"aku mohon..! jangan tinggalka aku sheila..!" pria itu menggenggam erat tangan wanita yg ada di hadapan nya,menatap penuh iba dan deraian air mata tampa suara.
"maaf mas... kita hanyalah mantan suami istri..!" wanita itu melepaskan tangan mantan suaminya dengan pelan melangkah pergi dari tempat itu dengan menggandeng tangan putri semata wayang nya dan dirangkul oleh seorang pria.
sheila..wanita yg menderita kelumpuhan akibat kecelakaan lima tahun lalu harus mengalami penghianatan oleh sang suami dan berujung sang suami berada dalam jeruji besi.
apa yg sebenarnya terjadi..? bagaimana suami nya bisa berada dalam jeruji besi..?
yuuuk...! ikuti kisah sheila yg menguras air mata dan penuh lika liku misteri di karya ketiga ku berjudul "BATAS RASA" ya..
selamat membaca dan semoga berkesan...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon minie MIRROR, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 19
"tolong ya mas.." hari ini minggu sore ,sheila menelepon ardi meminta nya untuk menjemput cantika yg habis mengadakan acara kemah sekolah .
Bocah itu merasa cukup kelelahan tapi juga sangat gembira dengan acara kemping tersebut.
Cantika sangat antusias menceritakan pengalaman nya mungkin juga ini kali terahir bocah itu akan kemping mamakai seragam sekolah dasar karena pertengahan tahun depan dirinya sudah akan mengenakan seragam sekolah lanjutan tingkat pertamanya.
Memang..sheila dan ardi sudah lebih dari setahun bercerai tapi hubungan mereka cukup baik apalagi dalam hal merawat cantika.
Mereka masih kompak dalam memenuhi kasih sayang untuk cantika ,ardi dan sheila benar benar mementingkan perasaan putri semata wayang nya itu.
Cantika juga sangat bersemangat menceritakan kembali acara kemping nya pada sang mamah ketika dirinya sampai di rumah.
"gimana kabar kamu belakangan shel..? Apa reyya.." ardi menggantungkan kalimat nya karena lirikan tajam sheila.
"mak..maksud ku ...em..apa belakangan dia sudah tidak mengganggu mu lagi..?" ya...wanita itu menepati janji nya,hampir satu bulan sejak ardi bernegosiasi dengan perempuan itu.
Bahkan reyya tak pernah muncul di hadapan mereka hilang seperti di telan bumi.
sheila hanya merespon pertanyaan ardi dengan gelengan dirinya hendak memutar kursi roda nya untuk masuk kedalam tapi adri menahan nya.
"shel.." pria itu mengitari kursi roda untuk menghadap sheila dia tiba tiba berjongkok.
Mereka terdiam dan saling berpandangan,ardi mengulurkan tangan nya meraih pipi sheila wanita itu diam saja tak merespon tidak juga menolak sentuhan ardi.
"cieeeee..! mamah sama papah lagi pacaran...!" tiba tiba putri nya itu berlari dan berseru dari dalam.
Bocah itu meledek dan terkiki menutupi mulut nya dengan tangan nya sendiri ,ardi menurun kan tangan nya dari wajah sheila.
Sheila tersipu dan berdehem kecil membenarkan anakan rambut nya karena malu dan sedikit gugup kepergok oleh putri nya.
"huus...! anak kecil ,tahu dari mana hal kayak gitu..?" sheila menutupi kecanggungan nya rona di wajah nya sudah bersemu di seluruh wajah.
Mereka bertiga bercengkrama hangat di teras depan tampa mereka sadari ada seseorang yg mencengkram tas selempang nya menghentakan kaki dengan emosi dan pergi dengan amarah dari luar gerbang rumah nya ..
" aaaakh...! Apa yg kamu lakukan reyya...! ?" sheila tengah merangkak menyeret tubuh nya yg jatuh dari kursi roda nya karena di dorong dan di jatuhkan oleh reyya.
Wanita itu tersungkur dan mendapatkan luka di pelipis nya karena menghantam lantai tubuh nya sempat tertimpa kursi roda.
reyya datang merangsek tiba2 dengan marah2 memaki dan mengumpat sheila habis2 an.
Reyya datang setelah kepergian bi asmi hendak membeli keperluan.
Wanita itu berdebat dengan sheila dan berujung tak mampu mengontrol emosi nya.
" ke_ na_ pa mas ardi selalu memperhatikan _ mu...!" nada bicara nya patah2 di tekan rahang nya mengatup dan menegang sorot matanya penuh dendam dan amarah .
Melotot dan merah terbelalak..reyya tiba2 terbahak2 saat sheila yg tersungkur membangun kan tubuh nya sendiri dan merasakan perih di pelipis nya karena darah yg mengalir.
" kamu jangan gila reyya..!" sheila berkeringat dingin dan meneteskan air mata nya menahan perih.
Wajah nya tegang dan pucat pias karena menahan sakit dan ketakutan dia juga memandangi tangan nya yg berdarah karena memegang pelipis nya.
Reyya maju dengan langkah pelan menuju sheila dengan suara persis seringai ,wanita itu mengacungkan pisau yg di ambil dari dapur sheila.
"kamu jangan bertindak sembrono rey..! Menghilangkan nyawa itu tindakan kriminal..!" sheila mengatakan sambil gemetaran wanita itu mengesot menjauhi reyya yg terus mendekati nya.
"ya allah.....! Ibu ibu...!" tiba2 bi asmi yg datang dari luar menjerit histeris.
Wanita paruh baya itu segera berlari menuju sheila yg masih menyeret tubuh nya menjauhi reyya.
" hahahaha...!" reyya masih menyeringai kemudian terbahak dan mengacungkan pisau nya.
Bi asmi sudah ikut gemetaran memeluk sang majikan.
Tiba tiba reyya bergerak cepat menuju mereka yg tengah berpelukan di lantai.
Klentang...pisau itu terlempar
Bi asmi sigap menangkis karena reyya mengacungkan pisau nya,bi asmi menjerit karena tangkisan nya menggores lengan nya sendiri .
" bi ....! Bi asmi...!" sheila mengesot kembali menuju bi asmi yg tadi sempat terbangun karena menangkis reyya .
Sheila menjerit jerit melihat darah yg mengalir dari tangan bi asmi.
Reyya yg sempat sedikit terpental itu menoleh beringas mencari pisau yg terlempar tadi.
"dasar babu sia**...!" reyya berlari mengambil kembali pisau nya.
Bi asmi sudah memeluk kembali majikan nya yg menangis .
" rasakan ini....!" wanita itu berlari cepat menuju mereka.
Gedebuk....
"aaaaaakh...!" reyya menjerit karena kesakitan berbarengan dengan jeritan cantika tubuh nya terlempar menjauhi bi asmi dan sheila.
"mamaaaaaah...!" bocah itu menjerit melihat mamah nya dan bi asmi berlumuran darah.
Pertarungan sengit terjadi ketika reyya dan bi asmi saling mempertahan kan diri.
Sheila hanya mampu sesekali mengesot menghindari serangan reyya.
Sheila juga mendapat luka gores di kaki nya.
"kamu sudah gila reyya...!" teriakan ardi menggema berbarengan dengan suara jeritan tangisan dari cantika dan rintihan dari sheila juga bi asmi yg mendesisi menahan kesakitan.
Reyya juga mendapat lebam setelah tadi di tangkis bi asmi dan berujung membentur ujung meja ruang an.
Ardi tadi datang bersama cantika karena dirinya di telepon oleh sheila dan diminta menjemput putri nya karena mobil jemputan sekolah mengalami sedikit masalah.
Betapa terkejut nya pria itu setelah mematikan mesin mobil dan mendengar keributan dari arah dalam rumah sheila.
Pria itu pun bergegas turun tampa menghiraukan cantika yg masih tertinggal di mobil.
"jangan gila kamu reyya ..!" ardi mengangkat kedua tangan nya setelah wanita itu mengambil kembali pisau nya yg terlempar.
"letakkan itu...!" cantika makin histeris dan menangis ,mereka berpelukan bertiga di lantai sheila menutup telinga putri nya.
"aku memang gila mas...! Aku memang gila karena mencintai mu...!" wanita itu berteriak teriak terbahak bercampur lelehan air mata .
Dia kembali berlari menuju sheila ,tapi ardi menghalaunya dengan menangkap tubuh wanita itu.
ardi menghempaskan tubuh reyya menjauh dari sheila,wanita itu terpelanting jauh dan tersungkur kelantai.
"aaah..!" wanita itu merintih kesakitan memegani bagian tubuh nya yg membentur lantai dia masih meringkuk.
Ardi bergegas menuju sheila dia bertanya tentang keadaan mereka yg berlumuran darah.
"apa kalian baik baik saja..?" ardi memegangi bahu sheila.
"biarkan cantika ke kamar dulu mas.." dia tidak mau putri nya itu terus histeris.
" sayang..kamu masuk kamar dulu lalu kunci dari dalam ya.." sheila memegang wajah putrinya lalu mencium pipi cantika
" dan berselimutan..jangan keluar sebelum mamah panggil,mengerti..? " bocah itu menurut dan mengangguk tampa protes.
Cantika memang sangat pengertian, bocah itu berlari ketakutan karena menoleh pada reyya yg tengah bangkit terhuyung huyung .
"cepat sayang...! Masuk kamar mu..!" sheila berteriak,ardi sudah mengangkat nya dan mendudukan wanita itu si sofa.
"rasakan ini...!" wanita itu sudah berlari kembali ketika sheila sudah duduk di sofa dan bi asmi berlari akan mengambil minum untuk sang majikan.
Ardi yg mendengar teriakan reyya menoleh,dirinya tadi tengah membenarkan rambut sheila yg acak acakan.
Cras...
"aaaahk...!" ardi menjerit dia tidak sempat menghalau dia hanya menghindar sedikit jadi lengan nya tertusuk karena serangan reyya.
"kamu benar benar sudah gila reyya..!" wanita itu di dorong dan di hempaskan kembali.
Tangan nya menggenggam pisau yg berlumuran darah dan menetes.
Sheila juga bi asmi menjerit kembali ,bi asmi sampai membanting gelas yg di pegang nya.
"ibu...!" wanita paruh baya itu segera berlari menuju sang majikan dan memeluk nya kembali.
"aku memang gila mas..hahaha..!" wanita itu terbahak kembali dengan posisi masih tergeletak di lantai.
"aku mencintai mu mas...aku mencintai mu..!" tiba2 wanita itu menangis dan bangkit.
"Kalau kamu tidak bisa ku miliki,maka siapapun tidak bisa memiliki mu..aaaaah......!" wanita itu berlari kembali mengacungkan pisau nya.
Ardi yg tengah memegangi lengan nya yg mengucurkan darah segera menangkap tangan wanita itu mereka bergelut memperebutkan pisau.
"hen..tikan kegilaan ini reyya...!" ardi dan reyya masih berebut pisau tersebut dengan sisa sisa kekuatan mereka masing2.
Crak...
"aaa....aaaaa....!" bukan suara jeritan melain kan suara sakit yg amat tertahan.
Gedebug...
"aaaah....!" bi asmi dan sheila menjerit kembali,reyya memuntahkan darah dari mulut nya wanita itu tertusuk tepat di bagian jantung nya ketika berebut pisau dengan ardi.
"maass....!" reyya merintih sesaat sebelum ardi melepaskan nya dan jatuh tergeletak di lantai.
Wanita itu terkejang dengan mulut masih mengeluarkan darah dan mata nya terbelalak dada nya mengucurkan darah segar.
Ardi tercengang shok dan berdiri mematung dengan keringat bercucuran.
klentang...pisau yg berlumuran darah itu terlepas dari pegangan tangan ardi.
Ardi luruh kelantai karena lemas dan shok,sheila dan bi asmi menangis saling berpelukan.
Mereka bertiga hanya termangu dengan perasaan masing2 dan melihat mayat reyya yg tergeletak dilantai.
\=\= cinta ku gila cintaku tak kenal logika jika aku tidak bisa memiliki cinta ku maka kewarasan ku akan bawa dengan kematian \=\=
\=\= reyya \=\=