dunia modern dipenuhi dengan berbagai misteri dan kekuatan yang sangat kuat ,dimana banyak ahli beladiri dari berbagai tingkatan muncul satu persatu, dan zaman itu disebut sebagai zaman keemasan beladiri ,diantara para jenius beladiri secara tidak terduga muncul seorang pria muda yang datang dari pemakaman umum kota ,sehingga membuat orang yang melihatnya kagum dan segan namun yang tidak mereka ketahui adalah pria muda itu adalah warga kota yang secara langsung memilih teknik kultivasi pembunuh dewa saat berkultivasi di dalam makam para dewa.mari kita ikuti perjalanan pria muda yang bernama Han Jian mengarungi arus dunia modern yang penuh dengan berbagai misteri.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon erik riswana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 19 pagi yang indah
Malam itu penuh dengan suara suara yang memabukan , wangi harum yang tercium hingga menyeruak keluar dari dalam ruangan, namun suara suara penuh pengharapan itu tidak terdengar sampai keluar .
Hingga waktu menjelang pagi ,kegiatan malam itu akhirnya berakhir dengan beberapa teriakan keras yang sangat sulit diartikan.
Han Jiang perlahan memakai pakaiannya dan melihat sosok wanita cantik dengan penampilan sempurna berbaring di pelukannya ,matanya melembut dan mengelus pelan rambut kepala wanitanya itu.
Ada bercak merah diatas kain ,hal itu memiliki makna bahwa ia secara resmi telah melepaskan masa mudanya dan menjadi seorang pria yang memiliki tanggung jawab besar.
Ia melihat bahwa wanita di pelukannya tampak lemas dan tidak berdaya ,nafasnya pelan ,seperti tidak bersemangat untuk bangkit dari tidurnya yang pulas .
Klak.
Pintu kamar secara tiba tiba terbuka ,dan dari luar muncul seorang wanita muda dengan penampilan riang, langsung masuk dan naik ke atas kasur ,ia belum menyadari bahwa ada Han Jiang di tepi kasur .
" bibi Caier... bangun.... !"
Suaranya manis dan enak didengar, Han Jiang yang ada di tepi kasur duduk dengan mata kosong ,ia tidak berbicara hanya mengamati dalam diam.
" bibi Lingling datang... ayo peluk bayi kecil ini " Han Xiaoyue meregangkan tangannya ke arah wanita muda yang periang itu.
" oke... oke... , kenapa mama Caier kamu tidak bangun. ?"
" umhh mungkin lelah tadi malam ," Han Xiaoyue menoleh ke kanan dan kiri mencoba mencari Han Jiang.
" lelah ... memangnya habis ngapain ?" Luo Lingling kebingungan dan menatap Luo Caier yang masih terbaring di balik selimut.
Ia merasa curiga dan perlahan membuka selimut yang menutupi badan Luo Caier, matanya membelakak lebar dan kembali menutupinya dengan cepat.
Matanya masih tidak percaya, lalu ia melihat sekelilingnya dan tepat saat itu pandangan matanya tertuju ke arah Han Jiang yang memiliki tampilan tampan sempurna.
" wahhhhh.... hantu...!"
Luo Lingling berteriak keras, hingga Luo Caier yang sedang tertidur pulas perlahan terbangun.
" ughh ada apa ? Ehh Lingling kamu sudah ada di sini, ada urusan apa ?" Matanya masih belum terbuka sempurna, badannya terasa sakit bahkan mendekati remuk.
" bibi Caier... kamu ... kamu ... sudah tidak perawan lagi " Luo Lingling panik dan menunjuk jarinya ke arah Han Jiang yang perlahan berdiri dengan baju tidur yang elegan.
" ohh itu... kakak Jiang ... !" Luo Caier tampak canggung dan bingung harus menjelaskan apa .
" Caier sudah jangan di jelaskan, dia sudah tahu semuanya, aku akan keluar dulu ,mencari makanan " ujar Han Jiang mengangkat putrinya yang ada di atas kasur kecil menuju ke luar .
Han Jiang tampak santai ,dan meninggalkan dua wanita yang tampak memiliki pikiran berbeda.
" bibi Caier sejak kapan kamu membawa gigolo ke rumah ini ?" Mata Luo Lingling terlihat menyelidik ,ingin mengetahui kebenaran yang dilihatnya.
Matanya yang melihat ada bercak darah di atas kasur ,terasa langit seperti akan runtuh ,ia tahu dengan kepribadian Luo Caier yang sangat terkenal dingin dan tidak mudah bergaul dengan pria manapun.
" ouh itu ,dia kakak Jiang, pria yang selama ini aku tunggu .." Luo Caier tampak tenang dan menjelaskan perlahan.
" apakah itu Han Jiang... mahasiswa yang hilang 10 tahun lalu ?"
" ya ,tapi sekarang kakak Jiang berbeda ,sekarang tangguh dan aku tidak percaya dengan kekuatannya "
" jadi tadi malam berapa kali ?" Luo Lingling terlihat memerah saat menanyakan hal itu .
" hei bukan itu ,maksudku kekuatannya saat bertarung dengan monster sangat luar biasa, bahkan ketua Zhou memujinya setinggi langit " kata Luo Caier bangga.
" apakah sekuat itu ,bagaimana kalau aku coba ?"
" perkataan macam apa itu ,mau coba apanya, " Luo Caier waspada, ia tidak mau menjadi istri bersama dengan keponakannya itu.
" itu bertarung ,aku kan memiliki sabuk hitam Taekwondo ,jadi apakah dia bisa mengalahkan aku "
" ouh itu, aku kira apa !" Luo Caier menghela nafas lega ," boleh nanti setelah sarapan pagi, kita semua akan menuju aula beladiri pedang putih milik ayah " Lanjutnya dengan mata penuh keyakinan.
" umhh ...!"
Keduanya masih mengobrol asik ,hingga sebuah benda segitiga masuk ke mulut manis Luo Caier.
Uphh..
" Caier makan pagi, tadi malam kamu sangat kelelahan ,jadi segera turun ,aku sudah memasak untukmu " seru Han Jiang dari pintu kamar, lalu kembali ke ruang dapur.
Di sana ia bersama Han Xiaoyue putrinya, membuat makanan berbagai jenis ,ada ikan bakar ,ayam goreng ,bubur gandum harum ,sup ginseng 100.tahun ,dan lain lain sebagainya, satu meja besar penuh makanan dan udara hangat mengepul di atas semua makanan.
Luo Caier masih goyah ,ia tidak bisa berjalan normal ,tangannya di tuntun oleh Luo Lingling yang sejak dari kamar tidur tersenyum penuh arti ke arah bibinya.
" mama ,kenapa denganmu ,kok jalannya seperti kucing sakit kakinya ?"
" tidak apa apa ,itu karena papamu yang keras bermain tadi malam dengan mama !" Luo Caier tersenyum dengan wajah memerah.
Han Xiaoyue menoleh ke arah Han Jiang " papa ,kenapa papa tidak lebih lembut kepada mama ,kasihan kan mama tidak bisa jalan dengan benar"
" uhukk... oke papa akan lebih lembut.."
" sudah jangan bicara aneh aneh ,aku mumpung ada di sini, bisa ikut menikmati masakan yang dibuat oleh paman Jiang " Luo Lingling tersenyum dan mulai mengambil piring, lalu mengambil ayam dan ikan bakar .
Kriuk...
Suara renyah terdengar begitu enak di dengar, mata Luo Lingling membelakak ,tidak percaya dengan apa yang dirasakannya ,ia seperti seorang peri yang sedang menikmati kebahagiaan bersama Phoenik dan naga kuno ,naik ke atas awan surga.
" ya tuhan ,paman kamu sangat pandai masak dan ini ,aku baru pertama kali menikmati hidangan bintang enam ini " ucapnya dengan mengambil kembali ikan bakar.
Han Jiang hanya tersenyum, ia mengambil satu mangkuk sup Ginseng dan menyendoknya pelan " Caier coba rasakan ini pasti akan bisa memulihkan stamina yang hilang itu " Han Jiang menyodorkan sendok berisi sup Ginseng ke arah Luo Caier yang tampak lesu itu.
" umhh ... kakak Jiang.. aku bisa sendiri..!" Luo Caier tampak manis di dalam namun wajahnya menolak halus.
" tidak apa apa ,nanti Yue Yue yang akan menghabiskan ini semua " bujuk Han Jiang tersenyum tenang.
Luo Lingling yang melihat adegan romantis itu merasa hampa ," tampaknya aku harus menemukan kekasih sebaik paman Jiang , walaupun aku harus memiliki sebelas anak aku ikhlas " pikirnya dalam hati.
Dalam waktu sepuluh menit ,semua hidangan langsung habis tak tersisa, bahkan Luo Lingling yang menjadi orang ketiga dalam keluarga itu masih membersihkan piring hingga putih bersih, bahkan bila tidak di cuci tetap bersih.
" kakak Jiang, saat aku berbicara dengan Lingling, dia ingin menantang bertarung di aula beladiri pedang putih milik ayah "
" ouh... " Han Jiang menatap ke arah Luo Lingling, terlihat ada aura kuning yang samar di seluruh tubuhnya. " Lingling kamu sudah memasuki Alam Bawaan ?"
" kok paman tahu ...!"
