NovelToon NovelToon
One Night Recipe

One Night Recipe

Status: sedang berlangsung
Genre:One Night Stand / Cinta pada Pandangan Pertama / Chicklit
Popularitas:1.7k
Nilai: 5
Nama Author: Giant Rosemary

Kehidupan Amori tidak akan pernah sama lagi setelah bertemu dengan Lucas, si pemain basket yang datang ke Indonesia hanya untuk memulihkan namanya. Kejadian satu malam membuat keduanya terikat, dan salah satunya enggan melepas.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Giant Rosemary, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Rencana

“Jadi si brengsek itu kerja di bank?” Dani mengangguk. Menaruh klipingan hasil pencariannya.

“Iya. Sebagai Senior Investment Advisor, dan waktu itu dia selingkuh sama salah satu kliennya. Financial Director salah satu perusahaan properti yang lagi ngurus manajemen aset perusahaan. Selingkuhannya udah punya suami, jadi mantannya Chery mungkin sempet didamprat gara-gara masalah ini.”

“Gara-gara Amori lihat mereka hubungan badan?” lagi-lagi Dani mengangguk.

“Gimana nggak, pasti si cewek takut Amori sempet foto atau video mereka di hari kejadian, terus disebar di sosmed. Untuk sementara, gue pikir itu salah satu tujuan si Damian ngebobol rumah Amori waktu itu.” Lucas meremat gelas yang ia genggam dengan marah. Matanya terus mengawasi Amori, yang sedang berkutat di dapur untuk membuatkannya makan siang.

“Lo yakin, mau ikut campur urusan Amori segitunya?” Lucas sempat terdiam sebentar, sebelum menengok dan menatap Dani lekat.

“Nggak ada yang harus buat gue ragu. Terikat sama orang gila dalam sebuah hubungan itu hal yang paling buruk dalam hidup, Dan.” Dani menghela. Ia tahu kemana arah ucapan Lucas.

“Gue ada satu informasi lagi. Tapi gue harap lo bisa nahan emosi.” kening Lucas mengerut. Ia tentu tidak bisa menjanjikan hal sebesar itu. Peringatan Dani hanya memperjelas, kalau ia memang benar akan emosi jika mendengar apa yang akan Dani katakan.

“Kemarin waktu kejadian Amori ditampar Damian, itu mereka baru selesai makan siang sama ibunya Damian.”

“Makan siang? Amori, mau keluar makan siang sama mereka?” Dani menggeleng.

“Mereka nggak sengaja ketemu di rumah sakit—-stop.” kata Dani, menyela Lucas yang baru mendengar kata rumah sakit saja sudah terlihat akan melompat dari tempat duduknya. Padahal lututnya sedang di kompres.  “Soal kenapa Amori ke rumah sakit, lo bisa tanya baik-baik ke dia. Waktu gue tanya alasan Amori ke rumah sakit, Nora nggak mau ngasi tahu soalnya.” Lucas mendengus, tapi menurut. Pria itu kembali duduk dan Dani kembali membenarkan kompresannya yang hampir jatuh.

“Mereka ketemu waktu Amori lagi ngantri mau nebus vitamin. Terus kata Nora, kemungkinan besar Damian belum bilang sama mamanya kalau mereka udah putus.” Dani menyadari kalau emosi Lucas semakin tersulut. Jika saja tidak ada Amori di sekitar mereka saat ini, pria itu sudah pasti tidak akan menahan diri.

“Lo harus kontrol emosi lo Luke. Masalah lo di Amsterdam udah mulai reda, jadi jangan bikin keributan disini.” Lucas bungkam. Rahangnya masih terus bergerak, berkedut karena emosinya yang ditahan.

“Gue bantu, kalau lo mau ngasih pelajaran dia tipis-tipis. Tapi tolong, jangan ngajak dia berantem. Lutut lo masih cedera. Pertandingan uji coba juga masih lanjut buat 4 minggu kedepan. Banyak yang harus lo urusin, Luke.”

“Gue ngerti.” Lucas kembali mendaratkan tatapannya pada Amori yang baru saja mengeluarkan Beef and Mushroom Pie dari oven. Wajah Amori yang masih terlihat agak pucat membuat Lucas terganggu. “Buat saat ini gue cuma mau jaga Amori. Tapi gue mau minta tolong sama lo,” Lucas kembali menatap Dani.

“Cari orang yang bisa ngawasin si brengsek itu. Cari tahu semua rekam jejak transaksi, siapa aja kliennya, bahkan gosip sekecil apapun yang ada di kantornya. Gue nggak peduli butuh berapa lama, dia harus berhenti jadi ancaman buat Amori.” Dani menghela, tapi tetap mengangguk.

“Oke.”

Dari kejauhan, Amori melirik cepat ke arah mereka, seolah menyadari kalau dirinya baru saja jadi bahan pembicaraan. Lucas langsung menghilangkan ekspresi tegangnya, tersenyum lembut sampai ke mata, lalu berucap pelan. “Butuh bantuan?”

Amori menggeleng, ikut tersenyum pada Lucas. Kehamilannya benar-benar membuatnya berubah sangat sensitif. Karena hanya dengan pertanyaan sesederhana itu, Amori ingin sekali menangis saking terharunya. Jadi untuk menyamarkan ekspresinya, Amori kembali berbalik dan menyibukkan diri.

Lucas menghela napas, lalu menatap Dani penuh arti. “Gue nggak akan diam kalau setelah ini ada kejadian si bajingan itu berusaha ketemu sama Amori, apalagi nyakitin Amori. Jadi kalau lo nggak mau gue nekat, lebih baik pastiin si bajingan itu nggak pernah punya kesempatan buat gangguin Amori.”

Dani mengangguk tegas. “Fokus aja sama latihan dan Amori. Urusan lain biar gue urus.” Lucas memandang lagi ke arah Amori. Kali ini, ada tekad baru di matanya. Apapun yang terjadi, ia tidak akan membiarkan Amori sendirian menghadapi masalah dengan masa lalunya.

***

Setelah makan siang, Lucas kembali ke rumah sakit untuk terapi. Tadinya ia sempat diajak untuk menemani Lucas, tapi Amori beralasan akan mengerjakan pekerjaan di rumah. Tak hanya Lucas yang merasa berat meninggalkan Amori sendirian di rumah, Amori pun merasakan hal yang sama. Seperti yang sudah ia katakan, entah karena apa Amori rasanya ingin selalu dekat dengan Lucas

Amori duduk sendirian di ruang tengah apartmenet Lucas yang luas. Sepi yang melingkupnya membuat pikirannya berkelana jauh, memikirkan rencana masa depannya.

Di atas pahanya, sebuah buku resep terbuka, tapi matanya sama sekali tidak fokus. Tangannya justru sibuk mengusap perutnya yang masih datar, seakan mencari jawaban dari sana.

Amori mulai berpikir tentang pekerjaannya. Perutnya semakin lama akan semakin membesar. Cepat atau lambat, kehamilannya akan diketahui oleh orang-orang di sekelilingnya. Termasuk Lucas. Dan baru membayangkan wajah kecewa pria itu saja perasaan Amori memberat dan sedih. Belum lagi tentang bagaimana cara Amori memberitahu keluarganya.

Selama ini, kesibukan dan kemandiriannya adalah sesuatu yang selalu ia banggakan. Hidup bertahun-tahun sendirian di kota orang, Amori tidak pernah menunjukkan kesulitannya pada siapapun. Keberadaan Nora dan Damian selalu menjadi kekuatannya. Tapi sejak Damian menghianatinya, Amori hancur dan satu persatu masalah datang.

Amori berpikir, bagaimana jika nanti ia benar-benar melahirkan seorang anak tanpa adanya pasangan yang bisa menemaninya? Apakah ia masih bisa bekerja? Mungkin bisa, karena Nora bilang akan selalu membantunya. Tapi sampai kapan ia bisa bergantung pada orang lain? Kenapa orang lain harus ikut repot mengurus masalahnya?

Lalu jika ia tidak bisa lagi bekerja, bagaimana ia bisa menghidupi dirinya dan anaknya? Apa ia harus pulang, dan memohon ampun pada sang mama agar masa depannya masih bisa berjalan walau ada anak? Bersandar dan bergantung pada keluarga sendiri, bukan kejahatan kan?

Membayangkan dirinya sebagai seorang ibu tunggal membuat Amori gentar. Ia tahu kalau dirinya belum siap. Ia menggigit bibirnya, antara takut dan tetap mencoba menerima kenyataan karena bagaimanapun, Amori tidak akan berani mengambil keputusan ekstrim tentang janinnya.

Setiap kali mengingat tatapan lembut Lucas untuknya, hangatnya pelukan pria itu, dan perasaan aman yang selalu muncul setiap kali mereka dekat, Amori bergetar. Seolah ada sesuatu yang mengikat mereka, erat, bukan hanya sekedar simpati, bukan hanya kepedulian. Ada perasaan yang sulit dijelaskan, semacam benang tak terlihat yang selalu menariknya, untuk berlari ke pelukan Lucas.

Amori menghela napas, dengan mata yang mulai berkaca-kaca. Ia belum tahu jawaban untuk masa depannya, tapi untuk pertama kalinya ia berani mengakui pada dirinya sendiri, bahwa ada bagian dalam dirinya yang merasa ia tak akan pernah sendirian selama ada Lucas disana.

Setidaknya untuk beberap bulan kedepan.

Amori mengambil laptopnya kemudian mulai mengetik disana. Resignation Letter. Amori menatap kata-kata itu lama, menjadikannya pengingat bahwa kebersamaannya dengan Lucas hanyalah sementara. Pria sebaik dan setulus Lucas, terlalu malang jika harus bersamanya.

***

Bersambung....

1
Lory_kk
Semangat thor, jangan males update ya.
Hazel Nolasco
Ngangenin deh ceritanya.
Luna_UwU
Saya butuh lanjutannya, cepat donk 😤
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!