AKU ISTRI DOSENKU

Karna tidak mengadakan pesta,tapi hanya ijab kabul dirumah sakit,citra dan arsenio memutuskan menemani bianca yg masih dirawat di rumah sakit.meskipun bianca sudah memaksa untuk pulang tapi arsenio masih sangat khawatir.

"Mah bi mau pulang"pinta bianca ke citra yg sudah sah menjadi mama nya sekaligus istri sah arsenio.

"Pulangnya nanti kalo kamu sudah sembuh total"timpal arsenio setelah masuk kedalam ruang rawat bianca.

Tadi arsenio keluar untuk mencari makan untuk nya dan juga citra beserta bianca yg ingin makan nasi goreng.

"Pah plisss"pinta bianca memasang wajah yg sangat mengemaskan supaya arsenio menyetujui.

"ENGGAK"ucap arsenio tegas.

"Huft"bianca hanya bisa menghebuskan nafas pasrah atas keputusan arsenio yg tak bisa di bantah.

Sedangkan citra hanya bisa menyaksikan perdebatan antara bapak dan anak tersebut di hadapanya.

"Nih"arsenio memberikan plastik yg berisi makanan yg di beli oleh arsenio tadi.

"Itu apa pah??"tanya bianca kepo.

"Nasi goreng,tadi kan kata kamu pingin makan nasi goreng,Yaudah papa beliin deh sekalian papa juga belii mama kamu"jelas arsenio..

Citra pun menyiapkan makanan yg di beli tadi.

Mereka makan langsung dari bungkus nya tapi menggunakan sendok yg sudah di beli arsenio tadi sekalian saat membeli nasi goreng.

"Ini"citra memberi satu bungkus ke bianca yg sudah dalam kondisi duduk di atas tempat tidur rumah sakit.

"Makasih mah"ujar bianca

Citra hanya mengangguk.

"Ini"dan kali ini citra memberi satu bungkus nasi goreng ke arsenio yg sibuk dengan ponsel nya.

"Taruh di situ aja dulu"kata arsenio menunjuk ke arah meja.

"makan dulu m..mas"ucap citra gugup karna untuk pertama kalinya dia memanggil arsenio dengan sebutan 'mas'

"Iyah sebentar lagi"ujar arsenio masih sibuk menatap ke arah layar ponsel nya.

"Huft" citra menghembuskan nafas berat.baru juga hari pertama jadi istri dia sudah merasa tidak becus menjadi istri,karna dia tidak bisa melayani suaminya dengan benar.

Dengan terpaksa citra makan duluan di samping tempat tempat tidur bianca.

Citra juga merasa sedih karna arsenio bersikap dingin terhadapnya serta dia lebih mementingkan pekerjaan nya.

"Mama kenapa??"tanya bianca di sela kegiatan memakan nya.

Bianca menyadari kalo dari tadi raut wajah citra itu menujukan kesediha.

"gak kenapa napa kok"jawab citra menatap bianca dengan tersenyum supaya bianca tidak menyadari kesedihan nya.

"Tapi kok mama kaya sedih gitu??"tanya bianca lagi.

"Beneran sayang,mama gak kenapa napa kok"jawab citra lagi untuk menyakinkan bianca.

Bianca mengganguk pertanda dia percaya dengan jawaban citra.

Setelah selesai makan,citra minta izin ke arsenio karna dia ingin cari angin sebentar untuk menghilangkan kesedihan nya.

"M..mas aku keluar sebentar yah,"pamit citra.

"Hemm"gumam arsenio pelan tapi masih bisa di dengar oleh citra.

Citra hanya bisa menghembuskan nafas nya berat karna arsenio masih saja sibuk dengan ponsel nya,entah apa yg sedang ia kerjakan sampai sampai arsenio tidak bisa mengalihkan pandangannya sedetikpun dari layar ponselnya.

Citra memutuskan untuk duduk di taman rumah sakit saja.

Hanya keheningan saja yg menyelimuti citra saat ini.

Citra pun berdiri dari duduk nya karna sudah terlalu bosan duduk.

Bruk

Tiba tiba ada yg memeluk citra dari belakang.

"Ehh..."citra tersentak kaget.

"Maaf"ucap seseorang yg ternyata arsenio.

"maaf untuk apa??"tanya citra yg sudah mengetahui kalo yg memeluknya dari belakang itu adalah arsenio,citra tau kalo yg memeluk nya arsenio dari cincin yg tersemat di jari arsenio yg sedang melingkar di perut citra.

"Maaf"ucap arsenio lagi.

Arsenio membalikkan tubuh citra untuk menghadap ke arah nya

"Kamu marah??"tanya arsenio dengan nada lembut.

"Aku gak marah sama sekali kok"jawab citra cepat.

"Kamu sedih???"tanya arsenio lagi yg masih setia menatap citra.

"E..enggak kok"jawab citra sedikit gugup..

Cup

Tiba tiba arsenio mencium kening citra kilas.

"Maaf yah,tadi ada tugas yg harus aku periksa,maaf aku terlalu sibuk sama kerjaan aku,sekali lagi aku minta maaf"jelas arsenio sambil terus meminta maaf.

"Aku gak marah kok aku cuman sedikit sedih,aku nggak mau kamu sakit mas,jadi aku mohon jaga pola makan kamu,kalo kamu sakit aku bakalan merasa bersalah sama kamu karna aku gak bisa jadi istri yg baik buat kamu,aku gak bisa ngurusin kamu"ucap citra dengan raut wajah sedih.

"Aku minta maaf"ucap arsenio lagi.

"Mas gak salah kok jadi gak usah minta maaf terus"ujar citra.

Arsenio hanya mengangguk dan kembali memeluk tubuh citra dengan erat.

"Mas tau dari makan kalo aku sedih dan marah??"tanya citra penasaran.

"Dari bianca,dia jelasin semua nya ke aku,dari mulai kamu makan dan pas kamu ngasih aku nasi goreng dan aku cuekin kamu"jelas arsenio.

Citra hanya mengangguk dalam pelukan arsenio

Arsenio melepas pelukan nya dan kembali menatap citra dengan penuh cinta.

"Boleh cium??"arsenio meminta sekaligus bertanya.

citra merasa malu karna barusan arsenio ingin menciumnya.

Dengan sedikit merona,citra memberanikan diri untuk menatap arsenio yg juga sedang menatap nya.

Citra mengangguk kecil dan masih bisa di lihat oleh arsenio.

Cup

Arsenio mencium bibir citra dengan sangat lembut.awalnya hanya ciuman biasa dan sampai menjadi ciuman panas antar suami istri.

"M..***"panggil citra di sela sela ciuman panas mereka.

Detik itu pula arsenio memberhentikan kegiatan nya.

"Kenapa??"tanya arsenio

"Malu..ini kan rumah sakit nanti kalo ada yg liat gimana"ucap citra sambil menutup wajahnya dengan kedua telapak tangannya.

"Kalo gak mau di lihatin orang,gimana kalo kita pulang kerumah aja"goda arsenio dan membuat citra merona.

Arsenio sangat gemas melihat pipi citra yg begitu sangat merona.

"Aku bercanda"bisik arsenio di telinga citra.

"Aku mau ke ruangan bianca"pamit citra karna sudah tidak tahan menahan rasa malu dan baper nya di hadapan arsenio.

Sedangkan arsenio tertawa tebahak bahak melihat tingkah lucu istrinya itu dan dia juga segera menyusul citra ke ruangan bianca.