pun membalasnya.

"Siapa yang ingin mencelakai Tia?" gumam Reyhan sendiri saat Joni orang yang menyelidiki kecelakaan Tia keluar dari ruangannya.

***

Perusahaan GC

"Hai Sa, bagaimana kabar Tia?" tanya Arka pada Salsa saat masuk ke ruangannya untuk mengantar dokumen.

"Mmm apa kamu belum mendengarnya?" tanya Salsa sambil duduk di kursi depan Arka.

"Ada apa? Apa terjadi sesuatu padanya?" tanya Arka dengan santainya.

"Yup, beberapa hari yang lalu Tia hampir tertabrak mobil saat hendak berbelanja di swalayan," jawab Salsa.

"Apa, tertabrak mobil? Lalu bagaimana keadaanya? Apa dia terluka?" tanya Arka sedikit emosional.

"Untung saja suaminya datang tepat waktu dan menyelamatkannya. Dia dirawat di rumah sakit beberapa hari, dan dokter mengatakan dia dan bayinya baik - baik saja," balas Salsa.

"Jadi dia sudah hamil? Aku belum mendengar kabarnya sama sekali," ujar Arka kecewa.

"Ya, suaminya sangat perduli dan sayang padanya. Kamu harus melupakannya dan mencari wanita lain yang mencintaimu Arka," kata Salsa memberi saran pada Arka.

"Tidak semudah itu Sa. Kamu tidak tahu bagaimana rasanya mencintai seseorang," balas Arka.

"Ya, aku tahu perasaanmu. Baiklah aku mau kembali ke ruanganku dulu. Selamat siang Pak Arka," pamit Salsa sambil berdiri dan keluar dari ruangan Arka.

***

Hari ini Tia sangat bosan di apartemennya. Dia pun berinisiatif memasak untuk makan siang Reyhan dan mengantar ke kantornya. Dia bangkit dari sofa dan menuju dapur lalu membuka kulkas. Ia mengeluarkan bahan - bahan dan menaruhnya di atas meja.

"Sayang, kita akan pergi ke tempat kerja papa. Jangan rewel ya?" gumam Tia sambil mengelus perutnya yang masih rata.

Setelah semua masakannya siap, Tia pun menaruhnya di tempat bekal makanan dengan semangat.

Sebelum berangkat ia mandi dan memoles wajahnya dengan make up tipis - tipis agar tidak kelihatan pucat. Setelah itu ia mengambil tasnya dan keluar dari apartemennya.

Tia naik taksi yang sudah dipesannya lewat online. Ini pertama kalinya dia ke kantor Reyhan. Dia ingin memberikan kejutan untuk suaminya.

***

Perusahaan NC

Reyhan sedang membaca beberapa dokumen di ruangannya. Hari ini dia banyak pekerjaan akibat dari beberapa hari yang lalu dia tidak masuk ke kantor karena kondisi Tia yang belum sehat. Tiba - tiba ada seorang wanita yang dengan lancang masuk tanpa permisi. Reyhan pun menoleh melihat siapa yang masuk ke ruangannya.

"Apa kamu tidak punya sopan santun hah?! Masuk ke ruangan orang tanpa mengetuk pintu dulu?" tanya Reyhan dengan geramnya.