NovelToon NovelToon
Berharap Di Ujung Senja

Berharap Di Ujung Senja

Status: sedang berlangsung
Genre:Kisah cinta masa kecil
Popularitas:1.5k
Nilai: 5
Nama Author: Rina jasmine sarwanto

Di suatu desa di pinggiran selatan di tengah hiruk piuk kesibukan orang orang ada satu gadis yang hidup bahagia bersama kedua orang tuanya

Di atas ayahnya yang memiliki keterbatasan fisik karena suatu kecelakan saat muda namun tetap bejuang demi gadis kecil dan istri tercintanya
astiyana jasmine gadis belia berumur 18 tahun saat ini
"nak jangan nakal ya, di rumah sama mama, sekoah yang pinter"pamit papanya saat akan berangkat kerja,karena biasanya pulang hanya satu minggu satu kali

"iya pa, papa juga kerjanya hati hati ya"

"ma aku berangkat dulu ya"

"iya pa hati hati" jawab mama lembut tapi menyimpan kekhawatiran
('semoga papa di beri keselamatan yaAllah')

setelah kepergian suaminya kiya nama mama asti setelah pekerjaan rumah sudah selesai dia siap siap ke rutinitas kesehariannya pergi keladang untuk menyemai tanaman yang di tanam dan ada juga ternak sapi dan kambing
meski begitu ia tetap semangat, demi anaknya dan membantu pngeluaran suami

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rina jasmine sarwanto, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

bab 18

     " ti kamu jemput bapak agak awal aja ya.. sambil mampir ke pasar sayur sekalian "

   " la tapi iki kan belum selesai buk metik kacangnya.. "

jawab asti sambil meneruskan memetik kacang hijau

   " gak papa kan bisa di lanjut besok sama bapak... lagian kalo mau buat bubur ibu sudah ada yang kering kok.. ayok sekarang kita pulang dulu aja.. " ajak bu iyah

mereka bergegas beres beres dan pulang kerumah..

  " as berhenti dulu di warung pak tarno... " henti bu iyah

   " iya bu.. mau beli apa.. " tanya asti penasaran

   " beli ketan buat bubur kan " terang ibu

   " oh iya ding... pake nasi ya.. "

   " beras ketan astii.. bukan pake nasi.. " terang bu iyah lagi

   " iya iya lah bu... hehee"

   " permisiiii.. pak tarnooo.. " panggil bu iyah

    " iya bu..." pak tarno lari dari dalam rumah

   " maaf bu.. tadi lagi masak air udah mendidih... " imbuhnya lagi

   " iya pak.. enggak papa.. beli beras ketanya pak.. setengah kilo.. sama gula jawa sekalian setengah kilo ya.. " seru bu iyah

  " iya iya bu.. saya timbang dulu ya mau buat "

   " kamu mau beli apa ti.. " tanya bu iyah sambil nengok ke asti yang masih menunggu di motor

   " enggak bu.. "

   " ok... eh pak tarno kok enggak sekalian jual sayur... " tanya bu iyah basa basi

    " eh enggak bu... tidak telaten.. takutnya busuk.. heee " jawab pak tarno

  " ohh.. gitu... eh tambah telur sekalian pak setengah juga ya.. "

   " siap bukk.. "

" nah ini buk... "pak tarno menyerahkan belanjaan

   " iya pak.. ini uangnya.. "

   " tunggu kembaliannya ya.. "

  " ini buk.. makasih ya bu.. " imbuh pak tarno

   " sama sama pak.. marii "

sesampainya di rumah asti dan ibunya mandi di lanjut salat asar

   " ti ini uangnya buat belanja sayur...hati hati di jalan ya.. "

   " iya buk.. sudah di catat kan sayurnya.. "

  " sudah itu di dalam dompet gue "

   " ok bu.. asti berangkat dulu ya.. assalamu'alaikum.. "

  " wa'alaikumsalam "

   saat asti akan belok memasuki pasar,,,di seberang jalan ada sepasang mata yang melihatnya dengan kebencian .. dia adalah sesil yang duduk di dalam mobil

dia pun menghampiri asti

  dengan hati yang kesal sesil turun dari mobil.. dia teringat perkataan diyan.. kenapa dia harus minta maaf sama asti

" ehh asti.. "

asti yang di panggil pun menoleh

" sesil.. "

" ehhh aku kasih tau kamu ya.. jangan deket deket sidiq.. kemaren aku minta maaf karena di sekolahan.. kamu jangan sok sokan dan berani deketin sidiq.. awas kamu.. aku gak akan ngapa ngapain kami di sekolah.. tapi di luar sekolah karena itu bebas.. dengerin itu.. " celoteh sesil panjang lebar

" loh bentar sil.. maaf,tapi selama ini aku gak pernah tuh ngejar ngejar sidiq.. yang ada sebaliknya.. " bela asti

" alah banyak alesan kamu... ya kalo kamu gak suka bilang sama sidiq jangan sok jual mahal.. orang kamu di deketin juga diem aja kok.. " sebel sesil

" lah aku juga sudah bilang kok sama sidiq kalo.. "

belum sempat selsai asti bicara

" alah udah lah.. pokoknya awas aja kamu.. apalagi gara gara kamu aku juga dapat sp dari pak tejo.. awas aja kamu mah " sesil berlalu dengan kesal.. ya karena bener juga perkataan asti yang gak pernah deketin sidiq..

" kok gak jelas gitu sih sesil...kayak kemaren waktu minta maaf udah biasa aja. " gumam asti sendirian

" ah tau lah..mending belanja.. keburu bapak udah sampe nanti.. "

sambil meneliti catatan ibunya dan belanjaannya.. di rasa sudah benar asti menuju parkiran motornya dan melajukan motornya ke terminal bus

" ayah ternyata belum datang.. duduk dulu ah.. "

asti duduk di trotoar pinggir jalan.. saat melihat jam di ponselnya ternyata masih pukul 16.45..

" ah pantesan bapak belum ada... masih satu seperempat jam ini.. lama dong.. " beo asti sedirian

tin tinnn

suara klakson mobil

" asti kamu ngapain di situ... "

seru yonan dalam mobil..

" ah...kamu yon... ini lagi nungguin bapak.. "

" oh..dari kerja ya papa kamu.. "

" iya.. tapi masih nanti jam enam biasanya "

yonan melihat jam di tanganya

" masih lama dong.. " yonan meminggirkan mobilnya dan turun

" kalo gitu aku temenin ya.. " imbuh yonan

" heee makasih ya.. " lumayan lah ada temen ngobrol batin asti.. gak kayak orang hilang.. hehehe

" eh itu ada martabak.. aku beli dulu ya " seru yonan

" ehhh.. emmm mau kamu bawa pulang ya yon.. "

" emmm iya.. " bohong yonan... dia beli ya buat mereka makan

" ohh ok.. "

yonan memesan tiga kotak satu buat di makan satu buat di bawa asti pulang dan satunya buat dia.. karena tadi kan sudah beralasan di bawa pulang.. takut asti marah karena dia bohong,,, karena menunggu yonan pergi beli minum dulu

" sudah mas.. " tanya yonan pada penjual martabaknya

" satu itu mas yang sudah jadi tingal yang dua ini.. "

ahhh yonan berinisiatif mengajak asti duduk di sini aja sambil nunggu yang lain matang

dia melambaikan tangannya dan mengisyaratkan suruh ke sini pake tangan.. karena itu berada di seberang jalan

asti yang bingung.. hanya iya iya aja dan menghampiri yonan

" ada apa yon.. "

yonan membuka satu kotak martabak manis dan menyodorkan ari minum...

" ayok makan dulu aja sambil nunggu papa kamu.. "

" ahh gak usah yon..katanya mau kamu bawa pulang.. "

" iya itu baru di buatin..dan yang ini buat kita.. " alesan yonan sambil nyengir kuda

" kamu mah yon.. malah repot repot traktir segala.. " basa basi asti yang tidak enak

" tenang as.. aman.. ini uang tabungan aku...jadi ayok di makan.. "

" iya iya... asti mengambil botol minumnya.." karena sungkan mau ngambil martabaknya.. enggak enak rasanya..

" kok cuma minum doang... apa mau aku suapin kah.. " goda yonan

" ahh gak..kamu yon.. "

" ya udah makanya ayo di makan.. mumpung masih anget.. "

" ini mas sudah jadi.. di kadikan dua bungkus kan.. " tiba tiba mas mas martabak ikut nimbrung

" ohh iya mas makasih ya.. " balas yonan

" ayok lah as di makan keburu papa mu dateng loh... entar tak suapin beneran lohhh "

" iya iya di makan ini lohhh. " akhirnya asti ngambil satu.. karena di desak dari tadi.. juga dari pada beneran di suapin...

dan setelah sekian menit sekarang pukul 17.45

triiinggg triiingggg

" eh ponsel mu bunyi tuh as.. "

" iya.. bentar ya.. " asti mengangkat telfonya

" assalamu'alaikum pak.. "

" kamu sudah jemput bapak belum ti.. " seru bapak dalam tefon

" sudah pak ini di sebrang jalan.. bapak sudah sampai.. "

" sudah barusan ti.. kamu kesini ya.. oh iya.. kamu ngapain di sebrang jalan sama "

" ini pak..ah anu asti kesitu dulu ya.. bapak tunggu.. assalamu'alaikum.. "

" ehhhh.. ya wa'alaikumsalam.. " nih anak kok suka aneh ya

" bapakmu udah sampai as.. "

" iya itu yon di depan.. aku tinggal ya.. makasih martabaknya dan minumnya.. "

asti langsung bergegas dari situ dan tanpa sepengetahuan asti yonan membereskan sisa martabaknya dan di masukkan ke kantong dan menyusul asti

" loh asti kamu sama siapa "

" hahh.. siapa pak.. " asti pun menoleh kebelakang dan ternyata yonan mengikutinya

" assalamu'alaikum pak.. " sapa yonan sambil jabat tangan

" wa'alaikumsalam.. " balas bapak sambil memngangkat alisnya

1
Iolanthe
Duh, pengen jadi tokoh dalam cerita ini deh, setiap adegannya keren abis
Tsumugi Kotobuki
Cepat update, jangan biarkan kami menunggu terlalu lama!
Rina Astiyani: di tunggu ya/Smile/
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!