Iin gadis asal Indonesia memutuskan untuk pindah ke jepang untuk menempati rumah warisan dari neneknya yang asli orang jepang.Rumah itu tampak sepi karena sudah tidak ditempati siapa pun lagi.satu tahun lalu nenek Iin sudah meninggal dan ia mewariskannya pada Iin cucu kesayangannya.Tanoa Iin ketahui bahwa rumah itu pernah di sewa seorang pemuda jepang yang bernama Taka.Dia telah meninggal dunia namun arwahnya sering muncul seperti layaknya orang normal.Namun Iin belum menyadarinya hingga mereka terjerat cinta yang begitu dalam.Sanggupkah Iin bertahan dengan cinta yang berbeda dunia? apakah kisah cintanya akan membuatnya lebih hancur ataukah Iin bisa membuat membuat arwah Taka tenang?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Iin Nur, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 19
Malam ini menunjukan pukul 09:00.Iin masih penasaran kenapa tomoya tidak keluar.Pelan pelan dia melepas mori yang tertidur di pahanya.dia beranjak berdiri lalu menggantikan bantal untuk alat kepalnya mori yang sudah tertidur pulas.
Ryota dan Toru sudah terkapar dalam hemok masing masing.Hiro juga sudah tertidur di sofa dengan novel yang masih terbuka di dadanya.iin berjalan ke arah kamar tomoya lalu mengetuk pintunya pelan.
Tok..tok...tok...
" masuk" jawab nya dari arah dalam.lalu ia masuk tanpa menunggu lagi.tomoya berbalik dan tersenyum padanya.padahal jelas jelas tadi dia sedang melamun dan menatap ke arah kaca.
" kamu belum tidur?" tanya Iin penasaran lalu duduk di atas ranjang miliknya." belum mengantuk."
" Kenapa malam ini tidak keluar dan gabung dengan yang lain Tomo?" Iin mulai luluh sedikit dan berusaha menerima dia sekarang untuk hadir di sekelilingnya.
" Aku hanya ingin berdua saja denganmu Iin." tomoya berkata lembut,tanganya mulai terangkat menyentuh tangan Iin dengan lembut.lalu menciumnya.Iin tak menyangka tomoya mengatakan itu semua secepat itu.walaupun dia sudah memberikan sinyalnya.
" To_moya." ucap Iin lirih dan menarik tanganya kembali." Iin,aku serius sama kamu.aku bahkan sudah lama jatuh cinta padamu.Bisakah kamu memberiku kesempatan untukku lebih mengenal kamu?" tomoya berkata hampir berkaca kaca.
" kamu serius dengan semua kata katamu,tapi kamu juga tahu kan,hatiku masih milik taka.jika kamu mau sabar dan lebih berusaha mungkin aku akan lebih menghargai mu lagi." jawab Iin tegas tapi tak mau menolak tomoya mentah mentah.
" aku akan menunggumu dengan sabar ingin,aku juga akan berusaha lebih meyakinkanmu lagi." balas tomoya menyentuh pipinya." meskipun kamu menjadikanku menjadi yang kedua,aku rela."tomoya beralih menatap matanya lebih intens.Wajahnya sedikit maju hampir mencium bibir gadis itu.namun sebelum itu terjadi sebuah panggilan telpon membuyarkan keduanya.
Tomoya mengerjai lalu menegakan tubuhnya,mengambil handphone dari saku celananya.
" Hallo kak,ada apa?" tanya tomoya penasaran karena dari nada bicara Yura yang sedikit panik.
" tomoya,cepat kamu pulang dengan iin.kakak iparmu Nobi beberapa malam terakhir sering kemasukan.aku tak tahu harus berbuat apa lagi." ucapan itu membuat keduanya membeku karena Iin juga dapat mendengarkan suara Yura yang tengah menangis.
Tomoya segera menggenggam tangan Iin berusaha untuk tidak ikutan panik." kenapa bisa terjadi kak,kalau begitu kita secepatnya akan pulang." jawab ryota yang sudah berkecamuk pasrah.
" Nobi tidak bisa dikendalikan lagi,dia ingin bertemu Iin dan kamu tomoya." jawabnya dari sebrang."setelah percakapan yang singkat itu tomoya menutup telponnya kembali.pikirannya sudah tidak bisa tenang lagi.
Mereka memutuskan untuk pulang malam itu menaiki taxi yang sudah di pesan,mereka menuliskan surat kecil sebagai tanda untuk di baca teman temannya besok.iin sudah gelisah dan panik.dia sangat mengkhawatirkan om dan tantenya.wlakaupun akhir akhir ini Iin sedang berkonflik dengan mereka.
Beberapa jam kemudian mereka sampai,Nobi kini sudah duduk dengan tengah di ruang tengah,disampingnya Yura terdiam membeku,air matanya sudah mengering.ketika tomoya dan Iin datang.mereka memandang dengan mata yang lelah dan kosong,seperti menyimpan begitu banyak rahasia yang kelam.
"pada apa ini kak,kenapa kak Nobi bisa kemasukan?" tanya tomoya khawatir.
" Dia,,,Taka datang lagi,dia meminta pertanggung jawaban kita." jawabnya menohok itu membuat tubuh Iin seketika membeku.kakinya terasa lemas.
" maksud om Nobi apa ya,kok pertanggung jawaban,apa maksudnya Iin gak ngerti om?" jawab Iin masih berusaha positif.
" Maafkan om,in...dia Taka..._" belum sempat Nobi melanjutkan kata katanya tapi tomoya menyela.
" Tidak mungkin,dia sudah lama pergi.dia tidak mungkin menggangu keluarga kita lagi kak." tomoya menunduk sekan semua nya sia sia.taka selalu punya cara untuk membuka topeng kejahatannya bahkan sekarang di depan iin.tompya masih tidak rela secepat ini Iin akan mengetahuinya.
Nobi tiba tiba menangis begitupun Yura,membuat Iin semakin bertanya tanya,Tubuh Nobi menegang dan mulutnya mulai terbuka,mata hitamnya perlahan hilang berganti putih semua." aku ingin segera pergi dan tak ingin menggangu hidup kalian lagi.taapi sebelum aku pergi aku ingin terbang lebih tenang.kamu harus tahu Iin.Laki laki itu dia telah membunuhku." ucap Nobi yang sudah kemasukan arwah Taka lagi.tangnaya menunjuk ke arah tomoya yang kini menatapnya tak percaya.
Tubuh Iin membeku,tak pernah menyangka sedikit pun kalau tomoya lah yang sudah menghabisi nyawa orang yang selama ini ia tunggu tunggu.
" kamu jangan bercanda Taka,aku tahu arwahmu selama ini tidak tenang.tapi apa yang harus membuatku yakin bahwa tomoya lah yang menghabisi mu Taka?" ucap Iin lirih setengah tubuhnya runtuh tak berdaya.lantai dingin menyambut kehancurannya yang semakin dalam.
" kamu ingat,waktu aku bilang dia juga mencintaimu sama sepertiku.kamu sekarang sudah tahu bukan dia juga mencintaimu.bahkan dia tega menghabisi ku demi bisa mendapatkan mu Iin." lanjut Taka sedikit terisak." malam ini dia menyatakan semuanya bukan?" tanya Taka lagi membuat Iin menggeleng cepat.kenapa dia baru menyadarinya.ternayat orang yang paling dekat selama ini yang sudah menghancurkan dunianya.
" bahkan om Nobi dan Tante Yura lah yang melindunginya selama ini.merwka membuat seolah olah aku menghabisi nyawaku sendiri.tapi kenyataanya mereka yang merencanakannya." Taka masih berusaha lantang.yura menggigil di pojok ruangan karena takut.
" aku Taka bisa menunda ini lebih alam lagi iin.dan aku tidak ingin kamu memilih orang yang salah.setelah aku pergi dengan tenang."
" jangan,tolong pergi Taka...!" cegah Iin memeluk tubuh nobi.aku tak punya alasan lain lagi untuk tinggal disini lebih lama.kamu harus bisa mengikhlaskan aku Iin." Nobi menyentuh punggungnya mengelusnya dengan lembut.mengecuo kening Iin lama.iin tahu ini benar benar arwah Taka.
" mungkin ini benar benar untuk terakhir kalinya aku datang,"Taka lebih mengeratkan pelukannya.iin tak berhenti menangis .Tomoya sudah pasrah di ujung ruangan.tanganya gemetar .dia malu juga menyesal sudah melakukannya waktu itu pada taka.tapi tomoya punya alasan yang kuat.
Tubuh Nobi kembali melemas dan tubuhnya ambruk di atas sofa,tandanya Taka telah pergi.iin menjerit dan berteriak.seolah tak rela Taka meninggalkannya.
Semua orang tengah menunduk bersedih,sedih dengan pikirannya masing masing." aku tak menyangka om dan Tante sekejam itu.kalian bahkan merahasiakannya selama ini." ucap Iin lirih dan menepis tangan Nobi yang berusaha menenangkannya.
" aku akan bertanggung jawab,aku akan menyerahkan diri ke polisi." ucap tomoya pelan dari arah belakang." paman juga jika itu bisa menebus semuanya." kata kata itu semakin membuat Iin menangis.iin harus kehilangan Taka sekaligus kehilangan dua orang keluarganya yang masih dia punya di dunia ini.
" kalian puass,,membuatku semakin hancur?" teriak Iin di tengah ruangan membuat gema yang begitu menyesakan." jangan lupa untuk datang ke rumahnya dan mengirim doa,om yakin Taka hanya butuh itu sekarang.Dia janji tidak akan mengganggu hidupmu lagi.semaunya sudah selesai,apa yang membuatnya penasaran selama ini sudah dia katakan.kamu hanya perlu melanjutkan hidup.paman pamit." ucap Nobi lirih sambil memeluknya dari belakang.diikuti Yura dan tomoya masih masih menunduk.mereka pamit untuk menyerahkan diri ke polisi.
Bukan itu yang Iin mau,dia kehilangan 4 orang sekaligus dalam hidupnya,ia bahkan tak tahu bisa kuat atau tidak melanjutkan hidup tanpa mereka.baru malam tadi bahkan tomoya menyatakan cintanya,tapi kenyataan pamitnya bahkan dia lah yang sudah menghilangkan orang yang paling dia cintai.