Mahdi mengunjungi Ishwar tua yang tengah sakit. Ishwar mengenali siapa orang itu. Tamu dari masa lalu.
Tapi ada perlu apa Mahdi kembali menemui Ishwar setelah puluhan tahun berlalu?
Perjalanan Mahdi berkeliling waktu demi mewujudkan kebenaran.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon David Purnama, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Ketahuan Basah
Di hari esok lusa,
Di sebuah masjid besar bertingkat tiga. Bakhil dan jamaahnya berhasil mendapatkan izin dan kesempatan untuk mengisi pengajian di hari selasa pagi.
Bakhil Al Jahiliyah sebagai penceramah. Ia akan menyiarkan ajaran-ajaran sesat yang ia sendiri adalah nabinya. Sebuah ajaran yang sangat jauh menyimpang dari akidah dan syariah islam yang sejatinya.
Bakhil dan kawan-kawannya berharap mereka bisa merekrut jumlah pengikut yang lebih banyak lagi. Terutama di tempat yang padat penduduknya ini.
Pagi itu yang hadir benar-benar diluar perkiraan. Jika dihitung jumlahnya bisa mencapai ribuan orang.
Masjid besar bertingkat tiga penuh dengan orang-orang yang ingin mengaji dan mendengarkan Bakhil berdakwah.
Orang-orang di wilayah tersebut dan sekitarnya pada penasaran. Katanya ada aliran baru yang jauh lebih menyenangkan dan lebih gampang.
Orang itu juga datang. Ia menepati janjinya dengan membawa keluarga dan kerabatnya yang berjumlah tidak sedikit.
“Bismillahirrahmanirrahim”,
“Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh”,
Nabi Bakhil Al Jahiliyah memulai pidatonya,
Ajaran-ajaran sesat dan menyimpang Jamaah Al Jahiliyah pun diutarakan. Dinarasikan dengan begitu merdu oleh pemimpin mereka nabi Bakhil.
“Yang bukan Jamaah Al Jahiliyah adalah kafir”,
“Darah mereka halal untuk ditumpahkan”, seru Bakhil dalam pengajian.
Orang itu juga datang. Ia menepati janjinya dengan membawa keluarga dan kerabatnya yang berjumlah tidak sedikit.
Seorang laki-laki berusia tiga puluhan tahun dengan perawakan badan proporsional dan wajah yang rupawan. Rambutnya agak panjang namun disisir dengan rapi.
Orang itu sudah hampir satu bulan bergabung menjadi anggota Jamaah Al Jahiliyah.
Ternyata orang itu adalah Mahdi. Mahdi yang sedang bekerja sebagai seorang mata-mata.
Yang datang ke pengajian pagi ini bersama Mahdi bukanlah keluarga dan kerabatnya. Mereka adalah orang-orang yang mempunyai keterampilan dari pihak yang berkuasa. Penegak-penegak hukum yang berhak dan berwajib.
Seluruh kegiatan yang berkedok pengajian di hari selasa pagi itu secara diam-diam didokumentasikan. Untuk melengkapi alat bukti yang sebelumnya telah dikumpulkan.
Jelas-jelas Bakhil dengan Jamaah Al Jahiliyah nya dinyatakan bersalah. Mereka pun ditangkap dan akan dihukum.
Selama ini jika ada orang atau pun sekelompok orang yang mau menentang Jamaah Al Jahiliyah. Orang-orang itu selalu berhasil disingkirkan.
Tapi tidak dengan kali ini. Ketika pejuang-pejuang keadilan dan para penegak kebenaran saling bekerja sama untuk turun tangan. Termasuk Mahdi yang berperan di sana.
Jamaah Al Jahiliyah sama sekali tidak berkutik.
Sempat terjadi keributan ketika para petugas hendak menangkap Bakhil.
Hanya Bakhil yang bersikeras melawan dan menyangkal. Tetap bersikukuh bahwa dirinya adalah seorang nabi yang sah.
Sedangkan kawan-kawan dekat Bakhil menerima saja ketika mereka diringkus.
Bakhil menantang orang-orang yang mau menangkapnya. Ia mau menunjukkan bukti kenabiannya kepada ribuan orang yang hadir di dalam majelis tersebut.
“Aku akan memperlihatkannya kepada kalian”,
“Mukjizat-mukjizat yang diberikan oleh Allah kepadaku”,
“Aku Bakhil Al Jahiliyah adalah seorang nabi yang sah”,
Mahdi dan para petugas yang lain mempersilahkan Bakhil untuk membuktikan apa yang diucapkannya. Biar saja sekalian orang-orang itu pada tahu dan menjadi saksi mata.
“Lihatlah baik-baik”,
Bakhil memegang gelas kosong dengan tangan kirinya. Gelas beling tembus pandang.
“Lihatlah baik-baik”,
Tiba-tiba gelas yang kosong itu perlahan-lahan terisi penuh dengan air keruh yang berbau busuk.
Berubah lah gelas yang kosong itu menjadi segelas air keruh berbau busuk.
Bakhil panik dan khawatir. Apa yang terjadi? Kenapa mukjizatnya tidak berhasil? Harusnya gelas itu berisi dengan segelas air susu yang manis.
“Aku akan menunjukkan mukjizat ku yang lain”, kata Bakhil disaksikan orang-orang.
Bakhil mengambil satu buah roti.
“Aku akan membuat roti ini menjadi banyak untuk kalian makan”,
Bakhil berjanji akan menggandakan satu buah roti itu menjadi berkali-kali lipat jumlahnya.
Tapi yang terjadi justru berlawanan. Satu buah roti itu berubah ukurannya menyusut menjadi kempes. Menjadi busuk dipenuhi jamur dan belatung.
Bakhil frustasi. Harusnya roti itu menjadi banyak. Apa yang sebenarnya terjadi?
“Aku akan menunjukkan mukjizat ku yang satu lagi”, kata Bakhil di hadapan semua orang.
Bakhil naik ke lantai tiga,
Di depan para jamaahnya dan orang-orang yang menghadiri pengajian itu. Bakhil berteriak dengan lantang;
“Aku bisa terbang”, sumpah Bakhil.
Dari lantai tiga Bakhil pun melompat untuk terbang.
Tapi hasilnya Bakhil terjatuh sampai di lantai dasar. Tubuh Bakhil patah-patah dan mati bersimbah darah.
Kepala Bakhil pecah.
*
Mukjizat-mukjizat nabi Bakhil Al Jahiliyah tidak pernah bisa terjadi lagi. Karena yang sebelum-sebelumnya itu semua adalah ulah sihir.
Bakhil bekerja sama dengan jin setan untuk menciptakan sebuah ilusi yang ia pakai untuk menipu orang-orang dan para pengikutnya.
Jin-jin setan yang membantu Bakhil sudah dimusnahkan oleh Mahdi. Sehingga Bakhil sudah tidak bisa lagi menggunakan trik liciknya untuk mengelabui mata-mata orang.
Mukjizat adalah kejadian luar biasa di luar kebiasaan manusia yang hanya diperuntukkan kepada para nabi dan rasul Allah.
Bakhil tidak pernah sakit demam selama dua minggu.
Bakhil juga tidak pernah bermimpi bertemu dengan malaikat Jibril dan mendapatkan wahyu.
Itu hanya kebohongan Bakhil belaka.
Yang ada sebenarnya Bakhil selama dua minggu itu pergi ke rumah-rumah setan untuk melakukan pesugihan. Bersekutu dengan antek-antek iblis.
Bakhil sebelumnya adalah orang biasa yang baik-baik saja. Tapi karena tidak bisa menghadapi beban ujian dan cobaan kenyataan hidup. Iman dan ketaatan Bakhil goyah.
Bakhil kehilangan pekerjaan dan ditinggal pergi oleh anak dan istrinya.
Bakhil tidak lagi beribadah hanya kepada Allah. Tapi ia malah berpaling menyembah iblis.
Bakhil bukanlah seorang nabi.
Bakhil adalah nabi yang palsu.
Jamaah Al Jahiliyah pun dibubarkan.