NovelToon NovelToon
Apa Kabar Cinta Lamaku?

Apa Kabar Cinta Lamaku?

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Cintapertama / Percintaan Konglomerat / Teen Angst / Cinta Murni / Romansa
Popularitas:1.8k
Nilai: 5
Nama Author: Ashelyn

kisah lama yang belum usai, membuatku masih hidup dalam bayang-bayang masa lalu. Aku selalu menyesali apa yang terjadi saat itu, aku selalu menginginkan masa itu terulang kembali. Walaupun aku tau itu mustahil, aku tetap memimpikannya. Aku ingin memperbaiki kesalahanku yang besar kepada cinta pertamaku, karena aku sudah menghancurkan hatinya sampai tak berbentuk. Masih pantaskah aku jika menginginkannya kembali padaku?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ashelyn, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Masa Lalu 18

Hari minggu pukul 1 siang, Prince pergi ke toko buku dengan menaiki sepedanya. Dia memakai jaket jeans hitam yang di padukan dengan celana berwarna senada. Hujan gerimis tak mampu membuatnya membatalkan agenda hari ini. Dia menerobos gerimis untuk bersepeda melewati jalanan ramai untuk pergi ke toko buku terdekat.

Dia tersenyum tipis saat sudah sampai di tempat yang dia tuju. Setelah memarkirkan sepedanya, Prince mengacak rambutnya yang sedikit basah. Dia juga mengelapnya dengan sapu tangan yang dia simpan di dalam tasnya.

‘Ting! ‘Tong!

Bunyi lonceng terdengar saat Prince membuka pintu toko buku. Dia berjalan mencari buku-buku yang ada di daftar pembeliannya. Dia mencatat semua buku yang harus dia beli di notes yang ada di ponselnya.

“Panduan lengkap untuk masuk perguruan tinggi hukum.”

“Teori Hukum dan Sistem Hukum.”

Prince membaca judul buku yang dia cari, dia tersenyum puas saat dia bisa dengan mudah menemukan buku yang sedang di carinya. Dia juga membeli buku tebal lainnya. Sehingga jumlah buku yang akan dia beli berjumlah 5 buku. Prince langsung membawanya ke kasir untuk melakukan pembayaran.

“Prince? Kenapa kesini lagi?” Tanya seorang pria paruh baya yang bekerja di toko buku.

“Pak Hans, aku membeli buku untuk orang lain,” ucap Prince dengan senyumannya.

“Hukum? Bukannya kau akan masuk jurusan kedokteran?” Tanya pak Hans keheranan.

“Sudah kubilang pak Hans, aku membelinya untuk kenalanku,” ucap Prince lagi, membuat pak Hans menatapnya curiga.

“Kekasihmu?” Tanyanya, dan hanya dibalas senyuman tipis oleh Prince.

Setelah selesai membayarnya, Prince keluar dari toko buku dengan paperbag besar di tangannya. Dia sudah menghabiskan cukup banyak uang hanya untuk membeli buku untuk Teresa. Selanjutnya, dia akan pergi menuju Cafe Gelato yang tempatnya tak cukup jauh dari toko buku.

“Tunggu aku Teresa!” Ucapnya mulai mengayuh sepedanya.

Tidak butuh waktu lama, setelah melewati perempatan lampu merah, Prince akhirnya sampai di Cafe Gelato yang menjadi tempat pertemuannya dengan Teresa. Dia terlihat tidak sabar untuk bertemu dengannya.

“Prince!” Panggil Teresa saat dia melihat Prince masuk ke Cafe.

Prince tersenyum lebar kearah kekasihnya, dia dengan antusias memberikan paperbag besar berisi banyak buku kepada Teresa. Dia menciumnya singkat sebelum akhirnya membiarkan Teresa untuk membuka paperbag itu.

“Buku? Astaga! Banyak sekali!” Ucap Teresa tak percaya setelah melihat semua isinya.

“Aku menghabiskan banyak uang untuk membeli buku tebal itu. Kuharap kau bisa belajar lebih semangat,” ucap Prince.

Tangannya terangkat untuk mengusap puncak kepala Teresa dengan lembut. Tatapan matanya penuh dengan tatapan kasih sayang. Mereka benar-benar berhasil membuat iri para pengunjung lain yang memperhatikan momen romantis mereka.

“Aku harus belajar dengan keras mulai sekarang! Karena kekasihku yang tampan ini sudah membelikan buku tebal cukup banyak,” ucap Teresa mencium pipi Prince singkat.

Prince terkejut saat bibir lembut itu menyentuh pipinya. Wajahnya langsung memerah, sementara matanya langsung menatap Teresa. Ciuman yang singkat, tapi memiliki dampak yang besar bagi hatinya. Teresa benar-benar telah membuatnya jatuh cinta di setiap harinya.

Mereka memesan Gelato untuk menemani kebersamaan mereka. Saat pesanan datang, Teresa terlihat sangat antusias, karena dia adalah orang yang paling menyukai Gelato. Prince sampai tidak tahan untuk mengabadikan momen ini dengan ponselnya.

Diam-diam, Prince mulai membuka kamera di ponselnya. Dia tersenyum saat mengarahkan kameranya ke Teresa. Dia mengambil gambar-gambar Teresa yang menurutnya sangat cantik dan menggemaskan.

Teresa tidak tau, bahwa di saat dia fokus dengan Gelatonya, Prince banyak mengambil fotonya. Momen ini tentu saja akan di manfaatkan oleh Prince untuk menambah koleksi foto Teresa di ponselnya. Dan untuk foto yang baru saja dia ambil, dia merasa bahwa foto itu harus dia unggah di akun media sosialnya.

“Kurasa aku harus mengunggahnya!” Batin Prince melirik Teresa sejenak.

‘Gadis cantik dengan Gelato’

Sebuah caption di sertai dengan foto itu baru saja Prince unggah di akun media sosial miliknya. Dia tersenyum senang saat postingannya benar-benar terunggah. Teresa yang menyadarinya langsung menatap Prince tak percaya.

“Prince!” Protes Teresa.

Mereka akhirnya saling membalas postingan. Teresa juga mengunggah foto Prince dengan Gelato. Media sosial seperti sudah milik mereka berdua, bahkan di dunia nyata sekalipun. Orang-orang sampai tersenyum kearah pasangan ini. Beberapa orang dengan perbedaan umur yang jauh juga memperhatikan mereka, karena membuat mereka seolah mengingat kembali masa-masa muda yang indah.

“Mau bersepeda bersama seperti malam itu?” Tanya Prince.

“Malam itu, saat pertama kali kita bertemu di tempat les?” Tanya Teresa, dan di balas anggukan oleh Prince.

Teresa tersenyum setelah mengingat kembali momen itu. Dia tidak menyangka, bahwa saat ini dia sudah berpacaran dengan lelaki dingin yang hampir menolaknya malam itu. Tanpa pikir panjang , Teresa langsung mengangguk setuju.

“Aku akan mengajakmu ke apartemen baru yang orang tuaku berikan untukku,” ucap Prince.

“Apartemen? Untuk apa?” Tanya Teresa penasaran.

“Aku akan tinggal sendiri di apartemen saat sudah masuk masa perkuliahan,” jelas Prince sembari mencubit pipi Teresa.

“Tunggu apalagi! Kita pergi sekarang!” Ucap Teresa, ucapannya terdengar sangat bersemangat.

Prince mengayuh sepedanya dengan senyuman yang selalu terukir di bibirnya. Sementara Teresa dengan kuat bepegangan pada stang sepeda, terkadang dia juga menoleh untuk melihat wajah kekasihnya. Mereka kembali bersepeda bersama seperti yang terjadi malam itu. Yang berbeda di sini adalah, status mereka sudah berbeda. Sekarang mereka bersepeda setelah resmi menjalin hubungan, kali ini lebih terasa romantis jika dibandingkan dengan malam itu.

“Sampai!” Ucap Prince menghentikan sepedanya.

Teresa menatap takjub kearah gedung apartemen yang baru saja di lihatnya. Kemudian dia sedikit tersentak saat Prince tiba-tiba menarik tangannya untuk masuk kedalam. Prince membawanya masuk kedalam lift, mereka naik lift bersama dengan dua ibu-ibu yang tidak dikenalnya.

“Astaga anak jaman sekarang sudah berani membawa gadis ke apartemen!”

“Padahal dulu saat usiaku masih muda, aku tidak pernah melakukan hal seperti ini.”

“Bukankah dia anak pak dokter itu?”

“Apa pak dokter tau jika putranya membawa seorang gadis masuk ke apartemennya?”

Prince dan Teresa bisa mendengar pembicaraan kedua ibu-ibu itu. Membuat mereka saling pandang satu sama lain. Saat Teresa ingin membuka mulutnya untuk berbicara, Prince segera membungkamnya dengan menutup mulutnya dengan tangan. Prince menggeleng pelan seolah melarangnya untuk berbicara.

‘Ting!

Pintu lift akhirnya terbuka. Dengan cepat Prince langsung menarik Teresa untuk pergi menjauh dari tempat itu. Ia sudah berusaha menahan emosinya sampai sejauh ini. Prince memilih untuk diam karena dia tidak ingin membawa Teresa masuk kedalam keributan yang mungkin akan terjadi.

“Jangan pedulikan mereka,” ucap Prince, dan di balas anggukan oleh Teresa.

...----------------...

1
US
/Good//Good//Good/
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!