NovelToon NovelToon
Jalan Menuju Balas Dendam

Jalan Menuju Balas Dendam

Status: sedang berlangsung
Genre:Horor / Misteri / Spiritual / Matabatin / Iblis / Kehidupan di Sekolah/Kampus
Popularitas:2.8k
Nilai: 5
Nama Author: A.J Roby

Aldi remaja yang masih menyimpan kepedihan atas meninggalnya sang bapak beberapa tahun lalu. Dirinya merasa bapaknya meninggal dengan cara yang janggal.
Kepingan memori saat bapaknya masih hidup menguatkan tekadnya, mengorek kepedihannya semakin dalam. Mimpi-mimpi aneh yang melibatkan bapaknya terus mengganggu pikirannya hingga dirinya memutuskan untuk mendalami hal ghaib untuk mencari tahu kebenarannya.
Dari mimpi itu dirinya yakin bahwa bapaknya telah dibunuh, ia bertekad mencari siapapun yang menjadi dalang pembunuhan bapaknya.
Apakah benar bapaknya dibunuh?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon A.J Roby, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Lepas Kendali

Malam hari saat semuanya sudah terlelap Aldi menyempatkan mengobrol dengan Suro di ruang tengah. Aldi memberikan lintingan tembakau milik mbah Wo kepada Suro. Mereka bercengkrama berdua.

“Pesugihan kain kafan perawan itu gimana maksudnya?” Tanya Aldi melanjutkan pertanyaan yang terpotong tadi pagi.

“Pesugihan ini mengharuskan pelakunya untuk mencuri kain kafan milik perempuan yang masih perawan dari kuburannya. Setelah dapat, dengan bantuan dukun akan dibacakan beberapa mantra agar pesugihan ini berjalan” Sahut Suro

Aldi sedikit shock mendengar itu, pesugihan ini secara tidak langsung harus menelanjangi seorang mayat yang telah dikubur.

“Efeknya apa?”

“Pelaku pesugihan akan punya kekuatan kebal dari senjata dan dapat menghilang dari penglihatan mata normal manusia”

“Terus?”

“Dia bisa dengan mudah mencuri harta seseorang tanpa diketahui siapapun”

Kini Aldi paham maksud Suro. Akan tetapi siapa yang menjadi pelaku dibalik semua ini. Menurut penuturan mbah Wo si pelaku telah menjalankannya selama bertahun-tahun, berarti pelakunya kemungkinan seseorang yang telah berumur di atas 40 tahun.

“Ada satu lagi ritual yang harus dilengkapi calon pelaku pesugihan”

“Apa itu?”

“Sesaat setelah mengambil kain kafan, pelaku harus menyetubuhi jasad si perempuan” Tukas Suro.

Aldi terpaku, dirinya tak habis pikir bahkan seseorang yang sudah meninggal masih saja dilecehkan. Lebih bejatnya pelecehan itu digunakan untuk pesugihan. Banyak manusia keji yang mengorbankan orang lain demi kesenangannya sesaat. Akan tetapi pesugihan apapun pasti tidak lepas dari resiko.

***

Pagi-pagi setelah menyapu halaman rumah Aldi bergegas sarapan untuk memulai hari liburnya kini. Setelah sarapan ia pergi ke warung di sebelah rumah mbah Wo untuk membeli sebungkus rokok. Ia tak sengaja mendengar gibahan ibu-ibu tentang dua orang yang ditemukan tidak sadar di kebun sengon, namun ia tak terlalu mempedulikan. Saat Aldi semakin mendekat ibu-ibu langsung mengalihkan perhatiannya ke dirinya

“Warga baru ya mas?” Tanya salah satu ibu-ibu

“Bukan bu, saya cucunya mbah Wo” Balasnya ramah

“Setau saya Dimas cucunya mbah Wo” Sahut ibu-ibu lain

“Iya bu saya temennya Dimas, kebetulan dia ngajak saya liburan kesini” Balas Aldi yang tak menghentikan senyumnya

Aldi lanjut membeli rokok lalu pamit dari warung. Di jalan ia berpapasan dengan Roni yang sedang menenteng bungkusan makanan.

“Mas Roni” Sapa Aldi

“Masnya temennya Dimas yang kemarin ikut ke rumah kan” Balas Roni

“Iya mas nama saya Aldi, boleh ngobrol sebentar?”

“Boleh mas monggo mampir ke rumah kalau gitu”

“Anu mas, boleh ngobrol di tempat lain ndak?”

“Ohh iya boleh kok mas, ngobrol di rumah saya aja. Kemarin itu rumah istri saya, tapi saya ngasih ini dulu ke istri” Ujar Roni seraya menunjukkan bungkusan yang ia bawa

Aldi segera meminjam motor milik mbah Wo untuk dibawa ke rumah Roni. Ia mengekor sampai akhirnya sampai di rumah Roni

Ia duduk di ruang tamu, orang tuanya entah kemana yang jelas Aldi tak ingin mencari tahu lebih jauh. Urusannya kini hanya dengan Roni. Roni sendiri bekerja sebagai petani yang menggarap lahan pemberian ayahnya. Namun karena istrinya baru melahirkan, urusan sawahnya ia pasrahkan kepada seseorang.

“Ada apa ya mas?” Tanya Roni yang penasaran sedari tadi.

“Sebelumnya maaf mas kalau saya lancang. Tapi mbah Wo cerita ke saya tentang omongan masyarakat tentang mas Roni”

Eskpresi Roni seketika langsung berubah. Ia mengambil nafas dalam-dalam lalu menghembuskannya pelan.

“Iya mas ndakpapa, udah banyak kok berita buruk tentang saya” Ucap Roni seraya memaksakan senyumnya.

Akhirnya Roni menceritakan berita yang menyebar, menurut versinya dirinya memang tak pernah berhubungan badan sebelum menikah dengan Tika. Dirinya bersedia menikahi Tika karena cintanya yang begitu besar sekaligus tekanan sosial akibat dirinya dituduh oleh warga berbuat asusila.

Kini hidupnya terasa hampa, meskipun ia bahagia dengan Tika tapi cemooh dari warga selalui menghantui dirinya, apalagi sikap kedua mertuanya yang seakan terpaksa memberi restu kepadanya. Sejujurnya Roni juga sakit hati, karena setiap ia berdua dengan istrinya selalu terbayang dalam benaknya bahwa Tika pernah disetubuhi orang lain.

Aldi mendengar penjelasan Roni sekaligus netranya menelisik sekitar, rumah yang mewah namun dengan suasana yang sedikit membuatnya tidak nyaman. Semakin lama dadanya semakin sesak, ada sesuatu di rumah ini. Sekelebat pocong di ujung pandangannya semakin meyakinkan dirinya ada yang tidak beres di rumah Roni.

“Mas maaf, ini mungkin sedikit tidak enak didengar, tapi saya harus jujur. Sepertinya istri mas jadi salah satu korban dari pesugihan”

Roni terbelalak “Maksud sampean apa mas?”

“Pelaku pesugihan dalam beberapa waktu harus menyetubuhi gadis perawan”

Roni menggeleng tidak percaya, matanya memerah seperti menahan sakit hati yang amat sangat.

“Mas, kalau benar itu yang terjadi. Bantu saya buat menemukan pelakunya biar saya sendiri yang bunuh orang itu” Ujar Roni menggebu-gebu.

Tak dapat dipungkiri penderitaannya datang dari sosok misterius yang selama bertahun-tahun membawa terror di desanya. Tak lama datang seorang pria paruh baya menggunakan seragam layaknya ASN. Roni langsung berusaha mengubah ekspresinya.

“Loh ada tamu Ron, kok ndak dibikinin kopi le” Ujar pria paruh baya

Aldi menelisik pria paruh baya ini, senyumnya amat sangat ramah. Tapi, sepertinya ada sesuatu yang disembunyikan di dalam senyumannya.

“Ndak perlu repot-repot pak, ini saya mau pamit” Ujar Aldi membalas senyum

Pria paruh baya itu adalah Agus ayah dari Roni yang bekerja sebagai salah satu perangkat desa. Aldi menjabat tangannya yang dingin, ia merasakan tekanan yang diberikan dari pria tersebut.

Tiba-tiba Suro muncul langsung mencekik pocong yang sempat terlihat oleh Aldi. Sekilas Agus menoleh ke arah Suro seakan dirinya mampu melihat Suro. Aldi segera pamit.

Sesampainya di rumah mbah Wo dirinya telah ditunggu oleh Dimas dan Riki.

“Darimana aja asu?” Ujar Dimas langsung mengambil rokok yang ada di genggaman Aldi

“Jalan-jalan bentar” Balas Aldi santai.

Dimas dan Riki hanya diam lalu menyulut rokok, mereka duduk dengan santai di teras.

“Mbah Wo kemana Dim?” Tanya Aldi

“Puskesmas, jenguk orang yang kecelakaan tadi malam”

Malam harinya Aldi menunggu semua orang untuk tidur, ia merasakan bahwa pocong-pocong itu mulai mendekat ke rumah mbah Wo.

“Mereka datang Al” Ujar Suro

Aldi langsung menyelinap ke dapur, dirinya keluar melalui pintu belakang. Tak disangka ada puluhan pocong yang telah menunggu di pohon sengon. Mereka seperti rombongan gangster yang dalam mode siap tawuran.

Gelang Aldi telah berkedip tanda dirinya siap untuk bertempur. Tanpa aba-aba sebuah bola api terbang menghantam gerombolan pocong itu hingga bubar layaknya pin bowling yang dihantam oleh bola.

“Cuihhhh”

Sebuah ludahan dari salah satu pocong hampir mengenainya, untung refleknya kini dapat diajak kerjasama.

“Hati-hati Al, bahaya kalau ludah itu terkena kulit manusia” Ujar Suro

Aldi menerjang salah satu pocong lalu memberikan tendangan memutar tepat mengenai wajahnya hingga hancur seketika. Melati sendiri merubah wujud aslinya menjadi kuntilanak hitam, ia mengangkat tangannya membentuk pusaran angin berwarna hitam yang kian berputar cepat lalu melemparkannya ke beberapa pocong hingga hancur lebur.

Dengan cepat pasukan pocong tandas tak tersisa akibat serangan kombinasi Melati dan Aldi. Sesosok pocong wedon dengan tinggi melebihi pohon sengon menampakkan dirinya di balik kegelapan. Pergerakan Aldi dikunci, ia tak menyangka ada satu sosok lagi yang sedari tadi menunggu dirinya. Aldi diludahi pocong itu tepat mengenai perutnya. Awalnya tak terasa apapun, lama kelamaan perutnya terasa sangat panas. Kaos yang ia pakai meleleh akibat ludahan itu, luka bakar dengan cepat menganga di perutnya.

Melati langsung terbang menghampiri Aldi, sementara Suro membesarkan dirinya seukuran pocong itu lalu menghujaninya dengan bola api bertubi-tubi. Kuku-kuku panjangnya menembus wajah hitam legam milik pocong wedon. Bau amis darah menyeruak, Aldi tergeletak tak berdaya.

Sementara Suro dengan amarahnya terus membakar pocong wedon itu tanpa henti. Api terus menari riang di tubuh pocong setinggi 10 meter itu. Meskipun begitu si pocong masih bisa memberikan perlawanan yang lumayan sengit.

“Lenyaplah bersama tuanmu!” Hardik Suro

Suro mengangkat tangannya, kobaran api semakin membesar. Satu gerakan pamungkas Melati meniupkan anginnya membesarkan api milik Suro. Pocong wedon itu tak lagi mampu melawan hingga hancur dalam kobaran api.

Aldi tergeletak tak sadarkan diri dengan luka di perutnya yang terus menganga. Tak disangka gelombang pasukan pocong datang lagi, kali ini jumlahnya lebih banyak.

“Biar aku saja” Ujar Melati yang kini dalam mode tempur

Suro mengangguk, lalu mengubah wujudnya menjadi pria muda dengan celana hitam dan bertelanjang dada. Dengan hati-hati ia membawa masuk Aldi ke dalam rumah mbah Wo.

“Hihihihi”

Kini Melati tak perlu menahan dirinya lagi, Aldi sudah dibawa masuk. Melati terbang kesana kemari bagaikan pemain sirkus lihai. Cakaran mendarat di semua wajah pocong yang sedari awal sudah dikunci oleh Melati.

“Maaati….Mati!” Ujar Melati yang suara nyaringnya kini berubah menjadi parau.

Melati mencekik lalu melemparkan pocong-pocong itu hingga membentur sengon. Benturannya berefek ke dunia nyata hingga menumbangkan salah satu pohon. Melati jauh di atas angina, kemarahannya memuncak. Dirinya lah yang menghantam pocong yang kemarin ingin membunuh Arul.

Melati keliling denga suaranya yang kini kembali nyaring.

“Hihihihihi”

Lengkingan itu terdengar oleh satu desa hingga beberapa warga yang belum tidur langsung meringkuk ketakutan mendengar suara Melati yang lepas kendali. Ia melayang ke gapura desa, tanpa ampun Melati menyerang para pocong yang sedang berjaga, bahkan makhluk lain yang tak tahu apa-apa terkena imbas dari serangan Melati.

1
Ham
semoga bisa update terus
Marss256
Banyakin aksi Melati thor
Was pray
lah isi suratnya apaan? para pembaca disuruh mengira Ira sendiri kah?
A.J. Roby: Seperti biasa, jawabannya kita cari tahu di bab selanjutnya😁
total 1 replies
Venaaaaa
Keren
A.J. Roby
Haloo para readers, semoga novel ini dapat dinikmati bersama. Pengalaman horor yang pernah author alami juga dituangkan di dalam novel ini. Semoga para readers suka


Kritik, saran dan masukan dari para readers sekalian sangat berarti bagi author, mengingat ini adalah karya pertama dari author. Happy reading😁
Was pray
suro dan melati gak mengawal Aldi ke balai desa kah? sehingga kemunculan pocong tengkorak gak terdeteksi
A.J. Roby: Mari kita cari tahu jawabannya di bab berikutnya😁
total 1 replies
Yudha Sukma
ditunggu updateannya thor
Tsumugi Kotobuki
Kapan ni thor? Seperti sudah lama sekali gak ada updatenya, rindu aksi si tokoh utama!
A.J. Roby: Haloo kak, terimakasih telah membaca cerita author yaa. InsyaAllah author akan udpate setiap hari kalau ga ada urusan mendadak. Tunggu terus update selanjutnya yaa
total 1 replies
Mưa buồn
Penulis luar biasa.
A.J. Roby: Terimakasih kak, semoga suka dan terhibur yaa
total 1 replies
LOLA SANCHEZ
Ngakak sampai sakit perut 😂
A.J. Roby: Terimakasih kak, semoga selalu terhibur dan tunggu update selanjutnya yaa
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!