NovelToon NovelToon
Lihat Aku, Mas Dion!

Lihat Aku, Mas Dion!

Status: sedang berlangsung
Genre:Duda / CEO / Beda Usia / Harem
Popularitas:47.2k
Nilai: 5
Nama Author: Ichageul

Dion terpaksa menikahi wanita yang tidak cintainya karena perjodohan yang diatur orang tuanya. Namun kehidupan pernikahannya hancur berantakan dan membuatnya menjadi duda.

Selepas bercerai Dion menemukan wanita yang dicintai dan hendak diajaknya menikah. Namun lagi-lagi dia harus melepaskan wanita yang dicintainya dan menuruti keinginan orang tua menikahi wanita pilihan mereka. Demi menyelamatkan perusahaannya dari kebangkrutan, akhirnya Dion bersedia.

Pernikahan keduanya pun tidak bisa berlangsung lama. Sang istri pergi untuk selamanya setelah memberikan putri cantik untuknya.

Enam tahun menduda, Dion bertemu kembali dengan Raras, wanita yang gagal dinikahinya dulu. Ketika hendak merajut kembali jalinan kasih yang terputus, muncul Kirana di antara mereka. Kirana adalah gadis yang diinginkan Mama Dion menjadi istri ketiga anaknya.

Kepada siapa Dion melabuhkan hatinya? Apakah dia akan mengikuti kata hati menikahi Raras atau kembali mengikuti keinginan orang tua dan menikahi Kirana?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ichageul, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Orang Dari Masa Lalu

Begitu memasuki ruangan, wanita itu langsung mengambil tempat tepat di samping Dion. Kini posisi Dion berada di antara dua wanita cantik. Sama seperti halnya Letisha, Raras juga ikut tersenyum ketika menyambut tamu undangan.

Kamal yang baru saja datang bersama dengan Hilya, tentu saja tidak suka melihat Raras yang terus menempel pada Dion. Pria itu segera mendekati Dion dan sang Kakak.

“Sedang apa dia di sini?” tanya Kamal pada Dion tapi matanya melihat pada Raras.

“Aku di sini hanya menjalankan tugas ku sebagai asisten Dion. Mendampinginya menyambut para tamu,” jawab Raras santai.

Rahang Kamal mengeras melihat sikap Raras. Dia yakin sekali Raras sengaja melakukan itu. Dia seakan tengah menunjukkan pada semua orang, kalau dirinya masih menjadi bagian penting Dion. Tahu amarah kekasihnya hampir meledak, Hilya mengajak Kamal pergi. Letisha pun memberi isyarat dengan gerakan matanya pada sang adik.

Raras menyunggingkan senyuman penuh kemenangan ketika melihat Kamal berlalu darinya. Namun kesenangannya hanya berlangsung sebentar. Selanjutnya dia dibuat gondok oleh Letisha yang membawa Dion pergi.

“Sebaiknya kita segera ke meja. Sudah ada Raras di sini yang menggantikan Mas menyambut tamu,” ujar Letisha seraya menggamit lengan Dion. Mau tidak mau Dion pun megikuti langkah sang istri. Tangan Raras mengepal melihat Dion berlalu darinya.

Ketika Raras hendak menyusul, rombongan tamu kembali masuk, membuat wanita itu terpaksa bertahan di tempatnya. Di antara tamu yang datang, nampak Mr. Liu Han Li. Dia adalah pengusaha asal Singapura keturunan Chinese. Pria itu sudah cukup lama bekerja sama dengan Blue Harmony. Liu memiliki perusahaan camilan yang beroperasi di Singapura. Dia kerap mengirimkan produknya untuk dijual di Blue Mart.

Selain perusahaan camilan, pria itu juga memiliki sejumlah usaha lain, salah satunya adalah pabrik furniture. Mendengar Dion membuka Blue Living, pria itu kembali menawarkan kerjasama. Kali ini produk furniture milik perusahaan Mr. Liu akan dipasarkan ke Indonesia melalui Blue Living. Pria itu tersenyum lebar ketika melihat Raras. Usia Mr. Liu sudah terbilang senja, 65 tahun. Tapi dia masih terlihat sehat dan gagah.

“Halo Raras, bagaimana kabar mu?” sapa Mr. Liu dengan ramah.

“Baik. Senang melihat Mr. Liu bisa datang.”

“Tentu saja aku harus datang. Bukankah perusahaan ku salah satu stake holder Blue Living.”

“Ya benar. Apa anda datang sendiri? Saya dengar anda sudah menikah lagi.”

“Hahaha.. itu tidak benar. Yang kemarin menikah adalah anak ku. Tapi kalau kamu mau kuajak menikah, aku bersedia mengakhiri masa duda ku,” ujar Mr. Liu seraya tersenyum.

Gurauan pria itu hanya ditanggapi senyum tipis saja oleh Raras. Saat di Jakarta, mereka pernah bertemu beberapa kali. Duda empat anak itu sempat mengungkapkan kekaguman dan rasa sukanya pada Raras. Tapi wanita itu cukup waras untuk tidak menerima lamaran pria yang lebih pantas menjadi Ayahnya. Soal hubungannya dengan Dion juga sudah diketahui oleh Mr. Liu.

“Apa kamu bisa menunjukkan meja ku?” tanya Mr. Liu.

“Baiklah.”

Walau pun enggan, akhirnya Raras setuju untuk mendampingi Mr. Liu menuju mejanya. Wanita itu sedikit risih ketika Mr. Liu memeluk pinggangnya. Dia menarik tubuh Raras sedikit mendekat padanya sambil berbisik pelan.

“Kamu terlihat cantik dan seksi sekali malam ini, Raras. Andai kamu mau menjadi pendamping ku, aku akan sangat berbahagia.”

Sebuah senyuman tipis dilemparkan oleh Raras. Wanita itu mencoba melepaskan pelukan Mr. Liu di pinggangnya, namun tidak berhasil. Dia hanya bisa merutuki dalam hati.

Dasar orang tua mesum, tidak tahu diri. Kalau kamu bukan klien penting Blue Living, aku tidak sudi dipeluk oleh mu.

Sesampainya di meja yang sudah disiapkan oleh panitia, Raras tidak bisa langsung pergi. Mr. Liu kembali menahannya. Dia meminta Raras duduk menemaninya. Lagi-lagi Wanita itu tidak bisa menolak. Dengan sangat terpaksa dia menundukkan diri di kursi yang ditempati Mr. Liu. Matanya melirik ke arah kiri. Di meja yang tidak terlalu jauh darinya, nampak Dion dan Letisha duduk bersama.

Hampir semua tamu undangan sudah hadir memenuhi ballroom. Sang pembawa acara pun segera membuka jalannya acara. Pertama-tama, Pahlevi selaku pimpinan PT. Blue Harmony diminta memberikan sambutannya. Tidak banyak yang Pahlevi sampaikan. Pria itu hanya berharap Blue Living bisa menjadi penunjang PT. Blue Harmony dan ke depannya, Blue Living akan semakin maju.

Usai sambutan yang diberikan Pahlevi, pembawa acara mempersilakan Dion untuk naik ke atas panggung untuk memberi sambutan. Pria itu adalah penggagas proyek Blue Living. Nantinya pengawasan operasionalisasi Blue Living akan langsung berada di bawah tanggung jawabnya. Gemuruh tepuk tangan langsung terdengar ketika pria itu naik ke atas panggung.

Mata Raras menatap bangga pada pria yang masih diinginkan sebagai pendamping hidupnya. Dia senang akhirnya Dion berhasil mewujudkan impiannya membangun Blue Living walau harus mengorbankan kisah cinta mereka. Setidaknya hanya satu tahun saja keduanya menjalani kehidupan yang menyiksa. Raras yakin ke depannya, mereka akan kembali bersama.

Setelah memberikan sambutannya, Dion membuka acara gala dinner. Para pelayan mulai memasuki ballroom lalu menghidangkan makanan yang sudah disiapkan di atas meja. Dion segera menuruni panggung dan kembali ke mejanya. Belum sempat dia sampai ke mejanya, Fendi memanggilnya. Pria itu mengenalkan Dion pada koleganya yang diminta menghadiri gala dinner ini.

Di saat Dion tengah menemui Fendi, Letisha bangun dari duduknya. Wanita itu berjalan keluar dari ballroom. Dia hendak menuju toilet yang ada di luar ballroom. Sepuluh menit kemudian dia kembali ke ballroom. Baru saja dia memasuki ruangan, sebuah suara yang begitu akrab di telinganya memanggil namanya.

“Leti..”

Letisha membalikkan tubuhnya. Dia menatap tanpa ekspresi pada wanita di depannya. Wanita itu adalah Astrid, sahabat sekaligus musuh dalam selimut yang sukses memporak porandakan kehidupannya tiga tahun lalu. Dengan langkah pelan Astrid mendekati Letisha.

“Aku dengar kamu sudah menikah. Selamat untuk mu.”

“Terima kasih,” jawab Letisha acuh tak acuh.

“Dulu kamu menjadi pihak yang paling tersakiti ketika mengetahui hubungan ku dengan Resnu. Tapi sekarang, kamu justru menjadi pihak yang mengambil kebahagiaan orang lain. Sebegitu mengenaskan kah kehidupan mu, sampai kamu harus menggunakan uang untuk mendapatkan seorang suami?” ejek Astrid.

“Apa yang kulakukan, bukan urusan mu. Lebih baik kita tidak usah mencampuri urusan satu sama lain. Kita hanyalah dua orang asing.”

“Kamu masih saja sombong seperti dulu. Kesombongan mu lah yang membuat ku membenci mu! Kamu munafik! Sok peduli. Kamu berpura-pura baik pada ku, padahal di belakang kamu menganggap ku hina. Aku tidak pernah menyesal dengan apa yang kulakukan. Aku senang melihat mu menderita. Penderitaan mu adalah kebahagiaan terbesar ku. Dan aku yakin sekali sekarang pun kamu tidak akan berbahagia, karena kamu tidak pantas bahagia!”

Hati Letisha tentu saja terluka mendengar ucapan Astrid yang penuh dengan cacian dan hinaan. Apalagi wanita itu dulu sempat menjadi orang terdekatnya. Dia menyayangi Astrid dengan tulus, tidak disangka kebaikan dan rasa sayangnya dibalas dengan pengkhianatan. Air susu dibalas air tuba, itulah pepatah yang menggambarkan hubungan keduanya saat ini. Letisha memilih kembali ke majanya daripada meladeni Astrid.

“Aku mengenal suami mu. Aku mendapatkan gerai di Blue Living karena suami mu. Dia itu orang baik dan tidak pantas mendapatkan mu. Aku harap dia tidak mengalami seperti yang aku dan Mas Resnu alami. Semoga dia cepat sadar betapa liciknya diri mu.”

“Terserah.”

Letisha sudah malas meladeni Astrid. Wanita itu langsung meninggalkannya begitu saja. Sementara itu, Dion yang sudah selesai bercengkerama dengan para kolega Fendi, bermaksud kembali ke mejanya. Dia tidak mendapati Letisha di mejanya. Pria itu mengedarkan pandangan, mencari keberadaan istrinya. Selama acara berlangsung, dia harus terus bersama dengan Letisha demi menepis rumor tak sedap seputar pernikahan mereka.

Pencariannya membuahkan hasil. Dia melihat Letisha tengah berjalan kembali ke meja. Dion pun bermaksud mendekati istrinya. Ketika jarak mereka semakin menipis, tiba-tiba saja seorang pria menghalangi jalan Letisha. Pria itu adalah Resnu, mantan tunangan yang sudah mengkhianatinya. Letisha menarik nafas panjang. Lagi-lagi dia bertemu dengan orang yang tidak ingin ditemuinya lagi.

“Akhirnya aku bisa bertemu dengan mu juga,” ujar Resnu yang berdiri tepat di hadapan Letisha. Dion yang berada tak jauh dari keduanya terpaksa menghentikan langkahnya. Dia memilih mendengar pembicaraan keduanya.

“Ada apa?” tanya Letisha dengan nada suara dingin.

“Kenapa kamu melakukan itu, Leti? Kalau kamu memang membenci ku, kamu hanya perlu melampiaskannya pada ku. Tapi kenapa kamu selalu menggagalkan usaha ku? Produk furniture yang kubuat selalu ditolak ketika hendak dipasarkan. Aku tahu kalau ada andil Papa mu di dalamnya. Tahukah karena perbuatan mu, kamu sudah membuat kehidupan banyak orang menderita? Aku merugi dan terlilit hutang, semua karena mu! Beruntung aku bisa bekerja sama dengan Blue Living. Tapi sialnya ternyata Pak Dion adalah suami mu. Aku peringatkan pada mu, Leti. Jangan ganggu kami lagi!”

“Berhentilah melemparkan kegagalan mu pada ku. Sejak awal aku sudah bilang pada mu kalau produk yang kamu buat tidak memenuhi standar. Modelnya jelek dan bahan baku yang kamu pakai juga buruk. Wajar saja kalau produk mu selalu ditolak. Lebih baik kamu introspeksi diri daripada terus menyalahkan orang lain. Lagi pula siapa kamu sampai harus Papa ku mengotori tangannya untuk menghancurkan mu? Kamu tidak penting untuk ku dan Papa ku juga tidak ada waktu mengurusi mu!”

“Sombong, itulah satu-satunya kelebihan yang kamu miliki. Dengan tidak tahu malunya kamu merebut kebahagiaan orang lain. Semoga saja hidup mu selalu dipenuhi kesengsaraan. Sampai mati tidak akan bahagia!”

Tangan Letisha mengepal kuat mendengar sumpah serapah yang dilontarkan Resnu. Namun sebisa mungkin wanita itu tidak menunjukkan emosi pada Resnu. Letisha segera meninggalkan lelaki itu, kembali ke mejanya. Tangan Letisha nampak bergetar ketika memegang gelas minuman.

Sepeninggal Letisha, Resnu bermaksud kembali ke mejanya, menemui istrinya yang menunggu di sana. Namun langkahnya terhenti ketika melihat Dion mendekat. Pria itu memilih menyapa pemilik Blue Living itu lebih dulu.

“Malam Pak Dion,” sapa Resnu sambil menjabat tangan Dion.

***

Kira² apa reaksi Dion ya?

1
ana17
seru
Endang 💖
bagus leti kamu harus tegas sama raras
Ila Lee
woi ingat raras nyonya Dion itu siapa lesti bukan.kamu pergi jauh di rumah tidak punya cermin tak malu /Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm/
yumna
good ibu lethi
yumna
siapa kmu ras berani mau maen pect orang aja
Ila Lee
wah mas Dion demam mintak di manja ya sama lesti rawat suami MU lesti❤️❤️❤️
Ila Lee
pak Dion lagi jalang saman isteri nya biar raras terbakar cemburu🤣🤣🤣
anonim
Raras si muka tembok datang menjenguk Dion. Ketika mau masuk ke dalam rumah - Susi menghalangi langkahnya.
Marahlah Raras kepada Susi yang merasa dia yang memperkerjakan Susi.
Ketika Raras bilang mau memecat Susi, Letisha sudah berdiri di belakang Susi dan berkata - kamu tidak berhak memecat pegawai di rumah ini.
Malu dong harusnya Raras dengan Letisha berkata begitu.
anonim
Letisha menjalankan kewajibannya sebagai seorang istri dengan merawat Dion yang suhu badannya tinggi - mengganti baju yang basah keringat - mengompres kening - memijit dengan lembut kepalanya - memanggilkan dokter keluarga - menyuapin dan memberikan obat untuk diminum. Komplit dah kerjaan perawat dadakan ini 😄
◌ᷟ⑅⃝ͩ● Marlina●⑅⃝ᷟ◌ͩ ☘𝓡𝓳
tuh dengerin 😘
Titiez Larasaty
sok berkuasa bange si raras baru jadi pacar udh ngancem2 gimana kl jd istri hadeeh/Facepalm/
tehNci
Emang siapa elu? Situ yg bayar gajinya Susi? Emang bisa mecat Susi gitu?
choowie
bagus leti... tunjukan taringmu
choowie
diiih yg bayar tetap Diin ya
choowie
cieeee
choowie
nah gitu dong jgn beri celah
choowie
nah ini bagus
choowie
bagus sus
choowie
leti telaten bgt ya
amma'na Nurul
lagakmu Raras sok jadi nyonya, main pecat ART di rumah Dion seenak jidatmu😏😏 ini betina satu kayak,y perlu di ruqiyah buat ngilangin sifat menjengkelkan yg sudah mendarah daging di hidup,y🤭😅 berasa sudah di atas angin..
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!