NovelToon NovelToon
Menikahi Istri Ke Tigamu

Menikahi Istri Ke Tigamu

Status: sedang berlangsung
Genre:Poligami / Nikah Kontrak / Cerai / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:502
Nilai: 5
Nama Author: rtgfcg

Kevin Pratama tidak pernah menyangka bahwa Ani Anggraini, istri ketiga bawahan di kantornya. Dapat membangkitkan gairahnya yang terpendam selama ini. Karena hal itu, ia melakukan segala cara agar bisa membuat Ani menjadi miliknya. Namun, saat berhasil membuat Ani menjadi miliknya bahkan menjadi istrinya. Ia malah mengajukan kontrak nikah hanya karena trauma di masalalu nya.

“Apa maksudnya ini?” tanya Ani yang terkejut saat melihat isi dari kontrak nikah itu.

“Apa kata-kata yang ada di dalam kontrak nikah itu kurang jelas untukmu Ani? sampai-sampai membuatmu tidak paham seperti itu!”tanya Kevin dengan raut wajah yang datar.

“Tidak, isi dari kontrak nikah ini saya sangat paham. Hanya saja. Mengapa tuan ingin menikahi saya? hanya karena agar tuan mendapatkan seorang keturunan!” ucap Ani, karena memang isi dari kontrak itu menyatakan bahwa pernikahan mereka akan terjalin sampai Ani melahirkan anak untuk Kevin.

“Lalu, memangnya menurut kamu. Apa ada alasan yang lebih masuk akal, untuk saya menikahi kamu yang seorang wanita biasa-biasa saja. Selain untuk memiliki keturunan?”

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon rtgfcg, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Pernikahan

Ani yang tiba-tiba mendengar namanya di panggil oleh Wanita tua yang asing di depannya. Tentu merasa kaget.

“Nona Ani, nyonya besar.” Panggil Riko yang berjalan cepat menghampiri mereka sambil menyeret koper di tangannya.

“Riko.” Panggil Ani dan nyonya besar berbarengan.

“Selamat pagi nona Ani.” Sapa Riko dengan menundukkan kepalanya sopan. Saat sampai di dekat kedua wanita yang berbeda umur itu.

“Pagi Riko.” Balas Ani dengan tersenyum manis.

“Ouh ya Riko, apa dia?” tanya Ani dengan suara yang pelan, sambil memandang wanita tua yang tadi memanggil namanya.

“Iya nona, dia adalah omah tuan Kevin sekaligus nyonya besar keluarga Pratama." Balas Riko yang memang langsung paham dengan pertanyaan Ani barusan.

Mendengar hal itu, sebenarnya Ani sudah menduganya. Namun, tetap saja ia merasa terkejut, karena ia sungguh tidak menyangka, bahwa nyonya besar keluarga Pratama sekaligus omah Kevin itu sudah mengetahui namanya.

“Nyonya!” sapa Ani dengan ragu-ragu, karena tidak tahu apa lagi yang harus ia ucapkan.

“Ani ko kamu panggil omah nyonya si.” Balas omah Kevin, yang kaget calon cucu menantunya itu memanggilnya dengan sebutan nyonya.

“Ah… memangnya saya harus panggil apa?" tanya Ani dengan suara yang tidak enak.

“Ya panggil omah aja sayang. Kamu kan calon cucu menantu omah…Ouh ya, omah sampai lupa, kamu ka belum tahu nama omah ya. Kenalin nama omah Ririn. Jadi sekarang kau bisa panggil omah dengan sebutan omah Ririn.” Ucap omah Kevin yang bernama Ririn itu, yang sekarang mulai mengulurkan tangannya untuk berjabat tangan.

“Ah… iya omah, kenalin aku Ani… Ani Anggraini.” Ujar Ani yang membalas jabatan tangan itu dengan canggung.

“Kamu ga usah kasih tahu nama kamu. Omah juga udah tahu ko!” ucap omah Ririn sambil tersenyum manis pada Ani. Setelah melepaskan jabatan tangan mereka.

”Ah… ko bisa, omah tahu darimana, nama Ani?” Ucap Ani yang merasa heran.

“Itu karena kamu calon cucu menantu omah. Jadi mustahil dong omah ga tahu nama kamu.” Balas omah Ririn dengan jujur, karena memang jangankan nama Ani. Latar belakang wanita yang akan menjadi calon cucu menantunya itu pun ia sudah tahu dengan pasti. Dan jangan tanya darimana ia mengetahui semua itu, ya! tentunya itu semua dari Kevin, sang cucu yang memang terus ia desak untuk memberitahunya.

“Tapi untuk omah tahu darimana nya itu rahasia sayang.” Tambah wanita paruh baya itu dengan nada suara yang terdengar bercanda.

Ani yang mendengar ucapan wanita paruh baya itu, hanya bisa mulai tersenyum dengan canggung. Karena ia sudah bisa menebak dengan pasti. Darimana wanita paruh baya itu mengetahui informasi tentang dirinya. Yang tentu darimana lagi kalo bukan dari cucu wanita paruh baya itu sendiri.

Setelah itu, suasana berubah menjadi hening. Namum, keheningan itu hanya sesaat. Karena terdengar suara Riko yang berdehem. Yang tentu berhasil memecahkan keheningan yang tercipta di antara mereka.

“Kalo begitu, nyonya besar… nona Ani. Karena saya sudah selesai mengantarkan nyonya besar. Saya sekarang ingin undur diri untuk kembali ke kantor.” Ucap Riko setelah selesai berdehem.

“Ouh yaudah kalo gitu, hati-hati di jalan Riko!” ucap nyonya besar dengan tersenyum manis pada Riko.

Tampak, Riko yang mendengarkan ucapan nyonya besar itu. Hanya mulai mengangguk dengan sopan. Setelahnya, ia mulai menyerahkan koper yang di bawanya pada nyonya besar dan setelah itu, ia langsung berlalu pergi dari sana.

“Omah kalo gitu, ayo kita masuk ke dalam.” Ajak Ani, saat Riko sudah tidak lagi terlihat.

“Ouh iya sayang Ayo.” Balas wanita paruh baya itu sambil tersenyum manis.

“Itu kopernya biar Ani yang bawain.” Ucap Ani kembali sambil mengambil koper yang di pegang oleh omah Ririn.

“Ehh… jangan dong sayang, ini kopernya suruh aja salah satu pembantu di sini buat bawa.” Tolak omah Ririn dengan cepat dan seperti akan kembali mengambil koper yang di ambil Ani.

“Gapapa omah, biar Ani aja yang bawa. Lagian ini cuman satu koper doang. Ani masih mampu ko buat bawa.” Ucap Ani yang sekarang mulai tersenyum lembut dan tetap memegang erat koper omah Ririn.

“Ayo omah.” Tambah Ani kembali, yang sekarang mulai mempersilahkan omah Ririn untuk berjalan di depannya.

Omah Ririn, yang mendapatkan ajakan itu, hanya tersenyum manis saja. Lalu, tanpa di duga ia bukannya jalan duluan. Terlihat wanita tua itu menggenggam tangan Ani yang satunya, yang tidak memegang koper. Agar memang bisa berjalan berdampingan.

Ani tentu kaget. Namun, hanya sesaat. Karena setelahnya, ia menerima genggaman tangan yang terasa hangat itu dan segera mulai berjalan berdampingan dengan omah Ririn menuju ke dalam.

“Bener ya kata Kevin, ternyata kamu itu emang anaknya baik banget Ani." Ujar omah Ririn dengan tiba-tiba saat mereka sudah duduk di ruang tamu.

Ani tentu kaget mendengar ucapan itu, Namun setelahnya. Ia hanya tersenyum manis saja sebagai balasan dari ucapan wanita tua itu.

“Nyonya besar.” Ucap Mbok Laksmi, yang walaupun sudah tahu nyonya besar keluarga Pratama itu akan pulang ke Indonesia tapi tetap terkejut saat melihat omah Ririn dan Ani masuk ke dalam rumah. Lebih tepatnya, sekarang sedang duduk di sofa ruang tamu.

“Laksmi, apa kabar? sudah hampir 3 tahun ya, kita tidak bertemu!” ucap omah Ririn. Yang mulai tersenyum manis, saat melihat Laksmi pembantu paling lama di rumah keluarga Pratama. Menghampiri ia.

“Baik nyonya. Kalo nyonya sendiri bagaimana kabarnya? Ucap Laksmi dengan sopan.

“Saya juga baik. Ouh ya, bagaimana keadaan rumah saat saya tidak ada di sini.” Ucap omah Ririn yang masih mepertahankan senyum manisnya.

“Selalu baik nyonya. Hanya saja ada perbedaan saat kedatangan nona Ani. Dimana setelah nona Ani tinggal di sini, suasana di rumah jadi lebih cerah dan hangat.” Ucap mbok Laksmi yang tentu membuat Ani yang dari hanya menyimak pembicaraan 2 wanita paruh baya di depannya itu. Terkejut di buatnya.

“Ouh ya… kalo begitu, sepertinya Kevin tidak salah dalam memilih seorang istri.” Balas omah Riri. yang sekarang mulai tersenyum manis pada Ani.

Ani yang mendengar hal itu, entah kenapa ia hanya bisa menunduk dengan wajah yang mulai tersipu malu.

***

3 bulan berlalu, tampak di salah satu ruangan hotel mewah. Tempat acara pernikahan Ani dan Kevin akan di gelar. Sedang berjalan dengan seharusnya.

“Saya terima nikah dan kawinnya Ani Anggraini binti Firman Saputra dengan mas kawin tersebut di bayar tunai.” Ucap Kevin dengan lantang pada penghulu yang menjadi wali nikah bagi Ani.

“Bagaimana para saksi?” tanya penghulu pada semua orang yang ada di ruangan itu.

“Sah.” Ucap orang-orang secara serentak.

Degh, degh, degh

Hati Ani berdetak dengan cepat, saat kata sah itu sudah terucap jelas. Sekarang ia sudah benar-benar menjadi istri dari Kevin Pratama.

“Selamat, sekarang kalian sudah sah secara negara dan agama menjadi pasangan suami istri. Semoga pernikahan yang akan di jalani kalian menjadi pernikahan yang sakinah, mawadah dan warohmah.” Ucap Penghulu, saat Ani dan Kevin sudah menandatangani surat nikah dan memasangkan cincin di jari satu sama lain.

Ani yang mendengar itu hanya bisa menunduk dan tersenyum lirih saja. Bagaimanapun apa yang barusan penghulu itu doakan tidak akan pernah terlaksana. Karena memang pernikahan yang di jalaninya hanya akan menjadi pernikahan kontrak yang bersifat sementara.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!