Melati

Setelah menolak permintaan bertemu Ardi,Melati tidak pernah mengecek handphone nya saat ini ia sedang fokus untuk menyelesaikan pekerjaan nya.Urusan Ardi tidak penting untuk Melati karena sama sekali ia tidak punya masalah.

Melati baru saja mendapat info kalau dalam dua hari kedepan akan ada mutasi keperusahaan cabang yang lain salah satunya dibagian divisi Melati.Melati sangat berharap dirinya yang masuk dalam daftar mutasi.

" Aku takut di mutasi kecabang perusahaan lain kalau mbak Tari mungkin tidak tapi kami berdua kayak nya bakalan kena karena belum menikah " ujar Mia saat mereka makan siang tadi.Melati hanya tersenyum mendengar nya.

" Mbak Mel memang mau kalau di mutasi ?" tanya Mia kepada Melati yang sedang makan.

" Mau Mia bahkan mbak berharap nama mbak yang masuk dalam daftar Mutasi " senyum Melati tanpa beban.

" Serius Mbak mau ? " tanya Mia tak percaya.Melati pun mengangguk.

" Kalian berdua masih sendiri enak dong dapat tempat baru kalau mbak belum nikah mau-mau saja " ujar Tari lagi.

" Kalau Mia ngak deh mbak,ngak sanggup LDR sama pacar " bela Mia lagi.

" Alah Mia pacaran baru satu bulan udah bucin gitu iya kalau jodoh,selagi muda apa salah nya kita cari pengalaman kerja ditempat baru " nasihat Tari kepada Mia.

" Mia masih mikir mbak kalau dapat jangan deh tapi kalau nama Mia yang keluar,apa boleh buat diambil juga tidak mungkin berhenti kerja,cari kerja sulit kalau nganggur skincare ku siapa yang beli ngak mungkin mengharap kan pacar " ucap Mia tak semangat.

" Nah gitu dong harus mau ngak boleh cengeng diluar sana banyak yang sedang mencari kerja jangan hanya gara-gara dipindahkan tugas ke tempat lain harus resign " memberi semangat untuk Mia sedangkan Melati tersenyum mendengarnya.

Tari sudah mengetahui kalau Melati sangat berharap di mutasi karena ingin jauh dari keluarga nya.Tari pun tahu bagaimana perlakuan keluarga Melati terhadap nya.Bahkan dulu Tari menyarankan untuk keluar dari rumah orangtua nya dan mencari kos tapi Melati masih bertahan.Tari sangat mendukung keputusan Melati ini agar bisa terbebas dari keluarga toxic.

Rencana nya pulang kerja Melati tidak langsung pulang tapi akan singgah kesalah satu toko buku ada buku yang sedang dicarinya.Kebetulan toko buku terbesar tersebut sedang diskon dan jarak nya cuma lima menit dari kantor.

Sementara itu Ardi yang baru saja selesai dengan pekerjaan nya segera bergegas keluar dari kantor ada yang harus dia temui.Ternyata Ardi menunggu Melati tidak jauh dari kantor nya tepat nya diseberang jalan Saat dilihat pegawai yang keluat dari kantor,segera Ardi turun dari mobil dan berlari menuju pintu keluar .Ia tahu Melati tidak akan mau berjumpa dengan dirinya makanya lebih baik diam-diam menemui di kantor.

Sementara Melati yang tidak tahu kalau Ardi akan menemuinya.Dan saat jam kantor usai Melati segera keparkiran motor kebetulan saat itu Mia dan Tari sudah di jemput dengan pasangan mereka.

" mbak Mel...melati ! " terdengar suara seseorang memanggil.Melati yang saat itu akan memakai helm nya segera menoleh kearah suara tersebut.

" Ardi..." sahut Melati kaget.Ardi berjalan kearahnya sambil berlari kecil.

" Bisa kita bicara sebentar Mbak tidak lama " pinta Ardi memohon.Ia tadi melihat Melati keluar dari lift menuju pintu samping arah parkiran.

" Apa yang akan dibicarakan rasanya kita tidak ada masalah ,hari pun sudah sore " jawab Melati.

" Ini tentang Anggi,gimana kalau kita bicara di kafe depan sambil minum " tawar Ardi.

Melati terlihat sedikit keberatan ia melihat disekitar parkiran disitu ada meja dan dua kursi tempat satpam biasa duduk-duduk.

" Kalau sebentar lebih baik kita bicara disitu saja,kalau di kafe takut nanti ada yang mengenali jadi fitnah aku tidak mau terlibat masalah " tunjuk Melati kearah pojokan yang terdapat dua kursi.

Ardi pun mengangguk ia faham akan situasi nya kalau ada yang mengenali dan melaporkan ke Anggi kasihan Melati pasti akan sangat bahaya.

Melati segera meletakkan helm nya di atas motor nya dan segera berjalan menuju pojokan yang terdapat kursi tersebut.Mereka duduk saling berhadapan.

" Sebelum nya aku minta maaf atas tindakan Anggi tempo hari yang menyiram air ,aku baru melihat cctv " ujar Ardi sambil menatap Melati.

Melati menghembuskan nafasnya " Aku sudah biasa mendapatkan hal seperti itu jadi tidak perlu meminta maaf " jawab Melati sambil membetulkan letak tas nya sedikit pun ia tidak menatap Ardi.

" Tapi aku sebagai suami minta maaf karena tidak bisa mendidik istri memperlakukan kakak sendiri semena-mena " sambil Ardi menghembuskan nafasnya.

" Aku sudah memaafkan nya tidak usah di pikirkan kalau tidak ada lagi yang akan dibicarakan aku pamit dulu karena hari makin sore " sela Melati lagi sambil berdiri dan akan meninggalkan Ardi.

" Tunggu mbak !" panggil Ardi saat Melati berjalan beberapa langkah.Melati pun segera menoleh.

" Terimakasih atas masakan nya yang sangat lezat " ucap Ardi lagi dengan tersenyum tulus.Melati pun ikut tersenyum dan mengangguk ia segera berjalan kearah motor nya dan segera keluar dari parkiran.Ardi memperhatikan sampai Melati tidak terlihat ia pun segera menuju mobil yang di parkir nya diseberang dekat kafe tempat yang rencana nya untuk ia dan Melati bisa bicara tapi Melati menolak nya.