Elia dulu adalah seorang gadis yang dibesarkan oleh kakek dan nenek Jonathan atau yang sering disebut Oppung Jonathan di Bahasa batak. Tinggal dan dibesarkan di keluarga Jonathan selama enam tahun lalu kemudian kuliah dan merantau di jawa sampai akhirnya saat ini bisa memiliki karir tentunya Elia tetap menjaga komunikasi dengan kakek dan nenek yang sudah membesarkannya meski hanya terhubung dari WA (whatsapp). Kemudian Elia dan Jonathan bertemu Kembali setelah 9 tahun. Disini lah cerita dan permasalah mereka di mulai saat Elia mendapati kekasihnya selingkuh, pekerjaan yang sedang tidak baik baik saja dan di saat bersamaan Jonathan didesak untuk menikahi Elia oleh kakek dan nenek nya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon enjels, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
ULANG TAHUN NENEK
"Dia itu selalu saja menyusahkan. Konyol sekali" ucap Jonathan sembari mengeluarkan sebatang rokoknya lalu menghisapnya menunggu Elia datang.
Mereka melanjutkan perjalanannya. Elia memandangi hutan kebun kelapa sawit di sepanjang jalan tol yang mereka lewati sambil menikmati kopi yang tadi dan memasang lagu lagu di mobil mereka. Elia sangat menyukai perjalanan yang seperti ini.
Tak memakan waktu lama mereka sampai di tempat tujuan yaitu rumah nenek mereka. Saat mereka sampai disitu, sudah banyak orang-orang yang sibuk mendekorasi tempat itu karena perayaan kali ini memang akan mengundang lumayan banyak orang terutama kolega-kolega kakek mereka dan anak-anaknya. Ada papa nya Jonathan yang saat ini meneruskan usaha-udaha kakek mereka. Salah satu usaha terbesar kakenya ialah distributor barang di provinsi itu. Ada juga tamu-tamu yang diundang oleh mama nya Jonathan, mama renata yang seorang designer dan memiliki butik terkenal yang sudah memiliki beberapa cabang juga di provinsi itu. Selain itu Paman Sam yang merupakan adik papa nya Jonathan adalah Hakim di kota itu jadi acara ini juga akan didatangi oleh pejabat-pejabat di kota itu.
"Mama" ucap Elia memberi salam pada mama renata. Sementara Jonathan sibuk mengatur entah apa di pendopo. jadi Elia masuk terlebih dahulu.
"Eeeeee mantu mama udah sampe" ucap mama Renata sambil memberi ciuman di pipi kanan dan kiri nya.
"Oppung mana ma?" kata Elia menanyakan keberadaan nenek nya
"Ada dikamar lagi istirahat baru selesai makan siang. Kalian sudah makan siang belum?. Kalau begitu makan lah dulu kemudian istirahat. masih ada waktu 1-2 jam lagi utnuk beristirahat sebelum siap siap. Kamu pasti lelah kan" ucap mama Renata.
"Apa lagi yang perlu disiapkan ma?" tanya Elia berinisiatif
"Tidak ada sayang tingga menunggu dekorasinya selesai ketring dan kue nya akan datang nanti. Biar mama yang urus kamu istirahat saja dulu. mama bisa melakukannya sayang"ucap mama renata mengusap kepala Elia.
"Iiii mama emang yang terbaik. Kalau gitu Elia naik dulu ya ma. Acaranya akan di mulai pukul lima sore nanti kan?" tanya Elia memasikan ada mertuanya. Ia memeluk mertuanya itu sebelum pergi ke kamarnya di lantai dua. Dia sangat bersyukur bisa memilki mertua seperti mama nya itu. Dia benar-benar dimanjakan layaknya anak gadis mereka.
Sesampainya di kamar elia mengeluarkan gaun dan setelan jas dan pakaian yang akan dia dan suaminya kenakan di perta ulangtahun neneknya nanti. ia menyetrikanya kembali dan menganggantungkan nya dengan rapi. Dia hanya rebahan sebentar sambil memeriksa ponsel nya dan kemudian waktu sudah menunjukkan pukul setengah tiga sore.
Lebih baik aku langsung bersiap-siap saja. siapa tau nanti ada yang diperlukan supaya aku bisa bergantian mengurusnya batinya.
Setelah ia mandi ia langsung menghias wajahnya dengan make up yang terlihat natural kemudian ia membiarkan rambutnya nya setengah terurai. Saat ia tengah berhias Jonathan masuk ke dalam kamar dan membuat Elia terkejut pasalnya saat ini dia hanya menggunakan tanktop dan sot hitam. Ia tak langsung mengenakan pakaiannya karena gerah dan takut akan kotor.
"Mkccc kenapa tidak mengetuk dulu sih?" gerutu Elia
"Ini kamarku, ngapain aku ketuk dulu" jawab Jonathan. Sudah kepalang tanggung Elia melanjutkan saja kegiatan berhiasnya. biarlah saja toh ia masih menggunakan pakaian. meski sedikit seksi tak maslaah lah. Jonathan juga suaminya.
"Dimana bajuku?" tanya Jonathan lagi
"Ada.. di lemari. Mandi aja dulu nanti kuambilkan" ucap Elia
Saat Jonathan selesai mandi, Elia juga sudah berdandan. Kini ia sudah mengenakan gaun panjang berwarna merah maron, tangan kiri terbungkus sampai lengan sementara dibagian kanan dibiarkan kosong. Dia menggunakan anting berlian panjang menjuntai. Jonathan sekejap memandangi Elia beberapa detik sebelum dia mengalihkan pandangannya dari istrinya itu.
Tak hanya Jonathan Elia juga sebenarnya tengah terpukau melihat Jonathan keluar dari kamar mandi dengan rambut basa dan handuk yang melilit di pinggangnya. Ia harus mengakui bahwa suaminya itu memang sangat tampan dan mengganggu iman.
"hmmm..mmmmm" Jonathan berdeham mengalihkan pandangannya dari Elia begitu juga Elia yang mengalihkan padangannya dari Jonathan.
"itu pakaian mu" ucap Elia
"emmm" ucap Jonathan kemudian mengambil pakaian itu dan kembali ke toilet untuk memakai pakaiannya.
Saat Jonathan selesai menggunakan pakaiannya ternyata Elia masih duduk di tepi tepat tidur menunggu Jonathan.
"Kenapa kau tidak pergi?" tanya Jonathan bingung karena dilihatnya istrinya sudah selesai bersiap siap tetapi masih disana.
"Aku menunggumu" jawab Elia. tak ada jawaban dari Jonathan dia hanya melanjutkan mengancing baju nya dan memperbaiki pakaiannya. Elia juga mengeluarkan hils nya dari rak sepatu dan memakainya.
"ayo" ucap Jonathan saat ia sudah mengenakan Jas nya.
"Tunggu! Tadi aku menyediakan dasimu. Kenapa tidak dipakai?" tanya Elia sambil mendekat ke Jonathan.
"Sudah lah itu tidak perlu" ucapnya sembari hendak berjalan keluar kamarnya"
"Tunggu... Pakai saja. Disini kamu adalah tuan rumah. Jangan sampai tamumu lebih rapi dibandingkan dirimu" Kata Elia yang menahan Jonathan dan memakaikan dasi nya ke Jonathan. Saat ini posisi mereka sangat dekat Elia bahkan bisa merasakan hembusan nafas suaminya itu. Jonathan sebenarnya bisa memakai dasi sendiri namun saat Elia emngambil alih untuk memakaikan dasinya ia tidak menolak.
"Ayo" kata Jonathan lagi saat Elia sudah selesai memakaikan dasinya.
"Tunggu, kau belum menggunakan parfum mu" ucap Elia lagi sembari berjalan ke arah meja rias dan mengambil parfum milik Jonathan disana lalu menyemprotkan beberapa kali ke pakaian Jonathan.
" Sudah.. ayok kita pergi" Ucap Elia yang kini menarik tangan Jonathan tanpa ia sadari aksinya itu.
******
Acaranya berlangsung cukup mewah dan ramai. meskipun tidak diadakan di gedung tapi orang-orang yang datang cukup banyak dan dekorasinya juga cukup megah. karena memang rumah nenek mereka itu tergolong luar dan halaman nya juga cukup luas jadi baik didalam rumah dan di luar rumah diisi oleh tamu-tamu yang datang. Rundown acaranya juga mengandung acara formal. Saat sudah selesai potong kue dan acara makan malam, orang-orang mengobrol dan bercerita dengan teman teman yang merupakan teman duduknya. Kaki Elia sudah terasa sakit karena sejak tadi mama Renata manariknya kesana kemari dan memperkenalkannya kepada orang-orang disana.
Tak hanya Elia, mama renata juga memperlakukan Sania istri Jeremy dengan sama. Sania juga ikut di tarik kesan kemari untuk menyapa para tamu diperkenalkan. Untungnya anak toddler yang harus dijaganya jadi dia bisa duduk lebih dulu. Sementara Elia mengikut kesana kemarin mencoba untuk tersenyum terus dan mendengarkan segala pembahasan yang berganti-ganti
Elia akhirnya duduk di di sofa tempat dimana Clara, Sania dan beberapa perempuan lainnya duduk.
"Gimana kaki kak? Aman? kata Sania bercanda pada Elia".
"Aman, paling nanti naik betis" ucap Elia tertawa kecil sambil meneguk minuman yang tadi ia bawa. Ia mendengarkan para istri-istri disitu bercerita mengenai suami mereka masing-masing kalau lagi ngambek bagaimana, kalau lagi ingin minta jatah bagaimana. Sementara Elia hanya bisa mendengarkan. Tidak mungkin dia menceritakan suaminya. karena yang suaminya lakukan setiap hari ialah marah dan diam.
Sampai saat istri-istri itu pamit pulang, tinggalah Sania dan Clara disana. Elia menatap lurus ke arah Jonathan yang duduk di seberang nya bersama dengan teman-temannya.
Entah apa yang elia pikirkan. kadang ia juga menatap dengan tatapan kosong.
Halo para pembaca....
Tolong support aku ya... tinggalin jejak kalian kalau lagi baca. like kek, vote kek atau komen nanya udah makan apa belum juga boleh. hehehheheheheh
kenapa gak ambil gambarnya sih...
biar lebih akurat
udah berani cap cip cup ya Jo...
😆😆😆😆
lama lama Elia juga akan lelah...
kapan bisa ber kasih sayang dengan suami,kapan bisa bermanja-manja dengan suami...
klo suami nya modelan Jonathan mending pisah,gak jelas kemana arah rumah tangga nya
bahkan sampai saat ini Jonathan gak pernah minta itu ke Elia...
lanjut kk, semangat 💪💖
ini nih tipe cewe yang gak laku,
masih aja ngejar suami orang...🤬
atau olivia gak tau Jonathan udah nikah...
dan lebih parahnya suami mu welcome aja 😒
namanya mau pendekatan,ya harus tahan banting ya kan 😆😆😆