Di perlakukan secara posesif oleh seseorang pasti nya membuat kita luluh, begitu juga perasaan Retha yang sudah jatuh cinta pada seorang pemuda yang bernama Ken, teman Abang nya sendiri.
Tapi apa halangan Retha dalam mencintai Ken? Apa Ken akan mengejar Retha sementara ia sudah memiliki Teman tapi Mesra yang sudah terjalin 1 tahun.
Simak selanjutnya!..
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon hanisanisa_, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 19
Retha dan Rimba berjalan bersamaan di dalam mall, dengan Retha yang merangkul lengan Rimba agar kedua nya tidak terpisah.
"Kayak berasa gandeng botol marjan" cetus Retha mendongak menatap wajah Rimba yang nampak datar.
"Sok cool lo anjir" cibir Retha ingin rasa nya ia melepas rangkulan itu, tapi tangan nya langsung di tahan.
"Jangan di lepas, lo hilang gue nggak nampak" Rimba mengapit tangan Retha dengan kuat agar tak bisa lepas.
Retha berdecak. "Gue nggak sependek itu ya" cebik Retha, emosi nya benar-benar terkuras.
"Lo kalo lagi sebelahan sama Mommy juga masih tinggian Mommy" ejek Rimba langsung mendapat pukulan tanpa ampun dari Retha.
Retha menepis tangan nya yang di genggam erat oleh Rimba, kemudian berjalan lebih cepat, menurut nya.
Rimba terkekeh melihat langkah seribu Retha yang menurut Rimba hanya 5 langkah nya.
"Botol yakult lagi ngambek" gumam Rimba kembali merangkul Retha di leher agar Retha tak bisa kabur.
Rimba melirik ke arah kanan karena merasa ada seseorang yang ia kenali, dan benar saja. Ken.. Bersama.. Jessi..
"Ngapain mereka?" gumam Rimba di dengar oleh Retha yang langsung mendongak.
"Siapa?" tanya Retha membuat Rimba menunduk dan menyentil kening Retha pelan tapi Retha tetap meringis.
"Lo nggak perlu tau, udah cepet barang apa yang lo mau" desak Rimba. Ia tak mau Retha mengetahui keberadaan Ken.
Retha mencebik dan berjalan mendahului Rimba masuk ke salah satu toko boneka yang memiliki ukuran besar.
"Bang, mau itu" tunjuk Retha pada boneka labubu berukuran besar yang mungkin seukuran tubuh nya.
"Tu boneka kalo nindih lo gue jamin nggak keliatan" ucap Rimba terus mengejek Retha, tapi tak urung ia memanggil penjual nya dan langsung membeli boneka itu tanpa perdebatan.
"Mau apalagi?" tanya Rimba menoleh ke arah samping dan terdiam melihat Retha yang menggendong boneka itu, benar-benar tak terlihat.
"Sini gue aja yang bawa, serem kalo boneka ini jalan sendiri" ucap Rimba membuat Retha berdecak lagi.
"Gue boleh minta yang lain lagi?" tanya Retha di sahut deheman jengah oleh Rimba.
"Gue mau makan" jawab Retha langsung berjalan dengan melompat kecil kesenangan.
Rimba terkekeh, setidaknya dengan inilah ia bisa menghibur adek nya itu, daripada murung sepanjang hari lebih baik kuras dompet nya, selagi Rick memberikan uang bulanan yang lumayan banyak, Rimba akan membiarkan Retha berbelanja sesuka hati.
Saat kedua nya makan siang, Retha sempat pamit ingin ke toilet yang tak jauh dari tempat mereka duduk.
Tapi hingga 10 menit lebih Retha belum kembali, membuat Rimba khawatir dan terus menatap ke arah toilet menunggu Retha keluar.
Retha mengepak-ngepakan tangan nya di celana yang ia pakai kemudian mendongak ke samping.
Deg
Retha membeku menatap ke arah lelaki yang begitu familiar di pikiran nya beberapa hari ini.
Lelaki yang begitu lembut pada nya, perhatian, dan selalu memperlakukan nya dengan manis itu ada di situ. Bersama seorang gadis cantik yang sedang memakan es krim.
Tak lama terdengar tawa kedua nya, bahkan Ken terlihat santai dan menunjukkan betapa act of service nya ia saat bersama gadis itu.
Dengan keberanian yang entah datang darimana, Retha melangkah mendekat. Pergerakan nya tentu saja di lihat oleh Rimba yang khawatir.
Rimba segera bangkit meninggalkan boneka serta makanan milik Retha yang belum habis, baru di makan sedikit.
Sedikit lagi Retha berada di dekat dua sejoli yang merasa dunia milik berdua itu, hingga Rimba menarik tangan Retha menjauh dari Ken dan Jessi.
"Abang!" pekik Retha dengan suara serak. Ia bahkan menghempas tangan Rimba tanda protes.
"Kita pulang sekarang aja ya? Hadiah yang lain nyusul esok hari" bujuk Rimba dengan nada lembut, ia dapat menebak isi hati Retha sekarang.
"Cewek tadi siapa nya Ken?" tanya Retha dengan suara bergetar. Mata mulai mengenang air mata yang sudah ia tahan sejak perpisahan nya dengan Rick dan Rey.
Rimba segera menggendong boneka milik Retha dan menggenggam erat tangan Retha tanpa menjawab pertanyaan Retha yang sebenarnya ia sendiri bingung jawaban nya bagaimana.
"Bang.. Cewek tadi siapa nya Ken?" lirih Retha mulai meneteskan air mata yang sudah memenuhi pelupuk mata nya.
Rimba menoleh dan menghela nafas. "Gue jelasin nanti, sekarang kita pulang dulu. Nanti makan siang nya gue beliin yang banyak" ucap Rimba tak tega.
"Tadi beneran Ken?" lirih Retha lagi dengan tatapan mata yang kosong.
Ini yang Rimba takutkan, sial nya ia tak bertanya dimana Ken akan bertemu dengan Jessi. Jika tau, sudah pasti ia akan membawa Retha ke mall yang lain walau jarak tempuh nya jauh.
"Bang.. Ken ngasih harapan ke gue Bang.. Dia ngasih banyak perhatian.. Apa dia begitu ke semua orang?" Retha kembali melamun saat sudah berada di dalam mobil.
Rimba menghela nafas. "Nggak Tha, lo jangan banyak melamun hey! Sekarang lo mau kemana? Gue siap nemenin lo"
"Pulang"
Rimba segera tancap gas meninggalkan area mall, seperti nya Ken tak mengetahui keberadaan Retha dan Rimba.