Lanjutan Miss Gesrek dan Mr Elsa
- Sora, sulung dari kembar tiga Chen, tidak bisa bekerjasama dengan arsiteknya, Kim Yoon a yang super kaku dan keras kepala. Keduanya menjadi dekat ketika ada kompetitor dari Chen Ltd berusaha mencuri blueprint desain Yoon a. Sora baru tahu, arsitek nya ini menyimpan banyak rahasia.
- Amura, tengah dari kembar tiga Chen, sudah naksir Yudho sahabat sepupunya sejak SMP. Amura belajar giat demi bisa diterima di UI karena Yudho kuliah disana. Amura yang plek ketiplek sang ibu sifatnya, harus jatuh bangun membuat Yudho mau dengannya.
- Yura, bungsu dari kembar tiga Chen, tidak suka cowok sebaya atau brondong. Dia suka pria yang matang dan jatuh cinta dengan rekan bisnis ayahnya yang lebih tua sepuluh tahun dari usia Yura. Daniel Hensley, pria blasteran Amerika dan Korea itu, menganggap Yura sebagai putri rekan bisnisnya tapi jangan remehkan Yura soal niat.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Hana Reeves, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Aibnya ....
"Apa maksudnya jual mobil, Bahlul?" tanya AKP Victor ke Fahrul.
"Memang virus kejujuran sudah dipakai ?" bisik Dokter Lucky yang mengetahui hal itu dari Amura dan Yura kemarin saat dirinya mengobrol dengan dua saudara kembar itu ke Iptu Steven.
"Kayaknya kok belum ya dok," balas Iptu Steven. "Kok Dok Lucky tahu?"
"Tuh duo anak kembar kemarin cerita semua penemuan ibunya. Sampai pusing aku."
Keduanya pun kembali fokus dengan drama di depan mereka.
"Pantas saat itu aku lihat kamu sudah ada di ruang teknik CCTV pusat ... Jadi itu rupanya. Kamu berusaha menghapus semua jejak kamu, Ndan !" AKP Fahrul menatap horor ke Kombes Danny Kamala. "Pantas saat aku membawa mobil kamu untuk dicuci karena mau dijual, salon mobilnya bilang kalau bemper depan ada bekas penyok dan darah. Ternyata ... Ini rupanya."
Ketiga anggota divisi kasus dingin menyesal tidak membawa popcorn dan coke karena drama di depan mereka lebih seru dari sinteron Indonesia. Tanpa mereka tahu, dari kancing CCTV dan body cam yang dipakai Iptu Steven dan AKP Victor yang tergabung dengan divisi kasus dingin, para anggota tersisa bersama Irjen Dean Thomas dan Brigjen Rayyan, menonton di ruang kerja pasukan huru hara sambil menikmati jajanan dan minuman,
"Lho memang kamu tidak tahu Bahlul?" tanya AKP Victor.
"Namaku Fahrul bukan Bahlul, Vic!" bentak Fahrul.
"Tapi kelakuan kamu itu memang bahlul!" balas AKP Victor judes. "Kamu buka aib komandan kamu itu dengan berharap mendapatkan keringanan hukuman kan? Tidak semudah itu Férguso ! Kamu juga banyak dosanya!"
Suara ketukan di pintu pun terbuka dan tampak Yudho Sardono datang dengan gaya khas pengacaranya.
"Maaf, apa aku mengganggu?" tanya Yudho.
"No, mas Yudho. Ada apa?" tanya AKP Victor.
"Saya memberikan surat somasi kepada AKP Fahrul atas tindakan tidak menyenangkan, perampasan, pemerasan dan pemalakan. Karena perbuatan anda, anda membuat seorang istri harus mengeluarkan uang banyak buat anda dengan harapan suaminya bisa bebas tapi tidak. Maka keluarga saudara Ridwan menuntut anda sebesar satu milyar rupiah sebagai ganti rugi materiil dan inmateriil."
Ketiga anggota divisi kasus dingin itu melongo.
"Ini ... Ini berlebihan! Anda tidak masuk akal!" teriak Fahrul.
"Lebih tidak masuk akal mana hanya karena lupa menyalakan lampu sein, anda menahan seorang bapak yang hendak membeli susu anaknya dan merampas uang serta motornya yang saya yakin tidak ditemukan di ruang bukti. Saya sangat tahu anda juga anggota sindikat jual beli motor hasil rampasan alias bodong!" jawab Yudho dingin.
"Berapa uang yang diambil Yud?" tanya Iptu Steven.
"Satu juta rupiah."
AKP Victor bersiul. "Lu ambil satu juta, lu ambil motornya yang gue perkirakan sekitar 20 jutaan lah terus elu peras keluarganya ... Dan sekarang elu dituntut ganti rugi satu milyar? Whoah, karma is a b1tch ya? Benar-benar hukum tabur tuai menimpa kalian semua !"
"Jangan sok suci kamu!" bentak Kombes Danny Kamala yang tahu jika begini, semua orang akan lepas tangan termasuk semua komplotannya yang tersebar di seluruh wilayah Jakarta.
"Aku memang bukan orang suci tapi aku berusaha tidak membunuh orang tidak bersalah baik disengaja maupun tidak disengaja. Tak heran jika anakmu seperti itu karena ada contohnya karena bagi kalian semua, nyawa orang tidak ada artinya. Yang penting keinginan kalian tercapai dan menjadi budak setan tahu nggak ! Atau malah setan yang sudah sungkem sama kalian saking sadisnya kalian semua ! Apakah orang tua kalian dulu juga mengajari hal yang sama? Walahualam !" balas AKP Victor berapi-api.
Iptu Steven dan Dokter Lucky melongo mendengar kata terakhir dari AKP Victor.
"Ketularan pak Jarot jadi kebawa," cengir AKP Victor membuat kedua rekannya menggelengkan kepalanya.
***
Ruang Divisi Kasus Dingin
"Kok aku dibawa-bawa?" protes Kombes Jarot saat semua orang menoleh ke arah dirinya.
"Lama-lama Victor ketularan Steven jadi mualaf," kekeh Brigjen Rayyan.
"Wah Sandra bisa ngereog kalau Victor mualaf," balas AKP Nana.
"Yang namanya hidayah itu kita tidak tahu datangnya dari mana, begitu juga dengan panggilan iman. Siapapun tidak tahu apa kehendak Tuhan. Jika Tuhan sudah memberikan hidayah ke Steven, kita mendukungnya apalagi dia juga menjadi imam yang baik buat Shea. Kalau Victor sama dengan Steven, itu juga bukan tanpa ada perijinan Tuhan," ucap Irjen Dean Thomas bijak.
Semua orang disana mengangguk. Memang di divisi kasus dingin merayakan dua hari raya, idul fitri dan natal tapi mereka tetap akur karena bagi mereka, agama adalah urusan pribadi kepada Tuhannya. Mereka lebih mementingkan bagaimana memecahkan kasus dan saling menistakan tanpa harus sakit hati berkepanjangan.
***
RS Bhayangkara Jakarta
Crissy terbangun setelah efek dari obat penenang yang diberikan Dokter Lucky mulai menghilang reaksinya dan terkejut saat melihat Yura dan Amura yang duduk di kursi roda. Crissy baru melihat kesamaan wajah kedua gadis kembar itu namun rautnya berbeda. Amura lebih ramah dibandingkan Yura.
"Sudah bangun?" sapa Amura dengan wajah datar.
"Ka ... Kamu ngapain kemari?" tanya Crissy.
"Mau kasih tauziah !" balas Yura judes.
"Yura, tolong," pinta Amura. "Hanya mau bilang, kamu kemungkinan besar akan dijatuhi hukuman sekitar lima belas hingga dua puluh tahun karena banyaknya tuntutan. Ayahmu juga sama saja karena dia akan dihukum akibat menabrak orang hingga tewas dalam kondisi mabuk tujuh bulan lalu."
"Anak dan bapak sama saja !" ejek Yura dengan wajah sinis.
"Yura ..."
Crissy melongo. "Papa menabrak orang hingga tewas?"
"Dan jenazahnya ditinggalkan begitu saja ! Ayahmu memang tidak punya hati ! Lebih dajjal dari iblis sekalipun ! Hati nuraninya sudah mati ! Tahu itu cewek bodoh !" amuk Yura.
"Yura! Sudah cukup !"
"Yura, kamu keluar saja ! Biar aku yang menemani Mura !"
Yura menoleh ke arah Sora yang berdiri di depan pintu. "Hiiiiihhh !" ucapnya kesal sambil menghentakkan kakinya tapi dia pun keluar juga sementara Sora berdiri di belakang Amura.
"Kamu sudah tahu kan darimana sikap dan gaya kamu yang tidak punya manner dan compassion terhadap orang lain? Karena itu hasil didikan orang tua kamu bahwa semuanya bisa diselesaikan dengan uang ! Kami kaya tapi kami juga tahu diri. Uang sebanyak itu akan habis dalam sekejap jika kamu tidak menggunakan dengan baik. Apalagi uang panas yang didapatkan dengan cara haram ... Yakin akan banyak mudaratnya!" ucap Sora.
"Semoga saat kamu di penjara, kamu mendapatkan banyak pelajaran hidup dan bertaubat. Aku akan mendoakan kamu supaya kamu menjadi pribadi yang lebih baik," senyum Amura lembut.
Crissy menangis mendengar semuanya namun baik Sora maupun Amura tidak tahu apakah itu tangisan sadar atau merana bahwa dia akan dipenjara atau tahu ayahnya jauh lebih jahat darinya.
***
Yuhuuuu up pagi yaaaa
Thank you for reading and support author
Don't forget to like and vote
Tararengkyu ❤️
Smnggtt.....
sekalian bisa modus juga, kan Mura juga keturunan nyunyun 😂😂😂